Gambar 2. 2 Ilustrasi Proses Replikasi Synchronous Connolly, 2005
Pada gambar 2.2 diilustrasikan proses replikasi synchronous dimana pengguna menjalankan query dan query dieksekusi di master dan slave, kemudian
dilakukan commit di master dan slave lalu sistem memberikan status ke pengguna. Replikasi asynchronous adalah metode alternatif dari replikasi synchronous.
Dengan mekanisme replikasi asynchronous, target basis data salinan data diperbarui setelah basis data sumber sudah diubah. Dengan metode seperti itu dapat
terjadi penundaan delay untuk mendapatkan konsistensi data yang dapat berlangsung dari beberapa detik hingga beberapa jam atau bahkan berhari-hari.
Proses Replikasi asynchronous digambarkan pada ilustrasi berikut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 2. 3 Ilustrasi Proses Replikasi Asynchronous Connolly, 2005
Pada gambar 2.3 diilustrasikan proses replikasi asynchronous dimana pengguna menjalankan query dan sistem mengeksekusi query di server master dan
memberikan status ke pengguna. Lalu query di salin ke server slave dengan proses yang berbeda, dan kemudian query tersebut dieksekusi di server slave.
Basis data terdistribusi mencangkup tentang kepemilikan data untuk masing-masing site. Jenis utama dari kepemilikan data adalah masterslave,
workflow , dan update-anywhere Connolly, 2005.
1. Masterslave Dengan kepemilikan metode masterslave, data direplikasi secara
asynchronous di satu site yang disebut site utama master site dan hanya dapat diperbarui oleh site tersebut. Pendistribusian data dilakukan dengan
mengguanakan cara publish-and-subscribe dimana master site sebagai publisher
membuat data tersedia di slave sites sebagai subscriber. Slave sites PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
melakukan subscribe data yang dimiliki oleh master site, yang berarti slave sites
menerima salinan read-only pada sistem. Tiap site dapat menjadi master site
bagi kumpulan data data set yang tidak overlapping sehingga konflik update
dapat dihindari.
Gambar 2. 4 Kepemilikan masterslave – Data Dissemination
Gambar 2. 5 Kepemilikan masterslave – Data Consolidation
2. Workflow Metode kepemilikan workflow hampir sama seperti metode masterslave,
metode ini juga menghindari konflik update yang terjadi pada waktu yang bersamaan dengan cara model kepemilikan yang dinamis. Metode workflow
memberi hak untuk memperbarui data yang direplikasi untuk berpindah dari satu site ke site lain. Meskipun demikian, hanya pada waktu tertentu, hanya
boleh satu site yang memperbarui data set. 3. Update-anywhere
Pada kedua model sebelumnya, pada satu waktu yang sama hanya satu site yang bisa memperbarui data dan seluruh site hanya memiliki akses read-only
pada replika. Tapi pada metode ini menciptakan lingkungan yang peer-to-peer dimana semua site memiliki hak yang sama untuk memperbarui replikasi data.
Metode ini juga mengijinkan site lokal memiliki fungsi otonomi bahkan ketika site
lain tidak dapat diakses.
2.2 Sistem Administrasi
2.2.1 Pengertian Sistem
Teori tentang sistem menjadi bagian penting dalam berbagai aspek. Contoh sistem yang sering ditemui, misalnya sistem tata surya, sistem pencernaan, sistem
pendidikan, sistem komputer. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sistem adalah perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk
suatu totalitas. Pengertian sistem juga dikemukakan oleh Sumantri, sistem merupakan
sekelompok bagian-bagian yang bekerja bersama-sama untuk melakukan suatu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
maksud, apabila salah satu bagian rusak atau tidak dapat menjalankan tugasnya maka maksud yang hendak dicapai tidak akan terpenuhi atau setidak-tidaknya
sistem yang sudah terwujud akan mendapat gangguan. Pamudji juga perpendapat tentang sistem, yaitu bahwa sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang
kompleks atau terorganisir, suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian- bagian yang membentuk suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks atau
utuh.
2.2.2 Pengertian Administrasi
Herbert A. Simon mengemukakan, administrasi didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan kelompok kerjasama untuk mencapai tujuan-tujuan bersama.
Sedangkan menurut Leonard B White, administrasi adalah suatu proses yang umum ada pada setiap usaha kelompok-kelompok, baik pemerintah maupun swasta, baik
sipil maupun militerm baik dalam ukuran besar maupun kecil. Menurut Hadari Nawawi administrasi adalah kegiatan atau rangkaian
kegiatan sebagai proses pengendalian usaha kerjasama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan sebelumnya. Sondang P Siagian
juga perpendapat serupa bahwa administrasi adalah keseluruhan proses pelaksanaan keputusan-keputusan yang telah diambil dan pelaksanaan itu pada
umumnya dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
2.2.3 Pengertian Sakramental dan Pastoral
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sakramen adalah upacara suci dan resmi untuk bertemu dengan Tuhan dan untuk menerima rahmat Tuhan lewat
tanda-tanda, sedangkan sakramental adalah berhubungan dengan sakramen. Istilah pastoral sebagai kata sifat dari pastor, karena pastoral dipakai
sebagai kata sifat dari kata benda “pastor”, jadi istilah “pastoral” merujuk pada
tindakan penggembalaan Tj. G. Hommes, 1992.
2.3 Metode Pengembangan Perangkat Lunak Terstruktur
Dari berbagai macam mtode yang ada, metode FAST Framework for the Application of System Technique
adalah salah satu metode yang digunakan dalam pengembangan sistem. Metode ini dikembangkan sebagai gabungan dari
praktek-praktek terbaik yang telah ditemui dalam banyak referensi komersil dan metodologi. FAST adalah sebuah kerangka kerja yang cukup fleksibel untuk
berbagai jenis proyek dan strategi. Sebuah proyek dimulai dengan beberapa kombinasi dari masalah, peluang dan petunjuk dari pengguna dan diakhiri dengan
sebuah solusi bisnis kerja untuk komunitas pengguna. Pemodelan terstruktur memiliki beberapa pemodelan, antara lain:
1. Pemodelan Pengguna Use Case Use case diagram
adalah sebuah diagram yang menggambarkan interaksi antara sistem, eksternal sistem dan pengguna Whitten, 2004. Use
case merupakan bagian dari keseluruhan sistem secara fungsional.
Digambarkan secara grafis dengan elips horizontal dengan use case tertera didalam elips.
Gambar 2. 6 Simbol Use Case
Aktor merupakan segala sesuatu yang perlu berinteraksi dengan sistem untuk mengelola informasi. Dapat berupa perorangan, organisasi atau sistem
informasi lain.
Gambar 2. 7 Simbol Aktor
Use case uses relationship merupakan use case yang mengurangi
redudansi antara dua atau lebih use case dengan cara mengkombinasikan langkah-langkah umum ditemui dalam use case. Digambarkan dalam bentuk
anak panah dimulai dari actor dan menunjuk ke use case yang digunakan. Use case depens on relationship
merupakan sebuah relasi yang menentukan bahwa use case yang lain harus dibuat sebelum current use case.
Digambarkan sebagai garis anak panah yang dimulai dari satu use case dan menunjuk ke use case yang bergantung dependent on kepadanya. Setiap
relasi depend diberi label depend on. 2. Pemodelan Data Konseptual
Model entity relationship diagram ERD adalah sebuah model data konseptual yang mampu menjelaskan kebutuhan data dari sebuah
Simbol Use Case
Aktor