Fasilitas Pokok Klasifikasi menurut Konstruksinya : 1. Pelabuhan Alam :

17 pelabuhan semi alam bentuk site pelabuhannya lebih diutamakan. Contohnya pelabuhan Plymouth adalah lokasi pelabuhan alam namun pelabuhan menjadi lebih aman setelah dibangun pemecah gelombang pada pintu masuknya sehingga pelabuhan tersebut menjadi pelabuhan semi alam demikian juga dengan pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya Indonesia.

3. Pelabuhan Buatan :

Pelabuhan yang mempunyai fasilitas bangunan pemecah gelombang untuk melindungi pelabuhan atau kolam pelabuhan dari pengaruh gelombang. Sebagian pelabuhan-pelabuhan di dunia adalah pelabuhan buatan dan di Indonesia contohnya adalah Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.

b. Klasifikasi menurut fungsijenis pelayanannya:

1. Pelabuhan dagang, hampir semua pelabuhan di Indonesia. 2. Pelabuhan militer, Ujung Surabaya. 3. Pelabuhan ikan, Perigi, Bagan Siapi Api. 4. Pelabuhan minyak, Dumai. Pangkalan Brandan. 5. Pelabuhan industri, Petrokimia Gresik. 6. Pelabuhan turis, Benoa Bali. 7. Pelabuhan untuk menghindari gangguan alam topan, gelombang yang biasanya terjadi di Jepang. 8. Pelabuhan umum

c. Klasifikasi menurut jenis pungutan jasa :

1. Pelabuhan yang diusahakan 2. Pelabuhan yang tidak diusahakan 3. Pelabuhan otonom 4. Pelabuhan bebas Sedangkan fungsi pelayanan transportasi adalah menyediakan akses dan fasilitas tersebut, seperti pelabuhan dan kapal cruise, kapal layar, boat, dsb. agar keinginan tersebut dapat terlaksana menjadi suatu aktivitas. Bentuk aktivitas tersebut dapat tercermin pada maksud perjalanan dan pola perjalanan. Oleh karena itulah dalam analisis transportasi informasi mengenai maksud perjalanan dan pola perjalanan menjadi sangat penting. 18 Model umum penawaran supply ditujukan untuk mencari mendapatkan total kapasitas angkut atau kapasitas terpasang yang harus disediakan. Pemodelan penawaran merupakan fungsi dari jumlah armada, kapasitas angkut dan jarak yang ditempuh [Stopford Martin 1988 dalam Pupella 2007] S = f Jumlah Kapal x Kapasitas Angkut x Jarak Pelayaran S = f Q ............................................................................................... Dimana: Q = E.f o + E.f r + Ef = Nk x P P = LF x C p x R trip T = T sea + T port Dimana: S = Total penawaran terhadap barang ton Q = Total kapasitas angkut yang dibutuhkan DWT Ef o = Kapasitas armada kapal yang telah ada DWT Ef r = Kapasitas armada kapal yang direncanakan DWT Ʃ s = Permintaan yang tidak dilayani ton Nk = Jumlah kapal unit P = Kapasitas angkut per tahun ton Cp = Kapasitas angkut per unit ton LF = Faktor muatan Load factor Rtrip = Total trip kapal per tahun Z = Waktu kapal tidak beroperasi jam T = Waktu yang dibutuhkan kapal per trip jam Tsea = Waktu yang dibutuhkan kapal dalam pelayaran jam Vs = Kecepatan kapal knot Tport = Waktu yang dibutuhkan kapal di pelabuhan jam 19

2.3 Pelabuhan Marina

Pelabuhan marina adalah pelabuhan khusus yang disediakan untuk kapal pesiar yang dilengkapi dengan prasarana yang dibutuhkan. Infrastruktur yang potensial adalah hal yang paling penting untuk menarik wisatawan. Pelajaran yang dapat diambil dari tulisan-tulisan yang telah ada adalah ketika menguji potensi dari daerah marine resort di negara maju. Memahami pasar yang relatif berkembang dan dapat terus berkembang disebutkan kuncinya adalah potensi dari daerah marina. Langkah pertama dalam menentukan kelayakan dari suatu site bagi pengembangan marina adalah dengan menentukan kelayakan daerah tersebut secara keseluruhan. Masing-masing harus menentukan jenis dan aktivitas pelayaran dan pariwisata yang paling mendukung bagi lingkungan dan daerah di sekitar area tersebut untuk meningkatkan pariwisata bagi wisatawan asing atau kegiatan berwisata bagi wisatawan domestik dalam rangka peningkatan minat wisatawan domestik. Harus selalu diingat bahwa kapal-kapal layar akan selalu mencari pelabuhan atau dermaga dengan rute perjalanan yang mudah selama 5-7 jam. Jika ada kemungkinan lain untuk berlayar dengan waktu yang lebih lama maka harus ada alasan yang menarik bagi wisatawan untuk menikmati fasilitas yang ada. Pada pengembangan area yang setingkat lebih jauh, pada port of call yang terisolasi akan sangat dibutuhkan penyediaan bahan bakar dan bengkel perbaikan selain dari penyediaan berbagai hal yang menyenangkan. Nusa Lembongan disamping selalu dikunjungi oleh kapal-kapal kecil dengan bobot lebih kecil dari 7 GT juga dikunjungi oleh kapal-kapal wisata dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Namun, sampai sekarang belum tersedianya fasilitas pelabuhan yang mendukung peningkatan ini. Untuk itu perlu adanya lokasiresort yang dapat melayani peningkatan jumlah kapal, penumpang, dan barang. Salah satu fasilitas yang populer saat ini adalah marine resort. Sementara fasilitas wisata pantai masih menjadi hal yang baru bagi negara-negara berkembang, tetapi hal tersebut juga telah menjadikan hal yang layak untuk dikembangkan bagi sektor industri pelabuhan. Kedua kasus tersebut dapat saling melengkapi. Seperti pembangunan fasilitas yang belum ada, tetapi banyak diminati seperti perlengkapan fasilitas wisata atau fasilitas perdagangan