Faktor-Faktor Individual Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar

7 Bimbingan dalam Belajar Bimbingan yang terlalu banyak diberikan oleh guru atau orang lain cenderung membuat si pelajar menjadi tergantung. Bimbingan dapat diberikan dalam batas-batas yang diperlukan oleh individu. 8 Kondisi-Kondisi Insentif Insentif adalah objek atau situasi eksternal yang dapat memenuhi motif individu. Insentif adalah alat untuk mencapai tujuan.

3.3.3 Faktor-Faktor Individual

Faktor-faktor individual sangat besar pengaruhnya terhadap belajar seseorang, adapun faktor-faktor individual itu menyangkut hal-hal berikut: 1 Kematangan Kematangan dicapai oleh individu dari proses pertumbuhan fisiologisnya. Dengan berkembangnya fungsi-fungsi otak dan sistem saraf, hal ini akan menumbuhkan kapasitas mental seseorang dan mempengaruhi hal belajar seseorang itu. 2 Faktor Usia Kronologis Pertambahan dalam hal usia selalu dibarengi dengan proses pertumbuhan dan perkembangan. Semakin tua usia individu, semakin meningkat pula kematangan berbagai fungsi fisiologisnya. Usia kronologis merupakan faktor penentu daripada tingkat kemampuan belajar individu. Universitas Sumatera Utara 3 Faktor Perbedaan Jenis Kelamin Hingga saat ini belum ada petunjuk yang menguatkan tentang adanya perbedaan skil, sikap-sikap, minat, temperamen, bakat, dan pola-pola tingkah laku sebagai akibat dari perbedaan jenis kelamin. 4 Pengalaman Sebelumnya Pengalaman yang diperoleh oleh individu ikut mempengaruhi hal belajar yang bersangkutan, terutama pada transfer belajarnya. 5 Kapasitas Mental Dalam tahap perkembangan tertentu, individu mempunyai kapasitas- kapasitas mental yang berkembang akibat dari pertumbuhan dan perkembangan fungsi fisiologis pada sistem saraf. 6 Kondisi Kesehatan Jasmani Orang yang belajar membutuhkan kondisi badan yang sehat. Orang yang badannya sakit atau kelelahan tidak akan dapat belajar dengan efektif. 7 Kondisi Kesehatan Rohani Gangguan serta cacat mental pada seseorang sangat mengganggu hal belajar orang yang bersangkutan. Seseorang tidak akan dapat belajar dengan baik apabila sakit ingatan, sedih, frustasi, atau putus asa. 8 Motivasi Motivasi penting untuk proses belajar, karena motivasi menggerakkan organisme, mengarahkan tindakan, serta memilih tujuan belajar yang dirasa paling berguna bagi kehidupan individu. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL

1. Kerangka Konsep

Kerangka konseptual penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik sindrom premenstruasi dan pengaruhnya terhadap aktivitas belajar mahasisiwi. Berdasarkan dari gejala yang muncul, sindrom premenstruasi dibagi menjadi PMS tipe A, PMS tipe H, PMS tipe C dan PMS tipe D. Gejala yang muncul berbeda dari satu wanita ke wanita lainnya dan dari satu siklus ke siklus berikutnya pada wanita yang sama. Sebagian wanita merasa tidak terpengaruh sama sekali, tetapi beberapa wanita lainnya merasa sangat hebat pengaruhnya sehingga mengharuskan mereka beristirahat dari kantor atau sekolahnya. Dalam penelitian ini, aktivitas belajar dikategorikan menjadi 2 yaitu teganggu dan tidak terganggu. Aktivitas belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya yaitu faktor individu yang mencakup kematangan individu, usia, perbedaan jenis kelamin, pengalaman sebelumnya, kapasitas mental, kondisi kesehatan jasmani dan rohani, serta motivasi. Universitas Sumatera Utara