2. Hasil wawancara dengan guru: Pertanyaan:
Jawaban Responden:
Bagaimana dengan situasi dan keadaan siswa yang sekolah di sini khususnya
para siswa yang bapak damping dalam pembelajaran
Pendidikan Agama
Katolik? - Dari segi kuantitas ya memang
siswanya terbatas, tapi dari target saya bukan saja kuantitas tetapi
kualitas. Walaupun awal masuknya nilai dibawah garis rata-rata, tetapi
dalam proses selanjutnya toh mereka juga berkembang menjadi baik dan
cukup berkualitas. - Ada
beberapa siswa
yang membutuhkan perhatian yang ekstra
tidur waktu pelajaran, cerita dengan teman saat pelajaran, ngamuk,
berontak. Saya berusaha mendekati siswa tersebut meskipun di tolak
namun saya tidak putus asa dan menyerah. Ya memang tidak sekali
jadi, butuh waktu dan proses yang panjang. Puji Tuhan semuanya
berjalan baik, lambat laun yang tadinya berontak dan ngamukan
akhirnya bisa menerima kalau ditegur atau diberitahu, yang tadinya
tiduran toh bisa semangat dan perhatian
saat pelajaran
berlangsung. Bagaimana dengan prestasi akademik
siswa di sekolah? - Ya dari segi prestasi akademik siswa
di sekolah tidak terlihat jelas,
memang selama ini ya lulus 100. Memang soal akademik itu sangat
penting, tetapi
tidak hanya
akademiknya saja yang diutamakan, tetapi
saya berusaha
dan bertanggungjawab membimbing dan
menanamkan nilai-nilai moral pada para siswa, agar mereka memiliki
karakter yang lebih baik dari sebelumnya.
Upaya apa yang dilakukan bapak dalam meningkatkan kreativitas dalam
proses pembelajaran
Pendidikan Agama Katolik di kelas?
- Begini suster…yang pertama saya lakukan adalah soal pembaharuan.
Saya bertanya kepada teman-teman bagaimana guru yang sebelumnya
itu kalau
mengajar pelajaran
Pendidikan Agama Katolik, karena saya sebagai guru baru di sini. Dari
situ muncul hal-hal apa saja yang harus
saya lakukan
untuk meningatkan prestasi belajar para
siswa. - Dari
pihak Yayasan
saya mendapatkan pembekalan Jambore
di Malang-Jawa
Timur untuk
meningkatkan mutu kami para guru, selama seminggu.
- Ya untuk meningkatkan kreativitas guru dari pihak Yayasan juga
bekerjasama dengan
instansi pendidikan yang ada di DIY ini
khususnya Yayasan
Katolik mengadakan studi banding.
- Kadang juga mengundang pihak luar untuk memberikan pembekalan pada
para guru, sehingga ada hal baru yang didapat dan bisa dikembangkan
dalam pelayanannya sebagai guru seperti metode pembelajaran, media
pembelajaran, dan lain-lain. Bagimana dengan sarana pembelajaran
di sekolah? - Menurut saya sudah cukup lengkap.
Saya pernah membuat sarana belajar dari koran, majalah, atau
kalender yang berhubungan dengan mata pelajaran Pendidikan Agama
Katolik. Disini ada prosesnya sehingga membuat akrab dan dekat
dengan para siswa. Bila anak didekati
secara pribadi
atau kelompok otomatis mereka akan
semangat untuk belajar. - Sekarang dengan adanya teknologi
canggih dan modern, bisa buat powerpoint yang mempermudah
kita untuk menyediakan sarana pembelajaran
yang menarik.
Karena menarik, anak tergerak dan ingin tahu dan tertarik untuk
belajar. Bagaimana
dengan metode
pembelajaran yang bapak gunakan - Saya berusaha untuk menggunakan
metode yang bervariasi yakni
dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di kelas?
dengan ceramah, diskusi, game dan role play, nonton film, simulasi.
Proses pembelajaran dilakukan di kelas, ruang audio visual, halaman
sekolah, lapangan.
D. Pembahasan Hasil Penelitian