dengan  harga  r  tabel  dengan    =  0,05  dan  dk  =  N-2  N  =
banyaknya  siswa.  Bila  r
hit
r
tab
maka  instrumen  dinyatakan reliabel.  Langkah  selanjutnya  adalah  menafsirkan  angket  koefisien
reliabilitas.  Sedangkan  untuk  mengetahui  tingkat  keandalannya berpedoman pada penggolongan berikut Suharsimi Arikunto, 2001:
245 : Antara 0,800 sampai dengan 1,00 = sangat tinggi
Antara 0, 600 sampai dengan 0,800 = cukup Antara 0,400 sampai dengan 0,600 = agak rendah
Antara 0, 200  sampai dengan 0,400 = sangat rendah
K. Teknik Analisis Data
1. Hasil Belajar Siswa
Nilai  tes  akhir  akan  menunjukkan  hasil  belajar  siswa diperoleh  dari  penjumlahan  skor  jawaban  setiap  siswa.  Skor  tersebut
dikonversikan  dalam  bentuk  nilai  dengan  rentang  0-100.  Adapun rumusan  untuk  menentukan  nilai  tes  akhir  tiap  siswa  adalah  sebagai
berikut :
Sedangkan  untuk  menentukan  nilai  rata-rata  ulangan semua siswa adalah sebagai berikut :
∑
Keterangan : NAi
= Nilai akhir Individu JSi
= Jumlah Skor Individu JM
= Jumlah Skor Maksimun NAs
= Jumlah Rata-rata untuk Semua Siswa n
s
= Banyaknya Siswa Selanjutnya,  nilai  hasil  belajar  siswa  dikonversikan  ke
dalam  data  kualitatif  untuk  menentukan  kriteria  ketuntasan  hasil
belajar yang dilihat per siswa. Nilai hasil belajar siswa yang diperoleh digunakan untuk melihat hasil kategori belajar siswa seperti pada tabel
berikut :
Tabel 3.5 Kriteria hasil belajar siswa
Nilai Akhir Kategori Hasil Tes
80 – 100
Sangat Baik 66
– 79 Baik
56 – 65
Cukup 40
– 55 Kurang
– 39 Sangat Kurang
dimodifikasi dari Arikunto, 2009:245 Selain  menganalisis  dengan  kriteria  belajar  siswa.  Data
hasil belajar ini akan dianalisis dengan Uji Rata-Rata Uji Z.
Uji Rata-rata Uji-Z
Dalam Sudjana 1989 : 228 perumusan yang umum untuk uji pihak kanan mengenai rata-rata
ʯ berdasarkan H dan H
1
adalah H
: ʯ = x
H
1
: ʯ  x
 H
: ʯ  =  x,  metode  pembelajaran  kooperatif  tidak  lebih  baik
dari pembelajaran konvensional 
H
1
: ʯ    x,  metode  pembelajaran  kooperatif  lebih  baik  dari
pembelajaran konvensional 
Taraf signifikan α = 5  dengan 
√
Dengan ʯ  =  rata-rata  skor  hasil  belajar  pada  pembelajaran
konvensional x  =  rata-rata  skor  hasil  belajar  pada  pembelajaran
kooperatif TGT
=
Simpangan Baku
N = Jumlah Responden Kemudian  sudjana  menambahkan  1989:229  bahwa  batas  kriteria
dapat dilihat dari daftar  normal baku. Kita tolak H jika
Z hitung ≥ Z tabel, penolakan H
mengindikasikan bahwa H
1
diterima. 2.
Minat Belajar Matematika Siswa Minat  belajar  siswa  terhadap  matematika  diukur  melalui
angket  minat  siswa  terhadap  matematika.  Minat  siswa  terhadap matematika akan dianalisis dengan tahap-tahap sebagai berikut.
Minat  siswa  terhadap  matematika  dianalisis  dengan  tahap- tahap  sebagai  berikut:  Pertama,  angket  terdiri  dari  30  pertanyaan.
Untuk  tiap-tiap  pertanyaan  tersedia  5  pilihan  jawaban,  dimana  siswa harus  memilih  salah  satu  jawaban.  Pertanyaan  terdiri  dari  15  item
positif  favorable  dan  15  item  negative  unfavorable.  Alternatif jawaban  berserta  skornya  adalah  sebagai  berikut:  untuk  item  positif
favorable  sangat  setuju  mendapat  skor    5,  setuju  mendapat  skor  4, netral  mendapat  skor  3,  tidak  setuju  mendapat  skor  2,  sangat  tidak
setuju mendapat skor 1. Sedangkan untuk item negative unfavorable sangat  setuju  mendapat  skor  1,  setuju  mendapat  skor  2,  netral
mendapat  skor  3,  tidak  setuju  mendapat  skor  4,  sangat  tidak  setuju mendapat skor 5. Sehingga dengan 30 pertanyaan, skor terendah yang
mungkin  dicapai  siswa  adalah  30  dan  slor  tertinggi  yang  mungkin dicapai siswa adalah 150.
