Klasifikasi Hipertensi Tabel 2.1 Klasifikasi Tekanan Darah untuk Dewasa Usia 18 Tahun Etiologi Hipertensi

2.1.2. Klasifikasi Hipertensi Tabel 2.1 Klasifikasi Tekanan Darah untuk Dewasa Usia 18 Tahun

atau Lebih Kategori Sistolik mmHg Diastolik mmHg Normal 130 85 Normal tinggi 130- 139 85- 89 Hipertensi+ Tingkat 1 ringan 140- 159 90- 99 Tingkat 2sedang 160- 179 100- 109 Tingkat 3 berat ≥ 180 ≥ 110 Dikutip dari Sixth Report of the Joint National Committee on Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure , NIH Pub No 98-4080, National Heart, Lung, and Blood Institute of Health. Tidak meminum obat hipertensi dan tidak sakit akut. Apabila tekanan sistolik dan diastolik turun dalam kategori yang berbeda, maka yang dipilih adalah kategori yang lebih tinggi. + Berdasarkan pada rata- rata dari dua kali pembacaaan atau lebih yang dilakukan pada setiap dua kali kunjungan atau lebih setelah skrining awal. Ada revisi klasifikasi hipertensi dari JNC 6 ke JNC 7, yakni: Tabel 2.2 Klasifikasi Tekanan Darah untuk Orang Dewasa Blood Pressure Classification Systolic Blood Pressure mmHg Diastolic Blood Pressure mmHg Normal 120 dan 80 Prehypertension 120- 139 80- 89 Stage 1 hypertension 140- 159 90- 99 Stage 2 hypertension ≥ 160 ≥ 100 Dikutip dari The Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure. JAMA 2003;289:2560–71. Klasifikasi tekanan darah menurut JNC 7 untuk pasien dewasa umur ≥ 18 tahun berdasarkan rata- rata pengukuran dua tekanan darah atau lebih kunjungan klinis. Klasifikasi tekanan darah mencakup 4 kategori, dengan nilai normal pada tekanan darah sistolik TDS 120 mmHg dengan tekanan darah diastolik TDD Universitas Sumatera Utara 80 mmHg. Prehipertensi tidak dianggap sebagai kategori penyakit tetapi mengidentifikasi pasien-pasien yang tekanan darahnya cenderung meningkat ke klasifikasi hipertensi di masa yang akan datang. Ada dua tingkat stage hipertensi, dan semua pasien pada kategori ini harus diberi obat.

2.1.3. Etiologi Hipertensi

Menurut Robbins 2007, ada bermacam- macam jenis dan penyebab hipertensi sistolik dan diastolik, antara lain: hipertensi essensial 90- 95 kasus dan hipertensi sekunder 5-10 kasus. Penyebab hipertensi sekunder dapat dari ginjal, sistem endokrin, sistem kardiovaskular, dan neurologik. Penyebab dari organ ginjal dapat berupa: glumerulonefritis akut, penyakit ginjal kronis, penyakit polikistik, stenosis arteri renalis, vaskulitis ginjal, dan tumor penghasil renin. Penyebab dari sistem endokrin dapat berupa: hiperfungsi adrenokorteks sindroma cushing, aldosteronisme primer, hiperplasia adrenal kongenital, ingesti licorice, hormon eksogen glukokortikoid, estrogen [termasuk akibat kehamilan dan kontrasepsi oral], makanan yang mengandung tiramin dan simpatomimetik, inhibitor monoamine oksidase, feokromositoma, akromegali, hipotiroidisme miksedema, hipertiroidisme tirotoksikosis, akibat kehamilan Robbins, 2007. Penyebab dari sistem kardiovaskular antara lain, yaitu: koarktasio aorta, poliarteritis nodosa, peningkatan volume intravaskular, peningkatan curah jantung, rigiditas aorta. Penyebab dari sistem neurologik, yaitu: psikogenik, peningkatan tekanan intrakranium, apnea tidur, dan stress akut, termasuk pembedahan Robbins, 2007.

2.1.4. Patogenesis Hipertensi