sehingga dapat dikatakan bahwa fase luar multiemulsi merupakan air dan tipe multiemulsi yang dihasilkan yaitu AMA ditunjukkan pada gambar 21b.
a b
Gambar 21. Pengamatan uji kelarutan a emulsi primer larut dalam minyak, b multiemulsi larut dalam air
4. Pengukuran mikromeritik
Tujuan dilakukannya pengukuran mikromeritik yaitu untuk mengetahui ukuran partikel multiemulsi yang dihasilkan. Pengukuran
mikromeritik sediaan multiemulsi menggunakan mikroskop Optilab. Hasil pengukuran mikromeritik dapat dilihat pada lampiran 5. Rata-rata ukuran
partikel emulsi primer yaitu 4,543 µm yang dapat dilihat pada gambar 22a, sedangkan ukuran partikel multiemulsi yaitu 12,191 µm yang dapat dilihat
pada gambar 22b. Berdasarkan ukuran partikel multiemulsi yang dihasilkan dapat diduga bahwa multiemulsi yang dihasilkan dapat masuk ke kulit karena
jarak interselular antar korneosit pada kulit yaitu 0,1 mm Higaki, Amnuaikit, dan Kimura, 2003.
Ukuran rata-rata diameter globul multiemulsi pada umumnya sedikit lebih besar, berkisar antara 15-50 µm yang terdiri dari 50-100 droplet air
dalam setiap globul minyak dalam emulsi, sedangkan yang lainnya dapat lebih
kecil, berkisar antara 2-5 µm dan terdiri dari satu atau beberapa droplet air dalam setiap globul minyak dalam emulsi Garti dan Bisperink, 1998.
a
b Gambar 22. Foto partikel a emulsi primer AM; b multiemulsi AMA perbesaran 40x
5. Uji mekanik sentrifugasi
Tujuan uji mekanik yaitu untuk mengetahui apakah sediaan multiemulsi yang dihasilkan dapat stabil terhadap pengadukan yang sangat
kuat. Setelah dilakukan uji mekanik sentrifugasi, terjadi pemisahan fase
menjadi 4 bagian seperti yang ditunjukkan pada gambar 23. Lapisan pertama merupakan lapisan minyak, lapisan kedua merupakan multiemulsi yang belum
pecah, lapisan ketiga fase air, dan lapisan keempat berupa xanthan gum. Penentuan tiap lapisan pada uji mekanik ini berdasarkan berat jenis setiap
bahan. Hal ini membuktikan bahwa multiemulsi yang dihasilkan masih kurang stabil terhadap penggojokkan yang sangat kuat akibat pemisahan gravitasional
yang dipercepat.
Gambar 23. Hasil uji mekanik sentrifugasi
6. Evaluasi volume creaming