Adapun yang menjadi manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut 1.
Manfaat Akademis Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah keilmuan
komunikasi, terutama studi tentang analisis wacana, dengan fokus kepada analisis wacana karya sastra, sehingga secara umum dapat
bermanfaat dan memberikan kontribusi bagi kajian komunikasi penyiaran Islam.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat menjadi pelengkap dan bahan perbandingan bagi penelitian serupa yang telah ada, dan
memberikan masukan serta inspirasi bagi para peminat peminat karya sastra dengan muatan dakwah dan pesan moral yang bermanfaat bagi
masyarakat Indonesia seperti yang dilakukan Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra.
D. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan menggunakan teknik analisis wacana terhadap novel Faith and The city karya Hanum
Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra. Model analisis wacana yang digunakan adalah model Teun A Van Dijk, modelnya kerap disebut
sebagai kognisi sosial terutama untuk menjelaskan struktur dan proses terbentuknya teks. Menurutnya penelitiannya atas wacana tidak cukup
hanya hasil dari suatu praktek produksi yang harus diamati.
4
4
Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media Yogyakarta : LKis, 2011, h. 221
Analisis wacana merupakan salah satu alternatif dari analisis isi selain kuantitatif yang dominan dan banyak digunakan dalam sebuah
penelitian.Jika analisis kuantitatif lebih memfokuskan pada sisi komunikasi yang tampak tersurattampaknyata. Sedangkan untuk
menjelaskan hal-hal yang tersirat latent, misalnya ideologi apa yang ada di balik suatu berita, maka dilakukan riset analisis isi kualitatif. Dalam
perkembangan Ilmu Komunikasi, metode analisis isi kualitatif berkembang menjadi beberapa varian metode, analisis wacana salah
satunya di samping analisis framing dan semiotik.
2
Pretensi analisis wacana adalah pada muatan, nuansa dan makna yang latent tersembunyi
dalam teks media.
5
Berdasarkan level konseptual teoritis, wacana diartikan sebagai domain umum dari semua pernyataan, yaitu semua ujaran atau teks yang
mempunyai makna dan mempunyai efek dalam dunia nyata. Sementara dalam konteks penggunaannya, wacana berarti sekumpulan pernyataan
yang dapat dikelompokkan ke dalam kategori konseptual tertentu. Pengertian ini menekankan pada upaya untuk mengidentifikasi struktur
tertentu dalam wacana, yaitu kelompok ujaran yang diatur dengan suatu cara tertentu, misalnya wacana imprealisme dan wacana feminisme.
Sedangkan dilihat dari metode penjelasannya, wacana merupakan suatu praktik yang diatur untuk menjelaskan sejumlah pertanyaan
6
. Van Dijk menggambarkan wacana dalam tiga dimensi, yaitu: Teks,
kognisi sosial dan konteks sosial. Bila digambarkan maka skema
5
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis : Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana, 2006, h.62
6
Alex Sobur, Analisis Teks Media. Bandung : Rosdakarya, 2004, h. 70