hasil laut lainnya batu karang, tanaman laut, hutan mangrove, garam laut, dan lain- lain serta potensi keindahan alam pantai yang dapat dinikmati
Mulyadi 2005 :72
1.5.3.8 Tipologi Perkembangan Daerah Pantai
Ada dua jenis utama dari pola pekembangan pantai pertama, perkembangan daerah pantai yang intensif maupun yang efektif secara
continue disepanjang daerah pantai. Pola perkembangan demikian terutama terjadi disepanjang daerah pantai di Pulau Jawa dan sebagian di Pulau Sumatera.
Perkembangan tersebut terjadi karena telah berkembang jaringan sarana dan perhubungan darat yang menghubungkan daerah-daerah sepanjang pantai. Kedua,
perkembangan intensif yang terjadi karena berpencar dikota-kota tertentu yang secara historis mempunyai potensi perekonomian. Dalam pola yang kedua ini
perkembangan dan pertumbuhan hanya terjadi secara intensif pada lokasi-lokasi tertentu saja dengan orientasi kedalaman
Mulyadi, 2005: 86 Pada umunya, pola perkembangan demikian terjadi di daerah-daerah diluar Jawa
dan Sumatera dimana sarana perhubungan darat yang menghubungkan daerah-daerah pantai yang masih sangat kurang.
Dari segi fungsinya, daerah pantai dapat berkembang sebagai suatu kota, suatu desa, suatu pusat kegiatan rekreasi dan sebagai suatu kegiatan fungsional khusus
seperti industri, stasiun angkatan laut, pusat pengelolaan atau kegiatan khusus lainnya.Mulyadi, 2005:84
1.5.3.9 Pengaturan dan Pengendalian Pengembangan Daerah Pantai
Melihat pada potensi yang dimiliki oleh daerah pantai dan lautnya baik secara ekonomis, jelaslah daerah tersebut akan merupakan daya terik potensial yang sangat
kuat dalam perkembangan fisiknya potensi dengan sendirinya akan mengakibatkan
berbagai permasalahan baik sosial, budaya dan politik, ekonomi maupun permasalahan fisik. Oleh karena itu pemantauan dan pengembangan penggunaan tanah
pantai adalah penting sekali Mulyadi, 2005:89
1.5.3.10 Konsepsi Dasar Pengembangan dan Pengendalian Pantai
Berdasarkan kecenderungan dan kemungkinan perkembangan fungsi pantai, laut dan daerah sekitarnya, secara konseptual usaha pengembangan dan pengendalian
tanah pantai dapat dipertimbangkan sebagai berikut : •
Pengembangan pantai secara mengelompok. •
Sehubung dengan usaha pemanfaatan dan penggunaan tanah pantai tesebut, usaha pengaturan dan pengendalian perlu pula dilandasi oleh peraturan-
peraturan serta pengendalian yang baik Mulyadi, 2005:96
1.5.4. Pengembangan Pariwisata
Pengembangan adalah salah satu bagian manjemen yang menitik beratkan padaimplementasi potensi budaya harus dilaksanakan dengan rentang waktu,
berapalangkah sistematis yang dapat mengarah pada pencapaian hasil,dan hasil yangdicapai diharapkan pada perencanaan manajeman dengan kegiatan yang
sangatspesetif untuk mencapai tujuaan visi, tujuan, dan sasaran dari rencana tersenut. Pengembangan pariwisata merupakan suatu rangkaian upaya untuk mewujudkan
keterpaduan penggunaan berbagai sumber daya pariwisata mengintegrasikan segala bentuk aspek diluar pariwisata yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung
akan kelangsungan pengembangan pariwisata.Swarbooke1996:99terdapat beberapa jenis pengembangan, yaitu :
a. Keseluruhan dengan tujuan baru, membangun atraksi di situs yang tadinya
tidak digunakan sebagai atraksi.
b. Tujuan baru, membangun atraksi pada situs yang sebelumnya telah
digunakan sebaai atraksi. c.
Pengembangan baru secara keseluruhan pada keberadaan atraksi yang dibangun untuk menarik pengunjung lebih banyak dan untuk membuat
atraksi tersebut dapat mencapai pasar yang lebihluas, dengan meraih pangsa pasar yang baru.
d. Pengembangan baru pada keberadaan atraksi yang bertujuan untuk
meningkatkan fasilitas pengunjung atau mengantisipasi meningkatnya pengeluaran sekunder oleh pengunjung.
e. Penciptaan kegiatan-kegiatan baru atau tahapan dari satu tempat ke tempat
lain dimana kegiatan tersebut memerlukan modifikasi bangunan dan struktur.
Dalam bukunya berjudul “ Dasar-dasar pariwisata”, Gamal Suwantoro2007, menyatakan pengembangan bertujuan untuk mengembangkan produk yang
pelayanan yang berkualitas, seimbang, bertahan. Berdasarkan definisi di atas, yang dimaksud dengan strategi pengambangan adalah upaya-upaya yang
dilakukan dengan tujuan memajukan, memperbaiki,danmeningkatkan kondisi kepariwisataan suatu obyek dan daya tarik wisata sehingga mampu menjadi
mapan dan ramai untuk dikunjungi oleh wisatawan serta mampu memberikan suatu manfaat baik bagi masyarakat di sekitar obyek dan daya tarik dan lebih
lanjut akan menjadi pemasukan bagi pemerintah. Menurut Happy Marpaung 2002:19 :
Perkembangan kepariwisataan bertujuan memberikan keuntungan baik bagi wisatawan maupun warga setempat. Pariwisata dapat memberikan
kehidupan yang standar kepada warga setempat melalui keuntungan ekonomi yang didapat dari tempat tujuan wisata. Dalam perkembangan
infrastruktur dan failitas rekreasi, keduanya menguntungkan wisatawan dan warga setempat, sebaliknya kepariwisataan dikembangkan melalui
penyediaan tempat tujuan wisata Hal tersebut dilakukan melalui pemeliharaan kebudayaan, sejarah dan taraf
perkembangan ekonomi dan satu tempat tujuan wisata yang masuk dalam
pendapatan untuk wisatawan akibatnya akan menjadikan pengalaman yang unik dari tempat wisata. Menurut Baud-Bovy 1998:7 dampak pariwisata pada suatu
kawasan dilihat dari aspek sosial-budaya, ekonomi lingkungan dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 1.6 DAMPAK PEMBANGUNAN PARIWISATA DILIHAT DARI ASEPK
SOSIAL, BUDAYA, EKONOMI, DAN LINGKUNGAN Dampak Positif
Dampak Negatif
Lingkungan Alami : •
Adanya gerkan untuk mengkonservasi lingkungan, seperti penciptaan taman-
taman alam yang menempatkan keindahan alam, hewan langka, dan lain-
lain sebagai atraksi utama bagi para wisatwan
• Adanya inisiatif untuk menyediakan
perawatan dan pemurnian sistem pembuangan limbah
Lingkungan Alami : •
Adanya perubahan ekosistem •
Tingkat urbanisasi yang tinggi yang menyebabkan degradasi pemandangan
alami. •
Polusi laut tidak hanya dari kegiatan pariwisata
• Erosi pantai pembangunan dermaga
• Pengurangan luas hutan alami, Polusi udara,
penambahan jumlah sampah. •
Penggunaan air tanah yang berlebihan •
Polusi air tanah Lingkungan Sosial Budaya :
• Peningkatan harga pembelian dan
penyewaan properti dikawasan tersebut •
Adanya peningkatan pendapatan, •
Terbukanya kesempatan untuk bekerja dan melakukan transaksi bisnis
• Adanya persinggungan dengan adanya
kemajuan stndar kebudayaan dan pendidikan
Lingkungan Sosial-Budaya : •
Kehilangan identitas dan kebudayaan tradisional.
• Pertumbuhan tingkat kemakmuran yang
terlalu cepat dengan menjual properti yang ada
• Adanya persaingan ekonomi yang tidak
seimbang antara kegiatan pariwisata dengan kegiatan lainnya.
Lingkungan Perkotaan : •
Tingginya angka urbanisasi •
Adanya keseragaman atau kesamaan dari beberapa kawasan pariwisata
• pengembangan kawasan wisata yang
melebihi kapasitas kawasan tersebut •
Pembangunan bangunan secara ilegal Lingkungan Perkotaan :
• Kemajuan jaringan komunikasi dan
transportasi •
Adanya perhatian yang lebih mengenai penampilan kota secara keseluruhan
• Rehabilitasi bangunan-bangunan yang
mulai hancur dan tidak terpakai di kawasan
• Degradasi lingkungan perkotaan.
• Perubahan tingkat estetika secara negatif
• Polusi udara dan suara
perkotaan.
Sumber : Mulyadi,2005:8 Berdasarkan potensi dan peluang yang ada, maka pengembangan pariwisata perlu
dilakukan dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan pemberdayaan ekonomi rakyat. Dalam kerangka itu pariwisata perlu mengembangkan paket-paket
wisata baru seperti agrowisata atau ekowisata. Jenis wisata semacam ini selain tidak membutuhkan modal yang besar juga dapat berpengaruh langsung bagi masyarakat
sekitar. Masyarakat dapat diikutsertakan dan keuntungan yang diperolehpun dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar.
Pengembangan pariwisata yang menunjang pertumbuhan ekonomi dapat dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Perlu ditetapkan berbagai peraturan yang berpihak pada peningkatan
mutu pelayanan pariwisata dan kelestarian lingkungan wisata, bukan berpihak pada kepentingan pihak-pihak tertentu. Selain itu perlu
diambil tindakan yang tegas bagi siapa saja yang melakukan pelanggaran terhadap aturan yang telah ditetapkan.
2. Pengelolaan pawisata harus melibat masyarakat setempat.
3. Promosi yang dilakukan harus beragam.
4. Perlu menentukan DTW-DTW utama yang memiliki keunikan
dibanding dengan DTW lain, terutama yang bersifat tradisional dan alami. Kebetulan saat ini obyek wisata yang alami dan tradisional
menjadi sasaran utama para wisatawan asing. 5.
Pemerintah pusat membangun kerjasama dengan kalangan swasta dan pemerintah daerah setempat, dengan sistem yang jujur, terbuka dan
adil. Kerjasama ini penting untuk lancarnya pengelolaan secara profesional dengan mutu pelayanan yang memadahi. Selain itu
kerjasama di antara penyelenggara juga perlu dibangun. Kerjasama di antara agen biro perjalanan, penyelenggara tempat wisata, pengusaha
jasa akomodasi dan komponen-komponen terkait lainnya merupakan
hal sangat penting bagi keamanan kelancaran dan kesuksusan pariwisata.
6. Perlu dilakukan pemerataan arus wisatawan bagi semua DTW yang
ada di seluruh Indonesia. Dalam hal ini pemerintah juga harus memberikan perhatian yang sama kepada semua DTW. Perhatian
terhadap DTW yang sudah mandiri hendaknya dikurangi dan memberikan perhatian yang lebih terhadap DTW yang memerlukan
perhatian lebih. 7.
Menggugah masyarakat sekitar DTW agar menyadari peran, fungsi dan manfaat pariwisata serta merangsang mereka untuk memanfaatkan
peluang-peluang yang tercipta bagi berbagai kegiatan yang dapat menguntungkan secara ekonomi. Masyarakat diberikan kesempatan
untuk memasarkan produk-produk lokal serta membantu mereka untuk meningkatkan keterampilan dan pengadaan modal bagi usaha-usaha
yang mendatangkan keuntungan. 8.
Sarana dan prasarana yang dibutuhkan perlu dipersiapkan secara baik untuk menunjang kelancaran pariwisata. Pengadaan dan perbaikan
jalan, telephone, angkutan, pusat perbelanjaan wisata dan fasilitas lain disekitar lokasi DTW sangat diperlukan.
Dengan memperhatikan beberapa saran ini kiranya dapat membantu bagi penyelengaraanpariwisata yang dapat menunjang pertumbuhan ekonomi.
Tentunya saran-saran tersebut tidak berlaku untuk semua DTW, hal itu sangat tergantung pada kebutuhan DTW masing-masing yang memiliki
permasalahannya sendiri dari waktu ke waktu dan lingkungan yang berbeda- beda.
1.5.4.1. Tiga Paradigma Utama dalam Pengembangan Pariwisata
1. Economically viable, yaitu harus mampu meningkatkan pendapatan,
memperluas kesempatan kerja dan kesempatan berusaha, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
2. Socially acceptable, yaitu harus mampu mewujudkan keadilan social,
melestarikan serta memperkokoh jati diri, kemandirian bangsa, memperkaya kepribadian, mempertahankan nilai-nilai agama, serta
berfungsi sebagai media menciptakan ketertiban dan kedamaian dunia objek wisata yang potensial, jika dikelola dengan baik akan menyedot
minat wistawan mancanegara untuk berkunjung, berkumpul,saling mengenal dan menjalin persahabatan antar sesama.
3. Environmentally sustainable, yaitu harus memperhatikan kelestarian
lingkungan dan berkesinambungan. Oleh karena itu pembangunan pariwisata berbasisi masyarakat community based tourism menjadi
“azimat” yang harus dipegang oleh para penentu dan pelaksana kebijakan pembangunan pariwisata.
1.5.4.2. Pariwisata Berkelanjutan
Berikut akan disampaikan definisi dari konsep pariwisata berkelanjutan dari berbagai sumber untuk mendalami hubungan-hubungan yang terjalin diantara
berbagai pihak untuk mewujudkan kegiatan pariwisata yang berkelanjutan , Definisi pariwisata berkelanjutan yang lain adalah :
Pariwisata berkelanjutan berarti pariwisata jika dilihat dari segi ekonomi dapat tetap berlangsung tanpa merusak sumber-sumber alam yang merupakan masa
depan pariwisata itu sendiri, khususnya lingkungan fisik dan bagi struktur ekonomi masyarkat setempat. Termasuk pertambahan arus kapasitas akomodasi,
populasi lokal dan lingkungan, dimana perkembangan pariwisata dan investasi- investasi baru dalam sektor pariwisata dan investasi-investasi baru dalam sektor
pariwisata seharusnya tidak membawa dampak buruk dan dapat menyatu dengan
lingkungan, jika kita memaksimalkan dampak yang positif dan meminimalkan yang negatif
Menurut Hall,pengembangan yang berkelanjutan berhubungan dengan : “equity, theneeds of economically marginal populations, and the idea
oftechmological and social limitations on the ability of environment tomeet present and future needs”. Pembangunan pariwisata berkelanjutan
diartikan sebagai proses pengembangan yang tidak mengesempingkan kelestarian sumberdaya yang dibutuhkan untuk pembangunan di masa
akan datang. Pengertian Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan inisering diartikan
sama dengan wisata alternatif, yang diidentifikasi sebagai:“Forms of tourism that are consistent with natural, social, and communityvalues and which allow
both hosts and guests to enjoy positive and worthwhileinteraction and shared experiences Eadington and Smith, 1992Dalam Pembangunan Pariwisata
Berkelanjutan, penekanan berkelanjutan bahkan tidak cukup dengan kebarlanjutan ekologis dan berkelanjutan ekonomi. Yang tidak kalah
pentingnya adalah berkelanjutan kebudayaan, karena kebudayaan merupakan salah satu sumber daya yang sangat penting dalam pembangunan
kepariwisataan.
Perkembangan yang dilakukan dalam kerangka pariwisata mulai saat ini harus memperhitungkan dengan rinci ketersediaan sumber daya dan failitas-fasilitas
penunjangnya, serta kemampuan daya tampung dari lingkungan yang digunakan untuk menghindari kerusakan yang disebabkan oleh eksploitasi.
Tujuan pariwisata berkelanjutan intinya adalah memastikan bahwa kegiatan pariwisata harus mampu juga menjadi bagian dari penyelamatan lingkungan diatas
muka bumi ini sambil terus menjalankan kegiatannya dan terus memperhatikan peninggalannya bagi generasi yang akan datang, Tujuan tersebut disusun berdasarkan
pemahaman atas prinsip-prinsip yang melekat pada pemikiran konsep pariwisata berkelanjutan
1.5.5. Pembangunan Pariwisata sebagai Urusan Pemerintahan Daerah
Reformasi dari bidang politik yang menyangkut hubungan antara pemerintah pusat dan daerah, pemerintah telah mengeluarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 yang
kemudian direvisi ke Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah. Undang-undang tersebut menyebabkan proses peralihan sistem pemerintahan
Indonesia dari sistem dekonsentrasi ke sistem desentralisasi yang dikenal dengan pemerintahan daerah dengan otonomi.
