31.81 jumlah 30.3 Analisis Linier Berganda Konstanta a = 15.450 ini menunjukkan harga constant, dimana jika Koefisien X Koefisien X

2. Usia Tabel 4.2 Karakteristik Berdasarkan Usia Usiatahun Frekuensiorang Persentase 20-30 31-40 41-50 ≥51 26 21 19

39.39 31.81

28.8 jumlah

66 100 Sumber: hasil pengolahan kuesioner Pada Tabel 4.2 terlihat jumlah responden yang berusia antara 20-30 tahun berjumlah 26 orang, berusia 31-40 tahun berjumlah 21 orang, dan yang berusia 41-50 tahun berjumlah 19 orang, sedangkan responden yang berusia diatas 51 tahun tidak ditemukan di kantor-kantor unit karena umumnya mereka ditempatkan dikantor-kantor cabang. 3. Lama Bekerja Tabel 4.3 Karakteristik Berdasarkan Lama Bekerja Lama bekerjatahun Frekuensiorang Persentase 5 6-10 11-15 ≥16 26 20 6 14

39.39 30.3

9.09

21.22 Jumlah

66 100 Sumber: hasil pengolahan kuesioner Pada Tabel 4.3 terlihat bahwa jumlah responden yang telah bekerja selama kurang dari 5 tahun berjumlah paling banyak dengan 26 orang, kemudian 6-10 tahun berjumlah 20 orang, 11-15tahun berjumlah 6 orang, dan yang bekerja lebih dari 16 tahun berjumlah 14 orang. Sedikitnya jumlah karyawan yang telah bekerja selama 11-15 tahun yang dijadikan responden, karena mereka lebih banyak Universitas Sumatera Utara bertugas di lapangan ketimbang dikantor karena biasanya mereka ini berposisi sebagai mantri yang bertugas mencari nasabah diluar.

