Superstruktur Skematik Analisis Wacana Pesan Moral
setelah kejadian WTC 9-11, masyarakat muslim khususnya wanita muslim disana mendapatkan diskriminasi dan kerap direndahkan oleh
masyarakat sana. Maka dari itu Hanum mengambil kesempatan itu untuk menunjukan kepada dunia khususnya masyarakat Amerika bahwa
wanita muslim bisa bekerja secara profersional ditengah-tengah warga masayarakat disana. Kesempatan itupun tanpa ragu lagi di ambil
Hanum untuk bekerja sebagai wartawan dimedia televisi terbesar New York.
b. Babak konflik
Pengarangan tampaknya memang sengaja menyuguhkan konflik diawal-awal novel ini agar pembaca semakin penasaran dengan novel
ini. Konflik ini dimulai ketika Hanum memutuskan untuk bekerja sebagai wartawan dimedia televisi terbesar New York GNTV. Pasalnya
Hanum hanya memutuskannya secara pihak tanpa diskusi ataupun pembicaraan sebelumnya kepada suaminya Rangga. Ranggapun cukup
kesal kepada Hanum pada awalnya namun pada akhirnya Rangga mengiyakan permintaan Hanum untuk bertahan tiga minggu lagi di
New York untuk menemaninya. Memang dari awal Rangga tidak pernah membatasi istrinya untuk berkarier.
Namun disetiap keputusan yang diambil memiliki konsekuensi yang harus diterima. Kebersamaan dan Komunikasi dengan Hanum
semenjak ia menjadi wartawan di GNTV berkurang, bagaimana tidak Hanum berangkat sejak pagi-pagi buta dan pulangpun sudah sangat
larut.
Disisi lain Hanum mulai menikmati kegiatan barunya sebagai wartawan, namun hari demi hari Hanum merasakan tekanan yang
sangat kuat dari bosnya Cooper, yang selalu mendesaknya agar Share and Ratingnya tercapai. Cooper pun tidak percaya ada peran Tuhan atas
kesuksesannya, menurutnya
hanya kerja
keras yang
dapat mewujudkannya jadi ia pun tidak peduli bagaimana ia mendapatkanya
berita tersebut ataukah berita itu didapatkan dengan menyakitkan hati orang lain, ataupun dengan tangisan orang lain bahkan hingga adegan
berantem di studio pun ia tidak peduli yang penting target itu tercapai dan perushaan mendapatkan keuntungan dari itu. Inilah merupakan sisi
gelap dari industri media massa dimana share dan rating menjadi tolak ukur untuk mendapatkan keuntungan. Gambaran ini pengarang sajikan
dimana dulunya ia adalah seorang wartawan dimedia lokal dan internasional. Penulis rasa pengarang sudah sangat familiar dengan hal
tersebut maka dari itu pengarang mencoba menuangkannya dalam novel ini.
Namun Hanum tidak pantang menyerah dan berpegang pada keteguhan iman yang kuat karena apabila kita tidak kuat imannya maka
kita akan ikut terbawa arus dan menghalalkan segala cara untuk mendapatknya. Hanumpun mencoba berinprovisasi mencari ide agar
yang ia lakukan tidak menyakiti hati orang lain dan pada akhirnya Hanumpun memberanikan diri dengan lantangnya menantang bosnya
untuk merubah format acara menjadi Format sosial experiment yang sebelumnya ialah talk show yang mengangkat masyarakat muslim yang
kontroversial di Amerika. Pada awalnya ia sempat ragu dengan format tersebut, namun ia tetap mencoba karena tidak akan tahu bagaimana
hasilnya kalau kita belum mencoba. Kerja keras dan pantang menyerah inilah yang coba Pengarang sajikan kepada pembaca
Pada akhirnya acara yang sempat diragukan tersebut berhasil diterima oleh masayarakat dunia khususnya masyarakat Amerika.
Hanum pun mendapatkan predikat “Best Reproter of GNTV” dan
Hanum pun mulai merasakan gelombang pujian yang ditunjukan padanya.
