e. Pengendalian kerusakan lingkungan melalui pengelolaan daerah aliran
sungai, rehabilitasi dan reklamasi bekas pembangunan, serta pengelolaan wilayah pesisir dan lautan;
f. Pengembangan kebijakan ekonomi yang memuat pertimbangan
lingkungan; g.
Pengembanan peran serta masyarakat, kelembagaan, dan ketenagaan dalam pengelolaan lingkungan hidup;
h. Pengembangan hukum lingkungan yang mendorong badan peradilan
untuk menyelesaikan sengketa melalui penerapan hukum lingkungan; i.
Pengembangan kerja sama luar negeri.
4. Teori Ketergantungan
Ketergantungan dependency adalah sebuah konsep yang digunakan secara populer dalam analisis negara-negara dunia ketiga di Asia, Afrika dan Amerika Latin
selama tahun 1960-an dan kemudian sering dipakai dalam beberapa tulisan tentang Asia dan Afrika. Sedikitnya ada enam ilmuan yang tercatat menulis tentang teori
ketergantungan yaitu Philip J. O’brien, Fernando Henrique Cardoso, Claire Savir Bacha dan Ronald H Chilcote, Andre Gunder Frank dan Theotonio Dos Santos.
14
Mereka yang menerapkan ketergantungan dalam analisis pembangunan dan keterbelakangan seringkali berfokus pada masalah penetrasi asing ke dalam ekonomi
politik dunia ketiga. Frank menyatakan bahwa pemahaman terhadap sejarah ekonomi, sosial dan politik menjadi suatu hal yang penting dalam menentukan kebijakan
14
Ronald H. Chilcote, Toeri Perbandingan Politik, Jakarta : PT Rajagrafindo Persada, 2007, hal. 403
Universitas Sumatera Utara
pembangunan pada suatu negara. Karakteristik suatu negara yang khas dapat dikaji dari perspektif historis. Pendekatan pembangunan yang dilakukan oleh negara
terbelakang saat ini sebenarnya merupakan hasil pengalaman sejarah negara maju yang kapitalis seperti negara-negara Eropa dan Amerika Utara.
Terdapat perbedaan sejarah yang sangat mendasar antara negara maju dan negara bekas koloni atau daerah jajahan sehingga menyebabkan struktur sosial
masyarakatnya berbeda. Frank juga menganggap adanya kegagalan penelitian sejarah dalam menganalisis hubungan ekonomi yang terjadi antara negara penjajah dan
negara jajahannya selama masa perdagangan dan imperialisme. Pembangunan ekonomi merupakan sebuah perjalanan menuju sistem ekonomi kapitalisme yang
terdiri dari beberapa tahap. Saat ini negara terbelakang masih berada pada awal tahapan tersebut.
Frank menyajikan lima tesis tentang dependensi, yaitu : 1.
Terdapat kesenjangan pembangunan antara negara pusat dan satelitnya, pembangunan pada negara satelit dibatasi oleh status negara satelit tersebut.
2. Kemampuan negara satelit dalam pembangunan ekonomi terutama
pembangunan industri kapitalis meningkat pada saat ikatan terhadap negara pusat sedang melemah. Pendapat ini merupakan antitesis dari modernisasi
yang menyatakan bahwa kemajuan negara dunia ketiga hanya dapat dilakukan dengan hubungan dan difusi dengan negara maju. Tesis ini dapat dijelaskan
dengan menggunakan dua pendekatan, yaitu “isolasi temporer” yang disebabkan oleh krisis perang atau melemahnya ekonomi dan politik negara
pusat. Frank megajukan bukti empirik untuk mendukung tesisnya ini yaitu
Universitas Sumatera Utara
pada saat Spanyol mengalami kemunduran ekonomi pada abad 17, perang Napoleon, perang dunia pertama, kemunduran ekonomi pada tahun 1930 dan
perang dunia kedua telah menyebabkan pembangunan industri yang pesat di Argentina, Meksiko, Brasil dan Chili. Pengertian isolasi yang kedua adalah
isolasi secara geografis dan ekonomi yang menyebabkan ikatan antara “pusat- satelit” menjadi melemah dan kurang dapat menyatukan diri pada sistem
perdagangan dan ekonomi kapitalis. 3.
