Teks Kerangka Analisis Wacana
                                                                                struktur  makro,  ini  merupakan  makna  globalumum  dari  suatu  teks yang  dapat  diamati  dengan  melihat  topik  atau  tema  dari  suatu  teks.
Kedua Suprastruktur, adalah kerangka suatu teks, bagaimana struktur dan elemen wacana itu disusun dalam teks secara utuh, seperti bagian
pendahuluan,  isi,  penutup  dan  kesimpulan.  Ketiga  struktur  mikro, didalam struktur mikro ini, kita dapat memaknai wacana dengan cara
diamati  dengan  menganalisis  kata,  kalimat,  proposisi,  anak  kalimat, parafrasa dan gambar.
27
Apabila  di  gambarkankan,  Struktur  wacana  Van  Dijk  ini  dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel 2 Kerangkastruktur Wacana Van Dijk
Struktur wacana Hal yang diamati
Unit Analisis Struktur makro
Tematik
apa yang dikatakan
Elemen : Topik Teks
Superstruktur Skematik
bagaimana pendapat disusun
Elemen: Skema Skema
Struktur mikro Semantik
makna yang
Paragarf
27
Eriyanto, Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media,Yogyakarta : LkiS, 2011, h226
ditekankan Elemen : Latar,
detail, maksud dan praanggapan,
Struktur mikro Sintaksis
bagaimana disampaikan
Elemen : Bentuk kalimat, koherensi,
dan Kata ganti
Kalimat Proposisi
Struktur mikro Stilistik
pilihan kata yang dipakai
Elemen : Leksikon
Kata
Struktur mikro Retoris
dengan cara apa pendapat
disampaikan?\ Elemen : Grafis dan
metafora
Kalimat Proposisi
28
28
Burhan Bungin, Analisa Data Penelitian Kualitatif, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003, h. 163.
Dalam  pandangan  Van  Dijk,  segala  teks  bisa  dialanisis  dengan menggunakan  elemen  tersebut.  Meski  terdiri  atas  berbagai  elemen,
semua elemen itu merupakan suatu kesatuan, saling berhubungan dan mendukung satu sama lainnya.
29
Beberapa hal  yang diamati dari struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro dalam analisis wacana Van Dijk adalah:
1 Tematik
Elemen ini menunjukan pada gambaran umum dari suatu teks. Bisa juga  di  sebut  sebagai  gagasan  inti,  ringkasan  atau  yang  utama  dari
suatu  teks.
30
Kata  tematik  itu  sendiri  berasal  dari  kata  yunani  yakni tithenai
yang berati. “menempatkan atau meletakan”. Sedangkan dari sudut  sebuah  tulisan,  tema  merupakan  suatu  amanat  utama  yang
disampaikan oleh penulis melauli tulisannya. Elemen tematik menunjuk pada gambaran umum dari sebuah teks.
Bisa  juga  disebut  sebagai  gagasan  inti,  ringkasan,  atau  yang  utama dari  suatu  teks.  Terdapat  elemen  yang  ada  ditematik  yaitu  Topik.
Topik  ini menunjukan inti  pesan atau informasi  yang paling penting yang  ingin  disampaikan  komunikator  dalam  hal  ini  penulis    rubrik.
Dengan  topik,  kita  dapat  mengetahui  masalah  dan  tindakan  yang diambil oleh penulis rubrik dalam mengatasi masalah.
Topik  menggambarkan  gagasan  apa  yang  dikedepankan  atau gagasan  inti  dari  penulis  ketika  melihat  atau  memandang  suatu
peristiwa. Namun teks tidak hanya didefinisikan mencerminkan suatu
29
Alex Sobur, Analisis Teks Media, Bandung:Remaja Rosdakarya, 2012,h. 74
30
Eriyanto, Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media, Yogyakarta : LkiS, 2011, h.229
pandangan tertentu  atau  topik tertentu, tetapi  suatu pandangan umum yang  koheren,  Van  Dijik  menyebut  hal  ini  sebagai  koherensi  global,
yakni  bagian-bagian  dalam  teks  yang  jika  dirunut  menunjuk  pada suatu  titik  gagasan  umum,  dan  bagian-bagian  itu  saling  mendukung
satu sama lain untuk menggambarkan topik umum tersebut.
