Berdasarkan pendapat dari ketiga ahli di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi dalam belajar adalah suatu semangat atau dorongan serta kekuatan
yang muncul baik dalam diri seseorang atau dari luar untuk mengarah pada suatu perubahan dalam hidup baik dari segi ilmu pengetahuan, kecakapan, kebiasaan,
pengertian, penghargaan, minat dan penguasaan diri sehingga seseorang dapat berkembang ke arah yang lebih baik.
3. Faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Motivasi Belajar
Hamalik dalam Riduwan, 2004: 175-176 memaparkan bahwa ada dua faktor yang menimbulkan motivasi dalam diri seseorang yakni kebutuhan dan
tujuan. Kebutuhan adalah kecenderungan-kecenderungan permanen dalam diri seseorang untuk mencapai tujuan. Kebutuhan ini timbul karena adanya perubahan
di dalam organisme sehingga menimbulkan energi yang mendayai pelaku ke arah tujuan. Kebutuhan inilah yang menimbulkan motivasi pada kelakuan seseorang.
Tujuan adalah sesuatu yang hendak dicapai oleh suatu perbuatan yang dapat memuaskan kebutuhan seseorang. Oleh karena itu adanya tujuan yang jelas dan
disadari oleh setiap pribadi dapat menimbulkan motivasi dalam diri seseorang. Sardiman 2011: 90 dalam bukunya “Interaksi dan Motivasi Belajar
Menga jar” bahwa motivasi muncul dari kesadaran diri untuk mencapai tujuan yang
diharapkan. Dorongan yang menjadi daya penggerak untuk mencapai tujuan dalam belajar adalah bersumber dari kebutuhan untuk menjadi orang yang terdidik dan
berpengetahuan. Kesadaran inilah yang memotivasi siswa untuk belajar lebih giat lagi demi mencapai hasil belajar yang memuaskan.
Faktor dari luar diri siswa yang dapat menimbulkan motivasi belajar seperti dalam proses belajar salah satunya adalah guru. Guru yang menggunakan metode
pembelajaran secara variatif dan sesuai kebutuhan siswa akan lebih menarik dan tidak membosankan, seperti menggunakan metode diskusi, eksperimen, simulasi
dan lain sebagainya. Contoh apabila menggunakan metode diskusi, guru memberikan tugas kepada siswa untuk mencari dan membaca buku-buku yang
dinilai menarik dan mendukung proses belajar mereka. Siswa diminta untuk menyimpulkan isi bacaan dan membahas atau mendiskusikannya di kelas. Dengan
demikian siswa akan terlibat dan aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar tersebut. Contoh lain misalnya hubunganrelasi yang baik antara guru dengan siswa,
dimana guru memberi perhatian dengan memberi sapaan pada siswa, mampu menanggapi kebutuhan siswa dalam belajar, guru terbuka pada siswa, guru bersikap
rendah hati, murah hati, bersikap adil dan lain sebagainya. Relasi yang baik ini akan membuat siswa senang pada guru dan juga pelajaran yang diajarkannya sehingga
siswa termotivasi dan berusaha mempelajarinya dengan sungguh-sungguh Dimyati, 2009: 62.
Demikian pula dengan guru yang menggunakan berbagai cara untuk menimbulkan rasa ingin tahu siswa dalam belajar. Hal ini dapat menimbulkan
motivasi bagi siswa untuk belajar. Unsur lainnya adalah orang tua yang perhatian, bila orang tua memperhatikan anak-anaknya, memperhatikan kemajuan belajar
anak-anaknya, memiliki hubungan yang baik dengan anak-anaknya, memberikan semangat anak-anaknya dan lain sebagainya maka siswa akan termotivasi dan
mudah dalam belajar. Semua ini dapat menjadi sarana untuk mengembangkan motivasi belajar siswa demi mencapai hasil belajar yang memuaskan.
4. Peranan Motivasi dalam Belajar