POTENSI DAYA MIKROHIDRO DI KAMPUNG LEBAKPICUNG PERENCANAAN
Tabel 9. Alat mesin pengolahan kopi beserta daya
Sumber: Deptan
Penentuan beban permintaan listrik ditentukan berdasarkan besar beban tersebut. Terdapat beban besar dan beban kecil. Mesin yang mempunyai beban besar adalah mesin yang membutuhkan
daya lebih dari 1,5 kW atau memerlukan arus lebih dari 0,7 A. Umumnya mesin yang yang menggunakan beban besar dinyalakan secara bersamaan atau tetap dan mesin ini tidak dipindah-
pindah selama proses. Mesin-mesin beban besar akan mempunyai faktor Permintaan seratus persen. Jumlah permintaan mesin-mesin besar akan ditambah dengan jumlah permintaan mesin-mesin yang
bebannya ringan. Perhitungan beban bisa menggunakan ampere atau daya, sehingga jumlah total daya atau arus listrik yang diperlukan untuk pengolahan kopi cukup dengan daya yang tersedia. Tabel 10
menunjukan daya dan arus setiap mesin yang menggunakan energi lsitrik. Tabel 11 menunjukan faktor perminaan.
Tabel 10. Mesin yang menggunakan tenaga listirk Alat
Phase Daya kW
Teganga n V
Arus A
Sangrai biji kpi 1
0,19 220
0,85 Pembubuk biji kopi
1 0,75
220 3,39
Tabel 11. Penentuan beban permintaan Mesin
Tenaga penggerak
Daya HP Kapasitas
Sangrai biji kopi Mesin
listrik ΒΌ
6.67 kg batch Pembubuk biji kopi
Mesin listrik
1 15 kg jam
Alat Daya kW
Faktor Permintaan
100 Daya kW
Sangrai biji kopi 0,19
0,19 Pembubuk biji kopi
0,75 0,75
Jumlah 100
0,94
Gambar 11. Diagram pengolahan kopi secara kering Dry Prossses Pengupasan kopi
Sortasi biji kering Panen
Sortasi Buah Pengeringan
Semua mesin yang menggunakan energi lisrik merupakan mesin yang tergolong mesin dengan besar, sehinga faktor permintaanya adalah 100 . Daya yang total yang diperlukan sebesar
0,94 kW. Dikarenakan daya total tercukupi oleh daya yang tersedia maka dalam pegolahan kopi penyalaan mesin secara bersamaan bisa dijalankan.
Dengan desain pengolahan kopi awal ini diharapkan dapat membantu masyarakat Kampung Lebakpicung dalam penggunaan listrik untuk pengolahan kopi. Sehingga Kampung Lebakpicung bisa
menjadi kampung mandiri energi yang dapat mengahasilkan produk kopi yang dapat dijual. Investasi pembelian alsintan pengohan kopi tidak mungkin dari masyarakat Kampung Lebakpicung, maka harus
ada investor lain yang bersedia. Perlu dilakukan perhitungan keuntungan perbulanya bila ada investor yang bersedia.
Dari hasil wawancara produksi kopi per tahun sebesar 1 ton per tahunnya . Perhitungan bunga modal dan peyusutan dapat dilihat di tabel 10 dan 11.
Tabel 12. Bunga modal alsin pengolahan kopi
Tabel 13. Penyusutan alsin pengolahan kopi
Total biaya tetap adalah Rp 5.510.000 tahun. Biaya tidak tetap berupa bahan baku yaitu biji kopi dan upah tenaga kerja. Harga biji kopi
per kilogram adalah Rp 15.000, jadi per tahunya harga bahan baku sekitar Rp 15.000.000,-. Upah tenaga kerja sebesar Rp 500.000 per orang dan tenaga kerja yang yang diperlukan sekitar 2 orang.
Maka total biaya tidak tetap sebesar Rp 16.000.000,-. Biaya total sebesar Rp 21.510.000 tahun. Biaya pokok dengan membagi biaya total Rp 21.510.000 tahun dengan produksinya per
tahun 1 ton tahun yaitu sebesar Rp 2.151 kg atau dibulatkan sebesar Rp 2.200 kg. Maka kopi dapat dijual dengan harga sekitar Rp 60.000 kg, maka untung pertahun sekitar Rp 60.000.000. Titik
impas didapat sebesar 4.723 kg tahun lampiran 11. Dengan NPV pada tahun ke-20 sebesar Rp 29.9805143 dan payback period antara tahun ke 1 lampiran 9
Mesin Harga Rp
Nilai penyusutan
Bunga modal Rp
Sangrai biji kopi 16.500.000
10 1.650.000
Pembubuk biji kopi 12.500.000
10 1.250.000
total 29.000.000
2.900.000
Mesin Harga Rp
Nilai penyusutan
Umur ekonomis
tahun Bunga
modal Rp Sangrai biji kopi
16.500.000 10
10 1.485.00
Pembubuk biji kopi 12.500.000
10 10
1.125.00 Total
2.610.000
V. PENUTUP