Implementasi replikasi basis data terdistribusi untuk sistem administrasi sakramental dan Pastoral Keuskupan Agung Semarang.
ABSTRAK
Keuskupan Agung Semarang merupakan salah satu wilayah administratif di Jawa Tengah yang mengelola paroki-paroki di sebagian wilayah Jawa Tengah dan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam hal ini, Keuskupan Agung Semarang harus memantau jumlah dan data umat di wilayah Keuskupan Agung Semarang. Paroki-paroki di wilayah Keuskupan Agung Semarang sudah menggunakan aplikasi untuk mengkomputerisasi buku-buku sakramen yang diberi nama Sistem Informasi Administrasi Pastoral (SIAP). Dengan aplikasi tersebut, data-data umat bisa tersimpan dalam bentuk digital, tetapi pihak keuskupan mengalami kesulitan untuk memantau data-data yang ada di paroki.
Berdasarkan masalah tersebut, dikembangkan aplikasi Sistem Administrasi Sakramental dan Pastoral untuk Keuskupan Agung Semarang dengan menggunakan teknologi replikasi basis data yang dapat mengolah data-data pribadi dan data sakramental umat di Keuskupan Agung Semarang, serta memudahkan pihak keuskupan untuk memantau data umat yang ada di paroki. Sistem dikembangkan dengan Bahasa pemrograman PHP dan basis data MySQL dengan teknologi replikasi basis data.
Hasil yang diperoleh adalah Sistem Administrasi Sakramental dan Pastoral untuk Keuskupan Agung Semarang yang dapat menyimpan dan mengolah data pribadi umat dan data sacramental umat di wilayah Keuskupan Agung Semarang, dan juga memudahkan pihak keuskupan untuk memantau data-data pribadi dan data sakramental umat di paroki.
(2)
ABSTRACT
The Archdiocese of Semarang is one of the administrative regions in Central Java who manage parishes in some parts of Central Java and Yogyakarta. One of its duties is to monitor the amount of data and the people in the region of the archdiocese. Parishes in the Archdiocese of Semarang are already using application to computerize the sacrament books named Sistem Informasi Administrasi Pastoral - SIAP (Pastoral Administration Information System). With this application, the data of people can be stored in digital form, but the diocese had difficulty to monitor the data that is in the parish.
Based on this problem, it is developed an application named Sistem Administrasi Sakramental dan Pastoral (Sacramental and Pastoral Administration System) for the archdiocese of Semarang. This application is using database replication technology that can process personal data and sacramental data of people in the Archdiocese of Semarang, and facilitate the diocese to monitor the data of people in the parish. The system was developed with the PHP programming language and MySQL database with database replication technology.
The results obtained are Sacramental and Pastoral Administration System for the Archdiocese of Semarang that can store and process personal data and sacramental data of people in the archdiocese, and also facilitates the diocese to monitor personal data and sacramental data of people in the parish.
(3)
IMPLEMENTASI REPLIKASI BASIS DATA TERDISTRIBUSI UNTUK SISTEM ADMINISTRASI SAKRAMENTAL DAN PASTORAL
KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Program Studi Teknik Informatika
Oleh :
Dionisius Wisnu Agung Wicaksono 125314059
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
(4)
ii
IMPLEMENTATION OF REPLICATION DISTRIBUTED DATABASE FOR SYSTEM OF SACRAMENTAL ADMINISTRATION
AND PASTORAL ARCHDIOCESE OF SEMARANG
A THESIS
Presented as Partial Fulfillment of the Requirements To Obtain the Sarjana Komputer Degree
In Informatics Engineering
By :
Dionisius Wisnu Agung Wicaksono 125314059
INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM
DEPARTMENT OF INFORMATICS ENGINEERING
FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
2016
(5)
(6)
(7)
v MOTTO
SING PENTING YAKIN!
Kamu adalah Garam dan Terang Dunia
(Matius 5:13-16)
(8)
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya tulis ini dipersembahkan kepada :
Bapa di surga serta putraNya Tuhan Yesus Kristus
Keluarga yang selalu menjadi tempat ternyaman
Bapak Ibu dosen
(9)
(10)
(11)
ix ABSTRAK
Keuskupan Agung Semarang merupakan salah satu wilayah administratif di Jawa Tengah yang mengelola paroki-paroki di sebagian wilayah Jawa Tengah dan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam hal ini, Keuskupan Agung Semarang harus memantau jumlah dan data umat di wilayah Keuskupan Agung Semarang. Paroki-paroki di wilayah Keuskupan Agung Semarang sudah menggunakan aplikasi untuk mengkomputerisasi buku-buku sakramen yang diberi nama Sistem Informasi Administrasi Pastoral (SIAP). Dengan aplikasi tersebut, data-data umat bisa tersimpan dalam bentuk digital, tetapi pihak keuskupan mengalami kesulitan untuk memantau data-data yang ada di paroki.
Berdasarkan masalah tersebut, dikembangkan aplikasi Sistem Administrasi Sakramental dan Pastoral untuk Keuskupan Agung Semarang dengan menggunakan teknologi replikasi basis data yang dapat mengolah data-data pribadi dan data sakramental umat di Keuskupan Agung Semarang, serta memudahkan pihak keuskupan untuk memantau data umat yang ada di paroki. Sistem dikembangkan dengan Bahasa pemrograman PHP dan basis data MySQL dengan teknologi replikasi basis data.
Hasil yang diperoleh adalah Sistem Administrasi Sakramental dan Pastoral untuk Keuskupan Agung Semarang yang dapat menyimpan dan mengolah data pribadi umat dan data sacramental umat di wilayah Keuskupan Agung Semarang, dan juga memudahkan pihak keuskupan untuk memantau data-data pribadi dan data sakramental umat di paroki.
(12)
x ABSTRACT
The Archdiocese of Semarang is one of the administrative regions in Central Java who manage parishes in some parts of Central Java and Yogyakarta. One of its duties is to monitor the amount of data and the people in the region of the archdiocese. Parishes in the Archdiocese of Semarang are already using application to computerize the sacrament books named Sistem Informasi Administrasi Pastoral - SIAP (Pastoral Administration Information System). With this application, the data of people can be stored in digital form, but the diocese had difficulty to monitor the data that is in the parish.
Based on this problem, it is developed an application named Sistem Administrasi Sakramental dan Pastoral (Sacramental and Pastoral Administration System) for the archdiocese of Semarang. This application is using database replication technology that can process personal data and sacramental data of people in the Archdiocese of Semarang, and facilitate the diocese to monitor the data of people in the parish. The system was developed with the PHP programming language and MySQL database with database replication technology.
The results obtained are Sacramental and Pastoral Administration System for the Archdiocese of Semarang that can store and process personal data and sacramental data of people in the archdiocese, and also facilitates the diocese to monitor personal data and sacramental data of people in the parish.
(13)
xi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Bapa di surga, atas segala berkat dan karuniaNya melalui perantaraan putraNya Tuhan Yesus Kristus dalam penulisan tugas akhir
dengan judul “Implementasi Replikasi Basis Data Terdistribusi untuk Sistem Administrasi Sakramental dan Pastoral Keuskupan Agung Semarang” sehingga dapat terselesaikan dengan baik.
Penelitian ini dapat berjalan dengan lancar dari awal hingga akhir karena adanya bimbingan, dukungan dan motivasi dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapa di surga melalui perantaraan putraNya Tuhan Yesus atas bimbingan, anugerah dan penguatan dalam proses pengerjaan tugas akhir ini.
2. Bapak Sudi Mungkasi, S.Si.,M.Math.Sc.,Ph.D selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi.
3. Ibu Dr. Anastasia Rita Widiarti, S.Si., M.Kom. selaku kepala Program Studi Teknik Informatika.
4. Segenap Bapak dan Ibu dosen Program Studi Teknik Informatika atas bimbingan dan pendampingan selama penulis menempuh studi.
5. Bapak Iwan Binanto, M.Cs. selaku dosen pembimbing akademik yang telah membimbing dan mengarahkan selama penulis menempuh studi.
6. Ibu Agnes Maria Polina selaku dosen pembimbing yang selalu memberi masukan dan bimbingan untuk penulis dalam proses pengerjaan tugas akhir ini.
(14)
xii
7. Tim Sistem Informasi dari pihak Keuskupan Agung Semarang, PPA Universitas Sanata Dharma dan PKTI Universitas Sanata Dharma yang telah menerima dan mempercayakan penulis untuk menyelesaikan sistem, dan selalu mendukung serta membantu dalam segala hal selama proses pengerjaan. 8. Bapak Drs. Haris Sriwindono, M.Kom dan Bapak Puspaningtyas Sanjoyo Adi, S.T., M.T selaku dosen penguji yang memberi masukan untuk tugas akhir ini. 9. Untuk Bapak Haris Sriwindono selaku kepala Laboratorium Basis Data dan
Mas Yanuar selaku laboran Laboratorium Basis Data yang sudah memberi penulis kesempatan untuk berkarya di Laboratorium Basis Data, serta bantuan yang diberikan selama proses pengerjaan tugas akhir.
10.Untuk keluarga di Tangerang, Bapak, Ibu, Marsel dan Angela yang selalu mendoakan dan menjadi semangat penulis untuk selalu berjuang.
11.Untuk keluarga di Jogja yang selalu mendukung selama penulis mengerjakan tugas akhir.
12.Teman-teman seperjuangan Teknik Informatika angkatan 2012 yang selalu berjuang bersama penulis selama masa studi.
13.Teman-teman teknik informatika penghuni lab tugas akhir yang selalu hadir setiap hari untuk mencairkan suasana di lab.
14.Semua pihak yang sudah membantu penulis dalam pengerjaan tugas akhir ini yang belum disebutkan diatas.
