Net Present Value ANALISIS EKONOMI .1 Perhitungan biaya per hari

2.7 DESA MANDIRI ENERGI

Desa Mandiri Energi DME merupakan pola pengembangan pedesaan berbasis kepada konsep terintegrasinya kegiatan dalam sebuah sistem yang terdiri atas subsistem input, subsistem produksi primer atau usaha tani on farm, subsistem pengolahan hasil, subsistem pemasaran, dan subsistem layanan dukungan supporting system. Kriteria dan persyaratan agar DME berjalan sinergis dan berkesinambungan, adalah Bambang Heliyanto, Konsep Desa Energi: a. Ditujukan untuk penciptaan lapangan kerja, pengurangan tingkat kemiskinan, dan penyediaan energi di pedesaan. b. Pengembangan energi di pedesaan harus sejauh mungkin melibatkan peran serta semua masyarakat, dari awal sampai akhir. Dengan demikian mereka akan merasa ikut memiliki dan bertanggung jawab atas keberlanjutan dari program tersebut. c. Lokasinya bisa di desa nelayan, desa tertinggal dan terpencil. d. Komoditas yang dikembangkan mengacu pada kelayakan agroklimat dan sosial ekonomi se- tempat. e. Wilayah pengembangan DME tidak dibatasi oleh wilayah administratif suatu desa. Pengertian desa dalam DME lebih mengacu pada kelayakan teknis dan sosial ekonomis, bukan wilayah administrasi. f. Kelembagaan dan skala usahanya berbentuk koperasi atau kelompok usaha kecil dan menengah, pemerintah pusat dan daerah memberikan bantuan khusus berupa saran produksi bibit, kebun induk, mesin peralatan, dan sarana lainnya untuk daerah terpilih. III. METODE PENELITIAN

3.1 WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan di Desa Mandiri Energi, yaitu di Kampung Lebakpicung, Desa Hegarmanah, Kec. Cibeber, Kab. Lebak, Provinsi Banten, yang letaknya berbatasan dengan Taman Nasional Gunung Halimun-Salak. Pelaksanaan penelitian dilakukan selama lima bulan yaitu dari bulan Desember 2010 sampai dengan April 2011.

3.2 PENGUMPULAN DATA

Jenis data yang dikumpulkan adalah: 1 Data dan informasi tentang lokasi penelitian 2 Debit air sungai tahunan 3 Kondisi sosial ekonomi 4 Data teknis mikro hidro dan instalasi 5 Biaya energi sebelum proyek mikro hidro Biaya energi yang dikeluarkan oleh rumah tangga sebelum proyek mikrohidro dikumpulkan melalui wawancara mendalam depth-interview, kuisioner, dan observasi Lapang. Isi kuisioner berupa 1 Nama anggota keluarga 2 Pendapatan per bulan 3 Pembangkit listrik yang dipunyai sebelum ada PLTMH 4 Barang elektronik yang dipunyai 5 Iuran per bulan 3.3 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 3.3.1 Analisis Potensi Daya Mikrohidro Sebelum penelitian ini, tim sebelumnya yaitu tim gabungan dari PPLH-IPB dan PLN JP telah melakukan pengukuran debit air pada musim hujan dan musim kemarau. Dengan memasukan debit air kedua musim tersebut ke persamaan 2, maka akan didapat potensi mikrohidro di Kampung Lebakpicunng. Pt = 9.81 Q H η total ………………………………………………..2 Dimana: Q = debit air, m 3 detik H = beda tinggu efektif, m Η total = total efesiensi = 0.75

3.3.2 Kebutuhan listrik rumah tangga

Kebutuhan listrik rumah tangga berdasarkan kebutuhan listrik yang datanya diperoleh dari setiap rumah tangga dan ketersediaan peralatan listrik di lokasi penelitian. Selain itu akan dihitung kebutuahn biaya per hari dan biaya per kWh yang harus dibayar oleh masyarakat