44
BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN,
DAN PENYUSUNAN PROGRAM KONSELING KELOMPOK
Pada bab ini diuraikan hasil penelitian, pembahasan, dan penyusunan program Konseling Kelompok bagi korban bullying di SMP Kanisius Pakem
Yogyakarta Tahun Ajaran 20122013. Hasil penelitian mencakup tingkat intensitas korban bullying siswa SMP Kanisius Pakem Yogyakarta Tahun Ajaran
20122013, tingkat intensitas korban bullying bedasarkan jenis kelamin, tingkat intensitas korban bullying bedasarkan kelas. Pembahasan mencakup pembahasan
mengenai hasil penelitian. Penyusunan program konseling kelompok mencakup program yang sesuai untuk diberikan kepada korban bullying.
A. Hasil Penelitian
1. Tingkat Intensitas Korban Bullying Siswa SMP Kanisius Pakem
Yogyakarta Tahun Ajaran 20122013 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat
intensitas korban bullying siswa SMP Kanisius Pakem, Yogyakarta Tahun Ajaran 2012-2013. Berdasarkan hasil olahan data penelitian dan tingkat
intensitas yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, diketahui bahwa hasil penelitian tingkat intensitas korban bullying siswa SMP Kanisius
Pakem, Yogyakarta tahun ajaran 2012-2013 adalah sebagai berikut:
Tabel 9 Tingkat Intensitas Korban Bullying
Siswa SMP Kanisius Pakem Yogyakarta Tahun Ajaran 20122013 Skor
Jumlah Subyek Kategorisasi
Persentase
X 109 Sangat Tinggi
92 – 109
6 Tinggi
4,6 74
– 92 11
Sedang 8,3
57 – 74
22 Rendah
16,7 57
– 74 93
Sangat Rendah 70,5
Agar lebih jelas kategorisasi tentang intensitas korban bullying dapat dilihat pada diagram berikut ini:
Diagram 1 Tingkat Intensitas Korban Bullying
Siswa SMP Kanisius Pakem Yogyakarta Tahun Ajaran 20122013
Berdasarkan tabel 1 dan data histogram yang disajikan tampak bahwa 93 siswa 70,5 mengalami bullying dengan intensitas kategori sangat
rendah, 22 siswa 16,7 mengalami bullying dengan intensitas kategori rendah, 11 siswa 8,3 mengalami bullying dengan intensitas
kategori sedang, 6 siswa 4,6 mengalami bullying dengan intensitas kategori tinggi, dan tidak ada siswa yang mengalami bullying dengan
intensitas kategori sangat tinggi. Dari pemaparan hasil penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat intensitas korban bullying pada
siswa SMP Kanisius Pakem Yogyakarta tahun ajaran 2012-2013 termasuk dalam kategori intensitas sangat rendah, yaitu sebesar 70,5.
2. Tingkat Intensitas Korban Bullying Berdasarkan Jenis Kelamin Pada
Siswa SMP Kanisius Pakem Yogyakarta Tahun Ajaran 20122013 Dari data penelitian juga menghasilkan tingkat intensitas korban
bullying SMP Kanisius Pakem Yogyakarta Tahun Ajaran 20122013
berdasarkan kelas. Adapun data tersebut tampak pada tabel 2.
Tabel 10 Tingkat Intensitas Korban Bullying Berdasarkan Kelas
SMP Kanisius Pakem Yogyakarta Tahun Ajaran 20122013 Kelas
Skor Jumlah
Subyek Kategorisasi
Persentase
Kelas VII X 109
Sangat Tinggi 92
– 109 2
Tinggi 1,5
74 – 92
3 Sedang
2,3 57
– 74 7
Rendah 5,3
57 – 74
39 Sangat Rendah
29,6
Kelas VIII X 109
Sangat Tinggi 92
– 109 2
Tinggi 1,5
74 – 92
6 Sedang
4,6 57
– 74 11
Rendah 8,3
57 24
Sangat Rendah 18,2
Kelas IX X 109
Sangat Tinggi 92
– 109 2
Tinggi 1,5
74 – 92
2 Sedang
1,5 57
– 74 4
Rendah 3,0
57 – 74
30 Sangat Rendah
22,7
Agar lebih jelas tentang intensitas korban bullying berdasarkan kelas dapat dilihat pada diagram berikut ini:
Diagram 2 Tingkat Intensitas Korban Bullying Berdasarkan Kelas
SMP Kanisius Pakem Yogyakarta Tahun Ajaran 20122013
Tabel dan diagram di atas tampak bahwa siswa yang menjadi korban bullying
pada intensitas kategori sangat rendah lebih banyak kelas VII yaitu 39 siswa 29,6 dibanding dengan kelas VIII 24 siswa 18,2 dan
kelas IX 30 siswa 22,7. Pada intensitas korban bullying kategori rendah siswa kelas VIII 11 siswa 8,3 lebih banyak dibandingkan
dengan kelas VII 7 siswa 5,3 dan kelas IX 4 siswa 3,0. Pada intensitas korban bullying kategori sedang siswa kelas VIII 6 siswa
4,6 lebih tinggi dibandingkan dengan siswa kelas VII 3 siswa 2,3 dan kelas IX 2 siswa 1,5. Pada intensitas korban bullying kategori
tinggi setiap kelas terdapat 2 siswa. Pada intensitas kategori sangat tinggi tidak terdapat siswa yang masuk dalam kategori sangat tinggi. Dari
pemaparan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat 6 siswa
yang masuk dalam intensitas kategori tinggi dan siswa inilah yang menjadi prioritas untuk mendapatkan konseling kelompok bagi korban
bullying .