Otonomi adalah penyerahan urusan pemerintah kepada pemerintah daerah yang bersifat operasional, dalam rangka sistem birokrasi pemerintahan, yang meliputi tahapan
perencanaan pembangunan, pelaksanaan, dan evaluasi terhadap hasil-hasilnya. Cakupan dari daerah otonom yaitu provinsi, kabupaten, dan kota. Tujuan yang ingin dicapai dalam
penyerahan urusan ini antara lain pengembangan daerah dalam berbagai bidang, meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, menumbuhkan kemandirian daerah dan
meningkatkan daya saing daerah dalam proses pertumbuhan. Keleluasaan melaksanakan otonomi daerah, tercemin dari pola pembagian
kewenangan antara pusat dan daerah. Semangat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, telah menempatkan kewenangan pusat hanya pada aspek-aspek yang sangat terbatas
seperti politik luar negri, pertahanan, peradilan, moneter dan fiscal, agama serta kewenangan lain yang tidak atau belum dapat diselenggarakan oleh daerah.
Pada daerah otonom terdapat dua pelimpahan urusan yakni urusan wajib dan urusan pilihan, hal ini tertuang dalam PP Nomor 38 Tahun 2007 Bab III pasal 7 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan. Urusan wajib yang dimaksud disini adalah urusan pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh pemerintah daerah kabupatenkota, yang
berkaitan dengan pelayanan dasar sedangkan urusan pilihan adalah urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
sesuai dengan kondisi, kekhasan, dan potensi unggulan daerah yang bersangkutan. Adapun yang menjadi komponen urusan pilihan ini mencakup : kelautan dan perikanan,
pertanian, kehutanan, energy dan sumber daya mineral, pariwisata, industry, perdagangan dan ketransmigrasian.
Keleluasan ayang diberikan oleh pemerintah pusat diharapkan mampu untuk memunculkan inisiatif dan kreativitas pemerintah daerah dalam mencari dan
mengoptimalkan sumber penerimaan dan Pendapatan Asli Daerah PAD, sebagai sumber prestasi bagi pemerintah daerah bersangkutan dalam pelaksanaan otonomi.
Kepariwisataan merupakan salah satu subsector andalan pembangunan nasional Indonesia, yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, dengan meningkatkan
perolehan devisa, kesempatan usaha, dan kesempatan kerja, sehingga dalam pembinaannya perlu dilaksanakan secara lebih optimal.
Daerah otonom dituntut untuk mampu menyelenggarakan bidang pemerintahan yang wajib dilaksanakan oleh daerah, meliputi administrasi pemerintahan umum,
pertanian, perikanan dan kelautan, perindustrian dan perdagangan, koperasi, penanaman modal, ketenagakerjaan, kesehatan, pendidikan dan kebudayaan, social, penataan ruang,
pemukiman, pekerjaan umum, perhubungan, lingkungan hidup, kependudukan dan olahraga. Kemandirian daerah otonom sering diukur dari kemampuan daerah dalam
meningkatkan PAD. Peningkatan PAD menjadi cerminan keikutsertaan daerah dalam membina penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan kemasyarakatan
di daerah. Kemampuan daerah otonom dalam meningkatkan PAD salah satunya mengarahkan
kebijakannya berupaya untuk mengembangkan sector pariwisata. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang No.10 Tahun 2009 tentang pariwisata, menyebutkan penyelenggaraan
kepariwisataan ditujukan untuk meningkatkan pendapatan nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemakuran rakyat, memperluas dan memeratakan
kesempatan berusaha dan membuka lapangan kerja, mendorong pembangunan daerah, memperkenalkan dan mendayagunakan obyek dan daya tarik wisata di Indonesia serta
memupuk rasa cinta tanah air dan mempererat persahabtan antar bangsa.
1.6 Definisi Konsep
Konsep adalah generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu, sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai fenomena yang sama Singarimbun, 1995:45.
Dengan adanya konsep akan mempermudah dalam membatasi pemahaman yang jelas terhadap variabel yang akan diteliti.
Berdasarkan pengertian diatas, maka penulis menyusun definisi dari konsep yang akan digunakan sebagai berikut:
a Strategi secara umum adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak
yang befokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. Sedangkan secara
khusus strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental senantiasa meningkat dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang
tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan.
b Analisis SWOT adalah keseluruhan evaluasi atas keadaan kekuataan, kelemahan,
peluang dan tantangan yang akan dihadapi oleh perusahaan. Analisis SWOT digunakan untuk mengamati lingkungan dalam dan luar perusahaan sebelum
mengeluarkan kebijakan bisnisnya. c
Pengembangan pariwisata merupakan suatu rangkaian upaya untuk mewujudkan
keterpaduan penggunaan berbagai sumber daya pariwisata mengintegrasikan segala bentuk aspek diluar pariwisata yang berkaitan secara langsung maupun
tidak langsung akan kelangsungan pengembangan pariwisata. Pariwisata dapat memberikan kehidupan yang standar kepada warga setempat melalui keuntungan
ekonomi yang didapat dari tempat tujuan wisata. Dalam perkembangan infrastruktur dan failitas rekreasi, keduanya menguntungkan wisatawan dan
warga setempat, sebaliknya kepariwisataan dikembangkan melalui penyediaan
tempat tujuan wisata.
1.7. Sistematika Penulisan BAB I
: PENDAHULUAN
Berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, definisi konsep dan sistematika
penulisan.
BAB II : METODE PENELITIAN
Berisi bentuk penelitian, lokasi penelitian, informan penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisa data.
BAB III : DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
Berisi gambaran umum mengenai karakteristik lokasi penelitian.
BAB IV : PENYAJIAN DATA
Berisi hasil penelitian dilapangan dan dokumentasi yang akan dianalisis.
BAB V : ANALISIS DATA
Berisi analisis data yang diperoleh dari hasil penelitian dan memberikan interpretasi atas permasalahan yang diteliti
BAB VI : PENUTUP
Berisi kesimpulan dan saran yang akan diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan
52
BAB II METODE PENELITIAN
2.1. Bentuk Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian
yang bertujuan untuk membuat suatu penjelasan, gambaran atau lukisan sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta fenomena yang diselidiki.
Analisis dilakukan terhadap data yang diperoleh berdasarkan kemampuan nalar peneliti dalam menghubungkan fakta, data dan informasi.
2.2 Lokasi Penelitian
Penelitian Ini dilakukan di dua lokasi penelitian, yaitu di Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kota Gunungsitoli-Nias, Tepatnya berada di Jl.
M.Yamin No. 4 Afilaza Kota Gunung Sitoli . Kemudian lokasi kedua yaitu di wilayah kawasan pariwisata pantai muara indah di Kecamatan Gunungsitoli Utara
2.3. Informan Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, informan penelitian tidak berdasarkan populasi dan sampel. Subjek penelitian yang telah tercermin dalam fokus penelitian tidak detentukan
secara sengaja dan akan memberikan berbagai informasi-informasi yang diperlukan selama proses penelitian.
Informan penelitian ini meliputi tiga macam, yaitu: a.
Informan kunci key informan merupakan mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian.
Informan kunci dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang Pariwisata Kota Gunung Sitoli
b. Informan utama merupakan mereka yang terlibat langsung dalam
interaksi sosial yang diteliti. Informan utama dalam penelitian ini adalah Kepala Seksi Promosi dan Potensi Pariwisata KotaGungsitoli Kepala
Seksi Sarana dan Prasarana Pariwisata Kota Gunung Sitoli, Kepala Subbag Umum dan Kepegawaian Pariwisata Kota Gunungsitoli
c. Informan tambahan, merupakan mereka yang dapat memberikan
informasi walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang diteliti. Informan tambahan dalam penelitian ini pedangan dan penambak
ikan di kawasan Pantai Muara Indah. Bagong Suyanto, 2005:171-172
2.4. Teknik Pengumpulan Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. a
Pengumpulan Data Primer Yaitu pengumpulan data yang dilakukan secara langsung ke lokasi penelitian
untuk untuk mendapatkan data yang lengkap dan berkaitan dengan masalah yang diteliti. Data Primer tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan- pertanyaan secara langsung dan terbuka kepada informan kunci atau pihak
yang berhubungan dan memiliki relevansi terhadap masalah yang berhubungan dengan penelitian.
2. Metode observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung terhadap objek penelitian kemudian mencatat gejala-gejala
yang ditemukan dilapangan untuk melengkapi data-data yang diperlukan sebagai acuan yang berkaitan dengan permasalahan peneliti.
b Pengumpulan Data Sekunder
Yaitu pengumpulan data yang tidak secara langsung diperoleh dari objek penelitian:
1. .Kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dengan menggunakan
berbagai literature seperti buku , karya ilmiah dan lainnya yang berkenaan dengan penelitian
2. Dokumentasi, yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui pengkajian
dan penelaahan terhadap catatan tertulis maupun foto-foto dan rekaman yang ada di lokasi penelitian serta sumber-sumber lain yang relevan dengan
objek penelitian.
2.5. Teknik Analisa Data
Menurut Moleong 2006:247 teknik analisis data kualitatif dilakukan dengan menyajikan data yang dimulai dengan menelaah seluruh data yang terkumpul, menyusun
dalam satu satuan yang kemudian dikategorikan pada tahap berikutnya dan memeriksa keabsahan dan serta menafsirkannya dengan analisis dengan kemampuan nalar peneliti
untuk membuat kesimpulan penelitian. Untuk membantu penulis dalam menganalisis data yang telah diperoleh, maka penulis menggunakan analisis SWOT. Analisis SWOT
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan strength dan peluang opportunity, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan weakness dan
ancaman threats.
2.6. Kerangka Berpikir
Sebagaimana kita ketahui bahwa strategi merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya, strategi
akan memaksimalkan keunggulan kompetitif dan meminimalkan keterbatasan bersaing. Strategi meliputi menentukan Perumusan Strategi, Implementasi Strategi, Evaluasi dan
Pengendalian. Suatu strategi yang telah diformulasikan dengan baik, belum menjamin bahwa dalam perumusan strategi juga akan berhasil sesuai dengan yang diharapkan.
SWOT Analysis, dalam memperbaiki ancaman dan peluang sebagai factor eksternal yang mempengaruhi pemilihan strategi yang akan digunakan, demikian pula
dengan kekuatan dan kelemahan sebagai factor internal unit bisnis yang akan berpengaruh dalam penentuan strategi. Pemilihan strategi, dalam tahap ini digunakan
sebagai pemilhan strategi alternative secara objektif, berdasarkan factor eksternal dan internal yang nantinya dimanfaatkan atau diperbaiki dari strategi sebelumnya.
Untuk mempermudah penyajian dan pemahaman mengenai isi analisis aplikasi manajemen strategis dalam pengembangan Pariwisata Pantai Muara Indah Kota
Gunungsitoli maka berikut ini akan disajikan kerangka berpikir dari keseluruhan analisis yang akan dilakukan dalam penelitian ini. Kerangka berpikir yang digunakan adalah
sebagai berikut :
56
Tabel 2.1 : Kerangka Berpikir
Feedback :
Dapat memberi manfaat,
Pengembangan dan peningkatan dalam
Strategi Pengembangan Pariwisata Pantai
Muara Indah di Kota Gunungsitoli
Internal :
1. Kurangnya Sumber Daya Manusia yang berbasis kepariwisataan di DISPARBUDPORAKota
Gunungsitoli. 2.
Tidak adanya ketersediaan sarana dan prasarana sistem informasi seperti website, untuk mempromosikan obyek pariwisata yang ada di Kota Gunungsitoli.
3. Kurangnya pelaksanaan pendidikan dan pelatihan DIKLAT kepariwisataan.
4. Kurang kerjasama dengan masyarakat DARWIS Sadar Pariwisata di Kota Gunungsitoli.
5. Kurangnya dana dalam perencanaan pengembangan desainmaket .
6. Kurangnya pembinaan dan pengawasan secara berkala dilapangan oleh Dinas Pariwisata
Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kota Gunungsitoli.
Proses :
SWOT Analysis 1.
Strengths 2.
Weaknesses 3.
Oppotunities
Eksternal : Diperoleh gambaran umum dan
peningkatan pariwisata dalam Pengembangan Pantai Muara Indah di
Kota Gunungsitoli
57
BAB III DESKRIPSI LOKASI
3.1. Deskripsi Objek Penelitian 3.1.1. Deskripsi Wilayah Kota Gunungsitoli - Nias
Kota Gunungsitoli merupakan salah satu Kota dari pemekaran KabupatenKota di Kepulauan Nias Provinsi Sumatera utara yang dibentuk berdasarkan Undang-undang
Nomor 47 Tahun 2008 sebagai pemekaran dari Kabupaten Nias. Secara resmi pemerintahan Kota Gunungsitoli mulai dilaksanakan pada tanggal 16 Mei 2009 yang
ditandai dengan pelantikan Pejabat Walikota Gunungsitoli oleh Menteri Dalam Negeri di Jakarta. Sebagai daerah otonom, Kota Gunungsitoli yang eksistensinya
dalam wilayah Republik Indonesia baru memasuki tahun kelima, tentunya belum banyak yang dikenal secara langsung maupun dari dekat keberadaannya di Provinsi
Sumatera Utara. Untuk itu dalam upaya memacu perkembangan wilayah guna mensejajarkan dengan daerah-daerah lain, Pemerintah Kota Gunungsitoli terus
berupaya membenah diri dan memperkenalkan keberadaannya kepada masyarakat luas.
Sehubungan dengan hal tersebut melalui profil daerah dapat memperkenalkan sekilas kondisi dan potensi daerah. Secara geografis Kota Gunungsitoli termasuk
dalam wilayah Kepulauan Pesisir Barat Provinsi Sumatera Utara, dan sekaligus sebagai salah satu Kota penyangga Kawasan Pertumbuhan Ekonomi di Kepulauan
Nias. Dilihat dari aspek regional Kota Gunungsitoli merupakan daerah penyangga dari empat Kabupaten lainnya yang berada di Kepulauan Nias. Dengan posisi geografis
tersebut dan didukung oleh sarana dan prasarana transportasi seperti adanya Bandara Udara untuk Penerbangan dan Pelabuhan Penyeberangan Kapal Laut, akses utama
yang berada di Kota Gunungsitoli menuju dan keluar KepulauanNias, serta potensi sumberdaya alam yang potensial dapat menjadikan wilayah ini sebagai daerah masa
depan yang menyimpan sejuta harapan baik untuk berinvestasi maupun sebagai daerah yang mampu mendorong
pertumbuhan daerah dan regional.
Pembangunan Kawasan Objek Wisata sebagai Ruang Publik, Ruang publik yang dimaksud secara umum pada sebuah daerah, menurut Project for Public Spaces in
New York tahun 1984, adalah bentuk ruang yang digunakan manusia secara bersama- sama berupa jalan, pedestrian jalan khusus, taman-taman, plaza, fasilitas transportasi
umum halte dan museum. Pada umumnya ruang publik adalah ruang terbuka yang mampu menampungkebutuhan akan tempat-tempat pertemuan dan aktivitas bersama
diudara terbuka.Ruang ini memungkinkan terjadinya pertemuan antar manusia untuk saling berinteraksi..Karena pada ruang ini seringkali timbul berbagai kegiatan
bersama, maka ruang-ruangterbuka ini dikategorikan sebagai ruang umum. Kebutuhan akan ruang publik sebagai fungsi umum sangat di butuhkan bagi Kota
Gunungsitoli. Luas wilayah yang mencapai 469,36 Km
2
membutuhkan suatu tempat yang bisa dipercaya sebagai tempat berinteraksi antar masyarakat. Baik di wilayah
Kota Gunungsitoli secara khusus maupun di Kepulauan Nias dan Provinsi Sumatera Utara Secara Umum.
