Tujuan Penelitian Analisis Struktur Pilar dan Pondasi Jembatan pada Proyek Jalan Tol Cimanggis-Cibitung

5 Log XT : nilai logaritmis hujandebit rencana dengan periode ulang T Log Xrt : nilai rata-rata dari log X S log X : standar deviasi dari log X KT : faktor frekuensi yang nilainya tergantung periode ulang d. Distribusi probabilitas Log Pearson Type III Log X� = log + + 14 Dimana: Log XT, Log Xrt, S Log X sama dengan diatas KT : variabel standar yang besarnya bergantung Koefisien Skewness Jika data yang dipergunakan adalah data debit suatu sungai, maka dengan menggunakan analisis frekuensi menggunakan keempat metode tersebut dapat ditentukan debit rencana untuk periode ulang tertentu. Sedangkan jika data yang digunakan adalah data curah hujan, maka untuk mendapatkan debit rencana periode ulang tertentu dapat menggunakan beberapa persamaan, yakni salah satunya adalah metode rasional. Metode rasional merupakan metode tertua yang digunakan untuk menentukan debit puncak suatu sungai atau saluran dengan daerah aliran terbatas. Dalam Departemen PU, SK NI M-18-1989-F 1989, dijelaskan bahwa metode Rasional dapat digunakan untuk ukuran daerah pengaliran 5000 Ha. Untuk daerah dengan luas pengairan 5000 Ha, koefisien pengaliran C dapat dipecah-pecah sesuai dengan tata guna lahannya. Suripin 2004 dalam Kamiana 2011 menjelaskan penggunaan metode Rasional pada daerah pengaliran dengan beberapa sub daerah pengaliran dapat dilakukan dengan pendekatan nilai C gabungan atau C rata-rata dan intensitas hujan dihitung berdasarkan waktu konsentrasi yang terpanjang. Selain itu, Kamiana menyebutkan besarnya nilai waktu konsentrasi tc dapat dihitung menggunakan persamaan berikut: = , × × . 15 Keterangan: tc : waktu konsentrasi jam L : panjang lintasan air dari titik terjauh sampai titik yang ditinjau Km S : kemiringan rata-rata daerah lintasan air Rumus umum dari metode rasional adalah sebagai berikut: = . × × × 16 Keterangan: Q : debit puncak limpasan permukaan m 3 dtk C : angka pengaliran A : luas daerah pengaliran Km 2 I : intensitas curah hujan mmjam Intensitas curah hujan yang dimaksud di dalam persamaan ini merupakan intensitas hujan rencana yakni besaran yang menyatakan kederasan hujan per satuan waktu. Besaran intensitas hujan ini dapat diturunkan dari kurva IDF. Kurva IDF menggambarkan hubungan antara intensitas hujan, durasi atau lama hujan, dan frekuensi hujan. Menurut Kamiana 2011, data yang diperlukan untuk menurunkan kurva IDF terukur adalah data hujan jangka pendek, seperti hujan 5 menit, 10 menit,