h. Mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial,
i. Memperoleh seperangkat nilai dan sistem etika sebagai pedoman
dalam bertingkah laku, j.
Mengembangkan wawasan keagamaan dan meningkatkan religiositas.
3. Tugas Perkembangan Remaja
Yusuf, 2010 mengemukakan tugas-tugas perkembangan remaja sebagai berikut:
a. Menerima keadaan fisiknya dan memanfaatkannya secara efektif.
b. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua atau orang dewasa
lainnya. c.
Mencapai jaminan kemandirian ekonomi. d.
Memilih dan mempersiapkan suatu pekerjaan. e.
Mempersiapkan pernikahan dan hidup berkeluarga. f.
Mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang perlu bagi kompetensi sebagai warga negara.
4. Perubahan Sosial Remaja
Menurut Hurlock 1980 salah satu tugas perkembangan remaja tersulit adalah hubungan dengan penyesuaian sosial. Remaja harus
menyesuaikan diri dengan lawan jenis dalam hubungan yang sebelumnya belum pernah ada dan harus menyesuaikan dengan orang dewasa di luar
lingkungan keluarga dan sekolah. Demi mencapai tujuan dari pola sosialisasi dewasa, remaja harus banyak membuat penyesuaian baru.
Yang paling penting dan tersulit adalah penyesuaian diri dengan meningkatnya pengaruh kelompok sebaya, perubahan dalam perilaku
sosial, pengelompokan sosial yang baru, nilai-nilai baru dalam seleksi persahabatan, nilai-nilai baru dalam dukungan dan penolakan sosial, dan
nilai-nilai baru dalam seleksi pemimpin. a.
Kuatnya pengaruh kelompok sebaya Remaja lebih banyak berada di luar rumah bersama dengan
teman-teman sebaya sebagai kelompok, maka dapatlah dimengerti bahwa pengaruh teman-teman sebaya pada sikap, pembicaraan,
minat, penampilan, dan perilaku lebih besar daripada pengaruh keluarga.
b. Perubahan dalam perilaku sosial
Dari semua perubahan yang terjadi dalam sikap dan perilaku sosial, yang paling menonjol terjadi di bidang hubungan
heteroseksual. Pada waktu singkat remaja mengadakan perubahan radikal, yaitu dari tidak menyukai lawan jenis sebagai teman menjadi
lebih menyukai teman dari lawan jenisnya daripada teman sejenis. c.
Pengelompokan sosial baru Geng pada masa kanak-kanak berangsur-angsur bubar pada masa
puber dan awal masa remaja ketika minat individu beralih dari kegiatan bermain yang melelahkan menjadi minat pada kegiatan
sosial yang lebih formal dan kurang melelahkan. Maka terjadi pengelompokan baru. Pengelompokan sosial anak laki-laki biasanya
lebih besar dan tidak terlampau akrab dibandingkan dengan pengelompokan anak perempuan yang kecil dan terumus secara pasti.
d. Nilai baru dalam memilih teman
Para remaja tidak lagi memilih teman-teman berdasarkan kemudahannya ental di sekolah atau di lingkungan tetangga. Remaja
menginginkan teman yang memiliki minat dan nilai-nilai yang sama, yang dapat mengerti dan membuatnya merasa aman, dan yang
kepadanya ia dapat mempercayakan masalah-masalah dan membahas hal-hal yang tidak dapat dibicarakan dengan guru atau orang tua.
e. Nilai baru dalam penerimaan sosial
Remaja mempunyai nilai baru dalam menerima atau tidak menerima anggota-anggota berbagai kelompok sebaya seperti klik,
kelompok besar atau geng. Nilai ini terutama didasarkan pada nilai kelompok sebaya yang digunakan untuk menilai anggota-anggota
kelompok. Remaja segera mengerti bahwa ia dinilai standar yang sama dengan yang digunakan untuk menilai orang lain.
f. Nilai baru dalam memilih pemimpin
Remaja merasa bahwa pemimpin kelompok sebaya mewakili mereka dalam masyarakat, mereka menginginkan pemimpin yang
berkemampuan tinggi yang akan dikagumi dan dihormati oleh orang- orang lain dan dengan demikian menguntungkan mereka.
C. Konseling Kelompok