3.1.1.1 Gambar Umum Daerah Kota Gunungsitoli Kondisi Fisik Dasar :
a Luas Wilayah dan batas Administrasi
Wilayah Kota Gunungsitoli mempunyai luas 463,39 Km
2
atau sekitar 31 dari luas wilayah Kepulauan Nias dan 0,63 dari luas wilayah Propinsi Sumatera
Utara, secara geografis Kota Gunungsitoli terletak pada garis katulistiwa dengan batas wilayah sebagai Berikut :
SebelahTimur :Berbatasan dengan Samudera Hindia
Sebelah Selatan :Berbatasan dengan Kabupaten Nias Sebelah Barat
: Berbatasan dengan Nias Sebelah Utara
:Berbatasan dengan Kabupaten Nias Utara Untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat Kota Gunungsitoli
padatahun2008 memiliki wilayah administrasi menjadi 6 enamKecamatan, yaitu : Kecamatan Gunungsitoli, Kecamatan Gunungsitoli Utara, Kecamatan
Gunungsitoli Barat, Kecamatan Gunungsitoli Selatan, Kecamatan Gunungsitoli Alo’oa dan Kecamatan Gunungsitoli Idanoi.
b Topografi
Sebagian besar wilayah dataran di Kota Gunungsitoli berada pada ketinggian 10-100 meter di atas permukaan laut 27dan 73 yang berada kurang dari 10
meter di atas permukaan laut.Dari gambaran tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Kota Gunungsitoli adalah merupakan daerah dataran tinggi.
Kemiringan tanah dibagi dalam 4 kelas yaitu datar 0 - 2, landai 2 - 15, terjal 15 -40, sangat terjal lebih dari 40. Sebagian besar wilayah Kota
Gunungsitoli mempunyai lereng yang datar 60, hanya sebagian kecil 20 mempunyai lereng sangat terjal.
c Hidrologi
Sesuai dengan topografi, maka hidrologi di Kota Gunungsitoli dapat dikelompokkan berdasar tata aliran air yang mencakup air permukaan dan pola
aliran sungai sebagai daerah yang rendah serta perbukitan dan sedikit terdapat cekungan-cekungan, maka tata aliran air permukaan terutama air hujan
menggenang dibagian-bagian yang rendah sekitar cekungan maupun lahan pertanian dataran rendah.Hal ini tentunya akan mempengaruhi sistem usaha tani
dan kegiatan ekonomi lainnya .Namun tidak berkelanjutan karena sepanjang utara Kota Gungsitoli terhampas Laut yang dapat
menampung bebet air dari daratan, namun demikian karena wilayahnya banyak berupa cekungan dan rendah maka drainase telah berjalan dengan baik.
Pada beberapa Kecamatan di Kota Gunungsitoli air permukaan tidak menjadi suatu masalah terutama pada musim hujan di mana air permukaan sampai
menggenangi tanah pertanian dan sawah penduduk dapat di alirkan kelaut melalui sungai yang membelah beberapa wilayah di Kota Gunungsitoli menuju
Laut Utara tersebut. Tujuan pembangunan kawasan objek wisata di Kota Gunungsitoli
Provinsi Sumatera Utara yaitu : 1.
Tersedianya infrastruktur sarana dan prasarana pariwisata yang multi event dan gedung pengelola.
2. Memberikan suatu tempat interaksi kepada warga Kota Gunungsitoli
pada khususnya dan pada umumnya masyarakat Kepulauan Nias.
3. Meningkatkan pengembangan destinasi pariwisata di Kota Gunung
Gambar 3.1 : Logo Kota Gunungsitoli
Sumber : Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan OlahragaKota Gunungsitoli
3.1.2. Deskripsi Lokasi Objek Wisata Pantai Muara Indah
Penelitian mengenai Strategi Pengembangan Pariwisata Pantai Muara Indah di Kota Gunungsitoi Nias. Peneliti memusatkan penelitiannya pada Pantai Muara Indah
yang berada di Kawasan Muara Indah terletak di Desa Afia, Kecamatan Gunungsitoli Utara, yang luasnya 3,2 Ha dengan jumlah penduduk sebanyak 16.212 jiwa yang
terdiri dari laki-lai 7.773 jiwa sedangkan perempuan 8.439 jiwa. Pantai Muara Indah satu-satunya aset milik Pemerintah Kota Gunungsitoli dimana Dinas Pariwisata
Kebudayaan Pemuda dan Olahraga bertanggungjawab mengelola dan membangun Pantai Muara Indah dan bekerjasama dengan salah seorang masyarakat yang diberikan
kepercayaan dalam menjaga kelestarian Pantai Muara Indah. Muara Indah adalah kawasan yang memiliki sebuah keindahan alam yang luar
biasa karena terdapat hutan mangrove tanaman bakau yang juga memiliki kekayaan aneka ragam biota laut. Kawasan Muara Indah merupakan aset Pemerintah Kota
Gunungsitoli yang jadi prioritas utama dalam pengembangan daerah objek wisata unggulan, dimana di kawasan ini dapat menjadi wisata alam, wisata penelitian, wisata
pendidikan, dan konservasi.
Daya tarik dari objek wisata Muara Indah ini antara lain memiiki Hutan Mangrove bakau , memiliki muara yang berada di tengah-tengah kawasan muara indah itu
sendiri, memiliki keanekaragam biota laut yang dibeberapa tempat tidak dapat ditemui, dan memiliki panorama yang indah dimana para pengujung wisata dapang
melakukan aktivitas memancing, Camping Ground, dan tempat bermain anak-anak. disamping itu Potensi Wisata Muara Indah merupakan objek wisata Bahari Air,
Pantai, dan Perikanan yaitu ekowisata, wisata alam, wisata kuliner, wisata hiburan dan rekreasi.
Aksebilitas jalan menuju objek wisata Muara Indah sudah diaspal akan tetapi jalan dari pintu masuk Muara Indah masih belum diaspal. Alat transportasi yang dapat
digunakan menuju lokasi wisata ini biasanya menggunakan Bus Umum, Sepeda Motor, Mobil Pribadi, dan lain-lain.
Jarak Objek Wisata Muara Indah ditinjau dari beberapa tempat : a.
Kantor Kecamatan langsung berhadapan dengan Muara Indah b.
Pusat Kota Gunungsitoli sekitar 16 km. c.
Bandara Binaka sekitar 30 km. Masyarakat nelayan yang berada di kawasan wisata Muara Indah menyediakan
wahana perahu kecil boat wisata yang dapat digunakan untuk bersafari mengelilingi muara sambil menikmati hutan mangrove bakau beserta beraneka ragam biota laut
yang hidup di muara tersebut. Kawasan ini masih sangat minim dengan fasilitas public dan fasilitas
pariwisata.dengan tidak adanya petunjuk arah jalangapura menuju lokasi sehingga membingunkan untuk penulis ataupun pengunjung, jauhnya dari pusat kota, dan
keadaan kondisi pantai yang kurang baik. Tetapi dengan adanya Pantai Muara Indah dapat bermanfaat untuk mencukupi kehidupan warga masyarakat sekitar Pantai Muara
Indah di Desa Afia, Kecamatan Gunungsitoli Utara, Kota Gunungsitoli, seperti penambakan ikan, pembuatan perahu, penyewaan perahu, dan menjual makanan di
pinggir Muara Indah. Sehingga melihat kondisi Pantai Muara Indah saat ini sangat diperlukan perhatian dari Pemerintah Kota Gunungsitoli untuk mengembangankan
potensi pada kawasan ini
Gambar 3.2 : Lokasi Objek Wisata Pantai Muara Indah
Desa Afia, Kecamatan Gunungsitoli Utara, Kota Gunungsitoli
Keterangan : Wahana Permainan yang sudah rusak, dan masih banyaknya lahan kosong yang seharusnya dapat dimanfaatkan
Sumber : Penulis, Sabtu, 14022015, Pukul 14.46 WIB
Gambar 3.3 : Lokasi Objek Wisata Pantai Muara Indah
Desa Afia, Kecamatan Gunungsitoli Utara, Kota Gunungsitoli
Keterangan : Dulunya dibangun pondok pemancingan, dikarenakan Terjadinya erosi akibat pasang surut nya air laut,sehingga pondok
Pemancingan di pinngir muara rusak dan tidak dapat digunakan lagi.
Sumber : Penulis, Sabtu, 14022015, Pukul 14.47 WIB
3.2. Visi dan Misi Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga
Disparbudpora Kota Gunungsitoli
Mengacu kepada gambaran ideal yang ingin dicapai dimasa yang akan datang, yaitu terwujudnya masyarakat madani yang demokratis,
partisipatif, harmonis, berkeadilan dan beradab dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila, maka Visi dan
Misi Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga Kota
Gunungsitoli, yaitu :
Visi :
Terwujudnya Kota Gunungsitoli menjadi Kota Wisata yang mandiri dan berbudaya, didukung oleh masyarakat dan pemuda Ayang sehat
jiwa raga serta bertaqwa kepada Tuhan.
Misi :
1. Perwujudan Kota Gunungsitoli sebagai Daerah Tujuan
Kunjungan Wisata. 2.
Peningkatan Pengembangan Potensi Pariwisata dan Budaya Nias. 3.
Peningkatan Sumber Daya Manusia sebagai Pelaku Industri Pariwisata dan budaya yang profesional.
4. Optimalisasi komunikasi, koordinasi, kemitraan dan kerjasama
Kepemudaan di Daerah maupun di Tingkat Provinsi dan Pusat untuk mendorong terciptanya Sumber Daya Pemuda yang
berprestasi, produktif dan berdaya saing. 5.
Pengembangan kualitas dan kuantitas pembinaan Olahraga prestasi, rekreasi, pendidikan dan tradisional serta pemanduan
bakat para atlet serta pengadaan, pemeliharaan sarana dan prasarana olahraga sebagapendukung prestasi olahraga di
kalangan masyarakat khusunya para pemuda.
3.3. Struktur Disparbudpora Kota Gunungsitoli dan Fungsinya
Dalam menjalankan roda Pemerintahan didaerah-daerah oleh Pemerintah KabupatenKota, diharapkan memiliki arah dan tujuan yang tegas, jelas, dan
selalu mengacu pada ketentuan yang berlaku. Sebagai konsekuensi dari Undang– UndangNomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional, Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Disparbudpora Kota Gunungsitoli yang merupakan salah satu Satuan Kerja Perangkat
DaerahSKPD dilingkungan Pemerintah Kota Gunungsitoli sebagaimana dalam Peraturan Walikota GunungsitoliNomor4Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Lembaga Tekhnis Daerah Kota Gunungsitoli, berkewajiban menyusun dan menetapkan Rencana Strategi RENSTRA.
Dalam rangka mewujudkan VisiKota Gunungsitoli sebagaimana diatur dalam RPJMD 2011-2016 yaitu “Mewujudkan Gunungsitoli Kota Samaeri”,
maka sangat dibutuhkan peningkatan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab.Dalam mencapai
tujuan dimaksud, dibutuhkan suatu perencanaan yang Akuntabel berdasarkanpengembangan tugas pokok dan fungsi Dinas Pariwisata Kebudayaan
Pemuda dan Olahraga Kota Gunungsitoliyang berguna dalam mendukung suatu perumusan kebijakan yang mengarah pada pencapaian Visi yang telah ditetapkan.
Gambar 3.4 : Gedung Kantor Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga
Kota Gunungsitoli
Keterangan : Kondisi terkini Gedung dan perlengkapan kantor Dinas Pariwisata, Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kota Gunungsitoliyaitusatu gedung ukuran 8 x 14 M
Sewa dan perlengkapan kantor sepertiKursi Meja Pegawai Meja KadisKurang Memadai.
Sumber : Penulis, Rabu, 11022015, Pukul 09.00 WIB
Tabel 3.1 STRUKTUR ORGANISASI DINAS PARIWISATA KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA GUNUNGSITOLI
KEPALA DINAS
Pintar Zebua, S.Pd
KELOMPOK JABATANFUNGSIONAL
SEKRETARIS Fulisokhi Laoli, S.Sos
SUBBAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN
Yuliana Hulu
Staff : Desman D.War, A.Md Julisman Tel
Plt. SUBBAG KEUANGAN
Devi Susanty, SE
Staff : Libezaro Lase
BIDANGPARIWISATA Serius Zendrato, S. Pd
SEKSI PENGEMBANGAN POTENSI DANPROMOSI
Yafaowoloo Gea, SS
SEKSI SARANA DAN PRASARANA
Yaserman Zendrato, S.Pd
Staff : Marthin Harefa
Jhon Fisher Sihura, A.Md
BIDANGKEBUDAYAAN Arosokhi Waruwu, S.Ip
SEKSI PEMBINAAN DANPROMOSI KESENIAN
Murniwati Laowo SEKSI PELESTARIAN ADAT,
TRADISI DAN SEJARAH Aluizaro Zega
BIDANG PEMUDA DANOLAHRAGA
Faowanolo Zendrato, S.Pd
SEKSI PENGUATAN KELEMBAGAAN
, KEMITRAAN DAN PEMBERDAYAAN
Totonafo Bate’e, S.Pd
Staff : Sonny Elwin Waruwu, S.Si
SEKSI PEMBERDAYAAN, SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA
Nasowanolo Harefa, S.Pd. SD
UPT
SUBBAG PROGRAM EVALUASI DAN PELAPORAN
Azwar Zalukhu, S.Pd
Staff : Erni Jaya Zai
3.4. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD
Adapun Tugas dan Fungsi SKPD Berdasarkan Peraturan Walikota Gunungsitoli Nomor 4 Tahun 2009sebagai berikut :
A. Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kota
Gunungsitoli Tugas Pokok :
Pelaksanaan urusan Pemerintah Kota di Bidang Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga berdasarkan azas otonomi dan
tugas pembantuan.
Fungsi : 1.
Perumusan kebijakan teknis Pemerintah Kota di Bidang Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga ;
2. Penyelenggaraan urusan Pemerintah dan pelayanan umum Pemerintah
Kota di Bidang Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga ; 3.
Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga ;
4. Pengelolaan urusan ketatausahaan ;
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan
tugas dan fungsinya. Rincian Tugas :
1. Membantu Walikota melalui Sekretaris Daerah dalam penyelenggaraan
tugas bidang Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga sesuai dengan amanat Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku ;
2. Membantu Walikota melalui Sekretaris Daerah merumuskan kebijakan
teknis bidang Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga ; 3.
Membantu Walikota melalui Sekretaris Daerah merumuskan kebijakan daerah dalam pelaksanaan kewenangan daerah di bidang Pariwisata,
Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga sesuai dengan ketentuan yang berlaku ;
4. Membantu Walikota melalui Sekretaris Daerah menyelenggarakan
urusan Pemerintah dan pelayanan umum Pemerintah Kota di bidang Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga sesuai dengan ketentuan
yang berlaku ; 5.
Merumuskan pedoman pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga sesuai dengan ketentuan
Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku 6.
Merumuskan penyusunan dan sasaran program Kerja Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kota Gunungsitoli serta
mengendalikan dan mengarahkan pelaksanaannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku ;
7. Mengkoordinasikan tugas-tugas pembantuan baik yang berasal dari
Walikota Gunungsitoli, Provinsi Sumatera Utara dan Pemerintah Pusat menurut ketentuan yang berlaku ;
8. Mengadakan koordinasi dengan instansi terkait yang berhubungan
dengan pelaksanaan tugas untuk menciptakan sinkronisasi ; 9.
Menghadiri dan atau memimpin rapat pertemuan yang berhubungan bidang tugas Pemerintah, Pembangunan, Kemasyarakatan, terutama
bidang Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga ; 10.
Menyampaikan saran dan pendapat kepada atasan terkait bidang tugasnya ;
11. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Walikota Gunungsitoli melalui
Sekretaris Daerah.
B. SEKRETARIS
Tugas Pokok :
Menyelenggarakan penyusunan perencanaan, pengelolaan Keuangan serta Urusan Umum danKepegawaian.
Fungsi :
1.
Penyelenggaraan penyusunan perencanaan ;
2.
Penyelenggaraan pengelolaan administrasi perkantoran, administrasi keuangan dan administrasi kepegawaian ;
3.
Penyelenggaraan urusan umum dan perlengkapan, keprotokolan dan hubungan masyarakat ;
4.
Penyelenggaraan ketatalaksanaan, kearsipan dan perpustakaan dinas ;
5.
Pelaksanaan koordinasi, pembinaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan unit kerja ;
6.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Rincian Tugas : 1.
Membantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan penyusunan perencanaan, pengelolaan keuangan serta urusan umum dan
kepegawaian ; 2.
Mengkoordinir pengelolaan administrasi perkantoran, keuangan dan kepegawaian dinas sesuai dengan ketentuan yang berlaku ;
3. Menyelenggarakan perencanaan kebutuhan internal dan kebutuhan
administratif Dinas sesuai ketentuan yang berlaku ; 4.
