Anatomi dan Fisiologi Hati

7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. HATI

1. Anatomi dan Fisiologi Hati

Hati merupakan organ terbesar pada tubuh, menyumbang sekitar dua persen berat tubuh total, atau sekitar 1,5 kg pada rata-rata manusia dewasa Guyton dan Hall, 2007. Dimana hati terletak dalam rongga abdomen Kumar, Abbas, Fausto, dan Mitchell, 2007. Bentuk hati menyesuaikan dengan struktur disekitarnya. Pada bagian atas hati memilki bentuk cembung dan terletak di bagian kanan bawah diafragma dan sebagian terletak di sebelah kiri bawah. Bagian bawah hati memiliki bentuk berupa cekung dan melindungi organ lain seperti ginjal kanan, lambung, usus, dan pankreas. Hati mempunyai kapasitas cadangan yang besar untuk regenerasi sel yang rusak dan hanya memerlukan 10-20 fungsi jaringan untuk mempertahankan hidup. Pembentukan dan ekskresi empedu merupakan fungsi utama hati, dimana saluran empedu berfungsi mentransport dan kandung empedu berfungsi menyimpan dan mengeluarkan empedu ke usus halus sesuai yang dibutuhkan. Hati mengsekresi sekitar 1 liter empedu kuning setiap hari Price dan Wilson, 2005. Hati memiliki berat sekitar 1400 g pada orang dewasa dan dibungkus oleh suatu fibrosa. Hati menerima hampir sekitar 1500 ml darah per menit melalui vena porta dan arteri hepatica McPhee dan Ganong, 2007. Hati terbagi dalam belahan utama yaitu kanan dan kiri. Hati terletak di bawah diafragma dengan permukaan atas berbentuk cembung, sedangkan permukaan bawah tidak rata dan memperlihatkan lekukan, fasiura transverses Pearce, 2009. Hati tersusun dari dua lobus yaitu lobus kanan dan lobus kiri. Belahan kanan dan kiri dipermukaan bawah dipisahkan oleh fasiura longitudinal, sedangkan dipermukaan atas dipisahkan oleh ligamen falsiformis. Dari setiap lobus terdiri dari lobules. Lobulus merupakan struktur-struktur pada setiap lobus di hati, lobules terdiri dari lempeng-lempeng sel hati yang berbentuk seperti kubus dan tersusun mengelilingi vena sentralis Pearce, 2009. Lempeng-lempeng sel hati dibatasi oleh ruang vascular yaitu sinusoid. Sinusoid merupakan cabang vena portae dan arteri hepatica sehingga darah akan bercampur menuju ke vena-vena sentral Ganong dan McPhee, 2011.

2. Fungsi Hati

Dokumen yang terkait

Pengaruh pemberian jangka panjang ekstrak etanol kulit persea americana Mill. terhadap konsentrasi alkalin fosfatase pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

2 13 94

Pengaruh pemberian jangka pendek ekstrak etanol kulit buah Persea americana Mill. terhadap kadar albumin pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

1 1 96

Pengaruh pemberian jangka pendek ekstrak etanol kulit buah Persea americana Mill. terhadap kadar albumin pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 0 96

Efek hepatoprotektif pemberian jangka pendek ekstrak etanol kulit buah Persea americana Mill. terhadap aktivitas ALT-AST pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 0 112

Pengaruh pemberian jangka pendek dekok kulit buah persea americana Mill terhadap kadar albumin pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 0 8

Pengaruh pemberian jangka pendek dekokta kulit Persea americana Mill. terhadap aktivitas alkali fosfatase pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 1 8

Pengaruh pemberian jangka panjang ekstrak etanol kulit Persea americana Mill. terhadap kadar albumin pada hati tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 1 91

Pengaruh pemberian jangka panjang infusa kulit Persea americana Mill. terhadap aktivitas alkali fosfatase pada tikus jantan terinduksi karbon tetraklorida.

0 1 81

Pengaruh pemberian jangka panjang infusa kulit Persea americana Mill. terhadap aktivitas alkali fosfatase pada tikus jantan terinduksi karbon tetraklorida

0 6 79

Pengaruh pemberian jangka panjang ekstrak etanol kulit Persea americana Mill. terhadap kadar albumin pada hati tikus terinduksi karbon tetraklorida

0 1 89