Pembayaran Listrik Masyarakat Kampung Lebakpicung

Tabel 5. Biaya per bulan pembayaran PLTMH Jenis tarif Rpbulan Jumlah Rumah tangga pengguna Biaya Rpbulan 11.000 11 121.000 13.000 5 65.000 15.000 11 165.000 17.000 21 357.000 21.000 1 21000 25.000 1 25000 Total 50 754.000 Tabel 6 Biaya per kWh dalam satu bulan Jenis tarif Rpbulan Jumlah Rumah tangga pengguna Biaya per rumah dalam Rp kWh Biaya total Rp kWh 11.000 11 3,49 38,39 13.000 5 4.13 20,65 15.000 11 4,76 52,36 17.000 21 5,4 113,4 21.000 1 6,67 6,67 25.000 1 7,94 7,94 Total 50 32 239 Bila di bandingkan dengan tarif dasar lsitirk yang ditetapkan oleh PLN, maka iuran total yang ditentukan Kampung Lebakpicung sangatlah murah yaitu hanya sebesar Rp 239 kWh. Bahkan tarif dasar listrik yang ditentukan PLN untuk daya terendah yaitu 450 VA Rp 415 kWh. Dengan kata lain Pengadaan PLTMH di kampung Lebakpicung dari sudut bisnis dan investasi tidak layak untuk dijalankan. Tujuan awal dari proyek Pengadaan PLTMH adalah program CSR dari PLN. Program ini tidak melihat keuntungan yang di dapat dari pengadaan PLTMH di Kampung Lebakpicung tersebut. Pembekakan biaya pokok ini disebabkan biaya investasi yang begitu besar yaitu sebesar Rp 263.600.000. Sekitar 40 biaya ini digunakan untuk pekerjaan bangunan sipil yaitu sebesar Rp 103.246.000. Bila dibandingkan dengan persyaratan bangunan untuk PLTMH seharusnya pembangunan untuk bangunan sipil hanya 25 . Biaya pokok yang dibayar jauh berbeda seharusnya 1.015 kWh . Beberapa kendala setelah di bnyauat PLTMH di Kampung Lebakpicung, yaitu antara lain: 1. Pengeluaran dana perawatan bukan hanya untuk perawatan mikrohidro atau bangunan sipil tetapi juga dipakai untuk keperluan lain. Seperti untuk pembangunan mesjid. 2. Banyak masyarakat yang menunggak atau berhutang dalam pembayaran iuran dikarengankan masyarakat belum punya uang untuk membayar. 3. Jauhnya desa Lebakpicung dari kota sehingga biaya tranpsortasi membengkak. 4. Sering terjadinya kerusakan pada mikrohidro terutama bering yang sudah rusak sepuluh kali dalam satu tahun. 5. Belum dibuatnya data baru pengguanaan listrik. Sehingga sebagian masyarakat yang seharusnya membayar lebih untuk biaya operasional tapi tidak tertulis di data.

4.3.3 Perhitungan NPV, IRR dan BEP

Pengadaan PLTMH di kampung Lebakpicung merupakan program CSR dari PLN. Bila dilihat dari kelayakan bisnis atau investasi, pengadaan PLTMH di kampung ini tidak layak untuk bisnis dan investasi dikarenakan setiap tahunya akan merugi. Hal ini disebabkan karena masyarakat Kampung Lebakpicung hanya membayar Rp 239 kWh yang seharusnya sebesar Rp 1.015 kWh . Setelah dilakukan perhitungan IRR dan NPV dipastikan akan merugi setiap tahunnya. Maka dibuat asumsi dengan tarif dasar listik PLN untuk golongan tarif pelayanan sosial A dan untuk golongan tarif rumah tangga dibuat sebagai pemasukan benefit dan tarif PLTMH Kampung Lebakpciung sebagai pengeluaran cost. Tujuan pengamumsian ini untuk melihat apakah pengadaan PLTMH di Kampung Lebakpicung menguntungakan masyarakat Kampung Lebakpicung dalam pengeluaran untuk listrik. Asumsi yang digunakan adalah dengan menggunakan pemakaian daya lsitrik yang sama sebesar 10 kWh untuk semua golongan tarif. Dengan menggunakan simulasi rekening di situs www.pln.co.id, maka dapat diketahui berapa biaya total per bulan dengan pemakaian 105 kWh. Hasil simulasi dapat dilihat di lampiran 1. Bila dilihat dari biaya listrik per bulan PLTMH Kampung Lebakpicung, maka biaya yang mereka bayar sangatlah murah dibandingkan dengan golongan tarif pelayanan sosial dan rumah tangga oleh PLN. Iuran masyarakat sebesar Rp 239 kWh atau Rp 9.159.675 tahun satu tahun 365 hari dijadikan pengeluran cost setiap tahunya sedangkan tarif PLN dijadikan pemasykan benefit. Perbandingan biaya dapat dilihat di tabel 7. Tabel 7.Total biaya golongan tarif pelayanan sosial dan rumah tangga PLN Sumber : www.pln.co.id Setelah dimasukan biaya tarif listrik setiap golongan ke perhitungan NPV dan IRR, golongan tarif yang dapat memenuhi payback period kurang dari 20 tahun adalah tarif pelayanan sosial 2200 VA dan tarif rumah tangga 1300 VA dan 2200 VA. Perhitungan NPV, IRR dan Payback period dapat dilihat pada lampiran 2, 3 ,4, 5, 6 dan 7. Tabel 8. Nilai NPV, IRR dan Payback Period setiap golongan tarif Golongan Tarif NPV Rp IRR Payback period tahun Pelayanan sial 2200 VA 11.1272.88 10,6 17- 18 Rumah tangga 1300 VA 86.216.920 14,5 10-11 Rumah tangga 2200 VA 88.898.693 14,6 10-11 Pencarian nilai titik impas atau Break Event Point BEP bertujuan untuk mengetahui produksi minimal pertahun agar pengadaan mikrohidro tidak akan rugi. Dari perhitungan diatas, di dapat harga mikrohidro yang dijual di masyarakat sebesar Rp 239 kWh dan biaya total per tahun nya adalah Rp 38.895.899 tahun. Dengan membagi biaya total dengan harga juial per kWh nya maka Nilai titk Impas sebesar 162.744 kWh tahun. Pengadaan mikrohidro minimal memproduksi daya listrik sebesar 162.744 kWh tahun. Sedangakan, mikrohidro hanya menghasilkan daya sebesar 105 kWh hari atau sebesar 38.325 kWh tahun. Seperti telah Golongan tarif besar daya terpasang VA Jumlah pemakaian kWh Biaya total per bulan Total biaya per tahun Total biaya 50 rumah per tahun Pelayanan sosial 450 105 32.340 388.08 19.404.000 Pelayanan sosial 900 105 45.500 546000 27.300.000 Pelayanan sosial 1300 105 63525 762300 38.115.000 Pelayanan sosial 2200 105 68250 819000 40.950.000 Rumah tangga 450 105 45.500 546.00 27.300.000 Rumah tangga 1300 105 82950 995400 49.770.000 Rumah tangga 2200 105 83475 100170 50.085.000 PLTMH Kampung Lebakpiucung 7000 105 754.000 9.159.6 75 9.159.675