Analisis Pembebanan pada Pondasi

42 Dengan dimensi tiang yang sama maka beban horizontal yang bekerja pada arah X dan Y adalah sama. Momen yang terhitung akibat beban ini adalah 203,07 kN.m. - Kombinasi Pembebanan Keadaan Batas Layan Kombinasi beban yang digunakan didasarkan pada prinsip keadaan batas daya layan Kombinasi 1-6 serta tegangan kerja dengan persentase kelebihan tegangan sebesar 50 Kombinasi 7. Kombinasi 7 ini merupakan penjumlahan aksi-aksi beban mati serta beban gempa dimana beban gempa ini tidak diperhitungkan dalam kombinasi keadaan batas layan Kombinasi 1-6. Kombinasi tersebut ditampilkan pada Tabel 16 sedangkan penjabaran terhadap kombinasi- kombinasi tersebut ditampilkan pada Lampiran 7 . Tabel 16 Kombinasi beban kerja keadaan batas layan P kN Vy kN Vx kN My kN.m Mx kN.m Kombinasi 1 81256,98 962,96 377,26 23736,94 1613,12 Kombinasi 2 81256,98 962,96 0,00 23736,94 0,00 Kombinasi 3 81283,85 1006,77 122,41 24439,71 2515,41 Kombinasi 4 81283,85 1006,77 612,61 24439,71 4591,04 Kombinasi 5 81295,37 1025,55 419,97 24740,90 4631,26 Kombinasi 6 70675,38 62,59 419,97 1003,96 4631,26 Kombinasi 7 70637,00 18733,80 18733,80 164869,38 164869,38 - Kombinasi Pembebanan Keadaan Batas Ultimit Beban pada keadaan batas ultimit ini diperhitungkan pada dasar pile cap. Kombinasi pembebanan yang direncanakan ditampilkan pada Tabel 17 sedangkan penjabaran terhadap kombinasi-kombinasi tersebut ditampilkan pada Lampiran 8.: Tabel 17 Kombinasi beban kerja keadaan batas ultimit P kN Vx kN Vy kN MxkN.m My kN.m Kombinasi 1 112909 302,1731 1841,483 6209,475 44461,33 Kombinasi 2 112862,9 1733,326 42726,49 Kombinasi 3 112862,9 735,3084 1733,326 3113,442 42726,49 Kombinasi 4 112909 302,1731 1841,483 6209,475 44461,33 Kombinasi 5 112824,2 18733,8 19496,89 164869,4 183679,5 Kombinasi 6 93746,97 735,3084 3113,442