31
2 Skematik
Biasanya dalam  teks  atau wacana umumnya mempunyai  alur  atau skema mulai dari awal yaitu pendahuluan hingga akhir yaitu penutup.
Alur-alur  tersebut  menunjukan  bagaimana  bagian-bagian  dalam  teks disusun dan diurutkan sehingga membentuk kesatuan arti.
32
Didalam  skema  tersebut  terdapat  dua  katagori  skema  besar,  yaitu Summary  yang  terdiri  dari  dua  elemen  judul  dan  lead  teras  berita.
Sedangkan  kategori  yang  kedua  adalah  story  yakni  isi  berita  secara keseluruhan.
33
Menurut  Van  Dijk,  arti  penting  dari  skematik  ini  ialah  strategi penulis  untuk  mendukung  topik  tertentu  yang  ingin  disampaikan
dengan  menyusun  bagian-bagian  dengan  urutan-urutan  tertentu. Skematik  memberikan  tekanan  mana  yang  didahulukan,  dan  bagian
mana  yang  bisa  kemudian  sebagai  strategi  untuk  menyembunyikan informasi penting.
34
31
Eriyanto, Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media,Yogyakarta : LkiS, 2011, h.229
32
Eriyanto, Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media, h231
33
Eriyanto, Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media, h232
34
Eriyanto, Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media, h.234
3 Semantik
Semantik  dalam  skema  Van  Dijk  dikatagorikan  sebagai  makna lokal,  yaitu  makna  yang  muncul  dari  hubungan  antarkalimat,
hubungan  antar  proposisi  yang  membangun  makna  tertentu  dalam suatu bangunan teks.
35
Dengan  kata  lain,  semantik  tidak  hanya  mendefinisikan  bagian mana  yang  penting  dari  struktur  wacana  melainkan  juga  menggiring
kearah sisi  tertentu  dari  suatu peristiwa. Semantik  memiliki beberapa elemen  yang  bisa  di  amati  yaitu  latar,  detail,  maksud  dan
praanggapan.  Berikut  penjelasan  masing-masing  elemen  seperti  latar, detail, maksud  dan praanggapan :
a Latar
Latar  ialah  bagian  yang  dapat  mempengaruhi  sematik  arti yang  ingin  ditampilkan.  Dengan  menentukan  latar  apa  yang
digunakan  oleh  penulis.  Maka  penulis  dapat  menentukan  kearah mana pandangan khalayak hendak dibawa.
36
Oleh  karena  itu,  latar  teks  merupakan  elemen  yang  berguna karena  dapat  membongkar  apa  maksud  yang  ingin  disampaikan
oleh penulis.
37
35
Alex Sobur, Analisis Teks Media, Bandung:Remaja Rosdakarya, 2012,h. 76.
36
Eriyanto, Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media,Yogyakarta : LkiS, 2011,h.235.
37
Eriyanto, Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media,h235.
b Detil
Bentuk  lain  dari  strategi  semantik  ialah  detail  suatu  wacana. Elemen wacana detail berhubungan dengan kontrol informasi yang
ditampilkan seseorang komunikator.
38
Komunikator  akan  menampilkan  secara  berlebihan  informasi yang  menguntungkan  dirinya  atau  citra  yang  baik.  Sebaliknya,  ia
akan  menampilkan  informasi  dalam  jumlah  sedikit  bahkan  kalau perlu tidak disampaikan kalau hal itu merugikan kedudukannya.
39
c Maksud
Hampir  sama  dengan  elemen  detail,  dimana  informasi  yang menguntungkan  komunikator  akan  diuraikan  dengan  detil  yang
panjang.  Dimana  informasi  yang  menguntungkan  komunikator akan  diuraikan  secara  eksplisist  dan  jelas.  Sebaliknya,  inforamasi
yang  kurang  menguntungkan  diuraikan  secara  implisi,  tersemar dan  tersembunyi.  Yang  pada  akhirnya  publik  hanya  disuguhkan
informasi yang menguntungkan komunikator.
40
d Peranggapan
Pengandaian  atau  Peranggapan  merupakan  pernyatan  yang digunakan  untuk  mendukung  makna  suatu  teks,  kalau  latar
belakang  upaya  untuk  mendukung  pendapat  dengan  cara  memberi latar  belakang,  maka  pranggapan  adalah  upaya  mendukung
38
Alex Sobur, Analisis Teks Media,6
th
ed Bandung:Remaja Rosdakarya, 2012,h. 79.
39
Eriyanto, Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media, Yogyakarta : LkiS, 2011,h.238.
40
Eriyanto, Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media,h240.
pendapat dengan
memberikan premis
yang dipercaya
kebenarannya.
41
Meskipun berupa anggapan, peranggapan umumnya didasarkan pada  peranggapan  yang  masuk  akal  atau  logis  sehingga  meskipun
kenyataanya belum terjadi tidak ada maka kebenarnya tidak akan dipertanyakan  lagi.  Sehingga  teks  yang  disajikan  komunikator
seakan tampak benar dan meyakinkan.
42
4 Sintaksis
Sintaksis secara etimologis berarti menempatkan bersama-sama kata-kata  menjadi  kelompok  kata  atau  kalimata.  Dalam  bukunya
alex  sobur,  Analisis  Text  media,  Ramlan  mengatakan,  Sintaksis ialah  bagian  atau  cabang  dari  ilmu  bahasa  yang  membicarakan
seluk beluk wacana, kalimat, klausa, dan frase.
43
Jadi bisa dikatakan sintaksis ialah bagaiamana sebuah kata atau kalimat  disusun  menjadi  kalimat  yang  memiliki  arti.  Dalam
sintaksis  terdapat  berbagai  macam  elemen  yaitu  bentuk  kalimat, koherensi  dan  kata  ganti,  berikut  penjelasan  masing-masing
elemen: a
Bentuk Kalimat Bentuk  kaliamat  adalah  segi  sintaksis  yang  berhubungan
dengan  cara  berpikir  logis,  yaitu  prinsip  kausalitas.  Dimana  ia menanyakan  apakah  A  yang  menjelaskan  B,  ataukah  B  yang
41
Eriyanto, Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media. ,Yogyakarta : LkiS, 2011,h.257,h256.
42
Eriyanto, Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media.
43
Alex Sobur, Analisis Teks Media,6
th
ed Bandung:Remaja Rosdakarya, 2012,h. 80 .
menjelaskan  A.  logika  kausalitas  ini  kalau  diterjemahkan  ke dalam bahasa menjadi susunan subjek yang menerangkan dan
predikat yang di terangkan. Bentuk kalimat ini bukan hanya persoalan teknis kebenaran
tata  bahasa,  tetapi  menentukan  makna  yang  dibentuk  oleh susunan  kalimat.  Dalam  kalimat  yang  berstruktur  aktif
seseorang menjadi subjek dari pernyataanya, sedangkan dalam kalimat pasif seseorang menjadi objek dari pernyataanya.
44
b Koherensi
Koherensi  ialah  pertalian  atau  jalianan  antar  kata,  atau kalimat  dalam  teks.  Dua  buah  kalimat  yang  menggambarkan
fakta    yang  berbeda  dapat  dihubungkan  sehingga  tampak koheren.  Sehingga,  fakta  yang  tidak  berhubungan  sekalipun
dapat menjadi
berhubungan ketika
seseorang menghubungkannya.
45
Sementara  menurut  Wohl,  bahwa  koherensi  adalah pengaturan  secara  rapi  kenyatan  dan  gagasan,  fakta  dan  ide
menjadi  suatu  untaian  yang  logis  sehingga  mudah  memahami pesan yang dikandungnya.
46
c Kata ganti
Dalam  analisis  wacana,  kata  ganti  merupakan  alat  yang dipakai  oleh  komunikator  untuk  menunjukan  dimana  posisi
44
Eriyanto, Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media, Yogyakarta : LkiS, 2011,h.251.
45
Eriyanto, Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media.,h256.
46
Alex Sobur, Analisis Teks Media, Bandung:Remaja Rosdakarya, 2012,h. 80.
sesorang  dalam  wacana.  Dalam  mengungkapkan  sikapnya, biasanya sese
orang dapat menggunakan kata ganti “saya”. Atau kami  yang  menggambarkan  bahwa  sikap  tersebut  merupakan
sikap resmi
komunikator semata-mata.
Tetapi ketika
komunikator mengg unakan kata ganti “kita” menjadikan sikap
tersebut  sebagai  representasi  dari  sikap  bersama  dalam  suatu komunitas tertentu.
