Jenis dan Rancangan Penelitian Variabel Penelitian

B. Pembuatan larutan sampel

Larutan sampel hasil preparasi diambil sejumlah 2000 µL menggunakan mikropipet dan dimasukkan ke dalam labu ukur 10 mL, kemudian ditambahkan standar internal 600 µL n-butanol ke dalam labu ukur. Encerkan dengan aquabides hingga batas tanda.

C. Pembuatan larutan etanol murni, sampel murni dan n-butanol murni

Siapkan masing-masing 10 mL larutan etanol p.a., n-butanol p.a., dan larutan sampel ke dalam labu uku 10 mL untuk diinjeksikan ke dalam kromatografi gas dengan pengaturan awal. Atur instrumen kromatografi gas dengan pengaturan awal sebagai berikut: Gas : Nitrogen, Hidrogen, Udara Kolom : Cp-Wax 52 CB, 25 m x 0.32 mm Fase Diam : Polietilen glikol Jenis Detektor : FID Flame Ionization Detector Tekanan : 10 psi Tekanan Udara : 4 bar Tekanan Hidrogen : 2,2 bar Tekanan Nitrogen : 1,5 bar Split Vent : 99,2 mLmin Purge Vent : 3,22 mLmin Temperatur Awal : 70 o C Initial time : 2 menit

D. Pengaturan instrumen kromatografi gas

Rate : 30 o C min Temperatur Final : 220 o C Waktu Final : 2 menit Injektor B : 200 o C Detektor A : 250 o C Range : 3 Injeksikan masing-masing 1 µ L larutan baku etanol dan larutan sampel ke dalam instrumen kromatografi gas dengan pengaturan yang dipilih. Bandingkan waktu retensi dan pemisahan antara kromatogram baku etanol dan sampel.

E. Optimasi suhu kolom

Mengatur kromatografi gas dengan temperatur awal 50 o C, 70 o C dan 90 o C bergantian, kemudian masing-masing injeksikan sejumlah 1 µL larutan baku. Selanjutnya mencatat waktu retensi dan pemisahan yang dihasilkan pada masing- masing kromatogram.

F. Optimasi initial time

Mengatur kromatografi gas dengan initial time 2 menit dan 3 menit secara bergantian, kemudian masing-masing injeksikan sejumlah 1 µL larutan baku etanol pada temperatur awal 50 o C, 70 o C, dan 90 o C. Selanjutnya mencatat waktu retensi dan pemisahan yang dihasilkan pada masing-masing kromatogram.

Dokumen yang terkait

Penetapan Kadar Metanol dan Etanol dalam Deodoran Imperial Leather Sportif secara Kromatografi Gas

38 190 47

Penetapan Kadar Simvastatin Dalam Sediaan Tablet Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Dengan Fase Gerak Metanol–Air

23 164 114

Perbandingan Metode Kromatografi Gas Dan Berat Jenis Pada Penetapan Kadar Etanol

6 50 94

PROFIL KROMATOGRAM EKSTRAK ETANOL LEMPUYANG EMPRIT (Zingiber amarincans Bl.) DAN PENETAPAN KADAR ZERUMBON-NYA Profil Kromatogram Ekstrak Etanol Lempuyang Emprit (Zingiber amarincans Bl.) Dan Penetapan Kadar Zerumbon-Nya Dengan Metode Kromatografi Cair Ki

0 1 12

Optimasi metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT)-densitometri pada penetapan kadar asam ursolat dalam ekstrak etanol daun binahong.

0 1 1

Optimasi metode penetapan kadar etanol dan profil senyawa yang terdapat dalam hasil produksi 'Ciu' rumahan Desa Sentul Kabupaten Sukoharjo dengan metode Kromatografi Gas.

0 3 110

Penetapan kadar etanol dan profil senyawa yang terdapat dalam hasil produksi ``CIU`` rumahan Dusun Sentul Desa Bekonang Kabupaten Sukoharjo dengan metode kromatografi gas.

0 0 110

VALIDASI METODE KROMATOGRAFI GAS- SPEKTROMETRI MASSA UNTUK PENETAPAN KADAR RESIDU ENDOSULFAN DALAM KUBIS

0 0 11

Penetapan kadar etanol dan profil senyawa yang terdapat dalam hasil produksi ``CIU`` rumahan Dusun Sentul Desa Bekonang Kabupaten Sukoharjo dengan metode kromatografi gas - USD Repository

0 0 108

Validasi metode penetapan kadar etanol hasil produksi \"Ciu\" rumahan Dusun Sentul Desa Bekonang Kabupaten Sukoharjo dengan metode kromatografi gas - USD Repository

0 0 94