Prisma Limas
3. Bahasan materi mencakup unsur,
sifat-sifat, jaring-jaring, luas
permukaan, volume, dan aplikasi.
3. Bahasan materi mencakup unsur,
sifat-sifat, jaring-jaring, luas
permukaan, volume, dan aplikasi.
4. Unsur-unsur terdiri dari sisi alas,
sisi atas, sisi tegak, rusuk, dan titik
sudut
4. Unsur-nsur terdiri dari sisi alas,
sis tegak, rusuk, dan titik sudut.
Limas tidak memiliki sisi atap
Dari pembahasan di atas menunjukkan bahwa dari kedalaman dan keluasan isi materi bahasan dari prisma dan limas
tidak ada perbedaan atau setara.
D. Kerangka Berfikir
1. Penelitian ini berdasarkan pada masalah yang dilihat atau diamati oleh
peneliti melalui proses wawancara dan observasi. Masalah pada sekolah yang akan diteliti yaitu SMP Budi Mulia Minggir Sleman adalah hasil
belajar matematika siswa yang tidak memuaskan dan minat belajar matematika siswa yang sangat kurang, terutama kelas VIII.
2. Untuk mengatasi masalah tersebut peneliti mencobakan medofikasi
proses pembelajaran yaitu menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament TGT. Menurut para ahli yang telah dibahas
pada sub bab sebelumnya pembelajaran kooperatif TGT dapat memberikan efek potensial terhadap hasil belajar dan minat belajar siswa.
3. Untuk melihat pengaruhnya efektivitas peneliti akan membandingkan
hasil belajar dan minat belajar dengan model pembelajaran yang biasa dilakukan konvensional pada materi yang relatif setara. Penelitian
dilakukan pada kelas yang sama, oleh pengajar yang sama, dan pada pokok bahasan yang relatif sama. Penelitian dirancang sedemikian
sehingga hanya model pembelajaran saja yang berbeda. Sehingga dapat dianalisis apakah pembelajaran kooperatif TGT memberikan efek
potensial dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. 4.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament TGT
memberikan efek potensial terhadap hasil belajar dan minat belajar matematika siswa.
5. Setelah penelitan ini berhasil dalam arti kata pembelajaran kooperatif
TGT lebih efektif dari pada pembelajaran konvensional maka penelitian akan sangat bermanfaat terutama bagi sekolah. Guru dapat menggunakan
model pembelajaran kooperatif TGT untuk materi yang sama pada tahun ajaran berikutnya dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran.
6. Dengan adanya pembelajaran yang dilaksanakan dengan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut dapat diharapkan dan layak diduga minat dan hasil belajar siswa memiliki perbedaan dari pada
pembelajaran konvensional
.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini
akan menunjukkan
keefektifitasan model
pembelajaran Team Games Tournament TGT dibandingkan dengan metode konvensional. Dimana metode konvensional akan diujicobakan pada pokok
bahasan luas dan volume prisma sedangkan model TGT diujicobakan pada pokok bahasan luas dan volume limas. Dimana pada bab sebelumnya telah
ditunjukkan bahwa prisma dan limas memiliki kesetaraan dari segi keluasan dan kedalaman materi. Serta kesetaraan ditinjau dari Standar Kompetensi
SK dan Kompetensi Dasar KD. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment atau ekperimen semu,
dimana akan ditunjukkan ada atau tidaknya pengaruh atau akibat dari suatu percobaan. Dalam penelitian akan dilihat pengaruh atau akibat dari model
pembelajaran kooperatif TGT. Pengaruh dari model TGT ini akan ditinjau dari perkembangan hasil belajar dan minat belajar siswa kelas VIII SMP Budi
Mulia Minggir Sleman yang diujicobakan pada pokok bahasan luas dan volume bangun ruang prisma dan limas.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Budi Mulia Minggir Sleman tahun ajaran 20122013.
30