Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Pertimbangan Etik Pengumpulan Data

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

1. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelatif untuk melihat karakteristik sindrom premenstruasi dan pengaruhnya terhadap aktivitas belajar mahasiswa Fakultas Keperawatan USU. Penelitian ini bertujuan untuk mencari ada tidaknya pengaruh yang bermakna antara kedua variabel tersebut. Menurut Nursalam 2008, hubungan korelatif mengacu pada kecenderungan bahwa variasi suatu variabel diikuti oleh variasi variabel yang lain.

2. Populasi, Sampel dan Tehnik Sampel

2.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswi Fakultas Keperawatan USU yang mengalami sindrom premenstruasi yang berjumlah 121 orang.

2.2 Sampel

Penentuan jumlah sampel dilakukan dengan menggunakan rumus n = jumlah sampel N = jumlah populasi d = tingkat signifikansi 0.05 Maka diperoleh jumlah sampelnya sebanyak 93 orang. Adapun kriteria sampel yang diteliti yaitu mahasiswi yang mengalami sindrom premenstruasi dan terpilih dalam proses pengundian responden. n = N 1 + N d² Universitas Sumatera Utara

2.3 Tehnik Pengambilan Sampel

Tehnik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling yaitu jenis probability yang paling sederhana dan dapat diseleksi secara acak pada setiap elemen Nursalam, 2008.

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-September 2010 di Fakultas Keperawatan USU Medan. Alasan peneliti memilih Fakultas Keperawatan USU dengan pertimbangan bahwa peneliti merupakan mahasiswi di Fakultas Keperawatan USU, sehingga hasil dari penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada Fakultas Keperawatan USU ini. Selain itu, mahasiswa Fakultas Keperawatan rata-rata adalah wanita, sehingga peneliti mendapatkan jumlah sampel yang mencukupi.

4. Pertimbangan Etik

Adapun pertimbangan etik yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan memberikan penjelasan kepada calon responden tentang tujuan penelitian dan prosedur pelaksanaan penelitian. Responden yang bersedia diteliti harus menandatangani lembar persetujuan informed consent dan responden yang menolak untuk diteliti tidak dipaksa dan tetap menghormati haknya. Responden yang bersedia diteliti tetapi tidak bersedia menandatangani lembar persetujuan, maka persetujuan dilakukan secara lisan. Universitas Sumatera Utara Untuk menjaga kerahasian responden maka peneliti tidak mencantumkan nama responden pada lembar kuesioner. Lembar tersebut hanya diberi kode atau nomor tertentu untuk menjamin kerahasiaan informasi yang diberikan oleh responden.

5. Instrumen Penelitian dan Pengukuran Validitas-Reliabilitas

5.1 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk kuesioner. Kuesioner terdiri dari tiga bagian yaitu bagian pertama tentang karakteristik responden yang berisi identitas calon responden, bagian kedua yaitu kuesioner sindrom premenstruasi dan bagian ketiga adalah kuesioner aktivitas belajar.

5.1.1 Karakteristik Responden

Karakteristik responden meliputi: tahun masuk, usia sekarang, usia menarche pertama mendapat menstruasi, lama perdarahan menstruasi, panjang siklus menstruasi, agama, suku bangsa, status pernikahan, kebiasaan merokok atau minum alkohol, dan kebiasaan berolahraga. Data demografi calon responden ditujukan untuk mengetahui karakteristik responden dan mendeskripsikan distribusi frekuensi dan persentase demografi terhadap karakteristik sindrom premenstruasi dan pengaruhnya terhadap aktivitas belajar mahasiswi.

5.1.2 Kuesioner Sindrom Premenstruasi

Kuesioner ini ditujukan untuk mengidentifikasi karakteristik sindrom premenstruasi. Kuesioner ini hanya terdiri dari 1 pertanyaan yang sudah Universitas Sumatera Utara menggambarkan seluruh tipe sindrom premenstruasi. PMS tipe A diwakili oleh gejala cemas, sensitif, saraf tegang, dan labil. PMS tipe H diwakili dengan gejala perut kembung, nyeri payudara, pembengkakan tangan dan kaki, dan berat badan meningkat. PMS tipe C dengan gejala yang muncul yaitu lapar, banyak makan karbohidrat, dan ingin makan yang manis-manis cokelat. Dan PMS tipe D diwakili dengan gejala depresi, ingin menangis, lemah, gangguan tidur, pelupa, bingung, dan sulit mengucapkan kata-kata. Pilihan gejala yang paling banyak diisi oleh responden menggambarkan tipe PMS yang dialami responden tersebut. Ataupun responden dapat mengalami kombinasi dari dua atau lebih dari gejala PMS.

5.1.3 Kuesioner Aktivitas Belajar

Kuesioner ini ditujukan untuk mengidentifikasi aktivitas belajar mahasiswi. Kuesioner ini terdiri dari 30 pertanyaan dengan kriteria skor kurang, cukup, aktif, dan sangat aktif. Untuk kriteria kurang diberi skor 0, kriteria cukup diberi skor 1, kriteria aktif diberi skor 2, dan kriteria sangat aktif diberi skor 3.

5.2 Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian dilakukan oleh orang yang ahli di bidangnya. Uji reliabilitas dilakukan terhadap 30 orang yang memenuhi kriteria. Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus alpha cronbach karena jenis instrumen penelitian yang digunakan bentuk multiple choice. Koefisien reliabilitas untuk instrumen aktivitas belajar mahasiswa diperoleh nilai alfa = 0,868 dan untuk instrumen sindrom Universitas Sumatera Utara premenstruasi diperoleh nilai alfa = 0,655. Hal ini dapat diterima sesuai dengan pendapat Arikunto 1998 yang menyatakan bahwa sesuatu instrumen dikatakan reliabel jika nilai reliabilitasnya lebih dari 0,60.

6. Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data yang dilakukan yaitu pada tahap awal peneliti akan mengajukan surat permohonan izin pelaksanaan penelitian pada Fakultas Keperawatan USU. Setelah mendapat izin, peneliti melaksanakan pengumpulan data. Pada saat pengumpulan data peneliti memberikan penjelasan terlebih dahulu kepada responden tentang tujuan penelitian. Responden yang bersedia diminta untuk menandatangani surat persetujuan atau menyetujui secara lisan. Sebelum pengisian kuesioner peneliti memberi penjelasan kepada responden tentang kuesioner dan cara pengisiannya sehingga responden dapat menjawab dengan benar agar diperoleh data yang akurat dan diberikan kesempatan untuk bertanya kepada peneliti bila ada pertanyaan yang tidak dimengerti. Pengolahan dan analisa data dilakukan setelah data terkumpul sesuai dengan jumlah sampel yang dibutuhkan.

7. Analisa Data