Sikap TindakanPraktik Perilaku Pasien Penyakit Jantung Koroner Terhadap Diet Penyakit Jantung Koroner di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2010.

melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Pengetahuan merupakan pokok yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang Notoatmodjo, 2007b.

2.2.2. Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif mempunyai enam tingkat: 1 tahu, 2 memahami, 3 aplikasi, 4 analisis, 5 sintesis, dan 6 evaluasi Notoatmodjo, 2007b. Tahu know diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali recall terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Memahami comprehension diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Aplikasi application diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil sebenarnya. Analisis analysis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Sintesis synthesis menunjuk pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Evaluasi evaluation berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang sudah ada Notoatmodjo, 2007b.

2.3. Sikap

Sikap merupakan reaksi atau respons seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan atau perilaku. Sikap itu Universitas Sumatera Utara masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku terbuka. Setelah seseorang mengetahui stimulus atau objek kesehatan, kemudian mengadakan penilaian atau pendapat terhadap apa yang diketahui, proses selanjutnya diharapkan ia akan melaksanakan atau mempraktikkan apa yang diketahuinya atau disikapinya Notoatmodjo, 2007b. Dalam bagian lain Allport 1954 dalam Notoatmodjo 2007b menjelaskan bahwa sikap itu mempunyai 3 komponen pokok, yakni: kepercayaan keyakinan, ide, dan konsep terhadap suatu objek; kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek; kecenderungan untuk bertindak tend to behave. Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh total attitude. Dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan, berpikir, keyakinan, dan emosi memegang peranan penting. Seperti halnya dengan pengetahuan, sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan, yakni: menerima receiving, yaitu bahwa orang subjek mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan objek; merespons responding, yaitu memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan menyelesaikan tugas yang diberikan; menghargai valuing, yaitu mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah; bertanggung jawab responsible, yaitu bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala risiko Notoatmodjo, 2007b.

2.4. TindakanPraktik

Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan overt behaviour. Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas. Di samping faktor fasilitas juga diperlukan faktor dukungan support dari pihak lain Notoatmodjo, 2007b. Tindakanpraktik mempunyai beberapa tingkatan, yakni: persepsi perception, yaitu mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil praktik tingkat pertama; respons terpimpin guided response, yaitu dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan Universitas Sumatera Utara sesuai dengan contoh praktik tingkat dua; mekanisme mechanism, yaitu bila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan praktik tingkat tiga; adaptasi adaptation, yaitu suatu praktik atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik, dan berarti tindakan itu sudah dimodifikasinya sendiri tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut Notoatmodjo, 2007b.

2.5. Penyakit Jantung Koroner PJK

Dokumen yang terkait

Karakteristik Hipertensi pada Pasien Penyakit Jantung Koroner yang Dirawat Inap di RSUP Haji Adam Malik dari September Hingga November 2014

6 76 84

Hubungan Penyakit Jantung Koroner dengan Tingkat Hipertensi di RSUP H.ADAM MALIK Juni – Desember 2010

3 48 63

Prevalensi Hiperkolesterolemia pada Pasien dengan Penyakit Jantung Koroner di RSUP H. Adam Malik Tahun 2009 - 2010

0 47 83

Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2005

2 45 136

Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Pasien Yang Menderita Penyakit Jantung Koroner Di Poliklinik Jantung RSUP H. Adam Malik Medan Mengenai Penyakit Jantung Koroner

0 0 13

Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Pasien Yang Menderita Penyakit Jantung Koroner Di Poliklinik Jantung RSUP H. Adam Malik Medan Mengenai Penyakit Jantung Koroner

0 0 2

Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Pasien Yang Menderita Penyakit Jantung Koroner Di Poliklinik Jantung RSUP H. Adam Malik Medan Mengenai Penyakit Jantung Koroner

0 0 4

Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Pasien Yang Menderita Penyakit Jantung Koroner Di Poliklinik Jantung RSUP H. Adam Malik Medan Mengenai Penyakit Jantung Koroner

0 0 20

Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Pasien Yang Menderita Penyakit Jantung Koroner Di Poliklinik Jantung RSUP H. Adam Malik Medan Mengenai Penyakit Jantung Koroner

0 0 3

Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Pasien Yang Menderita Penyakit Jantung Koroner Di Poliklinik Jantung RSUP H. Adam Malik Medan Mengenai Penyakit Jantung Koroner

4 6 55