4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel

1. Variabel Promosi Jabatan Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Promosi Jabatan Item Pernyataan STS TS KS S SS Total Responden Total F F F F F 1 2 3.03 38 57.57 26 39.4 66 100 2 3 4.54 32 48.48 31 46.98 66 100 3 1 1.51 42 63.63 23 34.86 66 100 4 1 1.51 48 72.72 17 25.77 66 100 5 8 12.12 33 50 25 37.88 66 100 6 1 1.51 47 71.21 18 27.28 66 100 7 9 13.63 43 65.15 14 21.22 66 100 Sumber: Hasil Pengolahan Kuisioner Tabel 4.4 menunjukkan hasil jawaban kuisioner yang diperoleh dari 66 responden untuk variabel Promosi Jabatan yaitu: a. Pada pernyataan 1 prestasi kerja bapakibu menjadi pertimbangan perusahaan dalam melakukan kebijakan promosi dari 66 responden terdapat 26 responden 39.4 menjawab sangat setuju, 38 responden 57.57 menjawab setuju, 2 responden 3.03 menjawab kurang setuju, tidak satupun responden yang menjawab tidak setuju atau sangat tidak setuju. Dua responden menjawab kurang setuju menunjukkan bahwa karyawan-karyawan tersebut beranggapan bahwa prestasi kerja belum tentu dijadikan perusahaan sebagai pertimbangan untuk mempromosikan mereka, hal ini menjelaskan bahwa karyawan yang merasa telah berprestasi tidak mendapatkan promosi dari perusahaan. Universitas Sumatera Utara b. Pada pernyataan 2 Prestasi kerja BapakIbu menjadi semakin meningkat setelah perusahaan memberikan promosi jabatan. dari 66 responden terdapat 31 responden 46.98 menjawab sangat setuju, 32 responden 48.48 menjawab setuju, 3 reponden 4.54 menjawab kurang setuju, dan tidak ada satupun reponden yang menjawab tidak setuju atau sangat tidak setuju. Tiga responden menjawab kurang setuju menunjukkan bahwa kebijakan promosi yang dilakukan oleh perusahaan belum tentu meningkatkan prestasi kerja mereka. c. Pada pernyataan 3 Tingkat pendidikan yang BapakIbu miliki sesuai dengan jabatan sekarang dari 66 responden terdapat 23 responden 34.86 menjawab sangat setuju, 42 responden 63.63 menjawab setuju, 1 responden 1.51 menjawab kurang setuju dan tidak ada satupun responden yang menjawab, tidak setuju atau sangat tidak setuju. Satu responden menjawab kurang setuju menunjukkan bahwa dia beranggapan jika tingkat pendidikannya tidak terlalu sesuai dengan jabatannya saat ini. d. Pada pernyataan 4 Pengalaman kerja juga menjadi pertimbangan perusahan untuk promosi jabatan dari 66 responden terdapat 17 responden 25.77 menjawab sangat setuju, 48 reponden 72.72 menjawab setuju, 1 responden 1.51 menjawab kurang setuju, dan tidak ada satupun responden yang menjawab tidak setuju atau sangat tidak setuju. Universitas Sumatera Utara Satu responden menjawab kurang setuju menunjukkan karyawan tersebut beranggapan bahwa pengalaman kerjanya tidak terlalu dipertimbangkan oleh perusahaan untuk dipromosikan. e. Pada pernyataan 5 Promosi jabatan mempengaruhi kualitas kerja BapakIbu. dari 66 responden terdapat 25 responden 37.88 menjawab sangat setuju, 33 responden 50 menjawab setuju, 8 responden 12.12 menjawab kurang setuju, dan tidak ada satupun responden yang menjawab tidak setuju atau sangat tidak setuju. Delapan orang menjawab kurang setuju menunjukkan bahwa kebijakan promosi yang dilakukan perusahaan belum tentu meningkatkan kualitas kerja para karyawan, hal ini terjadi karena perusahaan biasanya terlambat dalam mempromosikan karyawan, sehingga ketika mereka dipromosikan mereka tidak terlalu merasakan pengaruh dari kebijakan promosi itu sendiri. f. Pada pernyataan 6 Kebijakan promosi jabatan yang bapakibu dapatkan merupakan rekomendasi dari atasan unit kerja BapakIbu saat ini. dari 66 reponden terdapat 18 responden 27.28 menjawab sangat setuju, 47 responden 71.21 menjawab setuju, 1 responden 1.51 menjawab kurang setuju tidak ada satupun responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju. Satu orang menjawab kurang setuju menunjukkan bahwa karyawan tersebut kurang setuju jika promosi hanya didasarkan atas rekomendasi atasan tetapi juga oleh faktor lain. Universitas Sumatera Utara g. Pada pernyataan 7 BapakIbu Merasa Puas Atas Rekomendasi Yang Telah Dilakukan Oleh Atasan unit kerja BapakIbu saat ini dari 66 responden terdapat 14 responden 21.22 menjawab sangat setuju, 43 responden 65.15 menjawab setuju, 9 responden 13.63 menjawab kurang setuju, tidak ada satupun responden yang menjawab tidak setuju atau sangat tidak setuju. Sembilan orang menjawab kurang setuju menunjukkan karyawan tidak terlalu puas dengan kebijakan promosi yang dilakukan oleh perusahaan yang berdasarkan atas rekomendasi dari atasan-atasan unit kerja mereka. 