4.2.3 Desain Pondasi Grup

Pondasi sebagai tiang tunggal dalam perencanaan ini memiliki daya dukung izin sebesar 5210, 541 kN. Daya dukung izin satu tiang ini diperoleh dari dimensi tiang bor tunggal dengan diameter 1,2 m dan panjang 22 m. Untuk dapat menahan pembebanan yang bekerja, pondasi ini harus direncanakan berupa pondasi grup. Pemilihan dimensi pondasi grup yang tepat didasarkan pada metode Trial and Error dengan menggunakan prinsip distribusi beban yang bekerja kurang dari daya dukung 1 izin tiang. Untuk tiang dalam grup perlu dipertimbangkan efisiensi grup sebagai akibat adanya pemakaian bersama elemen tanah dalam menahan beban struktur atas. Dari 43 hasil Trial and Error, Grup tiang direncanakan berjumlah 30 5 x 6 buah tiang dengan spasi tiang 3D yakni 3,6 m. Rencana pondasi grup ditampilkan pada Gambar 19. Gambar 19 Rencana pondasi grup Efisiensi ini dihitung menggunakan persamaan Converse-Labarre sebagai berikut: Eg = − − × + − × × × 78 Eg = − , − × + − × × × Eg = 0,668 Sehingga Daya dukung izin 1 tiang dan daya dukung izin tiang grup adalah sebagai berikut: Qa tek1-6 = × 79 Qa tek1-6 = 3483,561 kN Daya dukung izin 1 tiang Qa tek tersebut merupakan daya dukung tiang untuk menahan beban aksial berupa tekan. Daya dukung tersebut digunakan dalam kondisi keadaan batas layan kombinasi 1-6, sedangkan untuk kondisi tegangan kerja kombinasi 7 digunakan persen kelebihan beban sebesar 50 sehingga daya dukung izin yang bekerja adalah sebagai berikut: Qa tek7 = × × , 80 Qa tek7 = 5225,342 kN Daya dukung izin 1 tiang dalam kondisi tarik juga perlu diperhitungkan dalam hal ini. Daya dukung izin dalam kondisi tarik diperhitungkan sebagai berikut: Untuk kombinasi 1-6: 44 Qa tarik1-6 = [ , × + × × × × ℎ ] × 81 Qa tarik1-6 = , × , + × , × , × × × , Qa tarik1-6 = 738,075 kN Untuk kombinasi 7: Qa tarik7 = [ , × + × × × × ℎ ] × × , 82 Qa tarik7 = , × , + × , × , × × × , × , Qa tarik7 = 1107,114 kN Daya dukung tiang grup Qag untuk tekan aksial keadaan batas layan adalah sebagai berikut: Qag = × × 83 Qag = 104506,8 kN Distribusi beban yang diterima setiap tiang dalam pondasi grup tidak sama pada setiap posisinya sehingga perlu dilakukan pengecekan terhadap distribusi beban yang bekerja tersebut. Hasil perhitungan distribusi beban setiap pondasi ditampilkan pada Lampiran 5. Tiang yang menerima distribusi beban paling maksimum adalah tiang yang berada pada sudut kanan atas grup tiang yakni tiang nomor 6. Untuk kombinasi 1-7, distribusi beban maksimum berturut-turut adalah sebesar 2911,89 kN, 2896,95 kN, 2926,72 kN, 2945,94 kN, 2949,08 kN, 2406,70 kN, 5189,62 kN. Pada rencana pondasi tiang grup ini terjadi beban tarik aksial pada kombinasi ke-7 yakni sebesar 480,49 kN. Beban tarik ini terjadi pada tiang nomor 25 yang berada di kiri ujung kelompok pondasi. Distribusi beban yang paling maksimum ini selanjutnya perlu dibandingkan terhadap daya dukung izin satu tiang. Jika distribusi beban paling maksimum lebih kecil daripada daya dukung izin satu tiang maka rancangan pondasi tiang grup tersebut dikategorikan aman dari segi beban aksial. Hasil perbandingan tersebut ditampilkan pada Tabel 18. Tabel 18 Kontrol daya dukung dan beban aksial tiang Beban Tekan Daya Dukung Tekan Beban Tarik Daya Dukung Tarik Keterangan Kombinasi 1 2911,89 3483,56 738,08 Aman Kombinasi 2 2896,95 3483,56 738,08 Aman Kombinasi 3 2926,72 3483,56 738,08 Aman Kombinasi 4 2945,94 3483,56 738,08 Aman Kombinasi 5 2949,08 3483,56 738,08 Aman Kombinasi 6 2406,70 3483,56 738,076 Aman Kombinasi 7 5189,62 5225,34 480,49 1107,11 Aman

4.2.4 Daya Dukung Lateral Tiang

Tanah pada lokasi pondasi pilar terdiri dari jenis tanah kohesif dan nonkohesif. Dalam menentukan daya dukung lateral ini perlu dipilih jenis tanah yang 45 menggambarkan keadaan tanah secara keseluruhan. Dalam hal ini dipilih jenis tanah nonkohesif. Untuk menghitung daya dukung lateral, sebelumnya perlu ditentukan jenis tiang panjang atau pendek, kepala tertahan atau kepala bebas menggunakan flexibility factor . Tiang pondasi direncanakan sebagai beton bertulang dengan mutu beton K300 sehingga modulus elastisitas E tiang adalah 23452,95 MPa serta Inersia tiang I adalah 0,101 m 4 . Flexibility factor dihitung sebagai berikut: = √ ℎ× × × 84 = , × = , × = , Hasil perkalian antara dengan panjang tiang adalah 5,γ1 sehingga tiang tergolong dalam jenis tiang panjang dengan kepala terjepit. Pada jenis tiang panjang, keruntuhan struktur yang terjadi adalah berupa keruntuhan bahan tiang sehingga daya dukung lateral diperhitungkan berdasarkan kekuatan bahan tiang tersebut. Daya dukung lateral tiang Hu diperhitungkan menggunakan metode Borms sebagai berikut: = × + , √ �� ���� 85 = × , + , √ �� , × , × , Dengan metode Trial And Error didapat daya dukung lateral Hu sebesar 4395,76 kN. Beban lateral 1 buah tiang adalah sebagai berikut: = ℎ = , = , Ok Defleksi tiang pondasi akibat memikul beban lateral dihitung menggunakan Metode Borms sebagai berikut: = , × �ℎ × 86 = , × , × , × , = , Mc Nulty 1956 menyarankan perpindahan lateral izin pada bangunan gedung adalah 6 mm. Sedangkan untuk bangunan-bangunan lain sejenis menara transmisi 12 mm atau sedikit lebih besar Pamungkas dan Harianty 2013. Jika dibandingkan terhadap defleksi tiang pondasi yang terhitung terhadap defleksi atau perpindahan lateral izin, defleksi tiang pondasi ini termasuk dalam kategori aman.