Ada pepatah tak ada gading yang tak retak, demikian penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam tugas akhir ini. Oleh karena itu, dengan rendah hati penulis memohon maaf kepada pihak yang telah atau merasa
(15)
(16)
xiv DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
MOTTO ... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii
ABSTRAK ... ix
ABSTRACT ... x
KATA PENGANTAR ... xi
DAFTAR ISI ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xvii
DAFTAR TABEL ... xxvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Batasan Masalah ... 3
1.4 Tujuan Penelitian ... 4
1.5 Metodologi Penelitian ... 4
1.5.1 Survei Awal ... 4
1.5.2 Studi Pustaka ... 4
1.5.3 Pembangunan Sistem ... 5
1.5.4 Uji Coba Terhadap Pengguna ... 7
1.5.5 Analisa Hasil Uji Coba... 7
1.6 Sistematika Penulisan ... 7
BAB II LANDASAN TEORI ... 9
2.1 Basis Data Terdistribusi ... 9
2.1.1 Basis Data ... 9
2.1.2 Basis Data Terdistribusi ... 9
(17)
xv
2.2 Sistem Administrasi ... 21
2.2.1 Pengertian Sistem ... 21
2.2.2 Pengertian Administrasi ... 22
2.2.3 Pengertian Sakramental dan Pastoral ... 23
2.3 Metode Pengembangan Perangkat Lunak Terstruktur ... 23
2.4 PHP ... 29
2.4.1 Pengertian PHP ... 29
2.5 CodeIgniter ... 30
2.6 MySQL ... 30
2.6.1 Pengertian MySQL ... 30
2.6.2 Replikasi dalam MySQL ... 32
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 33
3.1 Analisa Sistem ... 33
3.1.1 Gambaran Umum Sistem Lama ... 33
3.1.2 Gambaran Umum Sistem Baru ... 34
3.2 Perancangan Sistem ... 61
3.2.1 Perancangan Basis Data ... 61
3.2.2 Perancangan User Interface... 82
3.3 Perancangan Replikasi Basis Data ... 94
BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM ... 97
4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak ... 97
4.2 Implementasi Basis Data ... 97
4.3 Implementasi Sistem ... 128
4.3.1 Sistem Server master (paroki) ... 128
4.3.2 Sistem Server slave (keuskupan) ... 248
4.4 Implementasi Replikasi ... 250
4.4.1 Implementasi Server Master ... 251
4.4.2 Implementasi Server Slave ... 252
4.4.3 Menghubungkan Server Master Dengan Server Slave ... 253
4.4.4 Menjalankan Slave ... 255
BAB V ANALISA HASIL ... 258
(18)
xvi
5.2 Analisa Hasil Uji Coba terhadap Pengguna (Betha Test) ... 261
5.2.1 Form Kuesioner ... 261
5.1.1 Hasil dan Pembahasan... 261
5.3 Rangkuman Uji Coba Terhadap Pengguna ... 282
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 290
6.1 Kesimpulan ... 290
6.2 Saran ... 292
DAFTAR PUSTAKA ... 293
(19)
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Sistem Basis Data Terdistribusi (Connolly, 2005) ... 11
Gambar 2. 2 Ilustrasi Proses Replikasi Synchronous (Connolly, 2005) ... 18
Gambar 2. 3 Ilustrasi Proses Replikasi Asynchronous (Connolly, 2005) ... 19
Gambar 2. 4 Kepemilikan master/slave – Data Dissemination ... 20
Gambar 2. 5 Kepemilikan master/slave – Data Consolidation ... 20
Gambar 2. 6 Simbol Use Case ... 24
Gambar 2. 7 Simbol Aktor ... 24
Gambar 2. 8 Contoh ERD ... 25
Gambar 2. 9 Contoh Entitas ... 25
Gambar 2. 10 Contoh Atribut ... 25
Gambar 2. 11 Contoh Primary Key ... 26
Gambar 2. 12 Contoh Relasi ... 26
Gambar 2. 13 Contoh Entitas dan Atribut ... 27
Gambar 2. 14 Contoh Simbol Relasi ... 27
Gambar 2. 15 Contoh Relasi ... 28
Gambar 2. 16 Simbol Proses ... 28
Gambar 2. 17 Simbol Arus Data ... 28
Gambar 2. 18 Simbol Eksternal Entitas ... 29
Gambar 2. 19 Simbol Penyimpanan Data ... 29
Gambar 3. 1 Ilustrasi Proses Replikasi Sistem... 35
Gambar 3. 2 Use Case Diagram Pengguna Paroki ... 36
Gambar 3. 3 Use Case Diagram Pengguna Paroki (lanjutan) ... 37
Gambar 3. 4 Use Case Diagram Pengguna Paroki (lanjutan) ... 38
Gambar 3. 5 Use Case Diagram Pengguna Paroki (lanjutan) ... 39
Gambar 3. 6 Use Case Diagram Pengguna Keuskupan ... 40
Gambar 3. 7 Use Case Diagram Pengguna Keuskupan (lanjutan) ... 41
Gambar 3. 8 Diagram Konteks... 42
(20)
xviii
Gambar 3. 10 Diagram Berjenjang (lanjutan) ... 44
Gambar 3. 11 Diagram Berjenjang (lanjutan) ... 45
Gambar 3. 12 Diagram Berjenjang (lanjutan) ... 46
Gambar 3. 13 DFD Level 1 ... 47
Gambar 3. 14 DFD Level 2 Proses 1 ... 48
Gambar 3. 15 DFD Level 2 Proses 2 ... 49
Gambar 3. 16 DFD Level 2 Proses 3 ... 50
Gambar 3. 17 DFD Level 2 Proses 4 ... 51
Gambar 3. 18 DFD Level 2 Proses 5 ... 52
Gambar 3. 19 DFD Level 2 Proses 6 ... 53
Gambar 3. 20 DFD Level 2 Proses 7 ... 54
Gambar 3. 21 DFD Level 2 Proses 8 ... 55
Gambar 3. 22 DFD Level 2 Proses 9 ... 55
Gambar 3. 23 DFD Level 2 Proses 10 ... 56
Gambar 3. 24 DFD Level 2 Proses 11 ... 57
Gambar 3. 25 DFD Level 2 Proses 12 ... 57
Gambar 3. 26 DFD Level 2 Proses 13 ... 58
Gambar 3. 27 DFD Level 2 Proses 14 ... 58
Gambar 3. 28 DFD Level 2 Proses 15 ... 59
Gambar 3. 29 DFD Level 2 Proses 16 ... 59
Gambar 3. 30 DFD Level 2 Proses 17 ... 60
Gambar 3. 31 Desain Basis Data Konseptual ... 61
Gambar 3. 32 Desain Basis Data Konseptual (lanjutan) ... 62
Gambar 3. 33 Desain Basis Data Konseptual (lanjutan) ... 63
Gambar 3. 34 Desain Basis Data Logikal ... 64
Gambar 3. 35 Desain Basis Data Logikal (lanjutan) ... 65
Gambar 3. 36 Desain Basis Data Logikal (lanjutan) ... 66
Gambar 3. 37 Desain Interface Halaman Login ... 82
Gambar 3. 38 Desain Interface Halaman Utama ... 82
(21)
xix
Gambar 3. 40 Desain Interface Form Pengisian Data Keluarga (Bagian Kepala
Keluarga) ... 84
Gambar 3. 41 Desain Interface Form Pengisian Data Anggota Keluarga ... 85
Gambar 3. 42 Desain Interface Form Pengisian Data Baptis ... 86
Gambar 3. 43 Desain Interface Form Pengisian Data Komuni Pertama ... 86
Gambar 3. 44 Desain Interface Form Pengisian Data Penguatan ... 87
Gambar 3. 45 Desain Interface Form Pengisian Data Perkawinan ... 88
Gambar 3. 46 Desain Interface Form Pengisian Data Imamat ... 89
Gambar 3. 47 Desain Interface Form Pengisian Data Pengurapan ... 90
Gambar 3. 48 Desain Interface Form Pengisian Data Kematian ... 90
Gambar 3. 49 Desain Interface Cetak Kartu Keluarga ... 91
Gambar 3. 50 Desain Interface Cetak Surat Baptis ... 91
Gambar 3. 51 Desain Interface Cetak Surat Nikah ... 92
Gambar 3. 52 Desain Interface Cetak Buku Baptis ... 92
Gambar 3. 53 Desain Interface Cetak Laporan Tahunan Sakramental ... 93
Gambar 3. 54 Perancangan Replikasi Basis Data ... 94
Gambar 4. 1 Halaman Login ... 128
Gambar 4. 2 Halaman Pilih Paroki ... 129
Gambar 4. 3 Halaman Utama ... 130
Gambar 4. 4 Halaman Data Paroki ... 131
Gambar 4. 5 Detail Data Paroki ... 131
Gambar 4. 6 Profil Paroki ... 132
Gambar 4. 7 Edit Data Paroki ... 133
Gambar 4. 8 Edit Dokumen Pendirian ... 134
Gambar 4. 9 Lihat SK Uskup ... 135
Gambar 4. 10 Lihat Akta Notaris ... 136
Gambar 4. 11 Tambah Akta Perubahan ... 136
Gambar 4. 12 Edit Akta Perubahan... 137
Gambar 4. 13 Hapus Akta Perubahan ... 137
(22)
xx
Gambar 4. 15 Lihat Data Stasi ... 138 Gambar 4. 16 Lihat Data Stasi ... 139 Gambar 4. 17 Edit Data Stasi ... 139 Gambar 4. 18 Hapus Stasi ... 140 Gambar 4. 19 Detail Data Stasi ... 140 Gambar 4. 20 Tambah SK Pengurus ... 141 Gambar 4. 21 Edit SK Pengurus ... 141 Gambar 4. 22 Hapus SK Pengurus ... 142 Gambar 4. 23 Lihat Data Pastor ... 142 Gambar 4. 24 Tambah Data Pastor ... 143 Gambar 4. 25 Edit Data Pastor ... 143 Gambar 4. 26 Hapus Data Pastor ... 144 Gambar 4. 27 Detail Data Pastor ... 144 Gambar 4. 28 Lihat Data Wilayah ... 145 Gambar 4. 29 Tambah Data Wilayah ... 145 Gambar 4. 30 Edit Data Wilayah ... 147 Gambar 4. 31 Hapus Data Wilayah... 147 Gambar 4. 32 Detail Data Wilayah ... 148 Gambar 4. 33 Tambah Ketua Wilayah ... 149 Gambar 4. 34 Tambah Ketua Wilayah ... 149 Gambar 4. 35 Edit Ketua Wilayah ... 150 Gambar 4. 36 Hapus Data Ketua Wilayah ... 150 Gambar 4. 37 Lihat Data Lingkungan... 151 Gambar 4. 38 Tambah Data Lingkungan ... 151 Gambar 4. 39 Edit Data Lingkungan ... 152 Gambar 4. 40 Hapus Data Lingkungan ... 152 Gambar 4. 41 Detail Lingkungan ... 154 Gambar 4. 42 Tambah Ketua Lingkungan ... 154 Gambar 4. 43 Edit Ketua Lingkungan ... 155 Gambar 4. 44 Hapus Ketua Lingkungan ... 155 Gambar 4. 45 Lihat Data Keluarga ... 156
(23)
xxi
Gambar 4. 46 Tambah Data Keluarga... 158 Gambar 4. 47 Edit Data Keluarga ... 163 Gambar 4. 48 Hapus Data Keluarga ... 163 Gambar 4. 49 Detail Data Keluarga ... 164 Gambar 4. 50 Tambah Anggota Keluarga ... 165 Gambar 4. 51 Edit Data Anggota Keluarga ... 166 Gambar 4. 52 Hapus Data Anggota Keluarga ... 167 Gambar 4. 53 Detail Anggota Keluarga ... 168 Gambar 4. 54 Data Komuni Pertama Anggota Keluarga ... 169 Gambar 4. 55 Data Penguatan Anggota keluarga ... 169 Gambar 4. 56 Data Perkawinan Anggota keluarga ... 169 Gambar 4. 57 Data Imamat/Kebiaraan Anggota keluarga ... 170 Gambar 4. 58 Data Pengurapan Anggota keluarga ... 170 Gambar 4. 59 Data Kematian Anggota keluarga ... 170 Gambar 4. 60 Lihat Data Umat ... 171 Gambar 4. 61 Detail Data Umat ... 172 Gambar 4. 62 Data Komuni Pertama ... 173 Gambar 4. 63 Data Penguatan ... 173 Gambar 4. 64 Data Perkawinan ... 173 Gambar 4. 65 Data Imamat/Kebiaraan... 174 Gambar 4. 66 Data Pengurapan ... 174 Gambar 4. 67 Data Kematian ... 174 Gambar 4. 68 Pencarian Data Umat ... 175 Gambar 4. 69 Mutasi Keluarga ... 176 Gambar 4. 70 Tambah Mutasi Keluarga ... 176 Gambar 4. 71 Tambah Mutasi Keuskupan ... 177 Gambar 4. 72 Tambah Mutasi Paroki ... 177 Gambar 4. 73 Tambah Mutasi Wilayah ... 177 Gambar 4. 74 Tambah Mutasi Lingkungan ... 178 Gambar 4. 75 Detail Mutasi Keluarga ... 181 Gambar 4. 76 Hapus Data Mutasi ... 181