Negara yang terbelakang dan terlihat feodal saat ini merupakan negara yang memiliki kedekatan ikatan dengan negara pusat pada masa lalu. Frank
menjelaskan bahwa pada negara satelit yang memiliki hubungan sangat erat telah menjadi “sapi perah” bagi negara pusat. Negara satelit tersebut hanya
sebatas sebagai penghasil produk primer yang sangat dibutuhkan sebagai modal dalam sebuah industri kapitalis di negara pusat.
4. Kemunculan perkebunan besar di negara satelit sebagai usaha pemenuhan
kebutuhan dan peningkatan keuntungan ekonomi negara pusat. Perkebunan yang dirintis oleh negara pusat ini menjadi cikal bakal munculnya industri
kapitalis yang sangat besar yang berdampak pada eksploitasi lahan, sumberdaya alam dan tenaga kerja negara satelit.
5. Eksploitasi yang menjadi ciri khas kapitalisme menyebabkan menurunnya
kemampuan berproduksi pertanian di negara satelit. Ciri pertanian subsisten pada negara terbelakang menjadi hilang dan diganti menjadi pertanian yang
kapitalis.
Universitas Sumatera Utara
Dalam tulisan Dos Santos membenarkan bahwa dengan ketergantungan kita mengartikan sebuah situasi dimana ekonomi negara-negara tertentu terkondisikan
oleh perkembangan dan ekspansi ekonomi lain yang menjadi tempat tergantung negara-negara tadi. Hubungan saling ketergantungan antara dua atau lebih ekonomi,
dan antara ekonomi-ekonomi ini dengan perdagangan dunia, mengambil bentuk ketergantungan sementara beberapa negara yang dominan dapat melakukannya
hanya sebagai pencerminan ekspansi, yang bisa memiliki pengaruh positif ataupun negatif bagi perkembangan langsung mereka.
15
Lebih lanjut lagi Dos Santos dengan teori ketergantungan baru menunjukan bahwa hubungan negara-negara dependen dengan negara dominan tidak dapat diubah
tanpa adanya perubahan dalam struktur internal dan hubungan-hubungan eksternalnya. Selanjutnya, struktur ketergantungan bertambah dalam, membawa
Dan di pertegas lagi oleh ekonom Chili, Osvaldo Sunkel bahwa faktor-faktor asing tidak hanya dilihat sebagai hal-hal eksternal melainkan interistik pada sistem,
dengan bermacam-macam akibat politik, keuangan, ekonomi, teknis dan budaya, yang terkadang tersembunyi dan terselubung di dalam negara terbelakang. Dengan
konsep ketergantungan secara internasional menghubungkan evolusi kapitalisme paska perang dengan sifat-sifat diskriminatif proses pembangunan lokal, sebagaimana
kita ketahui. Akses terhadap proses-proses dan keuntungan-keuntungan pembangunan bersifat selektif; bukan menyebarkannya, proses ini cenderung
memastikan adanya akumulasi keistimewaan dan penguatan diri bagi kelompok- kelompok khusus maupun lanjutan kebereadaan suatu kelas marjinal.
15
Ronald H. Chilcote, ibid, hal. 402
Universitas Sumatera Utara
negara-negara dependen pada keterbelakangan, memperburuk permasalahan masyarakat ketika negara-negara tersebut mengikuti struktur internal dan
internasional yang dipengaruhi secara kuat oleh peran perusahaan-perusahaan multinasional maupun pasar-pasar komoditas dan modal internasional.
