Latar Belakang Jenis dan Biaya Obat Antihipertensi pada Penderita Hipertensi yang Berobat Jalan di Poliklinik Jantung RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2011

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah seseorang adalah 140 mmHg tekanan sistolik dan atau 90 mmHg tekanan diastolik Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure VII, 2003. Hipertensi berkontribusi terhadap resiko terjadinya penyakit lain, seperti trombo-embolik, jantung koroner, dan stroke yang dapat mengakibatkan kerusakan jantung, otak, ginjal, dan dapat berakhir pada kematian. Menurut Riskesdas 2007 hipertensi sebesar 6,8 merupakan penyebab kematian ketiga pada semua umur setelah Stroke dan TB. Hipertensi merupakan penyakit pembuluh darah yang merupakan kasus ketujuh terbanyak pada pasien yang rawat jalan di rumah sakit di Indonesia tahun 2009 Ditjen Yanmed. Kemkes RI, 2010. Hasil Riskesdas 2007 prevalensi hipertensi pada penduduk umur 18 tahun ke atas adalah sebesar 29,8 . Menurut provinsi, prevalensi hipertensi tertinggi di Kalsel 39,6 , dan yang terendah di Papua Barat 20,1 . Di Sumatera Utara sendiri, berdasarkan pengukuran tekanan darah dinyatakan 26,3 pasien hipertensi. Tujuan pengobatan penderita hipertensi adalah untuk mencegah morbiditas dan mortalitas yang disebabkan oleh gangguan dengan menggunakan cara yang paling nyaman. Pengobatan utamanya dapat berupa diuretik, beta blocker, calcium channel blocker , ACE-Inhibitor, atau alpha blocker, bergantung pada berbagai pertimbangan pada pasien, termasuk mengenai 1. Biaya diuretik biasanya merupakan obat yang paling murah, 2. Karakteristik demografi umumnya Afro-Amerika lebih berespons terhadap diuretik dan calcium channel blocker dibandingkan terhadap beta blocker atau ACE-Inhibitor, 3. Penyakit yang terjadi bersamaan beta blocker dapat memperburuk asma, diabetes melitus, dan iskemia perifer tetapi dapat memperbaiki angina, disritmia jantung tertentu, dan sakit kepala migraine dan 4. Kualitas hidup beberapa obat hipertensi dapat Universitas Sumatera Utara menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan seperti gangguan fungsi seksual Price Wilson, 2006. Pada penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta, gambaran pengobatan pada penderita hipertensi yang rawat jalan diperoleh hasil golongan obat yang paling banyak digunakan adalah ACEIs, obat yang digunakan adalah captopril sebanyak 66. Antihipertensi yang digunakan tunggal sebanyak 54, sedangkan kombinasi 2 dan 3 macam antihipertensi sebanyak 46. Untuk aturan pemakaian antihipertensi yang paling banyak adalah 1x sehari yaitu 76. Sedangkan di Rumah Sakit Islam Klaten diperoleh hasil jenis obat yang paling banyak digunakan adalah amlodipin sebanyak 27,5 dan golongan obat terbanyak yang digunakan adalah golongan calcium channel blocker dihydropiridine sebanyak 36,1. Durasi pemakaian obat adalah kurang dari 5 hari sebanyak 58,0; 5-10 hari 29,5; dan lebih dari 10 hari 12,5. Kombinasi obat yang diberikan bervariasi antara 1-3 macam obat Christy, 2010. Penyakit hipertensi ini merupakan penyakit dengan kategori biaya pengobatan yang tinggi dikarenakan alasan tingginya angka kunjungan ke dokter, perawatan rumah sakit, dan atau penggunaan obat- obatan jangka panjang. Biaya untuk mengobati penyakit hipertensi saat ini sudah tidak dapat dikendalikan. Menurut The National Heart, Lung, and Blood Institute NHLBI pada tahun 2002 total biaya kesehatan untuk hipertensi di Amerika telah diperkirakan sekitar 47,2 milyar per tahunnya. Total pelayanan kesehatan ini sudah termasuk biaya obat yang terhitung bisa lebih dari 70 dari total biaya pelayanan kesehatan untuk hipertensi Dipiro et al., 2005. Dengan dilatarbelakangi hal tersebutlah penelitian ini akan dilakukan untuk memberi informasi tentang jenis obat yang digunakan pada pasien hipertensi yang rawat jalan dan biaya yang dihabiskan untuk obat itu. Penelitian ini akan dilakukan di RSUP Haji Adam Malik Medan, karena rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit rujukan di Provinsi Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara 1.2.Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, dirumuskan masalah yang akan dibahas, yaitu: Apakah jenis obat, dan berapa biaya obat yang dipakai dalam mengobati hipertensi selama berobat jalan? 1.3.Tujuan Penelitian Tujuan umum Untuk mengetahui jenis dan biaya obat-obatan yang digunakan pasien yang berobat jalan dengan hipertensi di RSUP Haji Adam Malik Medan pada bulan Juli- Agustus tahun 2011. Tujuan khusus 1. Mengetahui jenis obat yang digunakan dalam penatalaksanaan pasien yang berobat jalan dengan penyakit hipertensi. 2. Mengetahui besar biaya obat pada pasien yang berobat jalan dengan penyakit hipertensi. 1.4.Manfaat Penelitian 1. Sebagai informasi kepada pasien dan keluarga pasien terhadap biaya yang akan dikeluarkan selama pengobatan dan perawatan di rumah sakit. 2. Sebagai informasi kepada pengelola pembiayaan kesehatan mengenai jenis dan biaya obat-obatan pada pasien yang berobat jalan dengan penyakit hipertensi. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hipertensi 2.1.1. Pengertian Hipertensi