RSUP H. Adam Malik Medan memiliki fasilitas pelayanan yang terdiri dari pelayanan medis instalasi rawat jalan, rawat inap, perawatan
intensif, gawat darurat, bedah pusat, hemodialisa, pelayanan penunjang medis instalasi diagnostik terpadu, patologi klinik, patologi anatomi,
radiologi, rehabilitasi medik, kardiovaskular, mikrobiologi, nefrologi, endokrinologi, pelayanan penunjang non medis instalasi gizi, farmasi,
Central Sterilization Supply Depart CSSD, biolelktro medik, Penyuluh Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit PKMRS, dan pelayanan non medis
instalasi tata usaha pasien, teknik sipil, pemulasaran jenazah. Penelitian dilakukan di Divisi Tropmed Patologi Klinik di RSUP H.Adam Malik.
5.1.2. Deskripsi Karakteristik Sampel
Populasi penelitian adalah semua pasien yang diduga menderita infelsi saluran kemih yang melakukan kultur urin dan uji kepekaan kuman
di Divisi Tropmed Patologi Klinik RSUP H.Adam Malik dalam kurun waktu Januari 2009-Desember 2009. Jumlah populasi tersebut diambil dari
catatan hasil kultur yang terdapat di Divisi Tropmed Patologi Klinik RSUP H.Adam Malik. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian adalah total
sampling. Dengan metode ini didapati sebanyak 211 sampel yang hasil kultur positif. Dari 211 sampel ini, 186 orang didiagnosis sebagai ISK
dengan bakteriuria signifikan ≥ 10
5
CFUml urin, sedangkan 8 sampel merupakan kuman dengan bakteriuria non-signifikan yaitu jumlah koloni
10
5
CFUml urin, sementara 17 sampel tumbuh dengan jamur yeast cell candida. Dari keseluruhan sampel yang diperoleh mengenai karakteristik
meliputi: jenis kelamin pasien, umur pasien, jenis rawatan rawat inap atau rawat jalan, jenis kuman yang tumbuh dari kultur, dan sensitivitas kuman
terhadap antibiotika.
5.1.3. Deskripsi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin dan Umur
Universitas Sumatera Utara
Semua data diambil dari data sekunder, yaitu catatan hasil kultur di Divisi Tropmed Patologi Klinik, RSUP H. Adam Malik., dari tanggal 1 Januari
2009 sampai 31 Desember 2009.
Tabel 5.1. Distribusi Infeksi Saluran Kemih Berdasarkan Jenis Kelamin dan Umur
Umur Tahun
Jenis kelamin Jumlah
Laki-laki Perempuan
0-15 39
36 75 40,3
16-30 9
7 16 8,6
31-45 5
23 28 15,1
46-60 16
17 33 17,7
61-75 17
14 31 16,7
75 2
1 3 1,6
Jumlah 88 47,3
98 52,7 186 100
Dari 186 penderita ISK yang terbanyak adalah perempuan yaitu sebanyak 98 sampel 52,7, sementara laki-laki adalah sebanyak 88
orang 47,3. Usia rata-rata penderita ISK ialah 33,45 tahun. Penderita ISK yang
termuda adalah yang berusia 7 hari dan tertua berusia 84 tahun. Kelompok umur yang terbanyak menderita ISK ialah umur 0 sampai 15 tahun yaitu
sebanyak 75 orang 40,3 sementara paling sedikit di kelompok usia lebih daripada 75 tahun sebanyak 3 orang 1,6. Penderita ISK yang
terbanyak adalah anak laki-laki yang berusia antara 0 sampai 15 tahun yaitu sebanyak 39 orang 21,0 sementara perempuan pada kelompok
usia yang sama adalah sebanyak 36 orang 19,4.
Universitas Sumatera Utara
5.1.4. Deskripsi Sampel Pasien ISK yang Rawat Inap dan Rawat Jalan Tabel 5.2. Distribusi Penderita ISK Berdasarkan Jenis Rawatan dan
Jenis Mikroorganisme yang Dijumpai
No. Jenis kuman
Jenis rawatan Total
Rawat jalan Rawat inap 1
Enterobacter sp. 7
3,8 37
19,9 44
23,7
2 Pseudomonas sp.
- 34
18,3 34
18,3
3 E-coli
5 2,7
28 15,1
33 17,7
4
Strep.B-haemoliticus 4
2,2 9
4,8 13
7,0
5 Providencia sp.
1 0,5
8 4,3
9 4,8
6 Lain-lain
17 9,2
36 19,3
53 28,5
Jumlah
34 18,3
152 81,7
186 100
Jenis kuman penyebab ISK yang terbanyak adalah Enterobacter sp. yaitu sebanyak 44 sampel 23,7 yang meliputi tipe Enterobacter
aerogenes, Enterobacter agglomerans, dan Enterobacter cloacae. Urutan kedua merupakan Pseudomonas sp. sebanyak 34 sampel 18,3 yang
meliputi tipe Pseudomonas aeroginosa dan Pseudomonas putrefacius Jenis kuman penyebab yang menempati urutan ketiga penyebab ISK
adalah Escherichia coli sebanyak 33 sampel 17,7. Terdapat 53 sampel 28,5 yang merupakan kuman penyebab lain-lain termasuk
Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus saprophyticus, Citrobacter freundii, Klebsiella sp., Staphylococcus aureus, Streptococcus viridans,
Proteus vulgaris, Saccaromyces, Streptococcus equisimilis, Streptococcus pneumoniae, dan Acinetobacter baumanii. Jenis kuman yang paling
Universitas Sumatera Utara
sedikit didapati adalah Acinetobacter baumanii, Streptococcus equisimilis, dan Streptococcus pneumoniae yaitu masing-masing sebanyak
1 sampel 0,5. Kebanyakan pasien merupakan pasien rawat inap yaitu sebanyak
152 orang 81,7 sementara rawat jalan adalah sebanyak 34 orang 18,3. Pada pasien yang dirawat jalan, 3 jenis kuman yang terbanyak
ditemukan adalah Enterobacter sp. sebanyak 7 orang 3,8, E-coli sebanyak 5 orang 2,7 dan Streptococcus B-haemoliticus sebanyak 4
orang 2,2. Sedangkan pada pasien rawat inap, dijumpai 3 jenis kuman yang terbanyak adalah Enterobacter sp. sebanyak 37 orang 19,9,
diikuti Pseudomonas sp. sebanyak 34 orang 18,3 dan E-coli sebanyak 28 orang 15,1.
5.1.5. Deskripsi Sample Berdasarkan Pola Kuman dan Sensitivitasnya Terhadap Antibiotika