Mengkoordinir perencanaan, pengelolaan dan pengurusan pertanggungjawaban Keuangan Dinas sesuai ketentuan yang berlaku ;
5. Mengkoordinir perencanaan, pengelolaan dan pengurusan administrasi
kepegawaian sesuai ketentuan yang berlaku ; 6.
Mengkoordinir penyelenggaraan seluruh kegiatan protokoler dan hubungan masyarakat yang berhubungan dengan tugas-tugas dinas ;
7. Mengkoordinir operasional dan penataan rumah tangga dinas serta
kebutuhannya ; 8.
Mengkoordinir pengelolaan dan penataan kearsipan, arus surat-surat dinas yang tertib dan terarah ;
9. Menyelenggarakan koordinasi, pembinaan, pengendalian, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan kegiatan unit kerja ; 10.
Menganalisa permasalahan- permasalahan yang timbul dalam menyelenggarakan tugas-tugas administrasi perkantoran, keuangan,
umum dan kepegawaian ;
11. Mengevaluasi dan membuat laporan berdasarkan ketentuan yang
berlaku sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas;
12. Menyampaikan saran dan pendapat kepada atasan terkait bidang
tugasnya ; 13.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugas dan fungsiya.
C. KEPALA SUBBAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN Tugas Pokok :
Melaksanakan urusan umum dan pengelolaan administrasi Kepegawaian ; Rincian Tugas :
1. Membantu Sekretaris dalam pelaksanaan tugas bidang umum dan
kepegawaian dinas ; 2.
Melaksanakan urusan keprotokolan, hubungan masyarakat, penyiapan rapat-rapat dinas dari pendokumentasian kegiatan dinas;
3. Melaksanakan pengelolaan kearsipan dan perpustakaan dinas ;
4. Melaksanakan urusan rumah tangga, ketertiban, keamanan, dan
kebersihan di lingkungan kerja dinas ; 5.
Melaksanakan pemeliharaan dan perawatan kendaraan dinas, peralatan dan perlengkapan kantor dan aset lainnya ;
6. Melaksanakan penyiapan rencana kebutuhan pengadaan sarana dan
prasarana di lingkungan dinas ; 7.
Melaksanakan pengurusan pengadaan, penyimpanan, pendistribusian dan inventarisasi barang-barang inventaris ;
8. Melaksanakan pengelolaan administrasi perkantoran ;
9. Melaksanakan pengumpulan, pengelolaan, penyimpanan dan
pemeliharaan data dan kartu kepegawaian di lingkungan dinas ; 10.
Melaksanakan penyiapan dan pengusulan pegawai yang akan pensiun, serta pemberian penghargaan ;
11. Melaksanakan penyiapan bahan kenaikan pangkat, daftar penilaian
pekerjaan, gaji berkala dan peningkatan kesejahteraan pegawai ;
12. Melaksanakan penyiapan pegawai untuk mengikuti pendidikan pelatihan
kepemimpinan, teknis dan fungsional ; 13.
Melaksanakan penyiapan rencana pegawai yang akan mengikuti ujian dinas ;
14. Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan kepegawaian dan disiplin
pegawai ; 15.
Melaksanakan penyiapan bahan standar kompetensi pegawai, tenaga teknis dan fungsional ;
16. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan sub bagian
umum dan kepegawaian ; 17.
Menyampaikan saran dan pendapat kepada atasan terkait bidang tugasnya ;
18. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan
fungsinya.
D. KEPALA SUBBAGIAN KEUANGAN
Tugas Pokok : Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan.
Rincian Tugas : 1.
Membantu Sekretaris dalam pelaksanaan tugas keuangan pada Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga ;
2. Melaksanakan kegiatan perbendaharaan, verifikasi dan pembukuan
keuangan anggaran belanja langsung dan belanja tidak langsung ; 3.
Melaksanakan penyusunan laporan prognosis realisasi keuangan ; 4.
Melaksanakan urusan rumah tangga, ketertiban, keamanan, dan kebersihan di lingkungan kerja dinas ;
5. Melaksanakan penyusunan laporan keuangan semesteran ;
6. Melaksanakan pengawasan, evaluasi dan pelaporan dalam pengelolaan
keuangan ; 7.
Menyampaikan saran dan pendapat kepada atasan terkait bidang tugasnya ;
8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
E. KEPALA SUBBAGIAN PROGRAM, EVALUASI DAN PELAPORAN Tugas Pokok :
Menyusun perencanaan program dan kegiatan dinas. Rincian Tugas :
1. Membantu Sekretaris dalam menyusun Program, Evaluasi dan
Pelaporan dinas ; 2.
Menyiapkan bahan penyusunan rencana strategis dinas ; 3.
Mengumpulkan bahan-bahan dalam penyusunan program dan kegiatan dinas ;
4. Melaksanakan pengelolaan data dalam penyusunan program dan
kegiatan tahunan dinas ; 5.
Mengkompilasi hasil penyusunan rencana kerja dan anggaran masing- masing sub unit kerja ;
6. Menyusun dokumen pelaksanaan anggaran masing-masing sub unit
kerja ; 7.
Menyusun laporan capaian kenerja dan ikhtisar realisasi kinerja dinas ; 8.
Melaksanakan pengawasan, evaluasi dan pelaporan kegiatan perencanaan ;
9. Menyampaikan saran dan pendapat kepada atasan terkait bidang
tugasnya ; 10.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
F. KEPALA BIDANG PARIWISATA Tugas Pokok :
Melaksanakan kebijakan teknis pengembangan potensi dan promosi daerah tujuan wisata dan pengelolaan sarana dan prasarana wisata.
Fungsi : 1.
Perumusan kebijakan teknis promosi dan pemasaran pariwisata, pengembangan pariwisata dan pengelolaan sarana dan prasarana wisata
; 2.
Pelaksanaan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi dalam promosi dan pemasaran pariwisata, pengembangan pariwisata dan pengelolaan
sarana dan prasarana wisata ; 3.
Penyelenggaraan promosi dan pemasaran pariwisata, pengembangan pariwisata dan pengelolaan sarana dan prasarana wisata ;
4. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan promosi dan pemasaran
pariwisata, pengembangan pariwisata dan pengelolaan sarana dan prasarana wisata ;
Rincian Tugas : 1.
Membantu Kepala Dinas dalam penyelenggaraan tugas-tugas bidang pariwisata ;
2. Merencanakan program kerja bidang ;
3. Mengkoordinir promosi dan pemasaran pariwisata, pengembangan
pariwisata ; 4.
Mengkoordinir penyelenggaraan pengelolaan sarana dan prasarana wisata ;
5. Mengkoordinir pengendalian dan evaluasi kegiatan bidang pariwisata ;
6. Menganalisa permasalahan-permasalahan yang timbul dalam
penyelenggaraan promosi dan pemasaran pariwisata, pengembangan pariwisata dan pengelolaan sarana dan prasarana wisata ;
7. Mengevaluasi dan membuat laporan berdasarkan ketentuan yang
berlaku sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas;
8. Menyampaikan saran dan pendapat kepada atasan terkait bidang
tugasnya ; 9.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesui tugas dan fungsinya ;
10. Menyusun rencana kerja seksi.
G. KEPALA SEKSI PENGEMBANGAN POTENSI DAN PROMOSI Tugas Pokok :
Melaksanakan pengembangan potensi dan promosi daerah tujuan wisata. Rincian Tugas :
1. Membantu Kepala Bidang Pariwisata di bidang pengembangan potensi
dan promosi daerah tujuan wisata ; 2.
Menyusun rencana kerja seksi ; 3.
Melakukan analisa pasar untuk promosi dan pemasaran objek wisata ; 4.
Meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi dalam pemasaran pariwisata ;
5. Melaksanakan pengembangan dan penguatan informasi dan data base ;
6. Melakukan pengembangan jaringan kerja sama promosi pariwisata ;
7. Melakukan koordinasi dengan sektor pendukung pariwisata dan
pembangunan kemitraan pariwisata ; 8.
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengembangan kemitraan pariwisata;
9. Melakukan pengembangan jenis dan paket wisata unggulan ;
10. Melaksanakan pembinaan terhadap pelaku usaha pariwisata ;
11. Melaksanakan pengembangan statistik kepariwisataan ;
12. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan ;
13. Membuat laporan secara berkala berkaitan dengan bidang tugasnya;
14. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan
fungsinya.
H. KEPALA SEKSI SARANA DAN PRASARANA Tugas Pokok :
Melaksanakan pengelolaan dan pengembangan sarana dan prasarana wisata. Rincian tugas :
1. Membantu Kepala Bidang Pariwisata di bidang pengelolaan dan
pengembangan sarana dan prasarana wisata ;
2. Menyusun rencana kerja seksi ;
3. Melakukan pengembangan SDM di bidang pariwisata ;
4. Menyelenggarakan pelatihan pemandu wisata terpadu ;
5. Meningkatkan profesionalisme tenaga kepelatihan dan instruktur
pemandu wisata terpadu ; 6.
Mengadakan evaluasi terhadap efektifitas kurikulum pelatihan kepariwisataan terpadu ;
7. Mengadakan evaluasi terhadap siswa-siswa yang dilatih pasca
pelaksanaan pelatihan ; 8.
Melaksanakan pendataan terhadap alumni pelatihan pemandu wisata terpadu ;
9. Melaksanakan pengadaan bahan dan materi pelatihan pemandu wisata
terpadu ; 10.
Melaksanakan pengadaan peralatan pemandu wisata terpadu ; 11.
Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan pengembangan instruktur dan pelatihan ;
12. Memberikan rekomendasi perizinan usaha pariwisata ;
13. Membuat laporan secara berkala berkaitan dengan bidang tugasnya;
14. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan
fungsinya.
I. KEPALA BIDANG KEBUDAYAAN
Tugas Pokok : Melaksanakan kebijakan teknis pengembangan nilai budaya, pengelolaan
kekayaan dan keragaman budaya serta pengembangan kerjasama kebudayaan.
Fungsi : 1.
Perumusan kebijakan teknis pengembangan nilai budaya, pengelolaan kekaryaan dan keragaman budaya serta pengembangan kerjasama
kebudayaan ;
2. Pelaksanaan pembinaan, koordinasi fasilitasi dalam pengembangan nilai
budaya, pengelolaan kekayaan dan keragaman budaya serta pengembangan kerjasama kebudayaan ;
3. Penyelenggaraan pengembangan nilai budaya, pengelolaan kekayaan
dan keragaman budaya serta pengembangan kerjasama kebudayaan ; 4.
Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pengembangan nilai budaya, pengelolaan kekayaan dan keragaman budaya serta pengembangan
kerjasama kebudayaan. Rincian Tugas :
1. Membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan tugas-tugas bidang
kebudayaan ; 2.
Merencanakan program kerja bidang kebudayaan ; 3.
Mengkoordinir pelaksanaan tugas kesenian dan pengembangan potensi ; 4.
Mengkoordinir pelaksanaan tugas penggalian, pengembangan, pelestarian dan promosi budaya serta kesenian daerah ;
5. Mengkoordinir permasalahan-permasalahan yang timbul dalam
penyelenggaraan tugas bidang kebudayaan ; 6.
Mengevaluasi dan membuat laporan berdasarkan ketentuan yang berlaku sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban pelaksanaan
tugas kepada Kepala Dinas; 7.
Melakukan pendataan dan pemeliharaan tempat promosi budaya dan kesenian daerah baik dalam maupun luar daerah ;
8. Melaksanakan pendataan dan pembinaan terhadap budaya dan seniman
daerah ; 9.
Mengkoordinir pembentukan pengelolaan kesenian kebudayaan daerah ;
10. Menyampaikan saran dan pendapat kepada atasan terkait di bidang
tugasnya ; 11.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugas dan fungsinya.
J. KEPALA SEKSI PENGEMBANGAN POTENSI DAN PROMOSI
Tugas Pokok : Melaksanakan kebijakan teknis pengembangan kesenian dan pengembangan
potensi budaya. Rincian Tugas :
1. Membantu Kepala Bidang Kebudayaan dalam pengembangan nilai
kesenian dan pengembangan potensi budaya ; 2.
Menyusun rencana seksi ; 3.
Melaksanakan pelestarian dan aktualisasi kesenian daerah ; 4.
Melakukan pengembangan kemitraan dengan LSM dan Perusahaan Swasta ;
5. Melakukan pemberian dukungan, penghargaan dan kerjasama di bidang
seni budaya ; 6.
Melakukan pembentukan kemitraan usaha profesi antar daerah dalam upaya membangun kreasi budaya ;
7. Melakukan fasilitasi partisipasi masyarakat dalam pengelolaan
kekayaan seni budaya ; 8.
Membangun kemitraan pengelolaan kebudayaan antar daerah ; 9.
Melaksanakan pelestarian fisik dan kandungan bahan pustaka termasuk naskah kuno ;
10. Melaksanakan penggalian pengembangan dan promosi pelestarian
kebudayaan daerah ; 11.
Melakukan sosialisasi pengelolaan kekayaan seni budaya lokal daerah ; 12.
Melaksanakan perekaman dan digitalisasi bahan pustaka ; 13.
Menyelenggarakan fasilitasi perkembangan keragaman seni budaya daerah ;
14. Menyelenggarakan dialog kebudayaan ;
15. Melakukan penyelenggaraan festival seni budaya daerah ;
16. Merekomondir pembentukan pagelaran kesenian daerah ;
17. Melaksanakan pendataan, pembinaan terhadap budayawan seni daerah ;
18. Membuat laporan secara berkala berkaitan dengan bidang tugasnya;
19. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesui tugas dan
fungsinya.
K. KEPALA SEKSI PELESTARIAN ADAT, TRADISI DAN SEJARAH Tugas Pokok :
Melaksanakan pengembangan dan pelestarian adat, budaya dan sejarah. Rincian tugas :
1. Membantu Kepala Bidang Kebudayaan dalam pengembangan
pelestarian nilai adat dan sejarah. 2.
menyusun Rencana Kerja. 3.
Melaksanakan pelestarian dan aktualisasi adat, budaya dan sejarah. 4.
Melaksanakan pelestarian . 5.
Melakukan sosialisasi pengelolaan budaya lokal derah. 6.
Menyelenggarakan fasilitas perkembangan keragaman budaya. 7.
Melakukan penyelenggaraan festival budaya Daerah. 8.
Melaksanakan dan mendata Rumah Adat dan Batu Megalith. 9.
Membuat laporan secara berkala berkaitan bidang tugasnya. 10.
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.
L. KEPALA BIDANG PEMUDA DAN OLAHRAGA Tugas Pokok :
Melaksanakan kebijakan teknis pengembangan dan pemberdayaan, pelatihan dan kekaryaanpemuda, pembinaan dan pengembangan olahraga serta
pembangunan sarana dan prasarana olahraga. Fungsi :
1. Perumusan kebijakan teknis pemberdayaan pelatihan dan kekaryaan
pemuda 2.
Perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pengembangan olahraga serta pembangunan sarana dan prasarana olahraga ;
3. Pelaksanaan pembinaan, koordinasi dalam pemberdayaan pelatihan,
kekaryaan pemuda, pengembangan olahraga serta pembangunan sarana dan prasarana olahraga ;
4. Penyelenggaraan pemberdayaan, pelatihan, kekaryaan, pembinaan dan
pengembangan olahraga serta pembangunan sarana dan prasarana olahraga
5. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pemberdayaan, pelatihan,
kekaryaan pemuda, pembinaan dan pengembangan olahraga serta pembangunan sarana dan prasarana olahraga ;
Rincian Tugas : 1.
Membantu Kepala Dinas dalam perumusan kebijakan teknis pemberdayaan, pelatihan, pembinaan dan pengembangan olahraga serta
pembangunan sarana dan prasarana olahraga kekaryaan ; 2.
Merencanakan program kerja bidang kepemudaan dan keolahragaan ; 3.
Mengkoordinir pembinaan, koordinasi dalam pemberdayaan pelatihan, kekaryaan pemuda dan pelaksanaan kebijakan pembinaan,
pengembangan olahraga serta pembangunan sarana dan prasarana olahraga ;
4. Menganalisa permasalahan-permasalahan yang timbul dalam
penyelenggaraan tugas-tugas di bidang kepemudaan dan pembinaan, pengembangan olahraga serta pembangunan sarana dan prasarana
olahraga 5.