(24)
xxii
Gambar 4. 77 Mutasi Umat ... 182 Gambar 4. 78 Tambah Mutasi Umat ... 182 Gambar 4. 79 Tambah Mutasi Keuskupan ... 183 Gambar 4. 80 Tambah Mutasi Paroki ... 183 Gambar 4. 81 Tambah Mutasi Wilayah ... 183 Gambar 4. 82 Tambah Mutasi Lingkungan ... 184 Gambar 4. 83 Detail Mutasi Umat ... 184 Gambar 4. 84 Hapus Mutasi Umat ... 185 Gambar 4. 85 Lihat Data Baptis ... 186 Gambar 4. 86 Tambah Data Baptis Umat Paroki ... 187 Gambar 4. 87 Form Tambah Data Baptis Umat Luar Paroki ... 188 Gambar 4. 88 Tambah Baptis Diterima ... 192 Gambar 4. 89 Edit Data Baptis ... 193 Gambar 4. 90 Hapus Data Baptis ... 194 Gambar 4. 91 Detail Data Baptis ... 194 Gambar 4. 92 Lihat Data Komuni Pertama ... 195 Gambar 4. 93 Tambah Data Komuni Pertama ... 196 Gambar 4. 94 Form Tambah Data Komuni Pertama Umat Luar Paroki ... 197 Gambar 4. 95 Edit Data Komuni Pertama ... 198 Gambar 4. 96 Hapus Data Komuni Pertama ... 201 Gambar 4. 97 Detail Komuni Pertama ... 201 Gambar 4. 98 Lihat Data Penguatan ... 202 Gambar 4. 99 Tambah Data Penguatan... 203 Gambar 4. 100 Tambah Data Penguatan Umat Luar Paroki ... 204 Gambar 4. 101 Edit Data Penguatan ... 205 Gambar 4. 102 Hapus Data Penguatan ... 206 Gambar 4. 103 Detail Data Penguatan ... 207 Gambar 4. 104 Lihat Data Perkawinan ... 207 Gambar 4. 105 Tambah Data Perkawinan ... 208 Gambar 4. 106 Tambah Data Perkawinan Pasangan Beda Gereja ... 209 Gambar 4. 107 Tambah Data Perkawinan Pasangan Beda Agama ... 210
(25)
xxiii
Gambar 4. 108 Edit Data Perkawinan ... 211 Gambar 4. 109 Hapus Data Perkawinan ... 211 Gambar 4. 110 Detail Data Perkawinan ... 212 Gambar 4. 111 Lihat Data Imamat/Kebiaraan ... 213 Gambar 4. 112 Tambah Data Imamat/Kebiaraan ... 214 Gambar 4. 113 Edit Data Imamat/Kebiaraan ... 215 Gambar 4. 114 Hapus Data Imamat/Kebiaraan ... 215 Gambar 4. 115 Detail Data Imamat ... 216 Gambar 4. 116 Lihat Data Pengurapan ... 217 Gambar 4. 117 Tambah Data Pengurapan ... 217 Gambar 4. 118 Edit Data Pengurapan ... 218 Gambar 4. 119 Hapus Data Pengurapan ... 218 Gambar 4. 120 Detail Data Pengurapan ... 219 Gambar 4. 121 Lihat Data Kematian ... 220 Gambar 4. 122 Tambah Data Kematian ... 220 Gambar 4. 123 Edit Data Kematian ... 221 Gambar 4. 124 Hapus Data Kematian... 221 Gambar 4. 125 Detail Data Kematian ... 222 Gambar 4. 126 Cetak Kartu Keluarga ... 223 Gambar 4. 127 Hasil Pencarian Keluarga ... 223 Gambar 4. 128 Preview Cetak Kartu Keluarga Halaman 1 ... 224 Gambar 4. 129 Preview Cetak Kartu Keluarga Halaman 2 ... 224 Gambar 4. 130 Cetak Surat Baptis ... 225 Gambar 4. 131 Preview Surat Baptis 3 Bahasa... 226 Gambar 4. 132 Cetak Surat Nikah ... 227 Gambar 4. 133 Preview Surat Nikah... 228 Gambar 4. 134 Cetak Buku Baptis ... 229 Gambar 4. 135 Preview Cetak Buku Baptis ... 230 Gambar 4. 136 Cetak Buku Komuni Pertama ... 231 Gambar 4. 137 Preview Cetak Buku Komuni Pertama ... 231 Gambar 4. 138 Cetak Buku Penguatan ... 232
(26)
xxiv
Gambar 4. 139 Preview Cetak Buku Penguatan ... 232 Gambar 4. 140 Cetak Buku Nikah ... 233 Gambar 4. 141 Preview Cetak Buku Nikah ... 233 Gambar 4. 142 Cetak Buku Pengurapan ... 234 Gambar 4. 143 Preview Cetak Buku Pengurapan ... 234 Gambar 4. 144 Cetak Buku Kematian ... 235 Gambar 4. 145 Preview Cetak Buku Kematian ... 235 Gambar 4. 146 Cetak Laporan Tahunan Baptis ... 236 Gambar 4. 147 Preview Cetak Laporan Tahunan Baptis ... 236 Gambar 4. 148 Cetak Laporan Tahunan Komuni Pertama ... 240 Gambar 4. 149 Preview Cetak Laporan Tahunan Komuni Pertama ... 240 Gambar 4. 150 Cetak Laporan Tahunan Penguatan... 241 Gambar 4. 151 Preview Cetak Laporan Tahunan Penguatan ... 241 Gambar 4. 152 Cetak Laporan Tahunan Nikah ... 242 Gambar 4. 153 Preview Cetak Laporan Tahunan Nikah ... 242 Gambar 4. 154 Cetak Laporan Tahunan Pengurapan ... 243 Gambar 4. 155 Preview Cetak Laporan Tahunan Pengurapan ... 243 Gambar 4. 156 Cetak Laporan Tahunan Kematian ... 244 Gambar 4. 157 Preview Cetak Laporan Tahunan Kematian... 244 Gambar 4. 158 Pengguna Level Admin ... 245 Gambar 4. 159 Pengguna Level User ... 245 Gambar 4. 160 Pengguna Level Guest ... 246 Gambar 4. 161 Pengaturan Pengguna ... 246 Gambar 4. 162 Tambah Data Pengguna ... 247 Gambar 4. 163 Hapus Data Pengguna ... 247 Gambar 4. 164 Ganti Password ... 248 Gambar 4. 165 Halaman Login ... 249 Gambar 4. 166 Halaman Utama ... 249 Gambar 4. 167 Halaman Profil Paroki ... 250 Gambar 4. 168 Melihat Status Master 1... 253 Gambar 4. 169 Melihat Status Master 2... 254
(27)
xxv
Gambar 4. 170 Status Slave Untuk Master 1 ... 256 Gambar 4. 171 Status Slave Untuk Master 2 ... 257
Gambar 5. 1 Grafik Pernyataan 1 ... 262 Gambar 5. 2 Grafik Pernyataan 2 ... 263 Gambar 5. 3 Grafik Pernyataan 3 ... 264 Gambar 5. 4 Grafik Pernyataan 4 ... 265 Gambar 5. 5 Grafik Pernyataan 5 ... 266 Gambar 5. 6 Grafik Pernyataan 6 ... 267 Gambar 5. 7 Grafik Pernyataan 7 ... 268 Gambar 5. 8 Grafik Pernyataan 8 ... 269 Gambar 5. 9 Grafik Pernyataan 9 ... 270 Gambar 5. 10 Grafik Pernyataan 10 ... 271 Gambar 5. 11 Grafik Pernyataan 1 ... 272 Gambar 5. 12 Grafik Pernyataan 2 ... 273 Gambar 5. 13 Grafik Pernyataan 3 ... 274 Gambar 5. 14 Grafik Pernyataan 4 ... 275 Gambar 5. 15 Grafik Pernyataan 5 ... 276 Gambar 5. 16 Grafik Pernyataan 6 ... 277 Gambar 5. 17 Grafik Pernyataan 7 ... 278 Gambar 5. 18 Grafik Pernyataan 8 ... 279 Gambar 5. 19 Grafik Pernyataan 9 ... 280 Gambar 5. 20 Grafik Pernyataan 10 ... 281
(28)
xxvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Contoh Perintah DDL ... 31 Tabel 2. 2 Contoh Perintah DML ... 31 Tabel 2. 3 Contoh Perintah DCL ... 32
Tabel 3. 1 Tabel kevikepan ... 67 Tabel 3. 2 Tabel paroki ... 67 Tabel 3. 3 Tabel profil_paroki ... 68 Tabel 3. 4 Tabel akta_perubahan ... 68 Tabel 3. 5 Tabel pastor ... 68 Tabel 3. 6 Tabel pelayanan ... 69 Tabel 3. 7 Tabel tugas_pastor ... 69 Tabel 3. 8 Tabel stasi ... 69 Tabel 3. 9 Tabel sk_pengurus_stasi ... 70 Tabel 3. 10 Tabel wilayah ... 70 Tabel 3. 11 Tabel ketua_wilayah ... 70 Tabel 3. 12 Tabel lingkungan... 70 Tabel 3. 13 Tabel ketua_lingkungan ... 71 Tabel 3. 14 Tabel jenis_rt... 71 Tabel 3. 15 Tabel kondisi_ekonomi ... 71 Tabel 3. 16 Tabel keluarga ... 72 Tabel 3. 17 Tabel hubungan_keluarga ... 72 Tabel 3. 18 Tabel suku_bangsa ... 72 Tabel 3. 19 Tabel pendidikan ... 72 Tabel 3. 20 Tabel bidang_studi ... 72 Tabel 3. 21 Tabel pekerjaan ... 73 Tabel 3. 22 Tabel golongan_darah ... 73 Tabel 3. 23 Tabel status_kesehatan ... 73 Tabel 3. 24 Tabel waktu_baptis ... 73
(29)
xxvii
Tabel 3. 25 Tabel status_perkawinan ... 73 Tabel 3. 26 Tabel agama ... 73 Tabel 3. 27 Tabel jabatan_sosial ... 74 Tabel 3. 28 Tabel tempat_tinggal... 74 Tabel 3. 29 Tabel status_gerejawi ... 74 Tabel 3. 30 Tabel keterlibatan ... 74 Tabel 3. 31 Tabel anggota_keluarga ... 75 Tabel 3. 32 Tabel jenis_mutasi ... 75 Tabel 3. 33 Tabel mutasi ... 76 Tabel 3. 34 Tabel umat_luar ... 76 Tabel 3. 35 Tabel umat_non_katolik ... 77 Tabel 3. 36 Tabel baptis ... 77 Tabel 3. 37 Tabel baptis_diterima ... 78 Tabel 3. 38 Tabel komuni_pertama ... 78 Tabel 3. 39 Tabel penguatan ... 79 Tabel 3. 40 Tabel perkawinan ... 80 Tabel 3. 41 Tabel imamat... 80 Tabel 3. 42 Tabel pengurapan ... 81 Tabel 3. 43 Tabel kematian ... 81 Tabel 3. 44 Tabel user_group... 81 Tabel 3. 45 Tabel user ... 82
Tabel 5. 1 Hasil Pernyataan 1 ... 262 Tabel 5. 2 Hasil Pernyataan 2 ... 263 Tabel 5. 3 Hasil Pernyataan 3 ... 264 Tabel 5. 4 Hasil Pernyataan 4 ... 265 Tabel 5. 5 Hasil Pernyataan 5 ... 266 Tabel 5. 6 Hasil Pernyataan 6 ... 267 Tabel 5. 7 Hasil Pernyataan 7 ... 268 Tabel 5. 8 Hasil Pernyataan 8 ... 269 Tabel 5. 9 Hasil Pernyataan 9 ... 270
(30)
xxviii
Tabel 5. 10 Hasil Pernyataan 10 ... 271 Tabel 5. 11 Hasil Pernyataan 1 ... 272 Tabel 5. 12 Hasil Pernyataan 2 ... 273 Tabel 5. 13 Hasil Pernyataan 3 ... 274 Tabel 5. 14 Hasil Pernyataan 4 ... 275 Tabel 5. 15 Hasil Pernyataan 5 ... 276 Tabel 5. 16 Hasil Pernyataan 6 ... 277 Tabel 5. 17 Hasil Pernyataan 7 ... 278 Tabel 5. 18 Hasil Pernyataan 8 ... 279 Tabel 5. 19 Hasil Pernyataan 9 ... 280 Tabel 5. 20 Hasil Pernyataan 10 ... 281 Tabel 5. 21 Rangkuman Uji Coba Terhadap Admin Paroki ... 288 Tabel 5. 22 Rangkuman Uji Coba Terhadap Admin Keuskupan ... 289
(31)
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Dengan pesatnya perkembangan teknologi, data dan informasi adalah sesuatu yang sangat penting dan berharga di suatu organisasi. Data yang tersedia harus dijaga agar dapat menghasilkan sebuah informasi yang relevan sebagai pendukung pengambilan keputusan. Informasi yang tidak relevan dapat menyebabkan kesalahan dalam pengambilan keputusan. Metode penyimpanan data juga dapat mempengaruhi data yang disimpan supaya selalu relevan.
