Pengertian Karakteristik Kapal Kapal

25 oleh sebuah traktor ke dalam kapal dan sebaliknya melalui sebuah trap pada bagian belakang kapal. Keuntungan dari angkutan ini adalah bahwa waktu muatbongkar dapat dipersingkat. Kapal roro dioperasikan untuk ferry service pada trayek-trayek jarak pendek dengan waktu berlayar 24 jam. Walaupun presentasi daya muat dalam palka sangat rendah, kapal ini memberikan hasil yang terbaik untuk mengangkut barang dari produsen sampai ke konsumen tanpa mengalami hambatan dalam prosedur bongkarmuat dipelabuhan.

4. Kapal Konvensional

Di negara-negara maju kapal-kapal konvensional digunakan untuk pengangkutan barang-barang khusus. Lambat laun tugas dari general cargo liner diambil alih kapal-kapal untuk muatan-muatan khusus special purpose cargo ships berkembang sangat cepat. Mulai tahun 2002 kewenangan pelaksanaan pengukuran dan penerbitan Surat atau sertifikat Kapal yang Gross Tonase GT nya kurang dari 7, sebagaimana yang disebutkan dalam surat MAPEL. Ditjen Hubla No. 19654ph bl tanggal 17-04-2002, mengenai kapal dengan ukuran isi kotor kurang dari GT.7 jenis dan bentuk sertifikat kapal dinamakan Pas Kecil diterbitkan oleh Dinas Perhubungan Pemerintah Daerah setempat. Pendataan kapal pada tahun 2006, terdapat jumlah kapal yang gross tonase GT kurang dari 7 sebanyak 410 buah dengan rincian data-data sebagai berikut: Dishub Kota Denpasar 2006 a. Di Sanur sebanyak 39 buah b. Di Benoa sebanyak 371 buah Keseluruhan Jumlah: 410 buah Kapal atau perahu dikatakan tertambat apabila telah terikat ke obyek tetap seperti dermaga atau obyek terapung seperti dermaga apung. Untuk menambatkan kapal ke dermaga digunakan tali-temali yang dapat menahan kapal dari arus, angin ataupun gelombang yang terjadi perairan. Semakin besar kapal yang ditambatkan diperlukan tali tambat yang lebih banyak, kapal tangker membutuhkan sampai 12 tali tambat, kapal layar membutuhkan 4 sampai 6 tali 26 tambat. Untuk menambatkan kapal ke dermaga awak kapal harus berkoordinasi dengan buruh pelabuhan kepil dalam menambatkan tali kapal ke dermaga. Kapal untuk penyeberangan gugus pulau umumnya berukuran kecil, sehingga tidak membutuhkan bolder yang besar pada saat merapat di dermaga tetapi perlu ditambatkan, agar tidak terbawa oleh arus. Untuk menambatkan kapal di Dermaga, digunakan simpul pada bolder, simpul ini tidak gampang terbuka tetapi mudah untuk dibuka kembali. Pada Gambar 2.2 ditunjukkan cara melakukan penambatan mooring kapal kecil. Gambar 2.2 Mooring Untuk Kapal Kecil Di Dermaga

5. Yachting dan Yachts

Yacht adalah perahu layar berukuran sedang untuk berwisata atau untuk balapan. Sedangkan Yachting adalah olahraga atau hobi dari dayung atau berlayar. Analisis yang sangat mendalam berkenaan dengan persyaratan yang harus dipenuhi sebelum pembangunan pelabuhan marina dimulai. Hal ini cukup beralasan karena fasilitas yang akan dibangun dan layanan yang akan dimasukkan ke dalam operasi pelabuhan untuk mengakomodasi bagaimana kapal beroperasi itu berarti sangat tergantung pada spesifikasi dari kapal. Ini bervariasi sesuai dengan:  Asal dari pengemudi yacht yachtsmen, apakah orang lokal yang tinggal kurang lebih dekat dengan pelabuhan dan menggunakan boat mereka selama akhir pekan atau berlibur, wisatawan yang menginap di sebuah resor di sekitar pelabuhan, charter, dll.  Selera, apakah untuk melakukan pelayaran, menjelajahi lautan, balapan yacht, memancing, ski air.