Mengevaluasi dan membuat laporan berdasarkan ketentuan yang berlaku sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban pelaksanaan
tugas kepada Kepala Dinas; 6.
Menyampaikan saran dan pendapat kepada atasan terkait bidang tugasnya ;
7. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugas dan
fungsinya.
M. KEPALA SEKSI PENGUATAN KELEMBAGAAN KEMITRAAN DAN PEMBERDAYAAN
Tugas Pokok : Melaksanakan kebijakan teknis pengembangan dan pemberdayaan pemuda .
Fungsi : 1.
Penyusunan bahan perumusan kebijakan kegiatan kepemudaan ; 2.
Penyusunan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi kegiatan kepemudaaan ;
3. Pelaksanaan pembinaan ketaqwaan iman dan norma dalam
pemberdayaan pemuda; 4.
Penyusunan dan evaluasi pembinaan pemuda. Rincian Tugas :
1. Membantu Kepala Bidang kepemudaan dalam pelaksanaan
pemberdayaan pemuda; 2.
Menyusun rencana kerja seksi ; 3.
Melaksanakan pendataan potensi kepemudaan ; 4.
Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembangunan pemberdayaan pemuda ;
5. Melaksanakan penelitian dan pengkajian kebijakan-kebijakan
pembangunan kepemudaan ; 6.
Melakukan pengembangan sistem informasi manajemen kepemudaan ; 7.
Melaksanakan peningkatan keimanan dan ketaqwaan kepemudaaan; 8.
Melaksanakan penyusunan pedoman komunikasi, informasi, edukasi dan advokasi tentang kepemimpinan pemuda ;
9. Menyusun rancangan pola kemitraan antara pemuda dan masyarakat ;
10. Melaksanakan perluasan penyusunan rencana aksi daerah ;
11. Merumuskan kebijakan pembinaan kewirausahaan bagi pemuda ;
12. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan ;
13. Menyampaikan saran dan pendapat kepada atasan terkait bidang
tugasnya ;
14. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan
fungsinya.
N. KEPALA SEKSI PEMBERDAYAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA
Tugas Pokok : Melaksanakan kebijakan teknis peningkatan sarana dan prasarana olahraga
Rincian Tugas : 1.
Membantu Kepala Bidang Olahraga dalam peningkatan sarana dan prasarana olahraga ;
2. Menyusun rencana kerja seksi ;
3. Melakukan peningkatan kerjasama pola kemitraan antara Pemerintah
dan masyarakat untuk pembangunan sarana dan prasarana olahraga ; 4.
Melakukan peningkatan pembangunan sarana dan prasarana olahraga ; 5.
Melaksanakan pengembangan dan pemanfaatan iptek dalam pembangunan sarana dan prasarana olahraga ;
6. Melaksanakan peningkatan peran serta dunia usaha dalam
pengembangan sarana dan prasarana olahraga ; 7.
Melaksanakan pemeliharaan rutin berkala sarana dan prasarana olahraga ;
8. Melaksanakan monitoring evaluasi pelaporan kegiatan ;
9. Menyampaikan saran dan pendapat kepada atasan terkait bidang
tugasnya ; 10.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.
Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Disparbudpora Kota Gunungsitoli masih banyak kekurangan meningat belum terisinya para
tenaga pelaksana yang menunjang terhadap kelancaran kinerja di bidang masing-masing yang terdistribusi menurut bidang dan kesekretariatan.
Pada tahun 2009 jumlah pegawai Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda
dan Olahraga Kota Gunungsitoli Sebanyak 27 orang.Sumber Daya yang dimiliki oleh Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kota
Gunungsitoli dalam menjalankan tugas dan fungsinya, adalah sumber daya manusia. Sedangkan assetmodal dan unit usaha, sampai saat ini belum
dimiliki oleh Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kota Gunungsitoli.
Adapun Sumber Daya Manusia yang saat ini dimiliki oleh Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kota Gunungsitoli adalah :
Tabel 3.2 : Jumlah dan Distribusi Pegawai DISPARBUDPORA
Kota Gunungsitoli Menurut Golongan Golongan
Jumlah
Ia -
Ib -
Ic -
Id -
IIa 3 orang
IIb -
IIc 3 orang
IId -
IIIa 6 orang
IIIb -
IIIc 3 orang
IIId 4 orang
IVa 6 orang
IVb 2 orang
IVc -
IVd -
IVe -
Total
27 orang Sumber : Disparbudpora Kota Gunungsitoli
Berdasarkan tingakat golongan keberadaan jumlah pegawai yang golongan tingkat II ada 6 orang, golongan tingkat III ada 13 orang dan sedangkan
golongan tingkat IV ada 8 orang. Dari jumlah golongan pegawai ini bahwa golongantingkat III terbanyak yaitu 13 orang, hal ini mencerminkan,
bahwa penyelenggaraan tugas pokok Disparbudpora Kota Gunungsitoli didukung oleh kapasitas pegawai yang cukup berpengalaman. Dimana
jumlah seluruh pegawai ada 27 orang.
Tabel 3.3 : Jumlah dan Distribusi Pegawai Disparbudpora Kota Gunungsitoli
Menurut umur Umur
Jumlah Pria Jumlah
Wanita
18 18 – 25
1 ornag 1 orang
26 – 35 9 orang
3 orang 36 – 45
7 orang 1 orang
46 – 56 4 orang
1 orang 56
- -
Sub Total 21 orang
6 orang
Total 27 orang
Sumber : Disparbudpora Kota Gunungsitoli Berdasarkan menurut umur rata-rata terbanyak pegawai Disparbudpora
Kota Gunungsitoli berumur 26 – 35 dengan jumlah pria 9 orang , wanita 3 orang dari 27 orang pegawai. Banyak pegawai dari kalangan pria dengan
jumlah 21 orang sedangkan wanita hanya 6 orang saja.
Tabel 3.4 : Jumlah dan Distribusi Pegawai Disparbudpora Kota Gunungsitoli
Menurut pendidikan Pendidikan
Jumlah
SD -
SLTP -
SLTA 6 orang
D-1 1 orang
D-2 2 orang
D-3 4 orang
S-1 14 orang
S-2 -
S-3 -
Total 27 orang
Sumber : Disparbudpora Kota Gunungsitoli Sedangkan berdasarkan tingkat pendidikannya aparatur Pegawai Negri
Sipil PNS yang memiliki pendidikan terakhir sarjana S1 terbanyak yaitu 14 orang , terbanyak kedua yaitu jenjang pendidikan SLTA 6 orang.
Hal tersebut menunjukkan bahwa kualitas sumber daya manusia pada Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kota Gunungsitoli
masih sangat kurang.
Tabel 3.5 : Jumlah dan Distribusi Pegawai Disparbudpora Kota Gunungsitoli
Menurut Agama Agama
Jumlah
Buddha -
Hindu -
Islam 2 orang
Katolik -
Protestan 25 orang
Lain-lain -
Total 27 orang
Sumber : Disparbudpora Kota Gunungsitoli Sedangkan menurut agama pegawai Disparbudpora Kota Gunungsitoli
hampir keseluruhan beragam Protestan dengan jumlah 25 orang, dan hanya 2 orang saja yang beragam Islam dari seluruh pegawai yang berjumlah 27
orang.
Tabel 3.6 : Jumlah dan Disribusi Pegawai DISPARBUDPORA Kota Gunungsitoli
Menurut Eselon
Jabatan Jumlah
Eselon Ia
- Ib
- IIa
- IIb
1 orang IIIa
1 orang IIIb
3 orang IVa
8 orang IVb
- Non Eselon Staff
14 orang Total Pegawai
27 orang Sumber : Disparbudpora Kota Gunungsitoli
Berdasarkan menurut jabatan para pegawai Disparbudpora Kota Gunungsitoli hanya memiliki 8 orang pegawai Eselon IVa , dan
kebanyakan 14 orang pegawai Non EselonStaff. Dapat disimpulkan bahwa Disparbupora masih minim dengan sumber daya manusia nya
Sumber daya manusia yang ada sekarang, masih belum memadai. Idealnya Sumber Daya Manusia yang diharapkan Disparbudpora Kota Gunungsitoli
adalah 51 Orang, dengan disiplin ilmu yang sesuai dengan kebutuhan Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga.
Dalam mengembangkan Sumber Daya Manusia, Dinas Pariwisata Kebudayaan
Pemuda dan OlahragaKota Gunungsitoli telah mengikuti beberapa pelatihanbimtek, baik di dalam maupun di luar daerah.
86
BAB IV PENYAJIAN DATA
Penyajian data merupakan penjelasan mengenai data yang telah didapatkan dari hasil observasi penelitian dan dokumentasi dilapangan yang nantinya akan dianalisis.
Penelitian mengenai Strategi Pengembangan Pariwisata Pantai Muara Indah di Kota Gunungsitoli, penulis menggunakan teori analisis SWOT dari teori tersebut memberikan
visualisasi yang berguna atas komponen-komponen penting yang harus dipertimbangkan oleh pimpinan untuk menjamin bahwa strategi perusahaan dapat berjalan dalam
kehidupan organisasi. Strategi yang efektif mencakup hubungan yang konsisten dari satu factor yaitu : Strenghs, Weaknesses, Oppotunitie, Threats. Penulis mengelompokkan
factor-faktor berasal dari keadaan eksternal, dan prakiraan keadaan eksternal dan internal serta disebut sebagai profil kesempatan dan antangan lingkungan kesempatan
dan tantangan sebagai aparatur pelaksana. Mengenai jenis dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif, maka data yang diperoleh bersifat deskriptif berbentuk kata dan kalimat dari hasil wawancara, hasil observasi lapangan serta data atau hasil dokumentasi
lainnya. Berdasarkan tehnik analisis data kualitatif data-data tersebut dianalisis selama penelitian berlangsung. Analisis data yang akan dilakukan dalam penelitian ini
menggunakan beberapa kategori dengan beberapa indicator yang dianggap sesuai dengan permasalahan penelitian dan kerangka teori yang telah diuraikan sebelumnya. Kategori-
kategori tersebut antara lain sebagai berikut :
1. Strengths kekuatan adalah merupakan kondisi kekuatan yang terdapat
dalam organisas, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan factor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek
atau konsep bisnis itu sendiri. Yang dapat dilihat dari pertanyaan sebagai berikut :
a. Bagaimana cara untuk mempertahankan strategi pariwisata
b. Strategi apakah yang akan dilakukan agar lebih berkembang
c. Apa saja kekuatan yang ada dilokasi
Pariwisata Pantai Muara Indah
d.
Ada atau tidaknya manfaat dari adanya objek wisata
Pantai Muara Indah e.
Ada atau tidaknya evaluasi terhadap program atau kegiatan pariwisata 2.
Weaknesses kelemahan merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kelemahan yang
dianalisis merupakan factor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. Diantaranya :
a. Strategi yang dilakukan stakeholder untuk menindak lanjuti kelemahan
pariwisata b.
Cara pemerintah kota untuk memperbaiki sarana dan prasarana pariwisata
c. Kelemahan pariwisata diakibatkan apa kurangnya dukungan dari
pemerintah d.
Apa sebab Pantai Muara Indah kurang diminai pengunjung e.
Adakah kegiatan untuk mensosialisasi pariwisata agar diminati pengunjung
3. Opportunities peluang merupakan kondisi peluang berkembang dimasa
datang yang terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan perluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis iu sendiri, misalnya competitor,
kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar, pertanyaannya sebagai berikut :
a. Pariwisata peluang untuk pemerintah dan masyarakat
b. Factor apa yang menyebabkan pariwisata merupakan peluang untuk
aset daerah c.
Adakah keuntungan untuk Pendapatan Asli Daerah dalam peluang pariwisata
d. Cara peluang masyarakat akan adanya peluang Pantai Muara Indah
untuk mencukupi kehidupannya 4.
Threats ancaman merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu organisasi, proyek atau konsep bisnis itu
sendiri a.
Cara dalam menanggapi ancaman pariwisata bagi pemerintah dan masyarakat
b. Strategi apa yang dilakukan untuk mengatasi ancaman pariwisata
c. Hubungan kerja dan bagaimana cara mengatasinya
d. Bentuk atau jenis hukum yang mengatur apabila adanya
penyalahgunaan pariwisata untuk kepentingan pribadi.
4.1. Identitas Informan Penelitian
Penelitian mengenai Strategi Pengembangan Pariwisata Pantai Muara Indah Kota Gunungsitoli. Penelitian infomrannya penulis menggunakan
teknik purposive sampling sampel bertujuan. Adapun informan-informan yang penulis tentukan, merupakan orang-orang yang menurut penulis
memiliki informan yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Informan dalam penelitian ini adalah stakeholders semua pihak baik
aparatur pelaksana, para seksi, pihak-pihak lain yang terlibat dalam penyelenggaraan pariwisata. Aparatur pelaksana yang dijadikan informan
dalam peneliti ini adalah pegawai-pegawai di Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kota Gunungsitoli.
Informan penelitian ini selain aparatur pelaksana sebagai key informan, untuk keabsahan data dan untuk dapat menggali secara mendalam mengenai
penelitian ini makan penulis pun mengambil informan di luar aparat pelaksana. Informan terebut antara lain yaitu masyarakat yang ada dalam
perjalanan menuju lokasi pariwisata, seperti penduduk disekitar Pantai Muara Indah di Kota Gunungsitoli, dan penjual yang berada di area objek
wisata Informan yang dijadikan objek dalam penelitian Startegi
Pengembangan Pariwisata Pantai Muara Indah di Kota Gunungsitolidi ambil sebanyak7 orang yang terdiri dari
:
a.
Informan kunci key informan, dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang Pariwisata Kota Gunung Sitoli yaitu Bpk. Serius Zendrato,
S.Pd
b.
Informan utama, dalam penelitian ini adalah Kepala Seksi Pengembangan Potensi dan Promosi Pariwisata Kota Gunung Sitoli
yaitu Bpk. Yafaowoloo Gea, SS , Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Pariwisata Kota Gunung Sitoli yaitu Bpk. Yaserman Zendrato, S.Pd
dan Staff nya Bpk. Jhon Fisher Sihura, A.Md , Kepala Subbag Umum dan Kepegawain Kota Gunungsitoli yaitu Ibu Yuliana Hulu.
c.
Informan tambahan, dalam penelitian ini adalah Pedagang yaitu Bpk. Helumbowo Zendrato , Penambak Ikan di kawan Pantai Muara Indah
yaitu Bpk. Tali’aro Ziliwu dan Bualasokhi Telaumbanua. Untuk menjamin keabsahan dan informasi yang diperoleh selama penelitian,
berikut penulis menguraikan data mengenai identtas informan dalam penelitian :
Tabel 4. 1 : Identitas Informan Penelitian
No Nama
Pendidikan Pekerjaan
1 Serius Zendrato, S.Pd
S1 Kepala Bidang Pariwisata Kota
Gunungsitoli 2
Yafaowoloo Gea, SS S1
Kepala Seksi Pengembangan Potensi dan Promosi Pariwisata Kota
Gunungsitoli 3
Yaserman Zendrato, S.Pd S1
Kepala Seksi Sarna dan Prasarana Pariwisata Kota Gunungsitoli
4 Jhon Fisher Sihura, A.Md
D3 Staff Seksi Sarana dan Prasana
Pariwisata Kota Gunungsitoli 5
Yuliana Hulu SLTA
Kepala Subbag Umum dan Kepegawaian Kota Gunungsitoli
6 Helumbowo Zendrato
SD Pedagang
7 Tali’aro Ziliwu
- Nelayan
Sumber : Penulis, 2015
4.2. Deskripsi Hasil Wawancara
4.2.1.
Faktor Internal 4.2.1.1.
Strenghts kekuatan
1. Kepala Bidang Pariwisata Kota Gunungsitoli Serius Zendrato, S.Pd
a. Bagaimana cara untuk mempertahankan strategi pariwisata yang ada di
Kota Gunungsitoli? Focus utamanya itu, masyarakat didasarkan dan dididik
kode etik internasional akan adanya Pariwisata.
b. Startegi apakah yang akan dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata
Kebudayaan Pemuda dan Olahraga agar pariwisata di kota Gunungsitoli semakin berkembang?