Keuskupan Agung Semarang merupakan salah satu dari beberapa keuskupan di Indonesia dengan jumlah umat yang tidak sedikit. Jumlah umat di Keuskupan Agung Semarang tersebar di beberapa paroki di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Umat di Keuskupan Agung Semarang terdiri dari berbagai macam golongan, usia, pendidikan, pekerjaan, dll. Banyak masalah yang timbul dengan bertambahnya jumlah umat terutama masalah pendataan umat. Pihak Keuskupan Agung Semarang pun tidak tinggal diam dalam hal pendataan umat.
Data umat di Keuskupan Agung Semarang juga merupakan sesuatu yang penting bagi pihak keuskupan. Data yang sangat penting tersebut masih diolah dengan menggunakan aplikasi pendataan atau dengan cara manual, sehingga informasi tentang data pribadi umat dan data sakramental umat tidak terorganisasi dengan baik dan kurang terpantau oleh pihak paroki maupun keuskupan akibatnya
(32)
pihak keuskupan kesulitan untuk mengambil kebijakan yang berhubungan langsung dengan umat di wilayah keuskupan.
Saat ini Keuskupan Agung Semarang sudah memiliki sistem pendataan, tetapi belum dapat mendukung untuk pemecahan masalah pengelolaan data umat dan data sakramental. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk membangun sebuah sistem untuk menyimpan dan mengelola data umat dan sakramental di Keuskupan Agung Semarang berbasis web menggunakan PHP dan basis data MySQL. Paroki di Keuskupan Agung Semarang tersebar di beberapa wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta sehingga data antar paroki diharapkan dapat terintegrasi di keuskupan (pusat). Apabila data-data umat masing-masing paroki dapat diakses oleh keuskupan, maka dapat menguntungkan pihak keuskupan dalam mengambil kebijakan. Dalam penggunaan data-data paroki di keuskupan diperlukan suatu metode untuk mengintegrasikan data. Salah satunya adalah dengan menggunakan basis data terdistribusi. Data umat masing-masing paroki diduplikasi (replikasi) ke basis data di keuskupan. Jika terjadi perubahan data di paroki, data di keuskupan juga akan ter-update. Sehingga metode ini dapat menjamin ketersediaan data umat di masing-masing paroki. Dengan adanya sistem ini, data dapat dengan mudah diakses oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan data umat di Keuskupan Agung Semarang baik itu pihak keuskupan maupun pihak paroki.
(33)
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang disampaikan, rumusan masalah yang diselesaikan pada tugas akhir ini adalah :
a. Bagaimana membangun sistem berbasis web dengan menerapkan replikasi basis data terdistribusi yang sesuai untuk Sistem Administrasi Sakramental dan Pastoral Keuskupan Agung Semarang?
b. Apakah Sistem Administrasi Sakramental dan Pastoral Keuskupan Agung Semarang ini efektif, efisien dan mudah digunakan bagi pihak paroki dan keuskupan?
1.3 Batasan Masalah
Dalam membangun sistem ini terdapat beberapa batasan masalah, antara lain:
a. Sistem ini dibuat menggunakan bahasa pemrograman PHP dan basis data MySQL.
b. Pengguna sistem terbatas untuk pihak Keuskupan Agung Semarang dan pengurus data umat di setiap paroki di wilayah Keuskupan Agung Semarang. c. Data yang digunakan dalam pembangunan sistem ini adalah data sakramental
(34)
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian pada tugas akhir ini adalah untuk menyediakan sistem administrasi sakramental dan pastoral berbasis web menggunakan replikasi basis data terdistribusi yang dapat membantu pihak paroki di Keuskupan Agung Semarang dalam mengolah data sakramental dan data pribadi umat serta memudahkan pemantauan data oleh pihak Keuskupan Agung Semarang.
1.5 Metodologi Penelitian
Langkah-langkah metodologi penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.5.1 Survei Awal
Dilakukan wawancara kepada pihak terkait dan melakukan pengumpulan data yang telah tersedia sebelumnya di Keuskupan Agung Semarang untuk mendapatkan atribut data untuk mendesain struktur basis data sesuai kebutuhan sistem.
1.5.2 Studi Pustaka
Dilakukan studi pustaka untuk mendalami teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini, meliputi teori mengenai sistem informasi berbasis web PHP dan sistem basis data terdistribusi menggunakan MySQL.
(35)
1.5.3 Pembangunan Sistem
Pembangunan sistem informasi ini menggunakan metode Framework for the Application of System Technique (Whitten et.al, 2004) dengan tahap-tahap yang meliputi :
1) Analisa Sistem
a. Scope Definition (Definisi Lingkup)
Hal yang dilakukan dalam tahap ini adalah mendefinisikan ruang lingkup dengan cara melakukan pengumpulan data sakramental dan data pribadi umat di Keuskupan Agung Semarang.
b. Problem Analysis (Analisa Permasalahan)
Pada tahap ini menganalisa permasalahan yang terdapat dalam pendataan data umat di Keuskupan Agung Semarang.
c. Requirement Analysis (Analisa Kebutuhan)
Hal yang dilakukan dalam tahap ini adalah menganalisa kebutuhan sistem dengan cara mengumpulkan data kebutuhan pengguna sistem yang kemudian dimodelkan dalam diagram use case.
2) Desain Sistem
Pada tahap ini dilakukan desain basis data untuk sistem pendataan umat, yang meliputi:
a. Logical Design
Menggambarkan logical data model, logical process model, logical interface model dan merancang konfigurasi jaringan yang mendukung basis data terdistribusi.
(36)
b. Decision Analysis
Implementasi sistem ke dalam bentuk bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai pengelola data dengan menggunakan teknologi replikasi basis data.
c. Physical Design and Integration
Implementasi secara teknik dengan membuat physical user interface dan physical database design dengan menggunakan teknologi basis data replikasi ke dalam konfigurasi jaringan yang telah dibuat.
d. Construction and Testing
Implementasi rancangan ke dalam program menggunakan bahasa pemrograman PHP dan basis data MySQL sebagai pengelola data dengan teknologi basis data replikasi kedalam konfigurasi jaringan yang telah dibuat. Kemudian dilakukan uji coba terhadap sistem.
3) Uji coba perangkat lunak
Pada tahap ini dilakukan ujicoba setiap fungsi sistem serta pengujian basis data terdistribusi yang dibangun dengan bentuk konfigurasi jaringan yang telah ditentukan.
(37)
1.5.4 Uji Coba Terhadap Pengguna
Pada tahap ini dilakukan uji coba sistem kepada pengguna untuk mengetahui seberapa efektif (tepat guna), efisien (cepat) dan mudah digunakan. Uji coba ini dilakukan dengan tujuan untuk menghasilkan sistem pendataan umat dengan teknologi basis data terdistribusi yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan pengguna.
1.5.5 Analisa Hasil Uji Coba
Pada tahap ini dilakukan analisa hasil ujicoba yaitu dengan mendata kekurangan-kekurangan dalam sistem yang bertujuan untuk mengetahui saran-saran yang dapat digunakan untuk mengembangkan sistem di masa yang akan datang oleh peneliti selanjutnya.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tugas akhir ini dibagi menjai beberapa bab, sebagai berikut:
a. BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi gambaran umum keseluruhan tugas akhir yang meliputi latar belakang masalah, rumusan dan batasan masalah, tujuan penulisan, serta sistematika penulisan.
b. BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini berisi teori-teori yang terkait dengan perancangan dan pembangunan Sistem Pendataan Umat berbasis web, meliputi pengertian basis data terdistribusi, pengertian sistem administrasi serta pengertian sistem administrasi sakramental dan pastoral.