Santos mengamsusikan bahwa bentuk dasar ekonomi dunia memiliki aturan- aturan perkembangannya sendiri, tipe hubungan ekonomi yang dominan di negara
pusat adalah kapitalisme sehingga menyebabkan timbulnya saham melakukan ekspansi keluar dan tipe hubungan ekonomi pada negara periferi merupakan bentuk
ketergantungan yang dihasilkan oleh ekspansi kapitalisme oleh negara pusat. Santos menjelaskan bagaimana timbulnya kapitalisme yang dapat menguasai sistem ekonomi
dunia. Keterbatasan sumber daya pada negara maju mendorong mereka untuk melakukan ekspansi besar-besaran pada negara miskin. Pola yang dilakukan
memberikan dampak negatif berupa adanya ketergantungan yang dialami oleh negara miskin. Negara miskin akan selalu menjadi negara yang terbelakang dalam
pembangunan karena tidak dapat mandiri serta selalu tergantung dengan negara maju. Negara maju identik menjadi negara pusat, sedangkan negara miskin menjadi
satelitnya. Konsep ini lebih dikenal dengan istilah “pusat - periferi”. Menurutnya ada 3 bentuk ketergantungan, yakni :
a. Ketergantungan Kolonial: hubungan antar penjajah dan penduduk setempat
bersifat eksploitatif. b.
Ketergantungan Finansial- Industri: pengendalian dilakukan melalui kekuasaan ekonomi dalam bentuk kekuasaan financial-industri.
Universitas Sumatera Utara
c. Ketergantungan Teknologis-Industrial: penguasaan terhadap surplus industri
dilakukan melalui monopoli teknologi industri.
16
Intinya Ketergantungan adalah : 1.
Yang menjadi hambatan pembangunan bukan karena tidak ada modal melainkan pembagian verja internasional yang terjadi.
2. Pembagian verja Internasional itu diuraikan menjadi hubungan antar kawasan
yakni pusat dan pinggiran, terjadilah surplus dari negara pinggirian ke negara pusat
3. Akibat pengalihan surplus ini negara pinggiran kehilangan sumber yang
dibutuhkan karena di hisap negara pusat. Pembangunan dan keterbelakangan adalah dua aspek dari proses global yang sama. Proses global tersebut adalah
kapitalisme dunia. 4.
Teori Ketergantungan menganjurkan untuk memutuskan hubungan dengan kapitalisme dunia.
5. Dalam pandangan ketergantungan negara pusat dan kapitalisme mengandung inti
Dominasi, Hegemoni dan Eksploitasi. Dan ketika berbicara tentang penyelamatan lingkungan tidak terlepas dari
ketergantungan negara-negara berkembang terhadap negara-negara berkembang. Dalam hal ini negara-negara berkembang yang biasanya dalam pembangunan
ekonominya selalu berorientasi pada pertumbuhan ekonomi tetapi kurang
16
Slamet Widodo, Ketergantungan dan Keterbelakangan, http:www.WordPress.comF:ketergantunganKETERGANTUNGAN20DAN20KETERBELAK
ANGAN20_20Learning20of20Slamet20Widodo.htm diakses tanggal 18 Mei 2009
Universitas Sumatera Utara
memperdulikan dampak negative dari pembangunan tersebut bagi lingkungan hidup. Ketika hasil dari pembangunan ekonomi tersebut memberi dampak buruk bagi
kehidupan bersama, beramai-ramai negara-negara maju melakukan aksi kritik terhadap pembangunan di negara-negara berkembang.
Negara-negara berkembang ditekan agar dalam pembangunan ekonominya mengunakan teknologi yang canggih dan bersih sehingga tidak memberikan efek
negative terhadap kondisi lingkungan. Dibuatlah standarisasi pengelolahan produk sesuai dengan keinginan negara-negara maju. Sehingga menyebabkan produk yang
dihasilkan oleh negara satelit sulit masuk kedalam pasar negara pusat. Dan untuk itu terpaksa negara satelit membeli teknologi baru dari negara pusat yang lebih maju, hal
ini yang menyebabkan semakin kaburnya kesepakatan internasional tentang penyelamatan lingkungan atau hanya sebagai bentuk baru lagi dari evolusi system
penghisapan baru negara pusat terhadap negara satelit.
G. Teknik Pengumpulan Data