Dampak Fragmentasi Terhadap Biodiversitas

diamati melalui survei pendahuluan, pada setiap jalur dilakukan 2 kali ulangan. Gambar 2 Peta dan ilustrasi jalur pengamatan amphibia lanskap Bukit Tengah Pulau. b. Koridor Koridor yang digunakan adalah pada daerah riparia Sungai Suir dan Jujuan, pada masing sungai dibuat dua jalur dengan arah berlawanan menuju hilir dan hulu dari sungai masing-masing dua transek, jalur pengamatan dibuat sepanjang 500 meter. Setiap jalur ditandai dengan menggunakan GPS dan flagging tape pada setiap 10 meter, pada setiap jalur dilakukan 2 kali ulangan. c. Matriks Jalur pada matriks dibuat sebanyak 6 jalur, 3 jalur dibuat pada masing-masing pada arah utara, timur, barat ditambah diantara bukit tengah pulau dengan Bukit Salo dengan titik awal pada bagian tepi Bukit Tengah Pulau menjauhi area inti, transek yang berada diantara kedua bukit dibuat secara melintang. Jalur dibuat sepanjang 500 meter. Setiap jalur ditandai dengan menggunakan GPS dan flagging tape pada setiap 10 meter, pada setiap jalur dilakukan 2 kali ulangan. Jalur ditempatkan dengan memilih lintasan yang melewati area yang kemungkinan sesuai dengan mikro habitat yang dapat menunjung dispersal pada amphibia diamati melalui survei pendahuluan. Gambar 3 Peta dan ilustrasi jalur pengamatan amphibia lanskap Bukit Salo . 3. Pengumpulan data satwa Penangkapan dan pengumpulan sampel dilakukan dengan mendatangi jalur pengamatan pada malam hari dengan dua kali ulangan untuk setiap jalur. pengamatan malam hari dilakukan pada pukul ±19.00-23.00 WIB. Pengamatan dimulai pada titik nol pada jalur dan difokuskan pada tempat-tempat yang diperkirakan menjadi sarang atau tempat persembunyian amphibia, seperti ranting pohon, di bawah kayu lapuk, diantara akar-akar pohon, di celah-celah batu, di lubang dalam tanah, di bawah tumpukan serasah, atau di tepi sungai. Setiap individu yang tertangkap pada jalur pengamatan dimasukkan ke dalam kantong dan dicatat datanya. Data yang dicatat meliputi jenis, koordinat, waktu ditemukan, aktivitas, posisi horizontal dan vertikal, subtrat. Amphibia yang berhasil dikumpulkan,dibawa untuk diukur panjang dan massa tubuhnya lalu diidentifikasi. Identifikasi satwa dilakukan dengan menggunakan Panduan Lapangan Amfibi Kawasan Ekosistem Leuser Mistar 2003, Amfibi Jawa dan Bali Iskandar 1998.

3.4.1.2. Data Habitat

Komponen habitat yang diamati meliputi suhu udara, substrat, komposisi vegetasi dan penutupan tajuk. Suhu udara dicatat sebelum dan sesudah