(38)
c. BAB III : ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini berisi tentang analisa dan perancangan sistem yang dibangun dan metode penyelesaian yang digunakan di dalam sistem yang diimplementasikan, meliputi analisa sistem dan perancangan sistem.
d. BAB IV : IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini berisi tentang proses implementasi sistem sesuai dengan perancangan yang telah dikembangkan.
e. BAB V : ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang analisa dari hasil pengujian sistem secara alpha test dan betha test (pengujian terhadap pengguna).
f. BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan dan saran peneliti yang berkaitan dengan sistem yang telah dibangun dengan tujuan untuk pengembangan sistem lebih lanjut.
(39)
9 BAB II
LANDASAN TEORI 2.1 Basis Data Terdistribusi
2.1.1 Basis Data
Basis data atau yang dikenal dengan istilah lain dengan nama database merupakan salah satu aspek yang harus dipelajari dalam bidang teknologi informasi. Basis data adalah sebuah koleksi data yang terkait secara logis dan sebuah deskripsi data yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dari sebuah organisasi (Connolly, 2005).
Basis data atau database biasanya disimpan dalam sebuah server yang sewaktu-waktu dapat diakses untuk kepentingan tertentu. Dalam sebuah server basis data, data dikelola dan dikontrol oleh sebuah perangkat lunak khusus yang disebut Database Management System (DBMS). Dari berbagai macam DBMS yang ada, Oracle dan MySQL adalah 2 contoh DBMS yang berasal dari perusahaan besar.
2.1.2 Basis Data Terdistribusi
Basis data terdistribusi secara logis berupa hubungan dari kumpulan-kumpulan data yang digunakan bersama-sama dan didistribusikan melalui suatu jaringan komputer (Connolly, 2005). Basis data terdistribusi adalah basis data dengan data yang ditempatkan atau disimpan di lebih dari satu lokasi tetapi menerapkan suatu mekanisme tertentu untuk membuatnya menjadi satu kesatuan basis data (Fathansyah, 2004).
(40)
DBMS terdistribusi (Distributed Database Management System) adalah sebuah sistem perangkat lunak yang mengatur basis data terdistribusi dan membuat pendistribusian secara transparan bagi user (Connolly, 2005). DDBMS terdiri dari sebuah basis data tunggal secara logikal yang dibagi kedalam beberapa fragment. Diamana setiap fragment disimpan pada satu atau lebih komputer dibawah kontrol DBMS yang berbeda dengan menggunakan komunikasi jaringan komputer. Karakteristik yang dimiliki oleh DDBMS, yaitu:
Kumpulan dari data logikal yang digunakan bersama-sama Data dibagi menjadi beberapa fragment
Fragment mungkin mempunyai replikasi Fragment/replika terletak di sejumlah site
Antar site berhubungan dengan jaringan komunikasi Data pada masing-masing site dikontrol DBMS
DBMS pada masing-masing site dapat menangani aplikasi lokal, secara otonomi
Masing-masing DBMS berpastisipasi paling tidak satu global aplikasi.
Sebuah sistem basis data terdistribusi berisi sekumpulan site, dimana pada setiap site dapat mengakses basis data lokal (basis data pada site itu sendiri) maupun basis data global (basis data yang terletak di site yang berbeda).
(41)
Gambar 2. 1 Sistem Basis Data Terdistribusi (Connolly, 2005)
Basis data terdistribusi memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut kelebihan dari sistem basis data terdistribusi (Connolly, 2005):
1. Mencerminkan struktur organisasi
Banyak organisasi tersebar di beberapa lokasi. Masing-masing divisi dalam organisasi tersebut dapat mengakses data lokal divisi sendiri maupun akses data divisi lain di lokasi lain.
2. Meningkatkan shareability dan otonomi lokal
Persebaran geografis sebuah organisasi mencerminkan pendistribusian data, pengguna di suatu site dapat mengakses data di site lain. Dalam kasus ini, pengguna bekerja dan memiliki kontrol data lokal terhadap data.
(42)
3. Meningkatkan ketersediaan (availability)
Dalam sistem basis data terdistribusi, jika terjadi kegagalan (failure) dalam jalur komunikasi yang mengakibatkan suatu site tidak dapat mengakses data, tidak berarti keseluruhan sistem tidak dapat dioperasikan. Sistem dapat mengalihkan permintaan (request) ke site lain.
4. Meningkatkan keandalan (reability)
Dengan adanya replikasi data, data tidak disimpan di satu tempat. Jika terjadi kerusakan pada jalur komunikasi, sistem masih dapat dioperasikan.
5. Meningkatkan kinerja (peformance)
Data yang dipakai untuk transaksi disimpan dalam beberapa site, sehingga proses transaksi berjalan secara paralel dan dapat dilakukan dengan cepat. 6. Ekonomis
Dalam hukum Grosch, berlaku bahwa biaya jauh lebih sedikit untuk dapat untuk menciptakan sistem komputer yang lebih kecil dengan kekuatan setara dengan satu komputer yang besar. Dengan sistem ini dapat lebih hemat biaya bagi perusahaan untuk menambah komputer. Hal ini juga hemat biaya untuk menambah komputer workstation ke jaringan daripada memperbarui sistem komputer mainframe.
7. Pertumbuhan secara modular
Dalam lingkup distribusi, akan lebih mudah melakukan ekspansi. Menambah site baru tidak akan mengganggu operasional site lain.
(43)
Sedangkan kerugian dalam sistem basis data terdistribusi adalah sebagai berikut: 1. Kompleksitas
Dalam basis data terdistribusi, sistem menyembunyikan sifat pendistribusian data dari pengguna dan menyediakan tingkat kinerja (peformance), kehandalan (reability) dan ketersediaan (availability) yang lebih kompleks dibanding basis data terpusat.
2. Biaya
Meningkatnya kompleksitas basis data terdistribusi dapat meningkatkan biaya pengadaan dan perawatan dari sistem basis data terdistribusi yang lebih besar dari pada basis data terpusat.
3. Keamanan
Dalam basis data terpusat, akses data dapat lebih mudah dikontrol. Sedangkan dalam basis data terdistribusi, tidak hanya akses ke data yang sudah direplikasi di site lain, harus diperhatikan juga keamanan jaringan komunikasi.
4. Sulitnya kontrol integritas (integrity control)
Integritas basis data termasuk keabsahan dan konsistensi dari data yang disimpan. Integritas basis data biasanya diatur dalam constraints, yang berisi aturan bahwa basis data tidak diizinkan untuk melanggar.
5. Kurangnya standar
Kurangnya standar secara signifikan membatasi potensi basis data terdistribusi. Dan juga tidak ada alat atau metodologi untuk membantu pengguna mengkonversi basis data terpusat menjadi basis data terdistribusi.
(44)
6. Kurangnya pengalaman
Tujuan umum basis data terdistribusi belum dapat diterima secara luas, meskipun sudah banyak protokol dan masalah yang dipahami dengan baik. 7. Desain basis data lebih kompleks
Selain kesulitan dalam merancang database terpusat, desain database terdistribusi harus memperhatikan fragmentasi data, alokasi fragmen ke site tertentu, dan replikasi data.
Sebuah DDBMS dapat diklasifikasikan sebagai homogen atau heterogen. Dalam sistem homogen, semua site menggunakan produk DBMS yang sama. Dalam sistem heterogen, site dapat menjalankan produk DBMS yang berbeda, yang tidak perlu didasarkan pada model data dasar yang sama.
Dalam mengembangkan sistem basis data terdistribusi, ada beberapa faktor-faktor tambahan yang harus dipertimbangkan untuk desain basis data relasional terdistribusi. Faktor tersebuat adalah:
1. Fragmentasi (fragmentation), relasi akan dibagi ke beberpa sub relasiyang disebut fragmen, yang akan didistribusikan. Ada dua tipe utama dalam fragmentasi, yaitu horizontal dan vertikal. Fragmen horizontal adalah subset dari tuple dan fragmen vertikal adalah subset dari atribut.
2. Alokasi (alocation), setiap fragmen disimpan dalam site dengan distribusi yang optimal.
3. Replikasi (replication), DDBMS memelihara salinan dari fragmen di beberapa site.
(45)
2.1.3 Replikasi Basis Data
Replikasi basis data adalah proses menyalin dan memelihara hubungan objek basis data dalam beberapa database yang membentuk sebuah sistem basis data terdistribusi (Connolly, 2005). Replikasi basis data merupakan mekanisme penting karena memungkinkan organisasi untuk memberikan akses ke pengguna data saat di mana dan kapan mereka membutuhkannya. Replikasi menggunakan teknologi basis data terdistribusi untuk berbagi data antara beberapa site, tapi replikasi basis data dan basis data terdistribusi tidak sama. Dalam sebuah basis data terdistribusi, data tersedia di banyak lokasi, tapi hubungan tertentu berada di satu lokasi.
Replikasi basis data memiliki beberapa keuntungan, seperti (Connolly, 2005) :
1. Ketersediaan (availability), meningkatkan ketersediaan data untuk pengguna dan aplikasi melalui penyediaan alternative akses data.
2. Keandalan (reability), dengan beberapa salinan data yang tersedia dalam sistem, memberikan fasilitas pemulihan yang sangat baik dalam hal kegagalan satu atau lebuh site.
3. Kinerja (performance), replikasi menyediakan akses cepat ke beberapa site. Pengguna dapat mengakses satu server sementara pengguna lain mengakses server yang berbeda, dengan demikian bisa mempertahankan tingkat kinerja seluruh server.
(46)
4. Pengurangan beban (load reduction), replikasi dapat digunakan untuk mendistribusikan data ke beberapa lokasi. Kemudian, pengguna dapat mengakses berbagai remote server bukan mengakses satu server pusat.
5. Komputasi terputus (disconnected computing), replikasi dapat mendukung snapshot. Sebuah snapshot adalah salinan lengkap atau parsial (replika) dari suatu relasi pada satu titik waktu tertentu. Snapshot memungkinkan pengguna untuk bekerja pada subset dari basis data perusahaan selama terputus dari server basis data utama.
6. Mendukung banyak pengguna (supports many users), mengacu pada bagaimana sebuah organisasi perlu menggunakan banyak aplikasi yang membutuhkan kemampuan untuk menggunakan dan memanipulasi data. Replikasi dapat membuat beberapa snapshot yang disesuaikan sesuai persyaratan setiap pengguna atau kelompok pengguna sistem.
7. Mendukung aplikasi canggih (supports advanced applications), mengacu pada bagaimana sebuah organisasi perlu untuk membuat data perusahaan yang tersedia tidak hanya untuk sistem Online Transaction Processing (OLTP) tetapi juga untuk aplikasi analisis data seperti data warehousing, Online Analytical Processing (OLAP), dan data mining.
Dalam replikasi basis data, terdapat komponen dasar di lingkungan replikasi basis data, yaitu obyek replikasi (replication object), grup replikasi (group replication) dan site replikasi (replication site).
Obyek replikasi (replication object) adalah sebuah obyek basis data seperti relasi, indeks, view, procedure atau function yang ada pada multiple server dalam
(47)
sistem basis data terdistribusi. Obyek replikasi dikelola menggunakan grup replikasi.
Grup replikasi (group replication) adalah sebuah koleksi atau kumpulan dari obyek-obyek replikasi yang terhubung secara logika.
