Pengembangan Agribisnis Kopi dengan bobot skor 0, 841 serta nilai total bobot skor 2, 769, berarti secara eksternal Pemerintah DaerahDinas Pertanian Subdinas
Perkebunan dan masyarakatpetani telah merespon dengan baik terhadap peluang dan ancaman yang dimiliki, yang berarti bahwa faktor peluang eksternal dalam upaya
Pengembangan Agribisnis Kopi di Humbang Hasundutan dapat mengatasi ancaman yang dihadapinya dan dapat mengambil peluang sebaik mungkin.
Dalam jurnal perencanaan strategi pengembangan industri rumah tangga gula kelapa studi kasus industri rumah tangga gula kelapa desa Geleduk oleh Azmi
alvian gabriel, Imam santoso dan Dhyta Merita Ikasari 2009 menyimpulkan bahwa : 1.
Pengembangan strategi penetrasi pasar dan strategi pengembangan produk merupakan alternatif strategi yang tepat untuk dikembangkan dan diterapkan
dalam upaya pengembangan industri rumah tangga gula kelapa Desa Gledug Kabupaten Blitar.
2. Pembentukan ikatan kerjasama dengan lembaga pengembangan industri
merupakan prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam upaya pengembangan IRT gula kelapa Desa Kabupaten Blitar.
2. 5 Kerangka Konseptual
Untuk menentukan strategi pengembangan subsektor tanaman pangan di Kecamatan Pollung, maka terlebih dahulu akan dilihat keadaan subsektor tanaman
pangan Kecamatan Pollung untuk dapat menentukan faktor pendukung dan penghambat dalam pengembangan sektor pertanian itu sendiri, yaitu berupa kekuatan
dan kelemahan yang bersumber subsektor tanaman pangan Kecamatan Pollung secara internal, ataupun berupa peluang dan tantangan yang datang dari luar tiap
tiap sub sektor pertanian Kecamatan Pollung secara eksternal. Dengan demikian, setelah mengetahui faktor pendukung dan penghambat tiap subsector baik secara
internal maupun eksternal, maka dapat dibuat strategi pengembangan subsektor tanaman pangan pertanian yang baik guna meningkatkan kesejahteraan perekonomian
masyarakat Kecamatan Pollung. Berikut tampilan model kerangka konseptual dalam menentukan strategi pengembangan sektor pertanian Kecamatan Pollung.
Faktor Internal: Kekuatan dan kelemahan
Faktor Eksternal: Peluang dan Tantangan
ANALISIS STRATEGIS PENGEMBANGAN
Keadaan Sektor Pertanian Kecamatan Pollung
Subsektor Tanaman Bahan Pangan
BAB III METODE PENELITIAN
3. 1 Jenis penelitian
Penelitian ini menganalisis tentang bagaimana menetukan strategi pengembangan sektor pertanian di Kecamatan Pollung dengan menggunakan jenis penelitian
deskriptif kualitatif.
3. 2 Tempat dan Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan di wilayah Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan dengan waktu sejak bulan juli sampai bulan Desember 2014
3. 3 Batasan Operasional
Batasan yang akan diteliti dalam penelitian ini diantaranya faktor internal kekuatan dan kelemahan, faktor eksternal peluang dan tantangan dan strategi
pengembangan sektor pertanian di Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan.
3. 4 Definisi Operasiaonal
1. Kekuatan strength adalah segala sesuatu yang berupa kelebihan dan
kebaikan yang bersumber dari sektor pertanian Kecamatan Pollung sebagai daerah pertanian.
2. Kelemahan weakness adalah segala sesuatu yang berupa kekurangan dan
hambatan yang bersumber dari Kecamatan Pollung kondisi internal sebagai daerah pertanian.
3. Peluang adalah kondisi yang muncul dari luar wilayah Kecamatan Pollung
eksternal berupa kesempatan opportunity yang dapat membantu pengembangan sektor pertanian di Kecamatan Pollung.
4. Tantangan adalah kondisi yang muncul dari luar wilayah Kecamatan Pollung
eksternal berupa ancaman atau hal hal yang dapat menghambat pengembangan sektor pertanian di Kecamatan Pollung.
Strategi adalah bentuk rencana, cara, ataupun kebijakan yang dilakukan oleh masyarakat Kecamatan Pollung untuk mengembangkan sektor pertanian guna
meningkatkan kesejahteraan perekonomian masyarakat Kecamatan Pollung.
3. 5. Populasi dan Sampel Penelitian.