melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Pengetahuan merupakan pokok yang sangat penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang Notoatmodjo, 2007b.
2.2.2. Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif mempunyai enam tingkat: 1 tahu, 2 memahami, 3 aplikasi, 4 analisis, 5 sintesis, dan 6
evaluasi Notoatmodjo, 2007b. Tahu know diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali recall terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang
dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Memahami comprehension diartikan sebagai suatu kemampuan
menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Aplikasi application diartikan
sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil sebenarnya.
Analisis analysis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu
struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Sintesis synthesis menunjuk pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Evaluasi evaluation berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi
atau penilaian terhadap suatu materi atau objek berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang sudah ada Notoatmodjo,
2007b.
2.3. Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respons seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau
aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan atau perilaku. Sikap itu
Universitas Sumatera Utara
masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku terbuka. Setelah seseorang mengetahui stimulus atau objek kesehatan,
kemudian mengadakan penilaian atau pendapat terhadap apa yang diketahui, proses selanjutnya diharapkan ia akan melaksanakan atau mempraktikkan apa
yang diketahuinya atau disikapinya Notoatmodjo, 2007b. Dalam bagian lain Allport 1954 dalam Notoatmodjo 2007b menjelaskan
bahwa sikap itu mempunyai 3 komponen pokok, yakni: kepercayaan keyakinan, ide, dan konsep terhadap suatu objek; kehidupan emosional atau evaluasi terhadap
suatu objek; kecenderungan untuk bertindak tend to behave. Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh total attitude. Dalam
penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan, berpikir, keyakinan, dan emosi memegang peranan penting.
Seperti halnya dengan pengetahuan, sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan, yakni: menerima receiving, yaitu bahwa orang subjek mau dan memperhatikan
stimulus yang diberikan objek; merespons responding, yaitu memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan menyelesaikan tugas yang diberikan;
menghargai valuing, yaitu mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah; bertanggung jawab
responsible, yaitu bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala risiko Notoatmodjo, 2007b.
2.4. TindakanPraktik
Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan overt behaviour. Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan
faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas. Di samping faktor fasilitas juga diperlukan faktor dukungan support
dari pihak lain Notoatmodjo, 2007b. Tindakanpraktik mempunyai beberapa tingkatan, yakni: persepsi
perception, yaitu mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil praktik tingkat pertama; respons terpimpin guided
response, yaitu dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan contoh praktik tingkat dua; mekanisme mechanism, yaitu bila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis atau
sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan praktik tingkat tiga; adaptasi adaptation, yaitu suatu praktik atau tindakan yang sudah berkembang dengan
baik, dan berarti tindakan itu sudah dimodifikasinya sendiri tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut Notoatmodjo, 2007b.
2.5. Penyakit Jantung Koroner PJK