Grup replikasi terdapat terdapat di banyak site replikasi (replication site). Lingkungan replikasi mendukung dua tipe dasar dari site, yaitu master sites dan slave sites. Sebuah grup replikasi dapat berhubungan dengan satu atau lebih master sites dan dengan satu atau lebih slave sites.
Ada beberapa fitur penting dari lingkungan replikasi basis data seperti replikasi data dikelola menggunakan replikasi synchronous atau asynchronous dan jika satu atau lebih site memiliki kepemilikan dari salinan master dari data yang direplikasi.
Replikasi synchronous menggunakan protocol 2PC (two-phase commit). Salinan data di slave diupdate segera ketika data sumber diupdate. Proses replikasi synchronous digambarkan pada ilustrasi berikut.
(48)
Gambar 2. 2 Ilustrasi Proses Replikasi Synchronous (Connolly, 2005)
Pada gambar 2.2 diilustrasikan proses replikasi synchronous dimana pengguna menjalankan query dan query dieksekusi di master dan slave, kemudian dilakukan commit di master dan slave lalu sistem memberikan status ke pengguna.
Replikasi asynchronous adalah metode alternatif dari replikasi synchronous. Dengan mekanisme replikasi asynchronous, target basis data (salinan data) diperbarui setelah basis data sumber sudah diubah. Dengan metode seperti itu dapat terjadi penundaan (delay) untuk mendapatkan konsistensi data yang dapat berlangsung dari beberapa detik hingga beberapa jam atau bahkan berhari-hari. Proses Replikasi asynchronous digambarkan pada ilustrasi berikut.
(49)
Gambar 2. 3 Ilustrasi Proses Replikasi Asynchronous (Connolly, 2005)
Pada gambar 2.3 diilustrasikan proses replikasi asynchronous dimana pengguna menjalankan query dan sistem mengeksekusi query di server master dan memberikan status ke pengguna. Lalu query di salin ke server slave dengan proses yang berbeda, dan kemudian query tersebut dieksekusi di server slave.
Basis data terdistribusi mencangkup tentang kepemilikan data untuk masing-masing site. Jenis utama dari kepemilikan data adalah master/slave, workflow, dan update-anywhere (Connolly, 2005).
1. Master/slave
Dengan kepemilikan metode master/slave, data direplikasi secara asynchronous di satu site yang disebut site utama (master site) dan hanya dapat diperbarui oleh site tersebut. Pendistribusian data dilakukan dengan mengguanakan cara publish-and-subscribe dimana master site (sebagai publisher) membuat data tersedia di slave sites (sebagai subscriber). Slave sites
(50)
melakukan subscribe data yang dimiliki oleh master site, yang berarti slave sites menerima salinan read-only pada sistem. Tiap site dapat menjadi master site bagi kumpulan data (data set) yang tidak overlapping sehingga konflik update dapat dihindari.
Gambar 2. 4 Kepemilikan master/slave – Data Dissemination
(51)
2. Workflow
Metode kepemilikan workflow hampir sama seperti metode master/slave, metode ini juga menghindari konflik update yang terjadi pada waktu yang bersamaan dengan cara model kepemilikan yang dinamis. Metode workflow memberi hak untuk memperbarui data yang direplikasi untuk berpindah dari satu site ke site lain. Meskipun demikian, hanya pada waktu tertentu, hanya boleh satu site yang memperbarui data set.
3. Update-anywhere
Pada kedua model sebelumnya, pada satu waktu yang sama hanya satu site yang bisa memperbarui data dan seluruh site hanya memiliki akses read-only pada replika. Tapi pada metode ini menciptakan lingkungan yang peer-to-peer dimana semua site memiliki hak yang sama untuk memperbarui replikasi data. Metode ini juga mengijinkan site lokal memiliki fungsi otonomi bahkan ketika site lain tidak dapat diakses.
2.2 Sistem Administrasi 2.2.1 Pengertian Sistem
Teori tentang sistem menjadi bagian penting dalam berbagai aspek. Contoh sistem yang sering ditemui, misalnya sistem tata surya, sistem pencernaan, sistem pendidikan, sistem komputer. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sistem adalah perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas.
Pengertian sistem juga dikemukakan oleh Sumantri, sistem merupakan sekelompok bagian-bagian yang bekerja bersama-sama untuk melakukan suatu
(52)
maksud, apabila salah satu bagian rusak atau tidak dapat menjalankan tugasnya maka maksud yang hendak dicapai tidak akan terpenuhi atau setidak-tidaknya sistem yang sudah terwujud akan mendapat gangguan. Pamudji juga perpendapat tentang sistem, yaitu bahwa sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks atau terorganisir, suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks atau utuh.
2.2.2 Pengertian Administrasi
Herbert A. Simon mengemukakan, administrasi didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan kelompok kerjasama untuk mencapai tujuan-tujuan bersama. Sedangkan menurut Leonard B White, administrasi adalah suatu proses yang umum ada pada setiap usaha kelompok-kelompok, baik pemerintah maupun swasta, baik sipil maupun militerm baik dalam ukuran besar maupun kecil.
Menurut Hadari Nawawi administrasi adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan sebagai proses pengendalian usaha kerjasama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan sebelumnya. Sondang P Siagian juga perpendapat serupa bahwa administrasi adalah keseluruhan proses pelaksanaan keputusan-keputusan yang telah diambil dan pelaksanaan itu pada umumnya dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
(53)
2.2.3 Pengertian Sakramental dan Pastoral
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sakramen adalah upacara suci dan resmi untuk bertemu dengan Tuhan dan untuk menerima rahmat Tuhan lewat tanda-tanda, sedangkan sakramental adalah berhubungan dengan sakramen.
Istilah pastoral sebagai kata sifat dari pastor, karena pastoral dipakai sebagai kata sifat dari kata benda “pastor”, jadi istilah “pastoral” merujuk pada tindakan penggembalaan (Tj. G. Hommes, 1992).
2.3 Metode Pengembangan Perangkat Lunak Terstruktur
Dari berbagai macam mtode yang ada, metode FAST (Framework for the Application of System Technique) adalah salah satu metode yang digunakan dalam pengembangan sistem. Metode ini dikembangkan sebagai gabungan dari praktek-praktek terbaik yang telah ditemui dalam banyak referensi komersil dan metodologi. FAST adalah sebuah kerangka kerja yang cukup fleksibel untuk berbagai jenis proyek dan strategi. Sebuah proyek dimulai dengan beberapa kombinasi dari masalah, peluang dan petunjuk dari pengguna dan diakhiri dengan sebuah solusi bisnis kerja untuk komunitas pengguna. Pemodelan terstruktur memiliki beberapa pemodelan, antara lain:
1. Pemodelan Pengguna (Use Case)
Use case diagram adalah sebuah diagram yang menggambarkan interaksi antara sistem, eksternal sistem dan pengguna (Whitten, 2004). Use case merupakan bagian dari keseluruhan sistem secara fungsional. Digambarkan secara grafis dengan elips horizontal dengan use case tertera didalam elips.
(54)
Gambar 2. 6 Simbol Use Case
Aktor merupakan segala sesuatu yang perlu berinteraksi dengan sistem untuk mengelola informasi. Dapat berupa perorangan, organisasi atau sistem informasi lain.
Gambar 2. 7 Simbol Aktor
Use case uses relationship merupakan use case yang mengurangi redudansi antara dua atau lebih use case dengan cara mengkombinasikan langkah-langkah umum ditemui dalam use case. Digambarkan dalam bentuk anak panah dimulai dari actor dan menunjuk ke use case yang digunakan.
Use case depens on relationship merupakan sebuah relasi yang menentukan bahwa use case yang lain harus dibuat sebelum current use case. Digambarkan sebagai garis anak panah yang dimulai dari satu use case dan menunjuk ke use case yang bergantung (dependent on) kepadanya. Setiap relasi depend diberi label <<depend on>>.
2. Pemodelan Data Konseptual
Model entity relationship diagram (ERD) adalah sebuah model data konseptual yang mampu menjelaskan kebutuhan data dari sebuah
Simbol Use Case
(55)
aplikasidengan cara yang mudah dimengerti dan tidak tergantung pada kriteria pengelolaan dan organisasi data dalam sistem (Atzeni, 2000).
Gambar 2. 8 Contoh ERD a. Entitas
Entitas adalah sebuah obyek yang ada dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Sebuah entitas bisa ada secara fisik maupun abstrak. Setiap entitas mempunyai sekumpulan atribut yang menerangkan entitas tersebut.
Gambar 2. 9 Contoh Entitas
Atribut merupakan sebuah property yang deskriptif atau karakteristik dari sebuah entitas.
Gambar 2. 10 Contoh Atribut
Key merupakan sebuah atribute atau kelompok atribut yang diasumsikan memiliki nilai yang unik untuk setiap instance.
Primary key merupakan satu dari nilai key yang akan berfungsi sebagai primary key dari sebuah entitas
paroki id_paroki nama_paroki alamat wilayah id_wilayah nama_wilayah punya (1:1) (1:N) paroki paroki id_paroki nama_paroki alamat
(56)
Primary key merupakan sebuah candidate key yang paling umum digunakan untuk mengidentifikasi secara unik sebuh entitas. Pada gambar 2.10. terdapat contoh primary key untuk entitas dosen.
Alternate key merupakan sebuah candidate key yang tidak dapat dipilih untuk menjadi primary key.
Gambar 2. 11 Contoh Primary Key b. Relasi
Relationship adalah sebuah asosiasi bisnis normal yang ada antara satu atau lebih entitas. Relasi mungkin juga mewakili suatu kejadian yang menghubungkan antar entitas.
Gambar 2. 12 Contoh Relasi 3. Pemodelan Data Logikal
Menurut Connolly dan Begg (2005), perancangan basis data logikal adalah proses untuk membuat sebuah informasi yangdigunakan dalam perusahaan berdasarkan suatu model data spesifik, tetapi masih terlepas dari DBMS dan pertimbangan-pertimbangan fisik lainnya.
Dalam pemodelan data logikal, banyak notasi yang dapat digunakan untuk merepresentasikan hubungan kardinalitas seperti OMT, IDEF, Bachman,
paroki id_paroki nama_paroki alamat paroki id_paroki nama_paroki alamat wilayah id_wilayah nama_wilayah punya
(57)
atau notasi UML. Penulis menggunakan notasi crow’s foot untuk memodelkan data logikal. Berikut simbol yang digunakan dalam notasi crow’s foot:
a. Entitas
Entitas digambarkan dalam bentuk tabel dengan dua kolom. Baris paling atas berisi nama entitas, kolom pertama berisi keterangan key (kunci) entitas dan kolom kedua berisi atribut dari entitas.
Gambar 2. 13 Contoh Entitas dan Atribut
b. Relasi
Relasi dalam notasi crow’s foot di gambarkan dengan sebuah garis yang menghubungkan dua entitas dan di masing-masing ujung garis terdapat simbol kardinalitas. Contoh simbol dalam crow’s foot seperti pada gambar 2.14.