Memberikan pelatihan dan pendidikan kepada masyarakat dan siswai SMK Pariwisata yang nantinya
mereka akan memberi kemajuan disektor pariwisata Kota Gunungsitoli
c. Sebutkan Strenghts kekuatan yang dimiliki Dinas Pariwisata
Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kota Gunungsitoli? Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga
merupakan prioritas pembangunan pariwisata yang di percayakan pemerintahan Kota Gunungsitoli dalam
mengelola objek wisata dimana Gunungsitoli merupakan pintu gerbang Kepulauan Nias.
d. Sebutkan kekuatan yang ada dilokasi pariwisata Pantai Muara Indah?
Memiliki hutan mangrove dan biota laut yang hidup disekitar akar mangrove , dimana beberapa biota laut
yang berada di Muara Indah tidak dapat ditemui di daerah lain.
e. Bagaimana manfaat baik dari internal dan eksternal bagi masyarakat
sekitas akan adanya Sternghts kekuatan yang ada di Pantai Muara Indah?
Pasti jelas ada manfaat baik internal maupun eksternal, dilihat dari potensi alamnya, maka masyarakat dapat
memanfaatkan sumber daya alamnya untuk mencukupi kehidupan mereka sehari-hari, seperti berjualan diarea
lokasi Pantai Muara Indah , menambak ikan dan menjualnya kepada pengunjung maka terjadi lah
pertukaran barang dan jasa dalam bidang perekonomian.
f. Bagaimana strategi program untuk perkembangan Pariwisata Pantai
Muara Indah di Kota Gunungsitoli? Dinas telah mengajukan proposal untuk dibentuknya
desainmaket pengembangan pariwisata Muara Indah, pada Tahun 2013 Pemerintah Kota Gunungsitoli telah
membuat desainmaket pengembangan Pariwisata Pantai Muara Indah dan Tahun 2014 telah dibangun
lahan parkir dan gazebo di kawasan objek wisata Muara Indah
Deskripsi wawancara dengan Kepala Bidang Pariwisata Bapak Yaserman Zendrato, S.Pd mengenai Strenghts Kekuatan :
“Masyarakat didasarkan dan dididik dengan kode etik internasional akan adanya Pariwisata. Dengan memberikan pelatihan dan
pendidikan kepada masyarakat dan siswai SMK Pariwisata yang nantinya mereka akan memberi kemajuan disektor pariwisata kota
Gunungsitoli. Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga merupakan prioritas pembangunan pariwisata yang di percayakan
pemerintahan Kota Gunungsitoli dalam mengelola objek wisata dimana diketahui Gunungsitoli merupakan pintu gerbang Kepulauan
Nias, Muara Indah merupakan Objwek wisata bahari yang memiliki hutan mangrove dan biota laut yang hidup disekitar akar mangrove ,
dimana beberapa biota laut yang berada di Muara Indah tidak dapat ditemui di daerah lain. Dengan adanya Muara Indah masyarakat yang
berada di sekitar kawasn objek wisata tersebut dapat memanfaatkan sumber daya alamnya untuk mencukupi kehidupan mereka sehari-
hari, seperti berjualan diarea lokasi Pantai Muara Indah , menambak ikan dan menjualnya kepada pengunjung sehingga terjadi lah
pertukaran barang dan jasa dalam bidang perekonomian. Dalam Strategi Pengembangan Pariwisata Pantai Muara Indah dinas telah
mengajukan proposal untuk dibentuknya desainmaket pengembangan pariwisata Muara Indah, pada Tahun 2013
Pemerintah Kota Gunungsitoli telah membuat desainmaket pengembangan Pariwisata Pantai Muara Indah dan Tahun 2014 telah
dibangun lahan parkir dan gazebo di kawasan objek wisata Muara Indah.”
2.Kepala Seksi Pengembangan Potensi dan Promosi Pariwisata Kota Gunungsitoli Yafaowoloo Gea, SS
a. Bagaimana cara untuk mempertahankan strategi pariwisata yang ada di Kota
Gunungsitoli? Menurut bapak adanya komitmen dan sinergi antara
pemerintah, stakeholder, dan masyarakat sekitar dalam melestarikan objek wisata dan mampu menerima
pariwisata.
b.
Startegi apakah yang akan dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga agar pariwisata di kota
Gunungsitoli semakin berkembang?
Melakukan pembenahan yaitu melalui pembangunan sarana dan prasarana, mensosialisasikan sadar wisata
kepada masyarakat, menjaga kebersihan, dan meningkatkan promosi melalui brosur dan
mediasosial, dan membuat event yang mendatangkan wisatawan dalam maupun luar negri.
c.
Sebutkan Strenghts kekuatan yang dimiliki Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kota Gunungsitoli?
Gunungsitoli ialah pintu gerbang Nias sehingga Kota Gunungsitoli menjadi tempat wisata utama, memiliki
akomodasi pariwisata terlengkap seperti hotel, memiliki pusaka peninggalan sejarah yang sekarang
beberapa diantara sudah diletakkan didalam musem , dan
memiliki sekolah dan unviersitas yang menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas
yang berpendidikan wisata.
d.
Sebutkan kekuatan yang ada dilokasi pariwisata Pantai Muara Indah?
Dulunya pariwisata Pantai Muara Indah objek wisata utama yan memiliki view yang indah dan banyaknya ikan
e.
Bagaimana manfaat baik dari internal dan eksternal bagi masyarakat sekitas akan adanya Sternghts kekuatan yang ada di Pantai Muara
Indah?
Dari Internal masyarakat dapat meningkatkan taraf ekonomi mereka yang dimana membuka lapangan
kerja bagi masyarakat dan dari factor eksternal dapat meningkatkan PAD.
f.
Bagaimana strategi program untuk perkembangan Pariwisata Pantai Muara Indah di Kota Gunungsitoli?
Pertama melakukan pembenahan saran dan prasarana infrastrktur dan promosi Pantai Muara Indah,
meningkatkan SDM yang ahli dalam mengembangkan pariwisata, dan kemudian membuat brosurproposal
kerjasama bagi investor yang mau menanamkan modalnya dalam pengembangan desainmaket objek
wisata Pantai Muara Indah.
Deskripsi wawancara dengan Kepala Seksi Pengembangan Potensi dan Promosi Pariwisata Kota Gunungsitoli Yafaowoloo Gea, SSmengenai
strengths kekuatan : ” Harus adanya komitmen dan sinergi antara pemerintah,
stakeholder, dan masyarakat sekitar dalam melestarikan objek wisata dan mampu menerima pariwisata.
Melakukan pembenahan melalui pembangunan sarana dan prasarana,
mensosialisasikan sadar wisata kepada masyarakat, menjaga kebersihan, dan meningkatkan promosi melalui
brosur dan mediasosial, dan membuat event yang mendatangkan wisatawan dalam maupun luar negri.
Gunungsitoli menjadi tempat wisata utama karena pintu gerbang dari Nias,yang memiliki akomodasi pariwisata
terlengkap seperti hotel. Gunungsitoli memiliki pusaka peninggalan sejarah yang sekarang beberapa diantara
sudah diletakkan didalam musem , dan memiliki sekolah dan unviersitas yang menghasilkan sumber daya manusia
yang berkualitas yang berpendidikan wisata.
Dulunya pariwisata Pantai Muara Indah objek wisata utama yan
memiliki view yang indah dan banyaknya ikan
Dari Internal masyarakat dapat meningkatkan taraf ekonomi mereka
yang dimana membuka lapangan kerja bagi masyarakat dan dari factor eksternal dapat meningkatkan PAD.
Dalam program strategi pengembangan Pantai Muara Indah pertama dilakukan pembenahan saran dan
prasarana infrastrktur dan promosi Pantai Muara Indah, meningkatkan SDM yang ahli dalam mengembangkan
pariwisata, dan kemudian membuat brosurproposal kerjasama bagi investor yang mau menanamkan
modalnya dalam pengembangan desainmaket objek wisata Pantai Muara Indah.
3.Kepala Seksi Sarna dan Prasarana Pariwisata Kota Gunungsitoli Yaserman Zendrato, S.Pd
a. Bagaimana cara untuk mempertahankan strategi pariwisata
yang ada di Kota Gunungsitoli? Perlunya peran masyarakat untuk menjaga
kelestarian wisata dan adanya peran pemerintah dalam mengembangkan objek wisata
b.Startegi apakah yang akan dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemudadan Olahraga agar
pariwisata di kota Gunungsitoli semakin berkembang? Pendidikan dan pelatihan kepada masyarakat dari
enam kecamatan yang dekat dengan objek wisata
dan memberi pelatihan terhadap siswai SMK pariwisata
c. Sebutkan Strenghts kekuatan yang dimiliki Dinas
Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kota Gunungsitoli?
Diharapkan dengan adanya SDM yang sekarang ini dimiliki Dinas Pariwisata
Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kota Gunungsitoli mampu memajukan destinasi
pariwisata Kota Gunungsitoli
d.Sebutkan kekuatan yang ada dilokasi pariwisata Pantai Muara Indah?
Potensi Pantai Muara Indah ialah memiliki tanaman hutan bakau
e. Bagaimana manfaat baik dari internal dan eksternal bagi
masyarakat sekitair akan adanya Sternghts kekuatan yang ada di Pantai Muara Indah?
Ya sudah pasti memiliki manfaat dimana meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan
memanfaatkan potensi alam yang dimiliki Pantai Muara Indah
f. Bagaimana strategi program untuk perkembangan Pariwisata
Pantai Muara Indah di Kota Gunungsitoli? Telah dibuatnya desain dan dari perencanaan
pengembangan objek wisata Pantai Muara Indah telah dibuat gazebo dan lahan parkir, sehingga
sekarang dinas dan pemerintah sedangkan melakukan promosi melalui brosur untuk dilirik oleh
investor yang mau bekerjasama dalam strategi pengembangan objek wisata Pantai Muara Indah.
Deskripsi wawancara dengan Kepala Seksi Sarna dan Prasarana Pariwisata Kota Gunungsitoli Bapak Yaserman Zendrato, S.Pd
mengenai Strenghts Kekuatan :
“ Perlunya peran masyarakat untuk menjaga kelestarian wisata dan adanya peran pemerintah
dalam mengembangkan objek wisata. Dilakukannya pendidikan dan pelatihan kepada masyarakat dari
enam kecamatan yang dekat dengan objek wisata dan memberi pelatihan terhadap siswai SMK
pariwisata. Dengan adanya SDM yang sekarang ini dimiliki Dinas PariwisataKebudayaan Pemuda dan
Olahraga Kota Gunungsitoli mampu memajukan destinasi pariwisata Kota Gunungsitoli. Potensi
Pantai Muara Indah ialah memiliki tanaman hutan bakau, manfaat bagi masyarakat meningkatkan taraf
hidup dengan memanfaatkan potensi alam yang dimiliki Pantai Muara Indah. Strategi
pengembangannya telah dibuatdesain diantarnya telah dibuat gazebo dan lahan parkir di kawasan
wisata Muara Indah, sehingga sekarang dinas dan pemerintah sedang giat melakukan promosi melalui
brosur agar ada para investor yang mau bekerjasama dalam strategi pengembangan objek wisata Pantai
Muara Indah.”
4.Staff Seksi Sarana dan Prasana Pariwisata Kota Gunungsitoli Jhon Fisher Sihura, A.Md
a. Bagaimana cara untuk mempertahankan strategi pariwisata
yang ada di Kota Gunungsitoli? Membuat program tentang kepariwisataan yang
dijadikan rencana program kerja Kota Gunungsitoli dan mencoba melakukan koordinasi
dan konsultasi antar pemerintah sumatera utara dan pusat dalam sector pariwisata
b.Startegi apakah yang akan dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemudadan Olahraga agar
pariwisata di kota Gunungsitoli semakin berkembang? Pertama menyusun rencana kerja Disparbudpora,
Melakukan sosialisasi program kerja Disparbudpora kepada setiap steakholder,
Melaksankan kegiatan pembangunan pariwisata Kota Gunungsitoli, dan terakhir melaksanakan
promosi membuat brosur kepariwisataan dengan melakukan pemilihan putri pariwisata
c. Sebutkan Strenghts kekuatan yang dimiliki Dinas
Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kota Gunungsitoli?
Disparbudpora adalah prioritas pembangunan Kota Gunungsitoli dan dipercayakan pemerintah
dalam mengelola objek wisata
d.Sebutkan kekuatan yang ada dilokasi pariwisata Pantai Muara Indah?
Dulu pernah ada peneliti dari luar negri melakukan riset di Pantai Muara Indah mengenai
hutan mangrove yang terdapat dikawasan tersebut, setelah dilakukannya penelitian ternyata Muara
Indah memiliki jenis hutan mangrove terlengkap no.4 se-asia.
e. Bagaimana manfaat baik dari internal dan eksternal bagi
masyarakat sekitair akan adanya Sternghts kekuatan yang ada di Pantai Muara Indah?
Dengan adanya hutan mangrove menjadi benteng melawan ombak laut, memacu keinginan
masyarakat untuk membangun kios-kios untuk berjualan, karena banyaknya biota laut yang
langka masyarakat setempat memanafaatkan situasi untuk menjualnya sebagai hasi pendapatan
mereka.
f. Bagaimana strategi program untuk perkembangan Pariwisata
Pantai Muara Indah di Kota Gunungsitoli? Pembuatan desainmaket, telah terealisasi gazebo
dan lahan parkir. Dan kemudian pemerintah ingin mempromosikan Muara Indah melalui brosur.
Deskripsi wawancara dengan Staff Seksi Sarana dan Prasarana Kota Gunungsitoli yaitu Bapak Jhon Fisher Sihura, A.Md mengenai
strengths kekuatan :
“ Membuat program tentang kepariwisataan yang dijadikan rencana program kerja Kota
Gunungsitoli dan mencoba melakukan koordinasi dan konsultasi antar pemerintah sumatera utara
dan pusat dalam sector pariwisata. Agar destinasi pariwisata dapat berkembang maka pertama
menyusun rencana kerja Disparbudpora, Melakukan sosialisasi program kerja
Disparbudpora kepada setiap steakholder, Melaksankan kegiatan pembangunan pariwisata
Kota Gunungsitoli, dan terakhir melaksanakan promosi.
Disparbudpora adalah prioritas pembangunan Kota Gunungsitoli dan
dipercayakan pemerintah dalam mengelola objek wisata Dulu pernah ada peneliti dari luar negri
melakukan riset di Pantai Muara Indah, setelah dilakukannya penelitian ternyata Muara Indah
memiliki jenis hutan mangrove terlengkap no.4 se- asia. Dengan adanya hutan mangrove menjadi
benteng melawan ombak laut, memacu keinginan masyarakat untuk membangun kios-kios untuk
berjualan, banyaknya biota laut yang langka
masyarakat memanafaatkan situasi untuk menjualnya sebagai hasi pendapatan. Strategi
penembangan Pantai Muara Indah dengan pembuatan desainmaket, telah terealisasi gazebo
dan lahan parkir. Dan kemudian pemerintah ingin mempromosikan Muara Indah melalui brosur. “
5.Kepala Subbag Umum dan Kepegawaian Kota Gunungsitoli Yuliana Hulu
a. Bagaimana cara untuk mempertahankan strategi pariwisata
yang ada di Kota Gunungsitoli? Melakukan promosi pariwisata Kota Gununsitoli
baik dalam brosur maupun mediasosial
b.Startegi apakah yang akan dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemudadan Olahraga agar
pariwisata di kota Gunungsitoli semakin berkembang? Meningkatkan pendapatan asli daerah PAD dari
segala objek wisata
c. Sebutkan Strenghts kekuatan yang dimiliki Dinas
Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kota Gunungsitoli?
Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga selalu welcome dengan kedatangan
wisatawan mancanegara yang ingin melakukan risetpenelitian. Dengan mendampingi mereka
disetiap objek wisata.
d.Sebutkan kekuatan yang ada dilokasi pariwisata Pantai Muara Indah?
Memiliki jenis hutan mangrove terlengkap no.4 se- asia.
e. Bagaimana manfaat baik dari internal dan eksternal bagi
masyarakat sekitair akan adanya Sternghts kekuatan yang ada di Pantai Muara Indah?
Sudah pasti masyarakat sekitar merasakan manfaat dimana mereka dapat memenuhi
kehidupan sehari-hari dari hasil berjualan disekitar Pantai Muara Indah dan menjual hasil
tangkapan ikan kepada pengunjung.
f. Bagaimana strategi program untuk perkembangan Pariwisata
Pantai Muara Indah di Kota Gunungsitoli? Melakukan promosi melalui brosur dan telah
adanya pembuatan desainmaket, diantaranya telah terealisasi gazebo dan lahan parkir.