Kesenangan Hanum itupun justru membuat babak konflik ini semakin panas. Disisi lain Rangga sudah mulai tidak nyaman dengan
apa yang dilakukan Hanum padanya, ia merasa Hanum sudah berlebihan. Selama ditinggal kerja Hanum kebersamaan yang biasa
dimiliki oleh kedua pasangan ini mulai sirna, biasanya sabtu-minggu keduanya masih bisa meluangkan waktunya namun sekarang tidak bisa
lagi, untuk menyiapkan makan pagi saja Hanum tidak bisa karena harus berangkat pagi-pagi buta dan baru pulang hingga larut malam. Apalagi
ditambah dengan kesuksesan Hanum bukannya Rangga tidak senang dengan kesuksesannya namun hal itu membuat Hanum menjadi seperti
orang yang tidak dikenali lagi oleh Rangga. Ambisi yang menggebu- gebu diri Hanum secara tidak langsung mengubah hubungannya dengan
suaminya Rangga Puncaknya adalah ketika Hanum sedang merayu Brown untuk
mendatangi acaranya, karena sebelumnya Brown tidak pernah mau di
wawancari oleh wartawan mana pun. Melihat istrinya yang tidak sopan dalam meminta wawancara kepada Brown akhrinya Rangga harus
menggambil sikap tegas kepada istrinya, karena seharsunya 3 minggu di NewYork ini akan habis dan nampaknya Hanum akan memperpanjang
kontraknya, namun tidak bagi Rangga, tugas dan pekerjaan di Wina sudah menunggu. Sempat ada perdebatan sampai pada akhirnya Rangga
memutuskan bahwa lusa ia akan pulang ke Wina dengan atau tanpa istrinya Hanum.
c. Babak Resolusi
Pada akhirnya Hanum memutuskan untuk tetap Stay di New York sampai ia menyelesaikan program terakhirnya di GNTV. Dan Rangga
pun menerima keputusan Hanum dan mendukung sepenuhnya. Namun tampaknya Allah memberikan hikmah kepada Hanum
lewat sahabatnya Azima. Akhirnya Brown dan Azima dateng untuk menghadiri acara yang diproduseri oleh Hanum padahal keduanya tidak
pernah mau untuk diwawancari. Hanum pun tidak menduga Brown dan Azima akan datang namun Hanum terkejut dengan pernyataan Azima
yang mengatakan “Pagi itu ketika kalian hamper berangkat pulang ke Wina, ia mendatangiku lagi diparkiran mobil. Aku masih mengingat
kata-kata hari itu. Seseorang yang sangat bodoh akan mengalahkan egomu, nyonya Hussein. Hanum, kurasa kau tahu siapa yang
dianggapnya seseorang yang sangat bodoh. Ya, Hanum, aku mengaku kalah.”
Dan pada saat itu juga Hanum tersadar, sesadar-sadarnya bahwa ia hanya dimanfaatkan oleh bosnya Cooper, Hanum baru percaya apa
yang dikatakan suaminya bahwa ia telah dimanfaatkan dunia yang sama sekali tidak mencitainya. Hanum pun hanya tertegun lemas tidak
percaya apa yang telah ia dengar dari penyataan sahabatnya Azima. Hanumpun langsung bergegas menemui Rangga yang pada saat itu
sedang ada di bandara untuk pulang ke Wina, namun Cooper tetap tidak menyerah dan menyodorkan surat kontrak sebagai pegawai tetap di
GNTV ke Hanum, Hanumpun menerima surat kontrak itu untuk ia tunjukan ke suaminya dan bergegas cepat menuju bandara.
Sesampainya disana ia memeluk suaminya Rangga dan menunjukan surat kontrak sebagai pegawai tetap namun bukannya menandatangani
surat tersebut, Hanum justru merobek kertas tersebut dan memilih untuk menemani Rangga di Wina.
Skematik juga berurusan dengan judul. Pemberian judul Faith and the City Keyakinan di sebuah Kota seolah membuat para pembacanya
menjadi penasaran untuk membukanya. Memang ada apa disebuah kota tersebut, ada apa dengan keyakinan di kota tersebut.Selain itu penggunaan
warna biru Tosca yang mencolok dengan Grafis yang eyecatching. Diharapkan agar pembacanya khususnya para hijabers tertarik untuk
membacanya.