Uji Bor Bentang Alam dan Daya Dukung Tanah

15 9. Batas-batas Atterberg yakni batas cair LL, batas plastis PL, batas susut SL, Indeks Plastisitas PI, Indeks Cair LI 10. Tegangan normal total , tekanan air pori u 11. Kuat geser tanah Sifat-sifat tanah, terutama yang berhubungan dengan karakteristik struktur tanah, adalah berat isi tanah , kohesi tanah c, spesific gravity, dan sudut geser dalam ∅. Parameter-parameter ini menentukan besarnya kapasitas daya dukung yang dapat diberikan oleh tanah tersebut. Parameter ini dapat ditentukan menggunakan beberapa uji, yakni uji direct shear, uji konsolidasi, unconfine compression test UCT atau triaksial test. Menggunakan parameter sifat-sifat tanah dari uji-uji laboratorium yang diperlukan, dapat ditentukan daya dukung tanah menggunakan dua prinsip utama yakni daya dukung tanah ujung dan daya dukung tanah friksi. Dalam Pradoto 1989 dijabarkan metode perhitungan kapasitas daya dukung ujung dan kapasitas daya dukung friksi. Kapasitas daya dukung ujung dapat dihitung menurut beberapa peneliti antara lain Meyerhorf, Terzaghi serta Tomlinson yang merinci metode perhitungan ini berdasarkan jenis tanah yakni tanah berbutir halus, tanah berbutir kasar serta tanah pada umumnya a. Kapasitas daya dukung untuk tanah berbutir halus c-soils sumber: Pradoto 1989 - Meyerhorf Kapasitas daya dukung ujung untuk tanah berbutir halus adalah: Qe = × × ′ 32 Dimana: Qe : tahanan ujung Qp σc’ : f aktor daya dukung, untuk tanah berbutir halus σc’=9 Ap : luas penampang tiang pancang c : kohesi dari tanah yang terdapat pada ujung tiang pancang sebaiknya didapat dari U.U test - Terzaghi Kapasitas daya dukung ujung ditentukan sebagai berikut: Qe = . × × + × 33 Dimana: Qe, Ap dan c sama dengan di atas Nc : faktor daya dukung untuk tanah di bawah tiang Nq : faktor daya dukung, untuk ∅ = 0, maka Nq = 1 q͞ : effective overburden pressures = Σ ×hi i : banyak lapis tanah - Tomlinson Qe = × × 34 Qe, Ap, Nc, dan c sama dengan di atas b. Untuk tanah berbutir kasar - Meyerhorf 16 Kapasitas daya dukung ujung untuk tanah berbutir kasar dibedakan dalam dua hal: Untuk , Kapasitas daya dukung ujung adalah: Qe = × × ′ 35 Untuk , Kapasitas daya dukung ujung adalah: Qe = × × ′ 36, dengan harga Qe harus lebih kecil daripada: Qe = × × ′ × ∅ 37 Dimana: Qe, Ap, σq’, sama dengan sebelumnya L : panjang tiang B : dimensi penampang tiang : the critical depth ratio perbandingan kedalaman kritis didapat dari grafik bearing capacity factor ∅ : sudut geser dalam - Terzaghi Kapasitas daya dukung ujung untuk tanah berbutir kasar adalah sebagai berikut: Qe = × × × + × × × 38 Dimana: Qe, Ap, , σq, σ , B sama dengan sebelumnya : berat isi tanah dibawah ujung tiang aq dan a : faktor penampang, dengan: Penampang persegi dan bulat, aq = 1.0 Penampang persegi, a = 0.4 Penampang bulat, a = 0.γ - Tomlinson Kapasitas daya dukung ujung untuk tanah berbutir kasar adalah sebagai berikut: Qe = × × 39 Dengan Qe, Ap, σq’, sama dengan sebelumnya c. Untuk tanah pada umumnya c- ∅soil - Meyerhorf Kapasitas daya dukung ujung untuk tanah pada umumnya adalah sebagai berikut: Qe = × × ′ + ɳ × × ′ 40 Dengan memperhitungkan berat pondasi tiangnya, kapasitas daya dukung ujung menjadi sebagai berikut: Qe = × × ′ + ɳ × × ′ − 41 Dimana: 17 Qe , Ap, c, q͞ adalah sama dengan sebelumnya σc’ dan σq’ adalah faktor daya dukung yang telah disesuaikan ɳ : faktor, menurut Meyerhorf adalah 1 - Terzaghi Kapasitas daya dukung ujung pada tanah umumnya adalah: Qe = × . × × + × + × × × 42 Dengan keterangan rumus sama seperti sebelumnya. - Tomlinson Qe = × × + × 43 Rumus-rumus tiang pancang yang diusulkan oleh Terzaghi dan Meyerhorf sebenarnya sudah mencakup daya dukung ujung dan gesekan jika kedalaman tiang mencapai 25 meter sampai 50 meter. Rumus-rumus Terzaghi baik digunakan untuk kedalaman sampai sekitar 25 meter dan rumus Meyerhorf untuk kedalaman lebih besar dari 25 meter. Jika kedalaman tiang sudah melebihi 50 meter, maka daya dukung tiang lebih mengandalkan pada gesekan tiang. Untuk kondisi ini maka rumus-rumus Tomlinson lebih cocok untuk digunakan Hadihardaja 1997. Kapasitas daya dukung friksi dapat dihitung berdasarkan data laboratorium. Kapasitas daya dukung friksi dapat dihitung menggunakan metode Alpha α sebagai berikut sumber: Pradoto 1989: - Cara α dari Tomlinson Cara ini dapat digunakan untuk tanah berbutir halus, tanah berbutir kasar, maupun tanah pada umumnya. Untuk tanah berbutir halus: Qf= × × + × × tan × 44 Dimana: α : faktor adhesi yang merupakan fungsi dari kohesi atau hasil undrained shearing strength c : kohesi atau hasil undrained shearing strength K : coefficient of lateral preassure, harganya terletak antara Ko sampai 1.75, Dimana: Ko = − ∅ √ 45 OCR : Over consolidation ratio qcqo qc : preconsolidated pressure qo : overburden pressure ∅ : sudut geser dalam biasanya diambil tegangan efektifnya δ : sudut geser efektif antara tanah dan material tiang As : luas selimut tiang pancang yang menerima geser

2.4 Pondasi Jembatan

Pondasi jembatan berfungsi untuk menyalurkan seluruh beban vertikal maupun horizontal dari stuktur di atasnya ke tanah tanpa menyebabkan keruntuhan