dan faktor eksternal-sosial kondisi sosial di lingkungan, seperti norma sosial, budaya dan sebagainya.
Berdasarkan pendapat tokoh di atas, maka dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
penyesuaian diri, antara lain: a.
Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri, seperti faktor kondisi fisiologis,
kematangan diri, kondisi psikologis, nilai yang dianut dan berbagai sikap yang muncul.
b. Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar
individu, baik dari lingkungan tempat bekerja maupun keluarga, seperti budaya lingkungan, norma-norma yang
ada dan kondisi sosial yang muncul.
4. Kriteria Penyesuaian Diri
Dalam melakukan proses penyesuaian diri, individu akan berhadapan dengan berbagai hal, baik yang muncul dari dalam
dirinya sendiri maupun dari lingkungan. Tidak hanya hal-hal yang menunjang tercapainya proses penyesuaian diri, tetapi juga hal-hal
yang dianggap oleh individu menghambat. Kutev dalam Ducheva, 2005 menggambarkan bahwa penyesuaian diri guru secara
professional meliputi kemampuan untuk bisa menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan kerja, kemampuan diri secara
menyeluruh dan penyesuaian terhadap rekan kerja kerjasama dan komunikasi.
Kriteria penyesuaian diri yang bisa digunakan untuk melihat proses yang terjadi pada individu adalah sebagai berikut:
a. Penyesuaian Diri Positif Tepat
Haber dan Runyon 1984 memberikan kriteria penyesuaian diri yang baik dan efektif adalah:
1 Persepsi terhadap realitas yang akurat
Biasanya individu
yang mampu
mempersepsikan realitas memiliki tujuan hidup realistis yaitu sesuai dengan kemampuan dan
kesempatan yang ada di lingkungannya.
Individu ini juga mampu memodifikasi tujuan tersebut dan bersedia menerima konsekuensi
dari setiap tindakannya. 2
Mampu mengatasi stress dan kecemasan Penyesuaian diri yang efektif adalah apabila
seseorang mampu mengatasi kecemasan dan stress ini dengan cara membuat tujuan hidup.
3 Gambaran diri yang positif
Apabila individu
mempersepsikan kelemahan dan kelebihan dirinya sesuai dengan
kenyataan dan persepsi orang lain terhadap
dirinya, maka individu tersebut dapat menerima diri apa adanya. Dengan demikian gambaran
dirinya positif. Individu seperti ini dapat menyesuaiakn diri di lingkungan secara lebih
efektif. 4
Kemampuan mengekspresikan perasaan Individu yang sehat secara emosional adalah
individu yang
mampu merasakan
dan mengekspresikan emosinya secara nyata. Selain
itu, pelampiasan emosinya tetap dilakukan di bawah kontrol atau dengan kata lain individu
tersebut mampu mengendalikan diri ketika sedang mengalami masalah.
5 Hubungan interpersonal yang baik
Individu yang mampu menyesuaikan diri dengan baik memiliki tingkat keakraban yang
cocok dalam berhubungan sosialnya. Dalam hubungan ini diharapkan kedua belah pihak bisa
menjadi produktif
sehingga memberikan
keuntungan satu sama lain. Lazarus 1961 mengungkapkan bahwa ada 4
kriteria untuk mengetahui berhasil tidaknya suatu penyesuaian diri, antara lain:
1 Nyaman secara psikologis
Seseorang dikatakan mampu menyesuaikan diri dengan baik apabila secara psikologis sudah
merasa nyaman, tidak lagi merasa depresi, cemas berlebihan, ketakutan atau bahkan
kematian. 2
Efisiensi kerja Lingkungan kerja merupakan salah satu
tempat dimana individu menerapkan proses penyesuaian diri. Kemampuan bekerja dengan
efisien juga menjadi penentu berhasil atau tidaknya
seseorang di
tempat tersebut
menyesuaikan diri. Individu yang berhasil menyesuaikan diri tentu akan memiliki efisiensi
yang lebih tinggi dibandingkan yang tidak. 3
Gejala fisik Tubuh manusia juga bisa menjadi salah satu
pertanda bagi perkembangan diri. Hal ini juga terjadi pada proses penyesuaian diri, dimana
ketika penyesuaian diri seseorang itu baik, maka secara fisik juga sehat.