47
5 Stilistik
Stilistik  adalah  cara  yang  digunakan  oleh  penulis  untuk menyatukan
maksud yang
ingin diungkapkan
dengan menggunakan  gaya  bahasa  tertentu  sesuai  dengan  keinginan
penulis rubrik. Gaya  bahasa  dalam    pengertian  disini  mencakup  pilihan
leksikal,  struktur  kalimat,  majas    dan  citraan  dan  sebagainya. Elemen  dalam  bentuk  stalistik  adalah    leksikal  merupakan
pemilihan dan pemakaian kata atau frasa dalam  menyebut sesuatu ataupun peristiwa dengan menggunakan kata lain.
48
Sama halnya dengan struktrur wacana yang lain, dalam stilistik memiliki  elemen  yaitu  Leksikon.  Pada  dasarnya  elemen  ini
menandakan  bagaimana  seseorang  melakukan  pemilihan  kata  atas berbagai  kemungkinan  kata  yang  tersedia.  Dengan  demikian
pilihan  kata  yang  dipakai  tidak  semata  hanya  karena  kebetulan,
47
Alex Sobur, Analisis Teks Media,Bandung:Remaja Rosdakarya, 2012,h. 81-82.
48
Alex Sobur, Analisis Teks Media.,h.82.
tetapi  juga  secara  ideologis  menunjukan  bagaimana  pemaknaan seseorang terhadap fakta atau realitas.
49
6 Retoris
Yang dimaksud dalam retoris disini adalah yang diungkapkan ketika seseorang berbicara atau menulis. Retoris berhubungan erat
dengan  bagaimana  suatu  pesan  disampaikan  kepada  khalayak. Retoris  berfungsi  sebagai  persuasive  mempengaruhi.
50
Elemen dalam strategi retoris dapat muncul dalam bentuk grafis, metafora,
dan  ekspresi.  Untuk  lebih  jelasnya,  akan  dijelaskan  pengertian grafis dan metafora sebagai berikut:
a Grafis
Pada  bagian  ini  merupakan  bagian  untuk  memeriksa  apa yang  ditekankan  atau  ditonjolkan  yang  berarti  dianggap
penting  oleh    seseorang  yang  dapat  diamati  oleh  teks.  Dalam wacana berita,  grafis ini biasanya muncul lewat bagian tulisan
yang  dibuat  lain  dibandingkan  tulisan  lain.  Pemakaian  huruf tebal, huruf miring, pemakaian garis bawah, huruf yang dibuat
dengan  ukuran  lebih  besar.  Termasuk  di  dalamnya  adalah pemakaian  caption,  raster,  grafik,  gambar  atau  table  untuk
mendukung  arti  penting  suatu  pesan.  Bagian  yang  dicetak berbeda  adalah  bagian  yang  dipandang  penting  oleh
49
Eriyanto, Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media, 5
th
ed Yogyakarta : LkiS, 2011,h.255.
50
Alex Sobur, Analisis Teks Media,Bandung:Remaja Rosdakarya, 2012,h. 84.
komunikator,  dimana  ia  menginginkan  khalayak  menaruh perhatian lebih pada bagian tersebut.
51
b Metafora
Dalam  suatu  wacana  seorang  wartawan  tidak  hanya menyampaikan  pesan  pokok  melalui  teks,  tetapi  juga  kiasan,
ungkapan,  metafora  yang  dimaksudkan  sebagai  ornament  atau bumbu  dari  suatu  berita.  Akan  tetapi,  pemakaian  metafora
tertentu  bisa  jadi  menjadi  petunjuk  utama  untuk  mengerti makna  suatu  teks.  Metafora  tertentu  dipakai  oleh  wartawan
secara  strategis  sebagai  landasan  berpikir,  alasan  pembenaran atas  pendapat  atau  gagasan  tertentu  kepada  publik.  Wartawan
menggunakan  kepercayaan  masyarakat,  ungkapan  sehari-hari, pribahasa,  pepatah,  petuah  leluhur,  kata-kata  kuno,  bahkan
mungkin  ungkapan  yang  diambil  dari  ayat-ayat  suci  yang semuanya dipakai untuk memperkuat pesan utama.
52
                