Pembelajaran Matematika di SD Suka

28 siswanya, misalnya upacara bendera, pramuka, ataupun berbagai macam perlombaan. Di belakang bangunan SD Suka terdapat TK Suka. Kebanyakan alumni TK Suka melanjutkan studinya ke SD Suka. Setiap tahun ajaran baru SD Suka selalu kebanjiran calon siswa baru dan tidak pernah kekurangan siswa. Sarana dan fasilitas yang ada di SD Suka pun cukup mendukung kegiatan belajar mengajar. SD Suka memiliki 12 kelas pararel, 1 ruangan perpustakaan, 1 Unit Kegiatan Sekolah, 1 ruang computer, 1 kantin, 1 ruang guru, 1 ruang kepala sekolah beserta tata usaha, dan 12 kamar mandi yang bersih. Fasilitas di SD Suka cukup memadai karena sudah memiliki ruang computer dengan 20 unit komputer di dalamnya. Saat ini di SD Suka terdapat 12 guru yang mengajar kelas 1 sampai dengan kelas 6, kepala sekolah dibantu oleh 1 petugas tata usaha, 1 penjaga kantin, 1 penjaga sekolah, dan 1 satpam. SD Suka merupakan sekolah dengan mayoritas kondisi ekonomi siswa yang menengah keatas. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya orang tua yang mengantarkan anaknya menggunakan mobil pribadi saat berangkat maupun pulang sekolah. Tak hanya itu, ketika PPL peneliti pernah diberi tugas merekap biodata siswa beserta orang tua, sehingga peneliti mengetahui profesi dari mayoritas orang tua siswa.

3.2.2 Pembelajaran Matematika di SD Suka

Melalui wawancara yang peneliti lakukan dengan guru matematika kelas IV SD Suka, didapatkan informasi bahwa pembelajaran matematika yang ada di SD Suka dilakukan secara klasikal. Ketika ada siswa yang kesulitan baru dilakukan pendekatan tersendiri, yakni dengan mengadakan bimbingan privat 29 sepulang sekolah, yang dilakukan oleh guru matematika kelas IV SD Suka. Namun ketika siswa dirasa masih kurang paham, maka Pak D mengutus siswa yang pandai untuk mengajari teman-temannya yang masih belum paham. Menurut beliau, cara tersebut lebih efektif dan lebih cepat. Beliau juga menerapkan system reward dan punishment ketika mengajar . Rewa rd digunakan untuk memotivasi siswa, sedangkan punishment beliau gunakan untuk membuat siswa tidak mengulangi kesalahan yang sama. Reward yang beliau berikan terkadang berupa applause , siswa yang mendapat nilai sempurna akan diumumkan di depan kelas. Sementara punishment bagi siswa yang tidak mengerjakan PR diberi hukuman untuk mengerjakannya di perpustakaan atau ruang guru. Beliau juga mengurangi nilai akhir siswa yang kedapatan sering tidak mengerjakan PR. Menurut Pak D, pembelajaran matematika di SD Suka masih terlalu teacher centered . Sepanjang pengalaman Pak D selaku guru Matematika kelas IV di SD Suka, pelajaran matematika masih sangat terpusat pada guru. Siswa tidak pernah diberi tugas atau proyek tersendiri, sehingga kegiatannya selalu guru menjelaskan dan siswa memperhatikan. Beberapa tahun yang lalu SD Suka sempat memiliki guru yang merupakan lulusan Pendidikan Matematika dan Matematika murni. Pak R Inisial mengampu mata pelajaran matematika di kelas VI dan Bu S Inisial mengampu pelajaran matematika di kelas V. Namun tepat setahun yang lalu mereka resign sehingga peran guru matematika digantikan oleh wali kelas masing-masing. Berbagai informasi mengenai pembelajaran matematika di SD Suka peneliti dapatkan melalui kegiatan PPL yang telah peneliti laksanakan di SD Suka, yakni pada bulan Juli sampai dengan Oktober 2016. 30 Selama melaksanakan PPL, kegiatan yang dapat peneliti lakukan untuk menggali informasi adalah melalui observasi. Sedangkan wawancara serta pencarian partisipan dimulai dari awal bulan Januari sampai dengan awal bulan Maret 2017. Berikut adalah waktu penelitian yang telah peneliti susun. No Jenis Kegiatan Waktu Pelaksanaan dalam bulan 11 12 01 02 03 04 05 06 Thn. 2016 Thn. 2017 1. Menyusun proposal 2. Observasi keadaan lapangan 3. Pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi 4. Pengecekan data dan proposal 5. Pengolahan data 6. Penyusunan laporan 7. Ujian skipsi

3.3 Desain Penelitian