4 Penerimaan masyarakat
Penerimaan masyarakat menjadi penting karena individu tinggal di dalam masyarakat itu
sendiri. Penyesuaian
yang baik
akan mendukung
terciptanya suasana
kemasyarakatan yang baik pula. Individu yang mampu menjadi bagian dari keberhasilan
tersebut akan diterima dengan baik oleh lingkungan dan masyarakat yang tinggal di
dalamnya. Berdasarkan uraian para tokoh tersebut, maka
dapat disimpulkan bahwa kriteria penyesuaian diri yang positif, antara lain:
1 Gejala fisik
Individu bebas dari gejala penyakit tertentu atau dinyatakan sehat. Dalam hal ini, individu
tidak mengalami gangguan kesehatan seperti penyakit yang bisa mengancam keselamatan dan
mengganggu proses penyesuaian diri. 2
Penerimaan sosial a
Hubungan interpersonal yang baik
Adanya relasi yang akrab dan saling menguntungkan diantara individu dengan
lingkungan tempatnya berada. b
Penerimaan masyarakat Individu yang mampu menjalin relasi
dengan baik dan turut serta dalam bagian dari lingkungannya, maka akan diterima
dengan baik pula oleh masyarakat. 3
Kepuasan psikis Individu
merasakan nyaman
secara psikologis dengan kemampuannya mengatasi
kecemasan dan
ketakutan serta
mampu mengekspresikan emosinya secara nyata.
4 Pengetahuan diri
a Memiliki persepsi terhadap realitas yang
akurat Individu
mempersepsikan realitas
tersebut dengan memiliki tujuan hidup yang disesuaikan
dengan kemampuan
serta kesempatan yang ada.
b Memiliki gambaran diri yang positif
Individu yang menyesuaikan diri dengan baik mengetahui kelebihan dan kelemahan
dirinya sesuai dengan kenyataan dan persepsi orang lain terhadap dirinya.
b. Penyesuaian Diri Negatif Tidak Tepat
Ketika seseorang
tidak berhasil
melakukan penyesuaian diri, maka biasanya individu tersebut akan
terdorong untuk melakukan penyesuaian diri secara negatif tidak tepat.
Menurut Schneiders 1964 ciri-ciri individu yang penyesuaian dirinya terhambat yaitu :
1 Tidak dapat menahan diri dari emosi yang
berlebihan, cenderung kaku dan tidak fleksibel dalam berhubungan dengan orang lain
2 Mengalami kesulitan untuk bangkit kembali
setelah mengalami masalah yang berat 3
Tidak mampu mengatur dan menentukan sesuatu yang terbaik bagi dirinya dan yang
sesuai dengan lingkungan, baik di dalam pikiran maupun sikapnya
4 Individu lebih terpaku pada aturan yang
diterapkan oleh orang lain yang belum tentu cocok dengan dirinya
5 Kurang realitas dalam memandang dan
menerima dirinya, serta memiliki tuntutan yang melebihi kemampuan dirinya.
Menurut Lazarus 1961, penyesuaian diri yang buruk atau tidak sehat terjadi ketika seseorang
menerima kenyataan secara pasif dan tidak melakukan usaha apapun untuk mengoptimalkan potensi yang
dimilikinya. Dari uraian Schneider dan Lazarus tersebut, maka
dapat disimpulkan bahwa kriteria penyesuaian diri yang tidak sehat antara lain:
1 Ketika individu tidak bisa menerima realitas
atau kenyataan yang terjadi dalam hidupnya 2
Mengalami kesulitan untuk bisa mengatasi hambatan yang muncul
3 Tidak berusaha menyelesaikan masalahnya
4 Individu tidak mampu menahan emosinya
5 Kaku dan tidak fleksibel ketika melakukan relasi
dengan lingkungan.
B. Guru Non-Pendidikan Luar Biasa Non-PLB