3. Tingkat Intensitas Korban Bullying pada SMP Kanisius Pakem
Yoygakarta Tahun Ajaran 20122013 berdasarkan jenis kelamin Penelitian juga menghasilkan data tingkat intensitas korban bullying
SMP Kanisius Pakem Yogyakarta Tahun Ajaran 20122013 berdasarkan jenis kelamin. Adapun data tersebut tampak pada tabel 3.
Tabel 11 Tingkat intensitas Korban Bullying Berdasarkan Jenis Kelamin
Siswa SMP Kanisius Pakem Yogyakarta Tahun Ajaran 20122013
Skor
Jenis kelamin
Jumlah Subyek
Kategorisasi Persentase
X 109 L
Sangat Tinggi P
92 – 109
L 5
Tinggi 3,8
P 1
0,8 74
– 92 L
7 Sedang
5,3 P
4 3,0
57 – 74
L 10
Rendah 7,6
P 12
9,1 57
– 74 L
44 Sangat Rendah
33,3 P
49 37,1
Agar lebih jelas tentang intensitas korban bullying berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada diagram berikut ini:
Diagram 3 Tingkat intensitas Korban Bullying Berdasarkan Jenis Kelamin
SMP Kanisius Pakem Yogyakarta Tahun Ajaran 20122013
Tabel dan diagram di atas menunjukkan bahwa ada 5 siswa laki-laki 3,8 yang menjadi korban bullying pada intensitas kategori tinggi,
sedangkan siswa perempuan hanya 1 0,8. Korban bullying pada intensitas kategori sedang paling banyak dialami siswa laki-laki yaitu 7
siswa 5,3 dibandingkan dengan siswa perempuan yaitu 4 siswa 3,0. Korban bullying pada intensitas kategori rendah paling banyak
dialami siswa perempuan yaitu 12 siswa 9,1 dibandingkan dengan siswa laki-laki yaitu 10 siswa 7,6. Korban bullying pada intensitas
kategori sangat rendah paling banyak dialami siswa perempuan yaitu 49 siswa 37,1 dibandingkan dengan siswa laki-laki 44 siswa 33,3.
Dengan kata lain, siswa laki-laki lebih banyak menjadi korban bullying dibandingkan dengan siswa perempuan.
4. Analisis Aspek Instrumen Penelitian Korban Bullying Pada Siswa SMP
Kanisius Pakem Yogyakarta Tahun Ajaran 20122013 Data penelitian juga dianalisis untuk melihat masing-masing aspek
intrumen korban bullying. Adapun data analisis aspek tampak pada tabel berikut ini.
Tabel 12 Tingkat intensitas Aspek Korban Bullying
Siswa SMP Kanisius Pakem Yogyakarta Tahun Ajaran 20122013 Aspek
Frekuensi Persentase
Aspek Fisik 2761
40,55 Aspek Verbal
2799 44,17
Aspek Mental 1713
40,22
Agar lebih jelas analisis aspek intensitas korban bullying dapat dilihat pada diagram berikut ini:
Diagram 4 Analisis Aspek Instrumen Intensitas Korban Bullying
SMP Kanisius Pakem Yogyakarta Tahun Ajaran 20122013 Berdasarkan tabel dan diagram analisis aspek instrumen korban
bullying siswa SMP Kanisius Pakem Yogyakarta Tahun Ajaran
20122013 dapat diketahui bahwa skor aspek tingkat intensitas korban bullying
paling tinggi adalah aspek verbal yaitu 2799 44,17
dibandingkan dengan aspek fisik 2761 40,55 dan aspek mentak 1713 40,22. Dari pemaparan hasil di atas dapat disimpulkan bahwa aspek
verbal adalah aspek tertinggi dari kuesioner korban bullying dibandingkan dengan aspek yang lain.
