Konsep Ruang dan Aktivitas

57 4.4 Konsep dan Perencanaan 4.4.1 Konsep Dasar Konsep dasar dari perencanaan ini adalah merencanakan lanskap pesantren untuk mendukung pendidikan dan aktivitas di dalamnya dengan masjid sebagai pusat perencanaan. Masjid dijadikan sebagai pusat perencanaan, hal ini didasari oleh filosofi dasar pesantren yang menjadikan masjid sebagai pusat aktivitas. Sebagai sebuah lanskap pendidikan dan sebagai tempat mukim bagi santri dan santriwati, maka lanskap yang mendukung pendidikan dan aktivitas di dalamnya adalah lanskap yang memiliki ruang terbuka hijau yang cukup, terdapat fasilitas- fasilitas pendukung seperti sarana olahraga, sarana penerimaan tamu, dan fasilitas pendidikan serta tiap ruangnya dihubungkan oleh sirkulasi yang baik.

4.4.2 Konsep Ruang dan Aktivitas

Konsep ruang pada pesantren Ar-Raudhatul Hasanah bertujuan untuk menata ruang yang akan dikembangkan pada tapak. Penataan ruang yang direncananakan tidak banyak mengubah tata ruang yang ada pada tapak saat ini. Secara umum pesantren dapat diklasifikasikan menjadi tiga zona yaitu zona putra, zona putri, dan zona netral. Pembagian zona ini didasari oleh adanya peraturan pesantren yang tidak memperkenankan adanya aktivitas yang bersamaan antara putra dan putri, sementara zona netral merupakan zona yang dapat dimanfaatkan secara bersamaan seperti masjid dan tempat penerimaan. Pemilihan lokasi pada tapak untuk menentukan setiap zona lebih didasari oleh rencana pengembangan pesantren Ar-Raudhatul Hasanah Gambar 26. Zona putra dan zona putri dapat diklasifikasikan lagi menjadi dua ruang yaitu ruang mukim, dan ruang akademik. Setiap ruang dilengkapi dengan fasilitas yang mendukung setiap ruangnya. Pada ruang mukim terdapat asrama, kamar mandi, dan dapur umum. Selanjutnya pada ruang akademik terdapat ruangan kelas, ruangan praktikum, perpustakaan, dan kantin. Untuk zona netral diklasifikasikan menjadi dua ruang, yaitu: ruang ibadah dan ruang penerimaan. Pada ruang ibadah terdapat masjid, sedangkan pada ruang penerimaan terdapat pos keamanan, parkiran, pondok penerimaan tamu, serta mess penginapan. Peta rencana tata ruang dapat dilihat pada Gambar 27. 58 59 60 Untuk menghasilkan tata ruang yang harmonis maka hubungan atau interaksi antar ruang maupun fasilitas di dalam tapak perlu diperhatikan. Hubungan tersebut dibagi tiga tingkatan, yaitu: erat, cukup erat, dan kurang erat. Hubungan antar ruang dikatakan erat jika ruang tersebut saling berdekatan dan saling mempengaruhi. Cukup erat jika tidak saling berdekatan namun saling mempengaruhi. Kurang erat jika tidak saling berdekatan dan tidak saling mempengaruhi. Berikut diagram hubungan antar ruang yang direncanakan pada tapak Gambar 28. Untuk rencana pengelolaan lanskap masih tetap mengikuti pengelolaan yang telah dilakukan pesantren Ar-Raudhatul Hasanah, hanya saja perlu adanya peningkatan pengelolaan baik terhadap lanskap maupun limbah pesantren Ar- Raudhatul Hasanah. Gambar 28. Diagram Hubungan Antar Ruang 61

4.4.3 Konsep Sirkulasi