Kesimpulan Analisis Wacana Pesan Moral Dalam Novel Faith And The City Karya Hanum Salsabiela Rais Dan Rangga Almahendra
saja terlena dengan dunia yang fana ini dengan segala nikmat dan kemegahannya.
b. Jika dilihat dari aspek kognisi sosial tujuan pengarang membuat novel
ini ada beberapa hal 1.
Untuk mengingatkan kepada pembacanya jangan sampai kita tenggelam digemerlapnya dunia yang membuat kita lupa bahwa
hidup didunia ini hanya sementara dan akhirat itu kekal selama- lamanya.
2. Selain itu buku ini mengingatkan pada kita bahwa hidup didunia
ini tidak sendiri, beragam macam suku, ras dan agama sama-sama menginjakan kaki pada tempat yang sama. Sudah sepapatutnya kita
harus bisa saling menghormati, menghargai dan saling tolong menolong. Dengan terwujudnya perdamaian diharapkan tidak ada
lagi manusia yang saling berkonflik dan menggadu domba. 3.
Menurut penulis, pengarang ingin menunjukan bagaimana peran media yang ikut memutarbalikkan atau mendiskreditkan image
Islam di mata dunia. Dengan adanya novel Faith and The City ini bisa menjadi semacam oase bagi kita untuk mengetahui seluk
beluk atau carut marut di belakang dunia media. Kita pun dituntut untuk tidak langsung saja percaya informasi yang beredar,
alangkah baiknya kita mencari lagi kebenaran dari informasi tersebut.
c. Konteks sosial adalah faktor eksternal yang mempengaruhi cerita atau
teks, sehingga menjadi salah satu alasan bagi pengarang dalam menulis
novelnya. Menurut penulis salah satu faktor pengarang menulis novel ini adalah untuk melawan isu Islamophobia yang terjadi dinegara
barat, pengarang ingin munjukan bahwa agama Islam dan masyarakat Islam tidak seperti yang dibayangkan, bahwa agama Islam adalah
agama yang suci, indah dan sesungguhnya cinta dengan yang namanya perdamaian demikan pula dengan masyarakatnya, dan tidak ada
satupun hal yang harus ditakuti dari Agama tersebut yang mengakibatkan munculnya isu Islamophobia atau ketakutan terhadap
agama Islam. Setelah disimpulakan sesuai dengan analisis Van Djik, peneliti kemudian
mencoba menarik kesimpulan dari keseluruhan hasil wawawancara dengan hasil menggunakan teori analasis wacana Van Djik. Apabila kita melihat dari segi judul
Faith and The City maksud dari judul ini adalah apakah sang tokoh utama akan terlena dengan gemerlapnya kota dan melupakan iman dan keyakinan ataukah
sebaliknya. Setelah penulis baca keseluruhan novel dan hasil wawancara sub Tema dari novel ini menceritakan tentang kegundahan pengarang yang kala itu
dilema antara memilih karir atau keluarga. Secara lebih besar ini juga dilema antara keimanan dengan matrealisme. Atau kehidupan akhirat ataukah juga
kehidupan dunia. Namun apabila kita melihat temanya novel ini bertujuan untuk mengcounter isu islamophobia yang telah trand di Negara barat.
Jadi menurut penulis pesan moral yang diangkat pengarang dalam novel Faith and The City mengandung nilai tauhid. Dimana tauhid ialah mengesakan
Allah sebagai sang pencipta alam semesta ini yang mengatur segala hajat hidup manusia di muka bumi. Dalam novel digambarkan bahwa tokoh utama
menyandarkan dirinya kepada Allah tidak kepada materi, bahkan pada atasannya sekalipun. Ia berkeyakinan bahwa Allah lah sutradara dalam hidup ini.
Kesuksesan yang didapat ialah hasil dari kerja keras dan doa kita yang selalu dipanjatkan kepada Allah agar impian dan keinginan yang kita inginkan tercapai.