mudah dalam belajar. Semua ini dapat menjadi sarana untuk mengembangkan motivasi belajar siswa demi mencapai hasil belajar yang memuaskan.
4. Peranan Motivasi dalam Belajar
Motivasi pada dasarnya dapat membantu dalam memahami dan menjelaskan perilaku individu, termasuk perilaku individu yang sedang belajar.
Hamzah 2011: 27-28 mengutarakan peran motivasi dalam belajar dan pembelajaran adalah sebagai berikut:
1 Peran Motivasi dalam Menentukan Penguatan Belajar Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila seorang anak yang
belajar dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan pemecahan, dan hanya dipecahkan berkat bantuan hal-hal yang pernah dilaluinya. Sebagai
contoh, seorang anak akan memecahkan materi matematika dengan bantuan tabel logaritma. Tanpa tabel tersebut anak itu tidak dapat menyelesaikan tugas
matematika. Anak itu akan berusaha mencari buku tabel matematika. Upaya inilah merupakan motivasi yang dapat menimbulkan penguatan belajar.
2 Peran Motivasi dalam Memperjelas Tujuan Belajar Anak akan tertarik untuk melakukan sesuatu jika yang dipelajari itu sedikitnya
sudah dapat diketahui atau dinikmati manfaatnya bagi anak. Sebagai contoh anak akan termotivasi belajar elektronik karena tujuan belajar elektronik itu
dapat melahirkan kemampuan anak dalam bidang elektronik. 3 Motivasi Menentukan Ketekunan Belajar
Seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu, akan berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun, dengan harapan memperoleh hasil yang
baik. Tampak bahwa motivasi untuk belajar menyebabkan seseorang tekun belajar. Sebaliknya apabila seseorang kurang atau tidak memiliki motivasi
untuk belajar maka dia tidak tahan lama belajar. Dia mudah tergoda untuk mengerjakan hal yang lain dan bukan belajar. Itu berarti motivasi sangat
berpengaruh terhadap ketahanan dan ketekunan belajar. Motivasi dalam belajar memiliki peran yang sangat penting untuk mencapai
tujuan belajar. Peranan motivasi dalam belajar menurut Sardiman, 2014: 85 yakni mendorong siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Motivasi dapat menentukan
arah tujuan yang hendak dicapai serta menentukan kegiatan belajar demi mencapai tujuan yang dikehendakinya. Selain itu dengan adanya motivasi dalam belajar siswa
menjadi tekun dalam belajar dan mengerjakan tugas-tugas belajar dengan baik, ulet dalam memecahkan masalah dan hambatan secara mandiri, dinamis dalam belajar
dengan berbagai metode belajar, serta menjadikan kegiatan belajar sebagai kegiatan yang menyenangkan, tidak membosankan, menarik, mendorong siswa untuk terus-
menerus belajar demi meraih tujuan yang ia harapkan. Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual. Peranannya menumbuhkan gairah,
perasaan senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi yang kuat, akan banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Namun siswa yang
memiliki intelegensi cukup tinggi, akan mengalami kegagalan bila ia kurang memiliki motivasi Sardiman, 2014: 75.
Motivasi di dalam kegiatan belajar merupakan kekuatan yang dapat menjadi tenaga pendorong bagi siswa untuk mendayagunakan potensi-potensi yang ada
pada dirinya untuk mewujudkan tujuan belajar. Apabila siswa memiliki motivasi belajar, itu nampak dalam kesungguhannya untuk terlibat di dalam proses belajar.
Misalnya siswa aktif bertanya, mengemukakan pendapat, menyimpulkan pelajaran yang diterima pada hari yang bersangkutan, mencatat, mengerjakan tugas dan
evaluasi sesuai dengan tuntutan pelajaran. Bila siswa tidak atau kurang memiliki motivasi, umumnya kurang mampu bertahan untuk belajar lebih lama, kurang
sungguh-sungguh dalam menyimak isi pelajaran, dan lain sebagainya. Oleh karena itu rendahnya motivasi merupakan masalah dalam belajar karena dapat memberi
dampak bagi tercapainya hasil belajar yang diharapkan.
5. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa