Perbandingan Keanekaragaman Jenis Amphibia pada Aliran Sungai Bagiah Hulu dan Hilir
tutupan tajuk yang rapat Mistar 2003. Belum diketahui apakah R. cyanopunctatus
merupakan stream breeding spesies atau bukan namun keberadaannya yang sering ditemukan di didekat sungai di duga spesies ini
menggunakan sungai sebagai lokasi berbiak.
Spesies Fakultatif
Spesies fakultatif merupakan spesies yang mampu menempati dua tipe habitat yang berbeda, terdiri atas tiga bagian yaitu:
1. Area Inti-Koridor Kemungkinan besar dispersal yang terjadi hanyalah pada amphibia yang
memiliki keterikatan dengan sungai seperti amphibia akuatik dan semi akuatik. Sedangkan amphibia terrestrial tidak menunjukkan adanya kemungkinan
penggunaan koridor sebagai dispersal. Hal ini diperkuat hasil uji similaritas Gambar 12 menunjukan bahwa komposisi spesies pada area inti akuatik hampir
identik dengan koridor Sungai Suir mencapai 96. Namun untuk komposisi spesies terrestrial yang diuji dengan indeks similaritas sorensen rata-rata tingkat
kesamaan komposisi spesies adalah 2.28. Beier Noss 1998 menyatakan bahwa penggunaan koridor spesies lebih kepada focal spesies dan lanskap.
Kesesuaian habitat tampaknya merupakan alasan utama dari satwa dalam menggunakan koridor untuk berdispersal. Spesies interior hutan umumnya adalah
amphibia terrestrial dan arboreal, spesies terrestrial yang tidak ditemukan kemungkinan disebabkan oleh kelembaban yang buruk karena faktor edge efek
karena riparia berbentuk linear sempit Burbrink et al. 1998 berpendapat absennya spesies pada koridor mungkin disebabkan oleh kebutuhan untuk
melengkapi siklus hidup yang tidak terpenuhi. R. picturata Selalu dijumpai di tepian sungai-sungai berukuran kecil dan
sedang, pada tumbuhan herba atau akar, kadang-kadang dijumpai agak jauh dari sungai Inger Stuebing 1997. Spesies ini diketahui menghabiskan pada saat
juvenile mereka hidup pada serasah dan ketika dewasa mereka kembali ke sungai Mistar 2003. Mungkin hal ini yang menyebabkan keberadaannya yang tidak
berada jauh dari hutan, demikian pula halnya dengan R. hosii, hanya saja penemuan R. hosii di perkebunan kelapa sawit menunjukan bentuk adaptasi
dengan lingkungan dan diyakini memiliki tingkat keberhasilan yang rendah mengingat jumlah yang ditemukan sangat minim.
2. Area Inti -Matriks Spesies yang ditemukan pada Area inti lebih kepada penghuni hutan, dan ada
beberapa yang juga beradaptasi dengan matriks kelapa sawit. Spesies yang ditemukan didominasi oleh P. leucomystax yang sebenarnya berada pada kaki
bukit yang masih bersemak tidak terlalu jauh dari perkebunan sawit dimana populasinya cukup berlimpah,
P. leucomystax memiliki keterikatan yang kuat
dengan daerah non-hutan Gillespie et al. in press. Sementara didalam hutan
sendiri hanya Polypedates sp saja yang ditemukan di perkebunan kelapa sawit jenis ini lebih banyak ditemukan dari pada hutan, spesies ini diperkirakan baru
bagi dunia ilmiah karena memiliki karakter yang berbeda dengan genus Polypedates yang telah diprediksikan sebelumnya.
L. wayseputiense merupakan spesies hutan yang dikenal bermigrasi menuju sungai untuk berbiak Inger Stuebing 1997, mengingat sisi perbukitan dimana
spesies ini ditemukan tidak didapati adanya aliran sungai. Diyakini spesies ini memasuki matriks untuk berbiak pada parit kecil yang berada tidak begitu jauh
dari posisinya ditemukan, L. wayseputiense menggunakan waktu malam untuk bergerak menuju perairan pada matriks untuk menghindari lingkungan yang
ekstrim dan mungkin menggunakan garis hutan yang tersisa didekatnya sebagai cover disiang hari. Leptobrachium hidup pada lantai hutan berserasah dan
memakan serangga yang berukuran besar. Kaki belakangnya yang pendek membuat pergerakan nya juga hanya berupa loncatan kecil, dewasanya bermigrasi
ke sungai yang berukuran kecil atau sedang untuk berbiak dan meletakan telurnya pada bagian berkolam yang tenang Inger Stuebing 1997. Dispersal lokal
dikenal pada beberapa spesies hutan di perkebunan kelapa sawit Gillespie et al. in press
M. heymonsi sendiri meski diyakini berasal dari spesies yang sama namun spesies yang berada di hutan memiliki pola warna warna yang berbeda dengan
yang ditemukan pada matriks. Mungkin ini adalah pola adaptasi dengan lingkungan matriks, M. heymonsi pada hutan memiliki pola yang mirip dengan