Menciptakan iklim dan suasana dalam kelas yang dapat memenuhi kebutuhan motivasional pada siswa, baik mereka yang mengalami ketakutan yang positif
maupun yang negatif.
b. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif karena adanya rangsangan dari luar misalnya peran orang tua dan guru dalam pemberian motivasi
agar giat belajar. Dalam memberikan motivasi seorang guru harus berusaha dengan segala kemampuan yang ada untuk mengarahkan perhatian siswa kepada sasaran
tertentu. Dengan adanya dorongan ini dalam diri siswa akan timbul inisiatif dengan alasan mengapa ia menekuni pelajaran.
Hal-hal yang dapat mendorong motivasi ekstrinsik seseorang adalah apabila seseorang belajar dengan tujuan mendapat nilai yang baik, naik kelas, mendapat
ijazah, untuk mencari penghargaan, hadiah dan lain sebagainya. Kemudian Winkel 1996: 173 mengatakan bahwa motivasi ekstrinsik merupakan aktivitas belajar
yang dimulai dan diteruskan, berdasarkan kebutuhan dan dorongan yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar sendiri. Misalnya seorang siswa
rajin belajar untuk memperoleh hadiah yang telah dijanjikan. Schunk Dale H, dkk 2012: 357 mengemukakan bahwa motivasi
ekstrinsik dapat berubah menjadi motivasi intrinsik, yaitu pada saat siswa menyadari pentingnya belajar, dan ia belajar sungguh-sungguh tanpa disuruh orang
lain. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik itu saling menambah atau memperkuat, bahkan motivasi ekstrinsik dapat membangkitkan motivasi intrinsik.
Winkel 1996: 182-183 menyebutkan beberapa hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah: 1 Menggunakan berbagai insentif, baik
yang bertujuan supaya siswa mempertahankan perilaku yang tepat maupun yang bertujuan agar siswa menghentikan perilaku yang tidak tepat, 2 Mengoreksi dan
mengembalikan pekerjaan ulangan, pekerjaan rumah dalam waktu sesingkat mungkin, disertai komentar spesifik mengenai hasil pekerjaan itu dalam bentuk
kata-kata atau nilai, 3 Menggunakam berbagai bentuk kompetisipersaingan dalam kombinasi dengan kegiatan belajar koperatif.
Motivasi pada umumnya memiliki dampak pada setiap pribadi manusia seperti yang terjadi pada setiap siswa. Motivasi yang dimiliki oleh siswa
memberikan dampak yang positif yakni mampu menimbulkan dan mengarahkan siswa pada perbuatan tertentu misalnya perbuatan belajar. Motivasi juga mampu
mengarahkan perbuatan siswa kepada pencapaian tujuan yang diiginkan misalnya keinginan untuk memiliki hasil belajar yang lebih baik serta menggerakkan siswa
untuk segera bertindak demi mencapai tujuan yang diharapkan dalam belajar misalnya dengan meningkatkan frekuensi waktu untuk belajar Hamalik, 2007:
175. Motivasi dalam belajar memiliki peran yang sangat penting untuk mencapai
tujuan belajar. Peranan motivasi dalam belajar menurut Sardiman 2011: 86 yakni mendorong siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Motivasi dapat menentukan
arah tujuan yang hendak dicapai serta menentukan kegiatan belajar demi mencapai tujuan yang dikehendakinya. Selain itu dengan adanya motivasi dalam belajar siswa
menjadi tekun dalam belajar dan mengerjakan tugas-tugas belajar dengan baik, ulet
dalam memecahkan berbagai masalah dan hambatan secara mandiri, dinamis dalam belajar dengan berbagai metode belajar, serta menjadikan kegiatan belajar sebagai
kegiatan yang menyenangkan, tidak membosankan, menarik, mendorong siswa untuk terus-menerus belajar demi meraih tujuan yang ia harapkan.
Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual. Peranannya menumbuhkan gairah, perasaan senang dan semangat untuk belajar.
Siswa yang memiliki motivasi yang kuat, akan banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Namun siswa yang memiliki intelegensi cukup tinggi, akan
mengalami kegagalan apabila ia kurang memiliki motivasi Sardiman, 2011: 75. Motivasi belajar menurut Winkel adalah keseluruhan daya penggerak di
dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar dan memberi arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan. Motivasi belajar ini sangat penting
dalam memberikan gairah atau semangat dalam belajar, sehingga siswa yang termotivasi kuat memiliki energi banyak untuk melakukan kegiatan belajar
Winkel, 1996: 150. Motivasi belajar merupakan motor penggerak yang mengaktifkan siswa untuk melibatkan diri dalam proses belajar mengajar demi
mencapai tujuan yang diharapkan. Motivasi di dalam kegiatan belajar merupakan kekuatan yang dapat menjadi
tenaga pendorong bagi siswa untuk mendayagunakan potensi-potensi yang ada pada dirinya dan potensi di luar dirinya untuk mewujudkan tujuan belajar
Aunurrahman, 2012: 180. Apabila siswa memiliki motivasai belajar, itu akan nampak dalam kesungguhannya untuk terlibat di dalam proses belajar. Misalnya
siswa aktif bertanya, mengemukakan pendapat, menyimpulkan pelajaran, mencatat,
mengerjakan latihan-latihan dan evaluasi sesuai dengan tuntutan pelajaran. Bila siswa tidak atau kurang memiliki motivasi, umumnya kurang mampu bertahan
untuk belajar lebih lama, kurang sungguh-sungguh dalam menyimak isi pelajaran, dan lain sebagainya. Oleh karena itu rendahnya motivasi merupakan masalah dalam
belajar karena dapat memberi dampak bagi tercapainya hasil belajar yang diharapkan.
Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi dalam belajar adalah suatu kebutuhan yang muncul dalam diri atau hal-hal di luar diri yang
membuat siswa senang belajar dan mampu mengatasi masalah dalam belajar demi mencapai tujuan.
Winkel 1996: 150 mengatakan bahwa motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siwa yang menimbulkan kegiatan belajar,
menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberi arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan.
Prayitno dalam Riduwan, 2004: 200 menyatakan bahwa motivasi belajar tidak saja merupakan suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar, tetapi
juga sebagai suatu yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar. Motivasi belajar adalah dorongan dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan
serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki. Sardiman 1988: 73 mengatakan bahwa:
“Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari
kegiatan belajar dan memberi arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan
yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai”.
Berdasarkan pendapat dari ketiga ahli di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi dalam belajar adalah suatu semangat atau dorongan serta kekuatan
yang muncul baik dalam diri seseorang atau dari luar untuk mengarah pada suatu perubahan dalam hidup baik dari segi ilmu pengetahuan, kecakapan, kebiasaan,
pengertian, penghargaan, minat dan penguasaan diri sehingga seseorang dapat berkembang ke arah yang lebih baik.
3. Faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Motivasi Belajar