mikroorganisme yang ingin diuji. Konsentrasi sebanding dengan luas bidang difusi. Pada jarak tertentu pada masing-masing cakram, antibiotik berdifusi
sampai pada titik antibiotik tersebut tidak lagi menghambat pertumbuhan mikroba. Efektivitas antibiotik ditunjukkan oleh zona hambatan. Zona hambatan
tampak sebagai area jernih atau bersih yang mengelilingi cakram tempat zat dengan aktivitas antimikroba terdifusi. Diameter zona dapat diukur dengan
penggaris dan hasil dari eksperimen ini merupakan satu antibiogram Harmita dan Radji, M., 2008.
2.2.1. Metode Cakram KIRBY-BAUER
Metode difusi agar telah digunakan secara luas dengan menggunakan cakram kertas saring yang tersedia secara komersial, kemasan yang menujukkan
konsentrasi antibiotik tertentu juga tersedia. Efektivitas relatif antibiotik yang berbeda menjadi dasar bagi spektrum sensitivitas suatu organisme. Informasi ini,
bersama dengan berbagai pertimbangan farmakologi, digunakan dalam memilih antibiotik untuk pengobatan Harmita dan Radji, M., 2008.
Ukuran zona hambatan dapat dipengaruhi oleh kepadatan atau viskositas media biakan, kecepatan difusi antibiotik, dan interaksi antibiotik dengan media.
Selain itu, zat yang ditemukan mempunyai efek samping signifikan tidak bolah digunakan untuk terapi karena zat ini mungkin juga mempunyai efek samping
signifikan pada sistem yang diobati Harmita dan Radji, M., 2008. Metode cakram mewakili prosedur sederhana untuk menyelidik zat dalam
menentukan apakah zat tersebut signifikan dan mempunyai aktivitas antibiotik yang berguna Harmita dan Radji, M., 2008.
Universitas Sumatera Utara
sumber: Rapidmikrobiology Gambar 2.4. menunjukkan suatu hasil daripada metode cakram. Bakteri tersebut
adalah sensitif terhadap antibiotika C dan D, sementara resisten terhadap A, B, ,dan E.
Tabel 2.5. Interpretasi sensitivitas antibiotic diameter zona hambat dalam mm
Universitas Sumatera Utara
2.2.2. Metode Konsentrasi Hambatan Minimum KHM Konsentrasi hambatan minimum KHM adalah konsentrasi antibiotik
terendah yang masih dapat menghambat pertumbuhan organisme tertentu. Prosedur ini digunakan untuk menentukan konsentrasi antibiotik yang masih
efektif untuk mencegah pertumbuhan patogen dan mengindikasikan dosis antibiotik yang efektif untuk mengontrol infeksi pada pasien. Inokulum
mikroorganisme yang telah distandarisasi ditambahkan ke dalam tabung yang mengandung seri enceran suatu antibiotika, dan pertumbuhan mikroorganisme
akan termonitor dengan perubahan kekeruhan. Dengan cara ini, KHM antibiotik yang dapat mencegah pertumbuhan mikroorganisme in vitro dapat ditentukan
Harmita dan Radji, M., 2008.
2.2.3. Kepekaan Kuman Terhadap Antibiotik