Layout Umum Pelabuhan Marina

22  Tambatan dan pengamatan dari kapal  Penyimpanan kapal kecil untuk sementara di darat pada halaman terbuka atau gudang  Parkir mobil yachtsmen ini  Perbaikan insedentil Cepat  Pemasaran kapal baru dan bekas  Jasa administrasi ataupun swasta kantor pelabuhan, prakiraan cuaca, pabean, klub, kebutuhan medis, dll. Pilihan lokasi untuk marina, jika tidak didikte oleh fasilitas rekreasi yang harus diintegrasikan dalam proyek baru, harus berdasarkan hasil dari pertimbangan maritim dan nautical, dengan maksud untuk menyederhanakan sifat alam sehubungan dengan pekerjaan yang harus dilakukan serta untuk menurunkan biaya. Hal ini juga harus bergantung pada pertimbangan lingkungan pelabuhan ke dalam semua perkembangan lain yang sedang berlangsung atau sedang direncanakan di darat, harus dipastikan. Untuk tujuan perencanaan induk, faktor yang paling penting biasanya menyangkut kondisi gelombang. Disepanjang pantai terbuka, marina umumnya harus dilindungi oleh pemecah gelombang. Di daerah yang lebih terlindungi, sistem lain dapat dipertimbangkan, misalnya pemecah gelombang mengapung. Pelabuhan sering terdiri dari sebuah pelabuhan luar di mana gelombang masih agak kasar, dan pelabuhan baik inner terlindung di mana tempat berlabuh yang sebenarnya berada. Ketika kisaran pasang surut kecil, pelabuhan dapat dirancang untuk memberikan kedalaman yang cukup untuk menjaga perahu tetap mengapung. Ketika rentang pasang surut besar, sering diterima oleh umum bahwa tempat berlabuh menjadi kering, jika tidak kunci pelayaran yang relatif mahal harus disediakan. Kondisi akses ke pelabuhan harus dipertimbangkan dengan cermat. Layout, tentu saja, harus memastikan perlindungan yang memadai dari saluran masuk entrance channel terhadap aksi gelombang dan terhadap pendangkalan. Selanjutnya, layout harus sedemikian rupa sehingga perahu kecil tanpa mesin dapat masuk atau meninggalkan pelabuhan, Yang menyiratkan bahwa saluran harus cukup lebar untuk taktik, setiap kali diperlukan. Selain itu, gerakan kapal 23 harus mampu bergerak tanpa masalah yang tidak semestinya, bahkan selama jam sibuk. Terutama mengingat padatnya lalu lintas di sebagian besar pelabuhan mesin diperlukan untuk kapal-kapal. Uraian diatas menyiratkan bahwa saluran masuk harus berorientasi benar, dan harus memiliki lebar 40 m atau lebih.

2.3.2 Kapal

Kapal, adalah kendaraan pengangkut penumpang dan barang di laut sungai dan sebagainya seperti halnya sampan atau perahu yang lebih kecil. Kapal biasanya cukup besar untuk membawa perahu kecil seperti sekoci. Sedangkan dalam istilah Inggris, dipisahkan antara ship yang merupakan kapal yang lebih besar dan sedangkan boat yang lebih kecil. Secara kebiasaannya kapal dapat membawa perahu tetapi perahu tidak dapat membawa kapal. Ukuran sebenarnya dimana sebuah perahu disebut kapal selalu ditetapkan oleh undang- undang dan peraturan atau kebiasaan setempat. Di Indonesia kapal-kapal yang berukuran dibawah 7 GT pengurusan ijin operasinya cukup di wilayah kabupaten atau kota. Kapal-kapal yang melayani rute gugus pulau disamping tersedia kapal penyeberangan milik pemerintah dan kapal pariwisata milik swasta, sebagian besar adalah perahu layar dilengkapi mesin 20 sampai 120 PK dan Speed Boat dengan mesin 500 sampai 900.

1. Pengertian Karakteristik Kapal

Tonase kotor gross tonnage, disingkat GT adalah perhitungan volume semua ruang yang terletak dibawah geladak kapal ditambah dengan volume ruangan tertutup yang terletak di atas geladak ditambah dengan isi ruangan beserta semua ruangan tertutup yang terletak di atas geladak paling atas superstructure. Daya muat adalah berat muatan yang biasa dimuat dalam kapal sampai batas garis muatan atau kapal tenggelam sampai pada batas garis muatan Brotto Register Ton BRT = gross tonnage yaitu jumlah isi kapal seluruhnya. Netto Register Ton NRT merupakan berat brutto dikurangi isi muatan seperti bahan bakar, ruang mesin, tangki air. Jadi NRT adalah ruang yang dapat dijualdisewakan. 24 Dead Weight Tonnage DWT adalah selisi antara loaded displacement dengan light displacement merupakan kapasitas muat yang biasa dinyatakan dalam long tons; 1 long tons = 1,016 ton. Sedangkan displacement adalah berat air yang dipindahkan oleh kapal atau dapat juga disebut volume dari kapal yang terletak dibawah air dikalikan BD nya. Tonase kotor dinyatakan dalam ton yaitu suatu unit volume sebesar 100 kaki kubik yang setara dengan 2,83 kubik meter. Perhitungan tonase kotor dijelaskan di dalam Regulation 3 dari Annex 1 dalam The International Convention on Tonnage Measurement of Ships, 1969 . Tergantung dari dua variabel: 1. V, adalah total volume dalam meter kubik m³, dan 2. K, adalah faktor pengali berdasarkan volume kapal.

2. Klasifikasi Kapal

Berabad-abad kapal digunakan oleh manusia untuk mengarungi sungai atau lautan yang diawali oleh penemuan perahu. Biasanya manusia pada masa lampau menggunakan kano, rakit ataupun perahu, semakin besar kebutuhan akan daya muat maka dibuatlah perahu atau rakit yang berukuran lebih besar yang dinamakan kapal. Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan kapal pada masa lampau menggunakan kayu, bambu ataupun batang-batang papirus seperti yang digunakan bangsa mesir kuno kemudian digunakan bahan bahan logam seperti besibaja karena kebutuhan manusia akan kapal yang kuat. Untuk penggeraknya manusia pada awalnya menggunakan dayung kemudian angin dengan bantuan layar, mesin uap setelah muncul revolusi Industri dan mesin diesel serta Nuklir. Beberapa penelitian memunculkan kapal bermesin yang berjalan mengambang di atas air seperti Hovercraft dan Eakroplane. Serta kapal yang digunakan di dasar lautan yakni kapal selam.

3. Kapal Roll-OnRoll-Off

Prinsip pada kapal roll-onroll-off roro adalah bahwa barang-barang yang diangkut ditempatkan diatas trailer atau di rolling stock lainnya, dan trailer rolling stock berikut barang diatasnya biasanya barang dalam container ditarik 25 oleh sebuah traktor ke dalam kapal dan sebaliknya melalui sebuah trap pada bagian belakang kapal. Keuntungan dari angkutan ini adalah bahwa waktu muatbongkar dapat dipersingkat. Kapal roro dioperasikan untuk ferry service pada trayek-trayek jarak