Deskripsi wawancara dengan Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian Kota Gunungsitoli dengan Ibu Yuliana
Hulu mengenai strengths kekuatan : “ Melakukan promosi pariwisata Kota Gununsitoli
baik dalam brosur maupun media social. Meningkatkan pendapatan asli daerah PAD dari
segala objek wisata. Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga selalu welcome dengan
kedatangan wisatawan mancanegara yang ingin melakukan risetpenelitian. Dengan mendampingi
mereka disetiap objek wisata. Pantai Muara Indah Memiliki jenis hutan mangrove terlengkap no.4 se-
asia. Bagi masyarakat sekita Pantai Muara Indah sudah pasti merasakan manfaat dimana mereka
dapat memenuhi kehidupan sehari-hari dari hasil berjualan disekitar Pantai Muara Indah dan menjual
hasil tangkapan ikan kepada pengunjung. Strategi dalam pengembangan Muara Indah dilakukannya
promosi melalui brosur dan telah adanya
pembuatan desainmaket, diantaranya telah terealisasi gazebo dan lahan parkir.
4.2.1.2. Weaknesses Kelemahan
1. Kepala Bidang Pariwisata Kota Gunungsitoli Serius Zendrato, S.Pd
a. Strategi apa yang akan ditindak lanjuti oleh stakeholder untuk
memperbaiki kelemahan pariwisata di Kota Gunungsitoli? Dengan cara melakukan stratgei pendidikan dan
pelatihan DIKLAT di Dinas Pariwisata kebudayaan Pemuda dan Olahraga yang ada di Kota Gunungsitoli,
menyadarkan DARWIS sadar pariwisata kepada masyarakat Kota Gunungsitoli , melakukan kerjasama
antara pihak swasta, pemerintah dan masyarakat.
b. Apa weakness kelemahan yang dimiliki oleh Dinas Pariwisata
Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kota Gunungsitoli? Keberadaan Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda
dan Olahraga melaksanakan tugas pokok dan fungsinya yang jelas dan terarah sesuai dengan
kewenangannya belum diatur secara jelas dengan peraturan yang berlaku.
c. Sarana dan prasarana menuju objek wisata kurang di perhatkan,
dengan tidak adanya petunjuk jalan dan publikasi, bagaimana tindakan pemerintah untuk memperbaikinya?
Kalau berbicara sarana dan prasarana, kita koordinasi dengan Dinas Perhubungan untuk
memperbaikinya. Dan adanya kerjasama dengan pihak masyarakat sekitar.
d. Bagaimana dengan kelemahan factor Pantai Muara Indah, apa
mungkin factor kelemahan disebabkan kurang dukungan dari pemerintah? Bagaimana cara mengatasinya?
Sebenarnya didukung pemerintah. Namun kalau masyarakatnya menolak ya sama saja. Sesuatu
perencanaan itu ya dimulai dari bawah kemudian keatas, dengan maksud itu lah perencanaan. Sehingga
kita cari titik temu dan itulah perencanaan bersama untuk mengatasinya.
e. Apa factor-faktor yang menyebabkan Pantai Muara Indah
kurang ramai pengunjung dibandingkan dengan pantai yang lain ?
Factor sarana dan prasarana nya yang kurang, kemudian tingkat kesadaran masyarakat DARWIS
sadar pariwisata dari desa tersebut kurang perhatian
f. Adakah strategi program untuk mensosialisasikan pengembangan
pariwisata Pantai Muara Indah agar menarik para pengunjung? Mensosialisasikan pariwisata Pantai Muara Indah
melalui brosur, siaran radio dan VCD selayang pandang Kota Gunungsitoli.
Deksripsi wawancara denga Kepala Bidang Pariwisata Kota Gunungsitoli mengenai weaknesses kelemahan :
“ Dengan cara melakukan pendidikan dan pelatihan DIKLAT di Dinas Pariwisata
kebudayaan Pemuda dan Olahraga yang ada di Kota Gunungsitoli, menyadarkan DARWIS
sadar pariwisata kepada masyarakat, melakukan kerjasama antara pihak swasta,
pemerintah dan masyarakat. Keberadaan Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya yang jelas dan terarah sesuai dengan kewenangannya
belum diatur secara jelas dengan peraturan yang berlaku. Berbicara sarana dan prasarana, perlu
koordinasi dengan Dinas Perhubungan untuk memperbaikinya. Dan adanya kerjasama dengan
pihak masyarakat sekitar. Fakor kelemahan Muara Indah sebenarnya didukung pemerintah.
Namun masyarakatnya menolak, Sesuatu perencanaan itu dimulai dari bawah kemudian
keatas, Sehingga kita cari titik temu dan itulah perencanaan bersama untuk mengatasinya.
Muara Indah sepi pengunjung karena factor sarana dan prasarana nya yang kurang, dan
tingkat kesadaran masyarakat DARWIS sadar pariwisata dari desa tersebut kurang perhatian.
Upaya dalam mensosialisasikan pariwisata Pantai Muara Indah melalui brosur, siaran radio
dan VCD selayang pandang Kota Gunungsitoli.”
2. Kepala Seksi Pengembangan Potensi dan Promosi Pariwisata Kota
Gunungsitoli Yafaowoloo Gea, SS a.
Strategi apa yang akan ditindak lanjuti oleh stakeholder untuk memperbaiki kelemahan pariwisata di Kota Gunungsitoli?
Dengan cara memperbaiki kelemahan yang seharusnya ada program, mensadarkan DARWIS sadar
pariwisata, dan bekerj sama dengan pihak swasta dan masyarakat.
b. Apa weakness kelemahan yang dimiliki oleh Dinas Pariwisata
Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kota Gunungsitoli? Adanya pembatasan budget dana, tingkat
pengetahuan dan kemampuan SDM belum berjalan proposional dan professional.
c. Sarana dan prasarana menuju objek wisata kurang di perhatkan,
dengan tidak adanya petunjuk jalan dan publikasi, bagaimana tindakan pemerintah untuk memperbaikinya?
Mengkoordinasi dengan Dinas Perhubungan dan Dinas Kelautan, masalahnya harus ada sygn system
atau pentujuk arah untuk mencapai lokasi
d. Bagaimana dengan kelemahan factor Pantai Muara Indah, apa
mungkin factor kelemahan disebabkan kurang dukungan dari pemerintah? Bagaimana cara mengatasinya?
Sebenarnya pemerintah mendukung, akan tetapi pemerintah terbatas dikarenakan pemerintah memberi
batasan anggaran dana. Caranya pemerintah melakukan promosi dan melakukan pembuatan
proposal untuk menarik minat para investor untuk mau menanam modalnya dalam mengembangkan
Pantai Muara Indah
e. Apa factor-faktor yang menyebabkan Pantai Muara Indah kurang
ramai pengunjung dibandingkan dengan pantai yang lain ? Kurangnya informasi setelah destinasinya telah
tersedia, kurangnya publikasi karena akses disana terbatas, kurangnya kenyamanan pengunjung karena
Pantai Muara Indah tidak terawat dengan baik.
f. Adakah strategi program untuk mensosialisasikan pengembangan
pariwisata Pantai Muara Indah agar menarik para pengunjung? Untuk meningkatkan pelayanan terhadap para
pengunjung maka perlu dilakukan peningkatan sarana prasarana. Sarana dan prasarana yang ditingkatkan
dengan cara merencanakan pembangunan beberapa bangunan seperti yang telah di desainmaket.
Deskripsi wawancara dengan Kepala Seksi Pengembangan Potensi dan Promosi Pariwisata Kota Gunungsitoli yaitu Bapak Yafaowoloo Gea,
SS mengenai weaknesses kelemahan : “ Memperbaiki kelemahan yang seharusnya ada
program, mensadarkan DARWIS sadar pariwisata, dan bekerjsama dengan pihak swasta dan masyarakat.
Disparbudpora memiliki kelemahan yaitu pembatasan budget dana, tingkat pengetahuan dan
kemampuan SDM belum berjalan proposional dan professional. Melengkapi sarana dan prasarana
mengkoordinasi dengan Dinas Perhubungan dan
Dinas Kelautan. Sebenarnya pemerintah mendukung factor kelemahan Muara Indah, akan tetapi
pemerintah terbatas dikarenakan pemerintah memberi batasan anggaran dana. Maka dari itu pemerintah
melakukan promosi dan pembuatan proposal untuk menarik minat para investor untuk mau menanam
modalnya dalam mengembangkan Pantai Muara Indah.Kurangnya informasi setelah destinasinya telah
tersedia, kurangnya publikasi karena akses disana terbatas, kurangnya kenyamanan pengunjung karena
Pantai Muara Indah tidak terawat dengan baik.Untuk meningkatkan pelayanan terhadap para pengunjung
Muara Indah maka perlu dilakukan peningkatan sarana prasarana. Sarana dan prasarana yang
ditingkatkan dengan cara merencanakan pembangunan beberapa bangunan seperti yang telah
di desainmaket. “
3. Kepala Seksi Sarna dan Prasarana Pariwisata Kota Gunungsitoli
Yaserman Zendrato, S.Pd a.
Strategi apa yang akan ditindak lanjuti oleh stakeholder untuk memperbaiki kelemahan pariwisata di Kota Gunungsitoli?
Strategi yang dilakukan yaitu mengadakan pendidikan dan latihan yang berbasis kepariwisataan, mengikuti
seminar-seminar yang berkaitan dengan pariwisata, mempromosikan objek wisata yang ada di Kota
Gunungsitoli ke pameran-pameran.
b. Apa weakness kelemahan yang dimiliki oleh Dinas Pariwisata
Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kota Gunungsitoli? SDM yang tidak professional dan terbatasnya dana
dalam melaksanakan akegiatan yang berhubungan dengan kepariwisataan.
c. Sarana dan prasarana menuju objek wisata kurang di perhatkan,
dengan tidak adanya petunjuk jalan dan publikasi, bagaimana tindakan pemerintah untuk memperbaikinya?
Dengan telah dibuatnya maket maka diharpakan adanya kerjasama antara Dinas PU dan Dinas
Perhubungan dalam melengkapi sarana dan prasarana.
d. Bagaimana dengan kelemahan factor Pantai Muara Indah, apa
mungkin factor kelemahan disebabkan kurang dukungan dari pemerintah? Bagaimana cara mengatasinya?
Pemerintah telah berusaha dalam mengurangi factor kelemahan dari Pantai Muara Indah akan tetapi
terbatasnya dana yang menghalagi proses pengembangan pariwisata Pantai Muara Indah.
e. Apa factor-faktor yang menyebabkan Pantai Muara Indah kurang
ramai pengunjung dibandingkan dengan pantai yang lain ? Dapat dilihat dari sarana dan prasrananya seperti
kurangnya terawatt Pantai Muara Indah, tidak adanya publikasi dan petunjuk jalan, kondisi
infrastruktur yang kurang baik.
f. Adakah strategi program untuk mensosialisasikan pengembangan
pariwisata Pantai Muara Indah agar menarik para pengunjung? Melakukan promosi melalui brosur, dan VCD
selayang pandang Kota Gunungsitoli.
Deskripsi wawancara dengan Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Kota Gunungsitoli yaitu Bapak Yaserman Zendrato, S.Pd mengenai
weaknesses kelemahan : Strategi yang dilakukan mengadakan pendidikan dan
latihan yang berbasis kepariwisataan, mengikuti seminar-seminar yang berkaitan dengan pariwisata,
mempromosikan objek wisata yang ada di Kota Gunungsitoli ke pameran-pameran.. kelemahannya
SDM yang tidak professional dan terbatasnya dana dalam melaksanakan kegiatan yang berhubungan
dengan kepariwisataan.Dengan dibuatnya maket maka diharpakan adanya kerjasama antara Dinas PU dan
Dinas Perhubungan dalam melengkapi sarana dan prasarana.Pemerintah telah berusaha dalam
mengurangi factor kelemahan dari Pantai Muara Indah akan tetapi terbatasnya dana yang menghalagi proses
pengembangan pariwisata Pantai Muara Indah. Dilihat dari sarana dan prasrananya seperti kurangnya terawat
Pantai Muara Indah, tidak adanya publikasi dan petunjuk jalan, kondisi infrastruktur yang kurang
baik.Melakukan promosi melalui brosur, dan VCD selayang pandang Kota Gunungsitoli.
4. Staff Seksi Sarana dan Prasana Pariwisata Kota Gunungsitoli Jhon
Fisher Sihura, A.Md a.
Strategi apa yang akan ditindak lanjuti oleh stakeholder untuk memperbaiki kelemahan pariwisata di Kota Gunungsitoli?
Dengan keterbatasannya dana sehingga giat melaksanakan kegiatan promosi untuk
mengembangkan pariwisata dan mengambil perhatian dari pihak kementrian pariwisata.
b. Apa weakness kelemahan yang dimiliki oleh Dinas Pariwisata
Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kota Gunungsitoli? Masalah pendanaan yang dialokasi ke pariwisata,
kurangnya SDM yang berbesik pariwisata, kurangnya peraturan hokum yang mengatur tentang
kepariwisataan oleh produk pemerintahan dan DPR
c. Sarana dan prasarana menuju objek wisata kurang di perhatkan,
dengan tidak adanya petunjuk jalan dan publikasi, bagaimana tindakan pemerintah untuk memperbaikinya?
Tetap gigih melakukan promosi melalui brosur dan siap mendampingi salah satu peneliti ke objek wisata
d. Bagaimana dengan kelemahan factor Pantai Muara Indah, apa
mungkin factor kelemahan disebabkan kurang dukungan dari pemerintah? Bagaimana cara mengatasinya?
Dinas telah membuat desain Pantai Muara Indah dengan adanya desain dapat dijual ke investor,
dengan adanya investor mampu memberikan jalan pembangunan
e. Apa factor-faktor yang menyebabkan Pantai Muara Indah kurang
ramai pengunjung dibandingkan dengan pantai yang lain ? Kurangnya fasilitas public dan fasilitas pariwisata
seperti wahana permainan anak.
f. Adakah strategi program untuk mensosialisasikan pengembangan
pariwisata Pantai Muara Indah agar menarik para pengunjung? Melakukan promosi, melakukan penataan kawasan
Pantai Muara Indah dengan pembuatan 5 unit gazebo dan lahan parkir.
Deskripsi wawancara dengan Staff Sarana dan Prasarana Pariwisata Kota Gunungsitoli yaitu Bapak Jhon Fisher Sihura, A.Md mengenai
wekanesses kelemahan : Keterbatasannya dana sehingga giat melaksanakan
kegiatan promosi untuk mengembangkan pariwisata dan mengambil perhatian dari pihak kementrian
pariwisata. Masalah pendanaan yang dialokasi ke pariwisata, kurangnya SDM yang berbesik pariwisata,
kurangnya peraturan hokum yang mengatur tentang kepariwisataan oleh produk pemerintahan dan DPR.
Tetap gigih melakukan promosi melalui brosur dan siap mendampingi salah satu peneliti ke objek wisata
Dinas telah membuat desain Pantai Muara Indah dengan adanya desain dapat dijual ke investor, dengan
adanya investor mampu memberikan jalan pembangunan Kurangnya fasilitas public dan fasilitas
pariwisata seperti wahana permainan anak. Melakukan promosi, melakukan penataan kawasan Pantai Muara
Indah dengan pembuatan 5 unit gazebo dan lahan parkir.
5. Kepala Subbag Umum dan Kepegawaian Kota Gunungsitoli Yuliana
Hulu a.
Strategi apa yang akan ditindak lanjuti oleh stakeholder untuk memperbaiki kelemahan pariwisata di Kota Gunungsitoli?
Membuat kerjasama antara pemerintah dengan swasta dengan investor
b. Apa weakness kelemahan yang dimiliki oleh Dinas Pariwisata
Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kota Gunungsitoli? Kurangnya SDM yang professional yang berbesik
pariwisata
c. Sarana dan prasarana menuju objek wisata kurang di perhatkan,
dengan tidak adanya petunjuk jalan dan publikasi, bagaimana tindakan pemerintah untuk memperbaikinya?
Kerjasama dengan dinas PU, tatakim, dan lingkungan hidup.
d. Bagaimana dengan kelemahan factor Pantai Muara Indah, apa
mungkin factor kelemahan disebabkan kurang dukungan dari pemerintah? Bagaimana cara mengatasinya?
