Kristus, agar lebih tekun dan serius dalam menghayati imannya di dalam kehidupan sehari-hari sehingga mereka secara utuh dapat mengikuti Kristus.
Tujuan katekese secara khusus bertujuan untuk mendewasakan iman, memelihara, merawat, dan mempertumbuhkan iman dalam pengetahuan dan dalam
hidup Kristen pada umumnya, serta ingin mengembangkan pemahaman orang beriman terhadap misteri Kristus, dan sekaligus mendorong mereka agar lebih
tekun dan serius menghayati imannya di dalam kenyataan hidup sehari-hari Heryatno, 2013: 51. Dengan kata lain tujuan katekese adalah membantu umat
mengembangkan atau mendewasakan hidup berimannya baik secara individu maupun persekutuan, agar umat sungguh-sungguh mengenal, mencintai, dan setia
mengikuti Yesus Kristus di dalam seluruh hidup mereka.
3. Isi Katekese
Karena dipahami sebagai momen penting dalam pewartaan, maka isi katekese tidak berbeda dengan isi pewartaan Injil. Isi katekese yang paling pokok
adalah kabar gembira Yesus Kristus yang mewartakan dan mewujudkan keselamatan manusia. Katekese harus bersifat kristosentris yaitu berpusat pada
Yesus Kristus. Di dalam katekese harus mendedikasikan dan mengabdikan diri pada Kristus bukan pada gagasan dan pandangan sendiri. Yang dikomunikasikan adalah
Kristus, bukan dirinya sendiri. Untuk dapat mewartakan Kristus yang diimani dan diwartakan oleh Gereja, maka para pewarta harus akrab dengan Kitab Suci dan
memahami Tradisi Gereja, karena keduanya merupakan salah satu sumber utama untuk katekese.
Dengan kata lain isi pokoknya adalah seluruh misteri hidup Yesus Kristus, mulai dari peristiwa inkarnasi, seluruh karya dan sabda-Nya, terutama sampai
peristiwa Paskah-Nya: wafat dan kebangkitan-Nya Catechesi Tradendae artikel 6. Karena yang menjadi pusat, pelaku utama adalah Yesus Kristus sebagai pusat atau
jantung dalam katekese. Oleh karena itu para pewarta harus mengimani, mengikuti teladan dan sikap hidup-Nya dalam kehidupan sehari-hari, agar terwujud sifatnya
yang Kristosentris dalam mempersatukan manusia secara mesra dengan-Nya. Yesus Kristus sendirilah sabda yang menjelma dan sebagai Anak Allah, Dia yang
membimbing kita dalam Roh Kudus dan membantu kita mengambil bagian dalam Tritunggal Mahakudus.
4. Tugas dan Peran Katekese
Heryatno 2013: 70 tugas katekese adalah membantu mendidik dan meneguhkan identitas umat sebagai jemaat menghilangkan keraguan,
ketidakpastian, dan kebingungan yang muncul sebagai akibat dari perubahan dan perkembangan zaman, serta diharapkan membantu jemaat agar tetap bergembira
dan teguh di dalam imannya. Tugas utama katekese yakni:
a. Katekese memberitakan sabda Allah yang hadir secara penuh di dalam diri Yesus Kristus. Katekese mewartakan Kristus agar jemaat semakin mengenal,
mencintai dan mengikuti-Nya, serta semakin peka mengenali kehadiran-Nya di dalam hidup sehari-hari, oleh karena itu katekese harus bersifat kristosentris.
b. Katekese mendidik jemaat supaya semakin beriman. Peranan katekese membantu, menyemangati, dan meneguhkan jemaat supaya makin beriman.
c. Katekese mengembangkan Gereja, tidak hanya dilakukan oleh katekese tetapi juga oleh liturgi, pewartaan, dan pelayanan Gereja lainnya karena Gereja
merupakan tanggungjawab seluruh jemaat.
5. Aspek Kateketis dalam Kreativitas Guru