5. Identifikasi Korban Bullying yang Tergolong Tinggi Pada Siswa SMP
Kanisius Pakem Yogyakarta Tahun Ajaran 20122013 Data penelitian juga dianalisis untuk mengidentifikasi korban bullying
tergolong tinggi. Adapun data identifikasi 6 siswa berdasarkan tingkat intensitas korban bullying yang tergolong tinggi dapat dilihat pada tabel
13, 14 dan 15.
Tabel 13 Identitas Korban Bullying
Inisial Kelas
Nomor Absen Jenis Kelamin
GRS VII J
15 P
RHD VII C
18 L
RMB VIII D
22 L
JAP VIII K
21 L
AL IX M
1 L
CPAB IX B
10 L
Tabel 14 Analisis Aspek 6 Korban Bullying
Aspek Frekuensi
Persentase
Aspek Fisik 213
68,3 Aspek Verbal
209 72,6
Aspek Mental 139
72,3 Agar lebih jelas kategorisasi tentang aspek 6 korban bullying dapat dilihat
pada diagram berikut ini:
Diagram 5 Analisis Aspek 6 Siswa Korban Bullying
Tabel 15 Analisis Item 6 Korban Bullying
Skor Jumlah Item
Kategorisasi Persentase
X 19,5 2
Sangat Tinggi 6,0
16,5 – 19,5
20 Tinggi
61,0 13,5
– 16,5 7
Sedang 21,0
10,5 – 13,5
4 Rendah
12,0 10,5
Sangat Rendah
Agar lebih jelas tingkat intensitas item 6 siswa korban bullying dapat dilihat pada diagram berikut ini:
Diagram 5 Analisis Item Tingkat Intensitas 6 SiswaKorban Bullying
SMP Kanisius Pakem Yogyakarta Tahun Ajaran 20122013
Berdasarkan tabel dan diagram analisis aspek instrumen korban
bullying siswa SMP Kanisius Pakem Yogyakarta Tahun Ajaran
20122013 dapat diketahui bahwa skor aspek tingkat intensitas korban bullying
paling tinggi adalah aspek verbal yaitu 209 72,6 dibandingkan dengan aspek fisik 213 68,3 dan aspek mental 193
72,3. Dari pemaparan hasil di atas dapat disimpulkan bahwa aspek verbal adalah aspek tertinggi dari kuesioner korban bullying
dibandingkan dengan aspek yang lain. Berdasarkan tabel dan diagram tingkat intensitas item 6 siswa korban
bullying siswa SMP Kanisius Pakem Yogyakarta Tahun Ajaran
20122013 dapat diketahui bahwa tidak ada item termasuk dalam kategorisasi sangat rendah, 4 12 item termasuk dalam kategorisasi
rendah, 7 item 21 termasuk dalam kategorisasi sedang, 20 item 61 termasuk dalam kategorisasi tinggi, dan 2 item 6 yaitu nomor
termasuk dalam kategorisasi sangat tinggi. Butir item yang tergolong sangat tinggi dapat dilihat pada tabel 15.
Tabel 15 Item-item Kuesioner Korban Bullying
Siswa SMP Kanisius Pakem Yogyakarta Tahun Ajaran 20122013 yang Tergolong Kategori Sedang
Aspek Indikator
Item Nomor
Item
Aspek Verbal
Dibentak Saya
dibentak oleh
teman. 8
Aspek Mental
Dipandang sinis Teman-teman
terlihat tidak suka pada saya.
22
Berdasarkan hasil dari pertanyaan terbuka 6 siswa korban bullying diperoleh hasil mengenai perasaan-perasaan yang dialami ketika
mendapat bullying dan hal-hal apa saja yang dilakukan ketika mendapat bullying
. Perasaan-perasaan yang dialami keenam siswa ketika mendapat bullying
adalah sedih, marah, jengkel, dan sakit hati. Sedangkan hal-hal yang sering dilakukan ketika mendapat bullying adalah diam saja, pasrah,
membiarkan, dan tidak membalas. Jadi, gambaran diri 6 siswa berdasarkan analisis aspek, item, dan pertanyaan dapat disimpulkan
bahwa mereka adalah siswa-siswi yang sering mendapatkan bullying dalam bentuk verbal dan mental. Keenam siswa-siswi juga termasuk
siswa yang mempunyai kepercayaan diri yang rendah, sulit bergaul, dan tidak berani melawan para pelaku bullying.
B. Pembahasan