Kemudian nilai minat belajar siswa dikonversikan kedalam data kualitatif untuk menentukan kriteria ketuntasan hasil belajar yang
dilihat  per  siswa.  Nilai  hasil  belajar  siswa  yang  diperoleh  digunakan untuk melihat hasil kategori belajar siswa seperti pada tabel berikut :
Tabel 3.6 Kriteria Minat Belajar Siswa
Nilai Akhir Kategori Hasil Tes
80 – 100
Sangat Baik 66
– 79 Baik
Nilai Akhir Kategori Hasil Tes
56 – 65
Cukup 40
– 55 Kurang
– 39 Sangat Kurang
dimodifikasi dari Arikunto, 2009:245 Sama  seperti  hasil  belajar  siswa,  minat  belajar  juga  selain
dianalisis  dengan  kriteria  belajar  siswa,  minat  belajar  juga  akan dianalisis dengan Uji Rata-rata Uji Z.
Uji Rata-rata Uji-Z
Dalam Sudjana 1989 : 228 perumusan yang umum untuk uji pihak kanan mengenai rata-rata
ʯ berdasarkan H dan H
1
adalah H
: ʯ = x
H
1
: ʯ  x
 H
: ʯ  =  x,  metode  pembelajaran  kooperatif  tidak  lebih  baik
dari pembelajaran konvensional 
H
1
: ʯ    x,  metode  pembelajaran  kooperatif  lebih  baik  dari
pembelajaran konvensional 
Taraf signifikan α = 5  dengan 
√
Dengan ʯ  =  rata-rata  skor  minat  belajar  pada  pembelajaran
konvensional x  =  rata-rata  skor  minat  belajar  pada  pembelajaran
kooperatif TGT
=
Simpangan Baku N = Jumlah Responden
Kemudian  sudjana  menambahkan  1989:229  bahwa  batas  kriteria dapat dilihat dari daftar  normal baku. Kita tolak H
jika Z hitung ≥ Z tabel, penolakan H
mengindikasikan bahwa H
1
diterima.
3. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan pada penelitian ini adalah jika model pembelajaran  kooperatif  TGT  lebih  efektif  dari  pembelajaran
konvensional, yang ditinjau dari hasil belajar dan minat belajar siswa. Penelitian akan berhasil jika pada BAB IV menunjukkan bahwa hasil
analisis  Uji  Z  data  penelitian  hasil  belajar  dan  minat  belajar menghasilkan  penolakan  H
,  dalam  arti  kata  perbedaan  hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang signifikan.
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, TABULASI DATA, ANALISA DATA
DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian  ini  dilaksanakan  pada  kelas  VIIIA  SMP  Budi  Mulia Minggir  Sleman  dengan  jumlah  siswa  20  orang,  terdiri  dari  8  siswa
perempuan  dan  12  siswa  laki-laki.  Penelitian  ini  dilaksanakan  dalam  tujuh pertemuan. Tiga pertemuan pertama diisi dengan pembelajaran konvensional
pada  materi  luas  permukaan  dan  volume  prisma  yang  dilanjutkan  dengan pengisian  angket  minat  dan  tes  hasil  belajar  prisma.  Empat  pertemuan
terakhir diisi  dengan pembelajaran kooperatif tipe  Team Games Tournament TGT  pada  materi  luas  permukaan  dan  volume  limas  yang  dilanjutkan
dengan pengisian angket minat dan tes hasil belajar limas. Sebelum  melaksanakan  penelitian,  peneliti  melakukan  uji  coba
instrumen  kepada  kelas  paralel  yaitu  dikelas  VIIIB  sebanyak  dua  kali,  yaitu pada  tanggal  11  Mei  2013  uji  coba  tes  akhir  luas  permukaan  dan  volume
prisma dan pada tanggal 14 Mei 2013 uji coba tes akhir luas permukaan dan volume limas. Dimana sebelumnya instrumen tes ini telah dilakukan uji pakar
bersama  dengan  instrumen-instrumen  lain  yaitu  angket  minat  dan  Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
Tabel 4.1 Pelaksanaan Penelitian
Jenis Kegiatan Diskripsi Kegiatan
Uji Coba Pertama, Sabtu 11
Mei 2013 Uji  coba  pertama  pada  jam  pelajaran  ke-7  dan  ke-8.  Uji
coba yang pertama ini diikuti 17 orang siswa. Siswa mengerjakan soal uji ini selama kurang lebih 80 menit 2  jam pelajaran.
46