Komposisi Manipulasi Resin Akrilik Polimerisasi Panas

dan monomer dalam bentuk cairan. Gambar 3 Ketika dicampurkan bahan ini membentuk suatu adonan plastis yang dapat dimasukkan dalam mould gigitiruan dan polimerisasi terjadi dengan pemanasan terhadap mould yang telah terisi yang akhirnya membentuk suatu zat padat yang kaku. 2,16 Gambar 3 : Acron MC-GC America, Salah Satu Nama Dagang Resin Akrilik Polimerisasi Panas 17

2.2.1 Komposisi

Unsur pokok dari resin akrilik polimerisasi panas adalah: a. Bubuk 2,3,4 Polimer : butiran atau granul poli metil metakrilat Inisiator : benzoyl peroxide Pigmenpewarna : garam cadmium atau besi, atau pewarna organik b. Cairan Monomer : metil metakrilat Cross-linking agent : ethyleneglycol dimethylacrylate Inhibitor : hydroquinone Universitas Sumatera Utara Komponen utama dari bubuk adalah butiran-butiran poli metal metakrilat dengan diameter hingga 100 ยต m dan massa jenis 1,19 gcm 3 , sedangkan komponen utama dari cairan adalah monomer metil metakrilat yang bening, tidak berwarna, tidak kental dan berbau menyengat yang disebabkan tekanan penguapan yang relatif tinggi pada suhu ruangan. 4

2.2.2 Manipulasi

Resin akrilik polimerisasi panas umumnya diproses dalam sebuah kuvet dengan menggunakan teknik compression-moulding. Bubuk dan cairan dicampur dengan perbandingan volume 3:1 atau perbandingan berat 2,5:1. 2,5 Bahan yang telah dicampur melewati empat tahap: a. Tahap pertama: tahap basah, seperti pasir wet sand stage 2,5,18 b. Tahap kedua: tahap lengket berserat tacky fibrous selama polimer larut dalam monomer sticky stage c. Tahap ketiga: tahap lembut, seperti adonan, sesuai untuk diisi ke dalam mould dough stage gel stage d. Tahap keempat: tahap kaku, seperti karet rubbery stage Setelah pembuangan malam, adonan diisikan dalam mould gips. Kuvet ditempatkan, di bawah tekanan, dalam water bath dengan waktu dan suhu terkontrol untuk memulai polimerisasi resin akrilik polimerisasi panas. Umumnya resin akrilik polimerisasi panas dipolimerisasi dengan menempatkan kuvet dalam water bath dengan suhu konstan pada 70 o C selama 90 menit dan dilanjutkan dengan perebusan Universitas Sumatera Utara akhir pada suhu 100 o C selama 30 menit sesuai rekomendasi Japan Industrial Standard JIS. 19 Setelah prosedur polimerisasi, kuvet dibiarkan dingin secara perlahan hingga mencapai suhu kamar untuk memungkinkan pelepasan internal stress yang cukup sehingga meminimalkan perubahan bentuk basis. Selanjutnya dilakukan pemisahan kuvet dan harus dilakukan dengan hati-hati untuk mencegah fraktur atau distorsi gigitiruan. 5 Setelah dikeluarkan dari kuvet, basis gigitiruan akrilik siap untuk diproses akhir dan dipoles. 8

2.2.3 Sifat-Sifat