yang mempunyai bermacam nilai, pengalaman, dan pengaruh ideology yang didapatkan dari kehidupannya.
“Koginisi sosial didasarkan pada anggapan umum yang tertanam yang akan digunakan untuk memandang peristiwa. Analisis kognisi
menyediakan gambaran yang kompleks tidak hanya pada teks tetapi juga representasi dan strategi yang digunakan dalam
memproduksi suatu teks. Kognisi sosial menjelaskan bagaimana wartawan merepresentasikan kepercayaan atau prasangka dan
pengetahuan sebagai strategi pembentukan teks peristiwa yang spesifik yang tercermin lewat berita. Pendekatan Van Dijk disebut
sebagai kognisi sosial karena meskipun keyakinan, prasangka itu bersifat personal dalam diri wartawan tetapi ia diterima sebagai
bagian dari anggota kelompok sosially shared. Semua presepsi dan tindakan, dan pada akhirnya produksi dan interpretasi wacana
didasarkan pada representasi mental dari setiap peristiwa. Hal inilah yang disebut oleh Van Dijk sebagai model. Model
menunjukan pengetahuan, pandangan individu ketika melihat dan menilai suatu persoalan. Sebuah model adalah sesuatu yang
subjektif dan unik, yang menampilkan pengetahuan dan pendapat
ketika memandang suatu persoalan”.
53
Pendekatan kognitif didasarkan pada asumsi bahwa teks tidak
mempunyai makna, tetapi makna itu diberikan oleh pemakai bahasa. Kognisi sosial ini penting dan menjadi kerangka yang tidak
terpisahkan untuk memahami teks media.
54
c. Konteks Sosial
Meskipun terlihat bersifat individual, bukan berarti pendekatan Van Dijk bersifat personal dan mengabaikan faktor sosial. Analisis
teks harus tetap dihubungkan dengan konteks sosial. Konteks sosial berusaha memasukan semua situasi dan hal yang berada di luar teks
dan memengaruhi pemakaian bahasa. Titik perhatian dari konteks sosial adalah menghubungkan teks lebih jauh dengan struktur sosial
53
Eriyanto, Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media, Yogyakarta : LkiS, 2011,h.261.
54
Eriyanto, Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media,h.260.
dan pengetahuan yang berkembang di masyarakat atas suatu wacana untuk menunjukkan bagaimana makna yang dihayati bersama.
Penelitian ini sangat efektif dalam melihat sejauh mana peranan teks membangun pemahaman bersama dalam masyarakat.
55
B. Pesan Moral
Sebelum peneliti menjelaskan pengertian dari pesan moral, peneliti akan menguraikan terlebih dahulu tentang definisi pesan dan definisi moral secara
umum, diantaranya sebagai berikut: 1.
Pengertian Pesan Dalam kamu besar bahasa indonesia pengertian pesan ialah diartikan
sebagai perintah, nasihat, permintaan, amanat yang harus dilakukan atau disampaikan kepada orang lain
56
Dalam proses komunikasi, pesan merupakan isi yang disampaikan oleh komunikator terhadap komunikannya. Pesan dapat disampaikan secara
langsung dengan lisan atau tatap muka, bisa juga dengan menggunakan media atau saluran.
Sedangkan pesan dalam model Shannon-weaver diartikan sebagai sesuatu yang dikirim atau diterima dalam proses komunikasi, yang tiada lain iala data,
fakta, kata, symbol dan isyarat.
57
H.A.W. Widjaja dalam bukunya: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat menjelaskan bentuk pesan yang dapat bersifat informatif, persuasif; dan
coersif.
55
Eriyanto, Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media,h.260-270.
56
DEPDIKNAS, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka, 2002, h. 761.
57
Roudhonah, Ilmu KomunikasiJakarta:Atma Kencana, 2013, h89.