Peranan Transportasi Laut Sistem Transportasi dan Destinasi Wisata

9 Sistem jaringan transportasi yang dimaksud adalah sistem jaringan jalan raya, kapal laut dan kapal udara, berfungsi menghubungkan sentra-sentra produksi ke sentra sentra node konsumsi. Dari segi fungsinya jalan raya meliputi jalan lokal, jalan kolektor, dan jalan arteri. Sedangkan dari segi manajemennya jalan raya meliputi jalan desa, jalan kabupaten, jalan provinsi dan jalan negara. Dalam menunjang perkembangan wilayah gugus pulau Nusa Penida, sistem transportasi sangat memegang peranan yang penting, sehingga penyediaanpengembangan sarana dan prasarana perhubungan dalam suatu wilayah harus memadai dalam arti dapat menampung dan menunjang kelancaran aktivitas pergerakan yang ada dalam daerah itu sendiri maupun hubungannya dengan daerah lain. Kebutuhan akan pelayanan transportasi bersifat sangat kualitatif dan mempunyai ciri yang berbeda-beda sebagai fungsi dari waktu, tujuan perjalanan, frekuensi, dan lain-lain. Pelayanan transportasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan akan pergerakan menyebabkan sistem transportasi tersebut tidak berguna mubazir. Ciri ini membuat analisis dan peramalan kebutuhan akan pergerakan menjadi semakin sulit Ofyar Z. Tamin 1997 Salah satu tantangan utama dalam studi pengembangan model transportasi laut pulau-pulau kecil di Bali adalah mengidentifikasi kaitan antara transportasi dan Kawasan Sentra Produksi KSP serta derajat ketergantungan pergerakan penumpang antar dan intra gugus. Bagaimana suatu rancangan fasilitas transportasi laut mampu melayani pertumbuhan permintaan yang terjadi akibat pertumbuhan kawasan gugus pulau dan dapat mendukung peningkatan wisatawan dan akses yang menjadikan water front yang memiliki daya tarik dan menguntungkan dari sisi finansial. Pendekatan perencanaan ini dibutuhkan tidak hanya untuk alasan keindahan, tetapi yang lebih penting lagi adalah untuk alasan ekonomi. Selanjutnya dampak dari adanya pelabuhan, tidak hanya terbatas pada industri pelabuhan itu sendiri, tetapi juga harus dilihat derajat ketergantungan pelabuhan terhadap industri pariwisata secara keseluruhan yang pada akhirnya akan mempengaruhi pertumbuhan perekonomian regional. 10

2.1.3 Perwilayahan Pelayanan Jasa Transportasi Laut

Penentuan Struktur Ruang tidak bisa dilepaskan dari kondisi transportasi wilayah. Transportasi wilayah menentukan tingkat aksesibilitas wilayah. Aksesibilitas adalah daya hubungan antar zona yang wujudnya berupa fasilitas transportasi dalam arti luas, meliputi jaringan transportasi, yakni kapasitas terminal pelabuhan, jaringan jalan, dan jaringan pelayanan meliputi: ketersediaan wahanaarmada moda angkutan, biaya wajar, layanan andal, dan jaringan trayek. Selain itu, frekuensi dan kecepatan layanan dapat mengakibatkan jarak yang jauh seolah-olah menjadi lebih dekat. Peningkatan aksesibilitas berarti mempersingkat waktu dan lebih meringankan biaya perjalanan. Daerah Tujuan Wisata DTW, hanya memiliki makna bagi pengembangan wilayah apabila mudah dikunjungi, artinya memiliki tingkat keterhubungan aksesibilitas tinggi, berada pada jalur jaringan transportasi yang mampu menunjang kepariwisataan. Aksesibilitas adalah kemudahan bergerak dari satu daerah kedaerah lain dan sebaliknya. Destinasi akan membentuk suatu jaringan kepariwisataan dan hanya bila jaringan pelayanan transportasi dapat mendukung keberadaan dan fungsinya.

2.2 Pelabuhan dan Fungsinya

Menurut peraturan pemerintah nomor 11 tahun 1983, pelabuhan adalah tempat berlabuh danatau tempat bertambatnya kapal laut serta kendaraan lainnya, menaikan dan menurunkan penumpang, bongkar muat barang dan hewan serta merupakan daerah lingkungan kerja kegiatan ekonomi Nyoman Budiartha RM 2015. Dalam perkembangan selanjutnya, pengertian pelabuhan mencangkup pengertian sebagai prasarana dan sistem, yaitu pelabuhan adalah suatu lingkungan kerja terdiri dari area daratan dan perairan yang dilengkapi dengan fasilitas tempat berlabuh dan bertambatnya kapal, untuk terselenggaranya bongkar muat serta turun naiknya penumpang, dari suatu moda transportasi laut kapal ke moda transportasi lainnya atau sebaliknya. Selanjutnya menurut Undang-undang Republik Indonesia No.17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, Pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan danatau perairan dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan