Pendidikan Keperawatan Praktek Keperawatan Peneliti Selanjutnya

4.2 Tujuan Khusus

4.2.1 Mengidentifikasi karakteristik sindrom premenstruasi PMS pada

mahasiswi Fakultas Keperawatan USU.

4.2.2 Mengidentifikasi aktivitas belajar pada mahasiswi Fakultas Keperawatan

USU. 4.2.3 Menganalisa pengaruh antara karakteristik sindrom premenstruasi PMS dengan aktivitas belajar mahasiswi Fakultas Keperawatan USU.

5. Manfaat Penelitian

Melalui identifikasi karakteristik sindrom premenstruasi PMS dan pengaruhnya terhadap aktivitas belajar pada mahasiswi, diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi:

5.1 Pendidikan Keperawatan

Hasil penelitian ini menjadi bahan masukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan tentang sindrom premenstruasi PMS pada mahasiswi, dan untuk memberikan rekomendasi kepada para pengajar Fakultas Keperawatan USU agar dapat mempertimbangkan kondisi mahasiswi yang sedang mengalami sindrom premenstruasi dalam proses belajar mengajar.

5.2 Praktek Keperawatan

Dengan diketahuinya hasil penelitian ini, diharapkan dapat sebagai tambahan informasi tentang karakteristik PMS, sehingga dapat memberikan informasi kesehatan tentang pencegahan dan penanggulangannya, serta dapat memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif. Universitas Sumatera Utara

5.3 Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian atau data awal untuk melakukan penelitian lebih lanjut terhadap permasalahan keluhan sindrom premenstruasi PMS yang umum terjadi pada wanita. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

1. Menstruasi

1.1 Pengertian

Menurut Bobak 2004, menstruasi adalah perdarahan periodik pada uterus yang dimulai sekitar 14 hari setelah ovulasi. Hari pertama keluarnya darah menstruasi ditetapkan sebagai hari pertama siklus endometrium. Lama rata-rata aliran menstruasi adalah lima hari dengan rentang tiga sampai enam hari dan jumlah darah rata-rata yang hilang ialah 50 ml rentang 20 sampai 80 ml, namun hal ini sangat bervariasi. Siklus menstruasi mempersiapkan uterus untuk kehamilan. Bila tidak terjadi kehamilan, terjadi menstruasi. Usia wanita, status fisik dan emosi wanita serta lingkungan mempengaruhi pola siklus menstruasi. Fungsi menstruasi normal merupakan hasil interaksi antara hipotalamus, hipofisis, dan ovarium dengan perubahan-perubahan terkait pada jaringan sasaran pada saluran reproduksi normal. Ovarium memainkan peranan penting dalam proses ini, karena bertanggung jawab dalam pengaturan perubahan-perubahan siklik maupun lama siklus menstruasi Greenspan et al., 1998.

1.2 Fisiologis Siklus Menstruasi

Siklus menstruasi adalah proses kompleks yang mencakup sistem reproduktif dan endokrin. Ovarium menghasilkan hormon steroid, terutama estrogen dan progesteron Smeltzer, 2001. Beberapa estrogen yang berbeda dihasilkan oleh folikel ovarium, yang mengandung ovum yang sedang berkembang dan oleh sel-sel yang mengelilinginya. Estrogen ovarium yang paling berpengaruh adalah estradiol. Universitas Sumatera Utara