Gambar 2. 14 Contoh Simbol Relasi
Pada gambar 2.15 menunjukan penggunaan symbol kardinalitas pada notasi crow’s foot.
paroki PK id_paroki nama_paroki alamat (1:N) (0:N) (1:1) (0:1)
(58)
Gambar 2. 15 Contoh Relasi
4. Pemodelan Proses (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) adalah alat yang menggambarkan aliran data atau pengolahan data yang dilakukan oleh sistem. DFD terdiri dari 4 simbol, yaitu:
Simbol Proses (process)
Proses adalah kerja yang dilakukan oleh sistem dalam merespon arus data yang datang.
1
Nama Proses
Gambar 2. 16 Simbol Proses
Simbol Aliran Data (data flow)
Aliran data menunjukan input data ke proses atau output data dari proses. Arus data merupakan data yang bergerak.
Arus data
Gambar 2. 17 Simbol Arus Data
paroki PK id_paroki nama_paroki alamat wilayah PK FK id_wilayah nama_wilayah id_paroki
(59)
Eksternal Entitas (external entity)
Eksternal entitas dapat berupa perorangan, unit organisasi, sistem lain atau organisasi lain. Dimana entitas tersebut berada diluar lingkup proyek , tetapi berinteraksi dengan sistem.
Nama Eksternal Entitas
Gambar 2. 18 Simbol Eksternal Entitas Penyimpanan data (data store)
Penyimpanan data digunkan untuk menyimpan data hasil proses maupun menyediakan data untuk diproses.
Data Store
Gambar 2. 19 Simbol Penyimpanan Data 2.4 PHP
2.4.1 Pengertian PHP
PHP (Hypertext Preprocessor) yang merupakan bahasa pemrograman berbasis web yang memiliki kemapuan untuk membuat website dinamis. Berbeda dengan HTML yang hanya dapat menampilkan konten statis, PHP bisa berinteraksi dengan database, file dan folder sehingga membuat php bisa menampilkan konten dinamis dari sebuah website.
PHP merupakan bahasa pemrograman berbasis script yang ditempatkan dan diproses di server (server-side scripting). Degan begitu, sintaks dan perintah
(60)
yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan di server dan menyatu pada dokumen HTML dan hasilnya akan dikirim ke pengguna dalam bentuk HTML.
Semakin berkembangnya bahasa pemrogaman PHP dan semakin bertambahnya komunitas yang mengembangkan bahasa pemrograman PHP. Banyak kerangka kerja (framework) yang muncul untuk memudahkan para pengembang website. Contoh framework PHP adalah laravel, YII, codeigniter.
2.5 CodeIgniter
Codeigniter adalah sebuah framework PHP. Framework itu sendiri adalah suatu kerangka kerja yang berupa sekumpulan folder yang memuat file-file PHP yang menyediakan class libraries, helpers, plugins dan lainnya.
Codeigniter menerapkan pola MVC (Model View Controller) yang fleksibel. Manfaat konsep ini adalah untuk membuat logika pemrograman lebih mudah, karena sudah dipisahkan untuk setiap modul. MVC memisahkan antara basis data (model), tampilan (view) dan logika (controller).
2.6 MySQL
2.6.1 Pengertian MySQL
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data yang menggunakan bahasa Structured Query Language (SQL) yang multithread dan multi-user. MySQL dimiliki dan disponsori oleh perusahaan komersial Swedia yaitu MySQL AB. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL) dan juga menjual produk komersial untuk kasus dimana penggunanya tidak cocok dengan
(61)
penggunaan GPL. MySQL AB memegang penuh hak cipta atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah David Axmark, Allan Larsson dan Michael Monty Widenius.
Jenis perintah SQL dapat dibedakan menjadi: 1. Data Definition Language (DDL)
Kelompok perintah yang digunakan untuk mendefinisikan basis data dan mendefinisikan tabel. Contoh perintah DDL yang biasa digunakan:
Perintah Kegunaan
CREATE DATABASE Membuat database (basis data) baru
DROP DATABASE Menghapus database
CREATE TABLE Membuat tabel baru
DROP TABLE Menghapus tabel
Tabel 2. 1 Contoh Perintah DDL 2. Data Manipulation Language (DML)
Perintah yang digunakan untuk melakukan manipulasi data atau pengolahan data dalam tabel di basis data. Contoh perintah DML yang biasa digunakan:
Perintah Kegunaan
INSERT INTO Menambahkan baris (record) pada tabel
DELETE FROM Menghapus baris (record) pada tabel
UPDATE …. SET…. Mengubah isi kolom dalam tabel
SELECT …. FROM…. Menampilkan isi tabel
(62)
3. Data Control Language (DCL)
Perintah yang berhubungan dengan manipulasi pengguna dan hak akses. Contoh perintah DCL yang biasa digunakan:
Perintah Kegunaan
GRANT Memberikan / menambahkan
hak akses kepada pengguna
REVOKE Mengurangi hak akses untuk
pengguna
Tabel 2. 3 Contoh Perintah DCL 2.6.2 Replikasi dalam MySQL
Mekanisme replikasi yang didukung oleh MySQL adalah replikasi asynchronous atau replikasi satu arah, sedangkan replikasi dua arah atau synchronous pada MySQL dikenal dengan istilah clustering.
Sebuah komputer bertindak sebagai master server dan satu atau lebih komputer sebagai slave server. Master menyimpan setiap setiap perubahan yang terjadi ke dalam basis data dengan file binary log. File binary log merekam semua perubahan data (UPDATE, DELETE, INSERT) yang dilakukan oleh master server sejak pertama kali replikasi dikonfigurasi dan dimulai. Master server juga membuat indeks file untuk menjaga jalur dari binary log yang dibuat. Slave server membaca binary log dan melakukan perubahan terhadap data.
(63)
33 BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Sistem
3.1.1 Gambaran Umum Sistem Lama
Keuskupan Agung Semarang sudah menggunakan sistem informasi administrasi paroki berbasis desktop khusus untuk administrsi pastoral. Aplikasi tersebut diberi nama Sistem Informasi Administrasi Pastoral (SIAP). Pada aplikasi SIAP, terdapat fasilitas untuk melakukan pendataan umat beserta data sakramental.
Terdapat dua menu utama di aplikasi SIAP yaitu menu data buku gereja dan menu data umat. Pengguna dapat memasukan data sakramental seperti data baptis, komuni pertama, krisma, perkawinan, pengurapan dan kematian untuk setiap umat. Kemudian pengguna juga dapat memasukan data keluarga beserta anggota keluarga. Dengan sistem di SIAP yang digunakan, muncul permasalahan ketika pengguna memasukan data pribadi umat yang sama di data umat dan di masing-masing data sakramental.
Karena adanya kelemahan di aplikasi SIAP versi 1, tim SIAP Keuskupan Agung Semarang melakukan pembenahan terhadap aplikasi SIAP untuk membenahi kelemahan yang ada di SIAP versi 1. Program SIAP yang sudah direvisi diberi nama program SIAP versi 2. Pada program SIAP versi 1, pengembang menggunakan pendekatan melalui buku-buku sakramental, sedangkan pada program SIAP versi 2 menggunakan pendekatan melalui data pribadi.
(64)
Dalam program SIAP versi 2, sudah dimudahkan untuk melakukan masukan data sakramental seseorang. Pengguna cukup membuka pribadi yang bersangkutan kemudian dapat mengisikan data sakramen-sakramen untuk pribadi yang bersangkutan. Dengan pendekatan baru yang melaui data pribadi, muncul permasalahan pada data keluarga paroki, aplikasi tidak dapat mengelola data keluarga, melainkan hanya data pribadi beserta data sakramentalnya.
3.1.2 Gambaran Umum Sistem Baru
Sistem baru yang ditawarkan adalah sistem berbasis web dengan menggunakan teknologi replikasi basis data terdistribusi. Setiap paroki memiliki hak akses untuk melakukan perubahan pada basis data di paroki tersebut serta kebutuhan pihak keuskupan akan data umat dan data sakramental yang ada di paroki, oleh karena itu basis data di paroki perlu di replikasi ke pihak keuskupan, sehingga meningkatkan ketersediaan data dan peforma sistem dalam pengolahan data. Selain itu juga dapat meningkatkan pelayanan pastoral bagi umat di Keuskupan Agung Semarang.
Sistem yang baru menawarkan pendekatan dari penggabungan kedua aplikasi yang sudah ada, yaitu menggunakan pendekatan buku sakramental dan pendekatan data pribadi, yang memudahkan pengguna sistem untuk mengelola data umat dan data sakramental.
Dengan adanya perbedaaan hak akses data di paroki dan keuskupan, maka digunakan replikasi basis data terdistribusi khususnya metode replikasi dengan kepemilikan master/slave. Dari kepemilikan master/slave terdapat dua metode, yaitu data dissemination dan data consolidation. Penulis memilih menggunakan
(65)
data conslolidation, dimana didalam metode data consolidation, terdapat satu slave site dan terdapat dua atau lebih master site, sehingga basis data yang ada di paroki dapat di pantau oleh pihak keuskupan.
Paroki B Master Site Read/Write Paroki C Master Site Read/Write Paroki A Master Site Read/Write Paroki D Master Site Read/Write Keuskupan Slave Site Read Only
Gambar 3. 1 Ilustrasi Proses Replikasi Sistem
Pada gambar 3.1. digambarkan proses replikasi basis data pada sistem yang baru. Di setiap paroki terdapat master site yang melayani baca tulis (read/write) data umat dan data sakramental. Di tingkat keuskupan terdapat slave site yang menerima data salinan dari setiap paroki yang terhubung. Untuk slave site yang berada di keuskupan hanya dapat membaca data dari database, tidak dapat melakukan pembaruan data (update).
3.1.1.1 Use Case Diagram Sistem Administrasi Sakramental dan Pastoral Use case diagram merupakan salah satu alat bantu untuk mengembangkan sebuah sistem. Use case diagram menggambarkan proses/kegiatan yang dijalani oleh masing-masing aktor/pengguna sistem dalam sebuah organisasi.