Dinas telah membuat desain Pantai Muara Indah dengan adanya desain dapat dijual ke investor,
dengan adanya investor mampu memberikan jalan pembangunan
e. Apa factor-faktor yang menyebabkan Pantai Muara Indah kurang
ramai pengunjung dibandingkan dengan pantai yang lain ?
Kurangnya fasilitas public dan fasilitas pariwisata seperti wahana permainan anak. Dan kurangnya
sadar wisata oleh masyarakat setempat.
f. Adakah strategi program untuk mensosialisasikan pengembangan
pariwisata Pantai Muara Indah agar menarik para pengunjung? Melakukan promosi, melakukan penataan kawasan
Pantai Muara Indah dengan pembuatan 5 unit gazebo dan lahan parkir. Dan nantinya diharapakan adanya
kerjasama dengan investor.
Deskripsi wawancara dengan Kepala Subbag Umum dan Kepegawaian Kota Gunungsitoli yaitu Ibu Yuliana Hulu mengenai weaknesses
kelemahan : “Membuat kerjasama antara pemerintah dengan swasta
dengan investor. Kurangnya SDM yang professional yang berbesik pariwisata. Kerjasama dengan dinas PU,
tatakim, dan lingkungan hidup. Dinas telah membuat desain Pantai Muara Indah dengan adanya desain dapat
dijual ke investor, dengan adanya investor mampu memberikan jalan pembangunan. Kurangnya fasilitas
public dan fasilitas pariwisata seperti wahana permainan anak. Dan kurangnya sadar wisata oleh
masyarakat setempat. Melakukan promosi, melakukan penataan kawasan Pantai Muara Indah dengan
pembuatan 5 unit gazebo dan lahan parkir. Dan nantinya diharapakan adanya kerjasama dengan
investor.”
4.2.1.3.
Opportunities
peluang
1. Kepala Bidang Pariwisata Kota Gunungsitoli Serius Zendrato, S.Pd
a. Apa Opportunities peluang yang dimiliki Dinas Pariwisata
Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kota Gunungsitoli? Terdapat diantaranya organisasi dengan sumber daya
manusianya dalam bidang kepemudaan yang masih cukup tinggi minat dan kemauannya untuk berperan aktif dalam
pelaksanaan pembangunan didaerah, sehingga akan merupakan perhatian pemerintah daerah dalam membantu
menyediakan prasarana dan saran sesuai dengan keutuhannya.
b. Bagaimana hubungan pemerintah dan masyarakat terhadap pariwisata?
Masyarakat masih fivety : fivety akan DARWIS sadar pariwisata, sehingga terkadang kurangnya kerjasama yang
baik antar pemerintah dengan masyarakat dalam memajukan perkembangan pariwisata di Kota Gunungsitoli
c. Factor-faktor apa saja yang menyebabkan peluang dari pariwisata
dapat berekembang dan bermanfaat untuk peningkatan aset daerah Kota Gunungsitoli?
Peluang bisnis, jasa, menciptakan lapangan baru,traveling, penginapan atau menyewakan tempat. Dan area sarana dan
prasarana yang cukup dinikmati wisatawan merupakan peluang untuk pemerintah Kota Gunungsitoli.
d. Dalam hal peluang pariwisata apakah ada keuntungan untuk PAD Kota
Gunungsitoli? Peluang PAD sudah pasti jelas ada lah dek.
e. Bagaimana cara peluang masyarakat agar dapat mencukupi kebutuhan
hidupnya yang bergantung pada Pantai Muara Indah? Dengan cara membagi waktunya, antara memenuhi kebutuhan
dan keperluan. Masyarakat bisa mengajarkan memancing bila ada tamu masyarakat bisa menambak ikan.
Deskripsi wawancara dengan Kepala Bidang Pariwisata Kota Gunungsitoli yaitu Bapak Serius Zendrato, S.Pd mengenai
opportunities peluang :
“ Terdapat diantaranya organisasi dengan sumber daya manusianya dalam bidang kepemudaan yang masih cukup
tinggi minat dan kemauannya untuk berperan aktif dalam pelaksanaan pembangunan didaerah, sehingga akan
merupakan perhatian pemerintah daerah dalam membantu menyediakan prasarana dan saran sesuai dengan keutuhannya.
Masyarakat masih fivety : fivety akan DARWIS sadar pariwisata, sehingga kurangnya kerjasama antar pemerintah
dengan masyarakat dalam memajukan perkembangan pariwisata di Kota Gunungsitoli. Peluang bisnis, jasa,
menciptakan lapangan baru,traveling, penginapan atau menyewakan tempat. Dan area sarana dan prasarana yang
cukup dinikmati wisatawan merupakan peluang untuk pemerintah Kota Gunungsitoli. Peluang PAD sudah pasti jelas
ada. Dengan cara membagi waktunya, antara memenuhi kebutuhan dan keperluan. Masyarakat bisa mengajarkan
memancing bila ada tamu masyarakat bisa menambak ikan.”
2. Kepala Seksi Pengembangan Potensi dan Promosi Pariwisata Kota
Gunungsitoli Yafaowoloo Gea, SS a.
Apa Opportunities peluang yang dimiliki Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kota Gunungsitoli?
Memberikan support dan melaksanakan dengan baik disetiap event yang akan diselenggarkan sesuai potensi kemampuan
yang dinas pariwisata miliki
b. Bagaimana hubungan pemerintah dan masyarakat terhadap pariwisata?
Masyarakat seluruhnya masih setengah-setengah hati untuk welcome dengan pariwisata karena sebagian dari mereka
masih memegang kultur adat istiadat yang tinggi. Sehingga dalam mengembangkan potensi pariwisata pemerintah masih
sulit
c. Factor-faktor apa saja yang menyebabkan peluang dari pariwisata
dapat berekembang dan bermanfaat untuk peningkatan aset daerah Kota Gunungsitoli?
Peluang bisnis, jasa, menciptakan lapangan baru,traveling, penginapan atau menyewakan tempat merupakan peluang
untuk pemerintah Kota Gunungsitoli.
d. Dalam hal peluang pariwisata apakah ada keuntungan untuk PAD Kota
Gunungsitoli? PAD sudah pasti jelas ada namun itu diatur oleh dinas BPPT
e. Bagaimana cara peluang masyarakat agar dapat mencukupi kebutuhan
hidupnya yang bergantung pada Pantai Muara Indah? Caranya dengan memberikan jasa,seperti berdagang di area
pantainya, menyewakan perahu- perahunya untuk memancing dan menambak ikan.
Deskripsi wawancara dengan Kepala Seksi Pengembangan Potensi dan Promosi Pariwisata Kota Gunungsitoli yaitu Bapak Yafaowoloo Gea, SS
mengenai opportunities peluang : “ Memberikan support dan melaksanakan dengan baik disetiap
event yang akan diselenggarkan sesuai potensi kemampuan yang dinas pariwisata miliki. Masyarakat seluruhnya masih
setengah-setengah hati untuk welcome dengan pariwisata karena sebagian dari mereka masih memegang kultur adat
istiadat yang tinggi. Sehingga dalam mengembangkan potensi pariwisata pemerintah masih sulit. Dalam Peluang bisnis, jasa,
menciptakan lapangan baru,traveling, penginapan atau menyewakan tempat merupakan peluang untuk pemerintah
Kota Gunungsitoli.PAD sudah pasti jelas ada namun itu diatur oleh dinas BPPT. Masyarakat setempat memberikan
jasa,seperti berdagang di area pantainya, menyewakan perahu- perahunya untuk memancing dan menambak ikan.”
3. Kepala Seksi Sarna dan Prasarana Pariwisata Kota Gunungsitoli
Yaserman Zendrato, S.Pd a.
Apa Opportunities peluang yang dimiliki Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kota Gunungsitoli?
Terdapat diantaranya organisasi dengan sumber daya manusianya dalam bidang kepemudaan yang masih cukup
tinggi minat dan kemauannya untuk berperan aktif dalam pelaksanaan pembangunan didaerah, sehingga akan
merupakan perhatian pemerintah daerah dalam membantu menyediakan prasarana dan saran sesuai dengan
keutuhannya.
b. Bagaimana hubungan pemerintah dan masyarakat terhadap pariwisata?
Sejauh ini masih baik, dilakukannya pelatihan terhadap SMK kepariwsataan yang nantinya dignakan untuk mengembangkan
pariwisata
c. Factor-faktor apa saja yang menyebabkan peluang dari pariwisata
dapat berekembang dan bermanfaat untuk peningkatan aset daerah Kota Gunungsitoli?
Menciptakan lapangan baru dengan pengelolaan yang baik dan mampu menerima hal baru untuk kemajuan pariwisata
yang nantinya merupakan peluang untuk pemerintah Kota Gunungsitoli.
d. Dalam hal peluang pariwisata apakah ada keuntungan untuk PAD Kota
Gunungsitoli? Peluang PAD sudah pasti jelas ada baik itu dari pajak
pembangunan usaha namun semua ditangani oleh dinas BPPT dik.
e. Bagaimana cara peluang masyarakat agar dapat mencukupi kebutuhan
hidupnya yang bergantung pada Pantai Muara Indah? Memberikan kebebasan kepada seluruh masyarakat setempat
dalam memanfatkan sebaik-baiknya seluruh peluang yang ada.
Deskripsi wawancara dengan Kepala Bidang Pariwisata Kota Gunungsitoli yaitu Bapak Serius Zendrato, S.Pd mengenai
opportunities peluang :
Terdapat diantaranya organisasi dengan sumber daya manusianya dalam bidang kepemudaan yang masih cukup
tinggi minat dan kemauannya untuk berperan aktif dalam pelaksanaan pembangunan didaerah, sehingga akan
merupakan perhatian pemerintah daerah dalam membantu menyediakan prasarana dan saran sesuai dengan
keutuhannya. Sejauh ini masih baik, dilakukannya pelatihan terhadap SMK
kepariwsataan yang nantinya dignakan untuk mengembangkan pariwisata
Menciptakan lapangan baru dengan pengelolaan yang baik dan mampu menerima hal baru untuk kemajuan pariwisata
yang nantinya merupakan peluang untuk pemerintah Kota Gunungsitoli.
Peluang PAD sudah pasti jelas ada baik itu dari pajak pembangunan usaha namun semua ditangani oleh dinas BPPT
dik. Memberikan kebebasan kepada seluruh masyarakat setempat
dalam memanfatkan sebaik-baiknya seluruh peluang yang ada.
4. Staff Seksi Sarana dan Prasana Pariwisata Kota Gunungsitoli Jhon
Fisher Sihura, A.Md a.
Apa Opportunities peluang yang dimiliki Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kota Gunungsitoli?
Dinas pariwisata merupakan peluang PAD Kota Gunungsitoli dan pendokrak ekonomi masyarakat
b. Bagaimana hubungan pemerintah dan masyarakat terhadap
pariwisata? Melakukan kerjasama rebilitasi masyarakat dan dinas, dan
memberikan kemudahan izin pendirian usaha kepada pengusaha swasta tampa meribetkan. Yang dulunya harus
melalui Disparbudpora dan Dinas BPPT, namun sekarang melalui Dinas BPPT saja.
c. Factor-faktor apa saja yang menyebabkan peluang dari pariwisata
dapat berekembang dan bermanfaat untuk peningkatan aset daerah Kota Gunungsitoli?
Dari industry pariwisata PAD Kota Gunugsitoli dapat meningkat dengan adanya potensi alam yang dimiliki
disetiap objekwisata seperti penambakan ikan misalnya.
d. Dalam hal peluang pariwisata apakah ada keuntungan untuk PAD
Kota Gunungsitoli? Sebenarnya ada keuntungan PAD Kota Gunungsiotoli,
namun untuk sector kepariwisataan masih belum adanya badan hukum yang jelas mempertegas tentang hasil PAD
dari sector pariwisata
e. Bagaimana cara peluang masyarakat agar dapat mencukupi
kebutuhan hidupnya yang bergantung pada Pantai Muara Indah? Dinas memberikan izin membuka kios-kios untuk berjualan
disekitar Muara Indah.
Definisi wawancara dengan Staff Seksi Sarana dan Prasana Pariwisata Kota Gunungsitoli yaitu Bapak Jhon Fisher Sihura, A.Md mengenai opportunities
peluang :
” Dinas pariwisata merupakan peluang PAD Kota Gunungsitoli dan pendokrak ekonomi masyarakat.
Melakukan kerjasama rebilitasi masyarakat dan dinas, dan memberikan kemudahan izin pendirian usaha kepada
pengusaha swasta tampa meribetkan Dulunya harus melalui Disparbudpora dan Dinas BPPT, namun sekarang
melalui Dinas BPPT saja. Dari industry pariwisata PAD Kota Gunugsitoli dapat meningkat dengan adanya potensi
alam yang dimiliki disetiap objek wisata seperti penambakan ikan misalnya. Sebenarnya ada keuntungan
PAD Kota Gunungsiotoli, namun untuk sector kepariwisataan masih belum adanya badan hukum yang
jelas mempertegas tentang hasil PAD dari sector
pariwisata. Dinas memberikan izin membuka kios-kios untuk berjualan disekitar Muara Indah.”
5. Kepala Subbag Umum dan Kepegawaian Kota Gunungsitoli Yuliana
Hulu a.
Apa Opportunities peluang yang dimiliki Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kota Gunungsitoli?
Akan terbit peraturan yang mengatur tugas pokok dan fungsi yang jelas dan terarah sebagai dasar atau pedoman
pelaksana tugas pokok dan fungsi eselon dilingkungan Disparbupora Kota Gunungsitoli.
b. Bagaimana hubungan pemerintah dan masyarakat terhadap
pariwisata? Kalau masyarakat welcome dan peduli pada wisata,
kesadaran wisata tinggi, memungkin peluang itu ada. Jelas bahwa hubungan pemerintah dengan masyarakat kurang
baik
c. Factor-faktor apa saja yang menyebabkan peluang dari pariwisata
dapat berekembang dan bermanfaat untuk peningkatan aset daerah Kota Gunungsitoli?
Peluang pasti banyak dari pariwisata terhadap peningkatan pendapatan aset daerah, seperti adanya
penginapan atau cottage dan hotel-hotel, restaurant dan rumah makan, wahana permainan dan masih banyak yang
lainnya. Dilihat bagaimana pemerintah mengatur pendapatannya untuk pembangunan kedepan.
d. Dalam hal peluang pariwisata apakah ada keuntungan untuk PAD
Kota Gunungsitoli? Peluang dari pariwisata terhadap PAD, ya dilihat dari
adanya factor-faktor yang menyebabkan pariwisata sebagai aset daerah Kota Gunungsitoli. Jadinya adanya
PAD untuk Kota Gunungsitoli dari sector pariwisata.
e. Bagaimana cara peluang masyarakat agar dapat mencukupi
kebutuhan hidupnya yang bergantung pada Pantai Muara Indah? Masyarakat disekitar Muara Indah berpeluang dalam
bidang perekonomian, adanya pertukaran barang dan jasa.
Deskripsi wawancara dengan Kepala Subbagian Umum dan Kepegawian Kota Gunungsitoli yaitu Ibu Yuliana Hulu mengenai opportunities peluang :
“ Akan terbit peraturan yang mengatur tugas pokok dan fungsi yang jelas dan terarah sebagai dasar atau pedoman
pelaksana tugas pokok dan fungsi eselon dilingkungan Disparbupora Kota Gunungsitoli.. Jika masyarakat
welcome dan peduli pada wisata, kesadaran wisata tinggi, memungkin peluang itu ada. Jelas bahwa hubungan
pemerintah dengan masyarakat kurang baik Peluang pasti banyak dari pariwisata terhadap peningkatan pendapatan
aset daerah, seperti adanya penginapan atau cottage dan hotel-hotel, restaurant dan rumah makan, wahana
permainan dan masih banyak yang lainnya. Dilihat bagaimana pemerintah mengatur pendapatannya untuk
pembangunan kedepan.Peluang dari pariwisata terhadap PAD, dilihat dari adanya factor-faktor yang menyebabkan
pariwisata sebagai aset daerah Kota Gunungsitoli. Jadinya adanya PAD untuk Kota Gunungsitoli dari sector
pariwisata.Masyarakat disekitar Muara Indah berpeluang dalam bidang perekonomian, adanya pertukaran barang
dan jasa.”
4.2.1.4. Threats ancaman