Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

manfaat, baik secara keseluruhan ekosistem maupun komponen ekosistem. Sedangkan jasa yang dihasilkan dari keberadaan hutan mangrove sesuai dengan fungsi bioekologi, sosial ekonomi, dan manfaat, baik secara ekosistem keseluruhan maupun secara komponen ekosistem Tabel 3. Nelayan, petani, dan masyarakat daerah pada umumnya memanfaatkan kayu mangrove seperti untuk bahan bangunan, kayu bakar, kail, dan lainnya dan produk non-kayu mangrove seperti untuk pakan ternak, alkohol, gula, obat-obatan, dan madu FAO, 2007. Tabel 3. Produk dan jasa hutan mangrove Bahan Bakar Fuel Kayu Bakar Fuelwood Batu Bara Charcoal Konstruksi Construction Kayu sebagai bahan bangunan Timber, scaffolding Konstruksi Heavy construction Alat Pertambangan Mining props Pembuatan Kapal Boat-building Perikanan Fishing Kail Pancing Fishing stakes Kapal untuk memancing Fishing boats Tempat Perlindungan Ikan Fish-attracting shelters Tekstil Textile, leather Benang Sintetis Synthetic fibres rayon Bahan Pewarna Kain Dye for cloth Tannin Produk Alami Lainnya Other natural products Ikan Fish Crustaceans Madu Honey Wax Burung Birds Mamalia Mammals Reptil Reptiles Fauna lainnya Other fauna Makanan dan Obat-obatan Food, drugs and beverages Gula Sugar Alkohol Alcohol Minyak Goreng Cooking oil Cuka Vinegar Pengganti Teh Tea substitute Sayuran Vegetables fruitleaves Pertanian Agriculture Pakan Ternak Fodder Barang Rumah Tangga Household items Lem Glue Minyak Rambut Hairdressing oil Alu Rice mortar Mainan Toys Korek Api Match sticks Produk Hutan Lainnya Other forest products Kotak Pengemasan Packing boxes Obat-obatan Medicines Bahan Kertas Paper products Berbagai jenis kertas Paper – various Sumber: FAO 2007

2.2. Tambak Tumpangsari

Tambak tumpangsari, merupakan bentuk dari kebijakan pendekatan perhutanan sosial, yaitu suatu model pengembangan tambak ramah lingkungan yang memadukan antara hutanpohon sylvo dengan budidaya perikanan fishery. Menurut Kementerian Kehutanan 2004, sistem tumpangsari tambak tersebut merupakan suatu teknik pembuatan tanaman hutan mangrove, yang pada pelaksanaannya pada areal tersebut juga diusahakan untuk usaha perikanan. Tambak tumpangsari tersebut dapat mengakomodasi tujuan rehabilitasi ekosistem pesisir secara luas dengan tidak mengurangi manfaat ekonomi tambak secara langsung seperti diilustrasikan pada Gambar 4. Sumber: Green Coast 2011 Gambar 4. Perbandingan tambak model lama dengan tambak tumpangsari Pengelolaan hutan mangrove melalui pendekatan perhutanan sosial merupakan suatu konsep untuk membantu masyarakat di sepanjang jalur pantai dengan meningkatkan pendapatan ekonominya sehingga diharapkan dapat membantu Perhutani dalam menjaga kualitas hutan mangrove sebagai sistem