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
3.1.1.2 Diagram Konteks (Context Diagram)
(73)
3.1.1.3 Diagram Berjenjang (Hierarchy Chart)
(74)
(75)
(76)
(77)
3.1.1.4 Data Flow Diagram (DFD) a. DFD Level 1
(78)
b. DFD Level 2 proses 1
(79)
c. DFD Level 2 proses 2
(80)
d. DFD Level 2 proses 3
(81)
e. DFD Level 2 proses 4
(82)
f. DFD Level 2 proses 5
(83)
g. DFD Level 2 proses 6
(84)
h. DFD Level 2 proses 7
(85)
i. DFD Level 2 proses 8
Gambar 3. 21 DFD Level 2 Proses 8
j. DFD Level 2 proses 9
(86)
k. DFD Level 2 proses 10
(87)
l. DFD Level 2 proses 11
Gambar 3. 24 DFD Level 2 Proses 11
m. DFD Level 2 proses 12
(88)
n. DFD Level 2 proses 13
Gambar 3. 26 DFD Level 2 Proses 13
o. DFD Level 2 proses 14
(89)
p. DFD Level 2 proses 15
Gambar 3. 28 DFD Level 2 Proses 15
q. DFD Level 2 proses 16
(90)
r. DFD Level 2 proses 17
(91)
3.2 Perancangan Sistem 3.2.1 Perancangan Basis Data
3.2.1.1 Desain Basis Data Konseptual
(92)
(93)
(94)
3.2.1.2 Desain Basis Data Logikal
(95)
(96)
(97)
3.2.1.3 Desain Basis Data Fisikal 1. Tabel kevikepan
Atribut Tipe Data Not Null
id_kevikepan (PK) VARCHAR(1) Ya
nama_kevikepan VARCHAR(30) Ya
Tabel 3. 1 Tabel kevikepan
2. Tabel paroki
Atribut Tipe Data Not Null
id_paroki (PK) VARCHAR(3) Ya
nama_paroki VARCHAR(50) Ya
nama_gereja VARCHAR(70) Ya
tahun_aktif VARCHAR(4) Tidak
tarekat VARCHAR(10) Ya
alamat VARCHAR(100) Ya
kota VARCHAR(20) Ya
kode_pos VARCHAR(10) Tidak
kode_area VARCHAR(5) Tidak
no_telp_1 VARCHAR(15) Tidak
no_telp_2 VARCHAR(15) Tidak
fax VARCHAR(15) Tidak
no_hp VARCHAR(15) Tidak
email VARCHAR(50) Tidak
id_kevikepan (FK) VARCHAR(1) Ya
input_time DATETIME Tidak
inputted_by VARCHAR(45) Tidak
update_time DATETIME Tidak
updated_by VARCHAR(45) Tidak
Tabel 3. 2 Tabel paroki
3. Tabel profil_paroki
Atribut Tipe Data Not Null
id_profil (PK) VARCHAR(5) Ya
tanggal_pendirian DATE Tidak
no_sk_uskup VARCHAR(45) Tidak
no_akta_notaris VARCHAR(45) Tidak
tanggal_akta DATE Tidak
nama_notaris VARCHAR(45) Tidak
(98)
id_paroki (FK) VARCHAR(3) Ya
file_sk_uskup VARCHAR(50) Tidak
file_akta_notaris VARCHAR(50) Tidak
update_time DATETIME Tidak
updated_by VARCHAR(45) Tidak
Tabel 3. 3 Tabel profil_paroki
4. Tabel akta_perubahan
Atribut Tipe Data Not Null
id_akta_perubahan (PK) VARCHAR(10) Ya
no_akta_perubahan VARCHAR(50) Ya
tanggal_akta_perubahan DATE Ya
nama_notaris VARCHAR(45) Ya
file_akta_perubahan VARCHAR(50) Tidak
update_time DATETIME Tidak
updated_by VARCHAR(45) Tidak
id_profil (FK) VARCHAR(5) Ya
Tabel 3. 4 Tabel akta_perubahan 5. Tabel pastor
Atribut Tipe Data Not Null
id_pastor (PK) VARCHAR(10) Ya
nama_pastor VARCHAR(50) Ya
tarekat VARCHAR(30) Ya
no_hp VARCHAR(15) Tidak
file_foto_pastor VARCHAR(45) Tidak
input_time DATETIME Tidak
inputted_by VARCHAR(45) Tidak
update_time DATETIME Tidak
updated_by VARCHAR(45) Tidak
Tabel 3. 5 Tabel pastor
6. Tabel pelayanan
Atribut Tipe Data Not Null
id_pastor (FK) VARCHAR(10) Ya
id_paroki (FK) VARCHAR(3) Ya
no_sk_pastor VARCHAR(50) Tidak
tanggal_aktif DATE Ya
(99)
tanggal_non_aktif DATE Ya
id_tugas_pastor (FK) VARCHAR(1) Ya
file_sk_pastor VARCHAR(45) Ya
input_time DATETIME Tidak
inputted_by VARCHAR(45) Tidak
update_time DATETIME Tidak
updated_by VARCHAR(45) Tidak
Tabel 3. 6 Tabel pelayanan
7. Tabel tugas_pastor
Atribut Tipe Data Not Null
id_tugas_pastor (PK) VARCHAR(1) Ya
tugas_pastor VARCHAR(25) Tidak
Tabel 3. 7 Tabel tugas_pastor 8. Tabel stasi
Atribut Tipe Data Not Null
id_stasi (PK) VARCHAR(10) Ya
nama_stasi VARCHAR(50) Ya
alamat_stasi VARCHAR(50) Tidak
no_telp_1 VARCHAR(15) Tidak
no_telp_2 VARCHAR(15) Tidak
no_hp VARCHAR(15) Tidak
email VARCHAR(45) Tidak
id_paroki (FK) VARCHAR(3) Ya
input_time DATETIME Tidak
inputted_by VARCHAR(45) Tidak
update_time DATETIME Tidak
updated_by VARCHAR(45) Tidak
Tabel 3. 8 Tabel stasi
9. Tabel sk_pengurus_stasi
Atribut Tipe Data Not Null
id_sk_pengurus (PK) VARCHAR(10) Ya
no_sk_pengurus VARCHAR(50) Ya
tanggal_sk_pengurus DATE Ya
id_stasi (FK) VARCHAR(10) Ya
input_time DATETIME Tidak
(100)
update_time DATETIME Tidak
updated_by VARCHAR(45) Tidak
Tabel 3. 9 Tabel sk_pengurus_stasi 10. Tabel wilayah
Atribut Tipe Data Not Null
id_wilayah (PK) VARCHAR(10) Ya
nama_wilayah VARCHAR(50) Ya
input_time DATETIME Tidak
inputted_by VARCHAR(45) Tidak
update_time DATETIME Tidak
updated_by VARCHAR(45) Tidak
id_paroki (FK) VARCHAR(3) Ya
Tabel 3. 10 Tabel wilayah
11. Tabel ketua_wilayah
Atribut Tipe Data Not Null
id_wilayah (FK) VARCHAR(10) Ya
id_umat (FK) VARCHAR(15) Ya
no_sk_ketua VARCHAR(45) Ya
tanggal_sk_ketua DATE Tidak
awal_periode DATE Ya
akhir_periode DATE Ya
input_time DATETIME Tidak
inputted_by VARCHAR(45) Tidak
update_time DATETIME Tidak
updated_by VARCHAR(45) Tidak
Tabel 3. 11 Tabel ketua_wilayah 12. Tabel lingkungan
Atribut Tipe Data Not Null
id_lingkungan (PK) VARCHAR(10) Ya
nama_lingkungan VARCHAR(50) Ya
id_wilayah (FK) VARCHAR(10) Ya
input_time DATETIME Tidak
inputted_by VARCHAR(45) Tidak
update_time DATETIME Tidak
updated_by VARCHAR(45) Tidak
(1)
LAMPIRAN Lampiran 1. Form Kuesioner Admin Paroki
KUESIONER
IMPLEMENTASI REPLIKASI BASIS DATA TERDISTRIBUSI UNTUK SISTEM ADMINISTRASI SKARAMENTAL DAN PASTORAL
KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG
Nama :
Tanggal :
Status : Admin Paroki
Petunjuk Pengisian :
Berilah tanda cek (✓) atau tanda silang ( × ) pada satu pilihan jawaban, dengan keterangan:
SS : Sangat Setuju S : Setuju
R : Ragu-ragu TS : Tidak Setuju
(2)
No. Pernyataan Kategori SS S R TS STS 1. Sistem administrasi sakramental
dan pastoral membantu dengan efektif (tepat guna) dalam proses administrasi pastoral.
Efektif
2. Sistem administrasi sakramental dan pastoral membantu dengan efektif (tepat guna) dalam proses pendataan umat.
Efektif
3. Sistem administrasi sakramental dan pastoral membantu dengan efektif (tepat guna) dalam proses administrasi sakramental.
Efektif
4. Sistem administrasi sakramental dan pastoral dapat menghemat waktu (efisien) dalam proses administrasi pastoral.
Efisien
5. Sistem administrasi sakramental dan pastoral dapat menghemat waktu (efisien) dalam proses pendataan umat.
Efisien
6. Sistem administrasi sakramental dan pastoral dapat menghemat waktu (efisien) dalam proses administrasi sakramental.
(3)
No. Pernyataan Kategori SS S R TS STS 7. Menu-menu dalam sistem
administrasi sakramental dan pastoral mudah dipahami.
Menarik/ Mudah Digunakan 8. Secara umum sistem
administrasi sakramental dan pastoral mudah digunakan.
Menarik/ Mudah Digunakan 9. Sistem administrasi sakramental
dan pastoral memiliki tampilan yang cukup menarik.
Menarik/ Mudah Digunakan 10. Secara umum saya lebih suka
menggunakan sistem ini dalam proses administrasi pastoral dan sakramental serta pendataan umat, daripada menggunakan sistem yang ada sebelumnya (manual atau aplikasi SIAP).
Kritik dan Saran :
(4)
Lampiran 2. Form Kuesioner Admin Keuskupan
KUESIONER
IMPLEMENTASI REPLIKASI BASIS DATA TERDISTRIBUSI UNTUK SISTEM ADMINISTRASI SKARAMENTAL DAN PASTORAL
KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG
Nama :
Tanggal :
Status : Admin Keuskupan
Petunjuk Pengisian :
Berilah tanda cek (✓) atau tanda silang ( × ) pada satu pilihan jawaban, dengan keterangan:
SS : Sangat Setuju S : Setuju
R : Ragu-ragu TS : Tidak Setuju
(5)
No. Pernyataan Kategori SS S R TS STS 1. Sistem administrasi sakramental
dan pastoral membantu dengan efektif (tepat guna) memantau data administrasi pastoral.
Efektif
2. Sistem administrasi sakramental dan pastoral membantu dengan efektif (tepat guna) dalam memantau data umat.
Efektif
3. Sistem administrasi sakramental dan pastoral membantu dengan efektif (tepat guna) dalam memantau data sakramental.
Efektif
4. Sistem administrasi sakramental dan pastoral dapat menghemat waktu (efisien) dalam proses memantau data pastoral.
Efisien
5. Sistem administrasi sakramental dan pastoral dapat menghemat waktu (efisien) dalam proses rekapitulasi data umat.
Efisien
6. Sistem administrasi sakramental dan pastoral dapat menghemat waktu (efisien) dalam proses memantau data sakramental.
(6)
No. Pernyataan Kategori SS S R TS STS 7. Menu-menu dalam sistem
administrasi sakramental dan pastoral mudah dipahami.
Menarik/ Mudah Digunak
an 8. Secara umum sistem administrasi
sakramental dan pastoral mudah digunakan
Menarik/ Mudah Digunak
an 9. Sistem administrasi sakramental
dan pastoral memiliki tampilan yang cukup menarik.
Menarik/ Mudah Digunak
an 10. Secara umum saya lebih suka
menggunakan sistem ini dalam proses administrasi pastoral dan sakramental serta pendataan umat, daripada menggunakan sistem yang ada sebelumnya (manual atau aplikasi SIAP).
Kritik dan Saran :