2. Variabel Rotasi Kerja Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Rotasi Kerja Item Pernyataan STS TS KS S SS Total Responden Total F F F F F 1 1 1.51 4 6.06 35 53.03 26 39.4 66 100 2 4 6.06 31 46.97 31 46.97 66 100 3 3 4.54 41 62.12 22 33.34 66 100 4 2 3.03 44 66.66 20 30.31 66 100 5 3 4.54 47 71.21 16 24.25 66 100 6 9 13.63 33 50 24 36.37 66 100 7 9 13.63 43 65.15 14 21.22 66 100 8 3 4.54 43 65.15 20 30.31 66 100 Sumber: Hasil Pengolahan Kuisioner Tabel 4.5 menunjukkan hasil jawaban kuisioner yang diperoleh dari 66 responden untuk variabel Rotasi Kerja yaitu: a. Pada pernyataan 1 Lamanya waktu Bapakibu bekerja ditempat sebelumnya dijadikan pertimbagan perusahaan dalam melakukan kebijakan rotasi dari 66 responden terdapat 26 responden 39.4 Universitas Sumatera Utara menjawab sangat setuju, 35 responden 53.03 menjawab setuju, 4 responden 6.06 menjawab kurang setuju, dan 1 1.51 responden menjawab tidak setuju, dan tidak ada satupun responden yang menjawab sangat tidak setuju. Empat orang menjawab kurang setuju dan satu orang menjawab tidak setuju menunjukkan bahwa perusahaan tidak terlalu mempertimbangkan lama kerja karyawannya dalam merotasikan posisi mereka. b. Pada pernyataan 2 Bapakibu merasa lama waktu bekerja di tempat- tempat sebelumnya terlalu lama untuk dirotasi oleh perusahaan ke tempat yang baru dari 66 responden terdapat 31 responden 46.97 menjawab sangat setuju, 31 responden 46.97 menjawab setuju, 4 responden 6.06 menjawab kurang setuju dan tidak ada satupun responden yang menjawab tidak setuju atau sangat tidak setuju. Empat orang menjawab kurang setuju menunjukkan karyawan tidak menganggap bahwa lama waktu bekerja ditempat sebelumnya sebagai alasan bagi perusahaan untuk merotasikan mereka. c. Pada pernyataan 3 Kebijakan rotasi semakin menambah variasi pengalaman BapakIbu dalam bekerja diberbagai posisi. dari 66 responden terdapat 22 reponden 33.34.0 menjawab sangat setuju, 41 reponden 62.12 menjawab setuju, 3 responden 4.54 menjawab kurang setuju, tidak ada satupun responden yang menjawab tidak setuju atau sangat tidak setuju. Universitas Sumatera Utara Tiga orang menjawab kurang setuju menunjukkan bahwa karyawan merasa jika rotasi kerja yang dilakukan perusahaan tidak terlalu menambah pengalaman mereka, hal ini terjadi karena biasanya job description para karyawan yang tidak jauh berbeda dengan yang lama. d. Pada pernyataan 4 Tambahan pengalaman kerja yang BapakIbu dapatkan setelah mendapatkan rotasi kerja membuat kinerja BapakIbu lebih baik dari 66 responden terdapat 20 responden 30.31 menjawab sangat setuju, 44 reponden 66.66 menjawab setuju, 2 responden3.03 menjawab kurang setuju, dan tidak ada satupun responden yang menjawab tidak setuju atau sangat tidak setuju. Dua orang menjawab kurang setuju menunjukkan bahwa kinerja karyawan belum tentu membaik dan tidak juga menambah pengalam kerja mereka setelah karyawan dirotasikan oleh perusahaan. e. Pada pernyataan 5 Bapakibu merasakan adanya kejenuhan dalam bekerja jika tidak dirotasi oleh perusahaan dari 66 responden terdapat 16 reponden 24.25 menjawab sangat setuju, 47 responden 71.21 menjawab setuju, 3 responden 4.54 menjawab kurang setuju dan tidak ada satupun responden yang menjawab tidak setuju atau sangat tidak setuju. Tiga orang menjawab kurang setuju menunjukkan bahwa kebijakan rotasi kerja yang dilakukan oleh perusahaan belum tentu bisa mengatasi rasa jenuh para karyawannya dalam bekerja. Universitas Sumatera Utara f. Pada pernyataan 6 Kebijakan rotasi kerja oleh perusahaan dapat memperbaiki kinerja Bapakibu. dari 66 responden terdapat 24 responden 36.37 menjawab sangat setuju, 33 responden 50. menjawab setuju, 9 responden 13.63 menjawab kurang setuju dan tidak ada satupun responden yang menjawab tidak setuju atau sangat tidak setuju. Sembilan orang menjawab kurang setuju menunjukkan bahwa karayawan tidak merasakan perbaikan kinerja setelah dirotasi oleh perusahaan, karena karyawan biasanya sudah merasa nyaman dengan lingkungan kerjanya yang lama, sehingga ketika dirotasi oleh perusahaan merka harus kembali beradaptasi. g. Pada pernyataan 7 Bapakibu merasa bahwa kebijakan-kebijakan rotasi diberbagai posisi yang dilakukan perusahaan telah sesuai. dari 66 responden terdapat 14 responden 21.22 menjawab sangat setuju, 43 responden 65.15 menjawab setuju, 9 responden 13.63 menjawab kurang setuju, tidak ada satupun responden yang menjawab tidak setuju atau sangat tidak setuju. Sembilan orang menjawab kurang setuju menunjukkan karyawan tidak terlalu puas dengan kebijakan rotasi yang dilakukan oleh perusahaan. h. Pada pernyataan 8 Kebijakan Rotasi terhadap Bapakibu berdampak kepada kinerja unit kerja secara keseluruhan dari 66 responden terdapat 20 responden 30.31 menjawab sangat setuju, 43 responden 65.15 menjawab setuju, 3 responden 4.54 menjawab kurang setuju, tidak ada satupun responden yang menjawab tidak setuju atau sangat tidak setuju. Universitas Sumatera Utara Tiga orang menjawab kurang setuju menunjukkan bahwa rotasi kerja yang dilakukan perusahaan terhadap seorang karyawan belum tentu mempengaruhi kinerja satu unit kerja. 3. Variabel Kinerja Karyawan Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kinerja Karyawan Item Pernyataan STS TS KS S SS Total Responden Total F F F F F 1 1 1.51 47 71.21 18 27.28 66 100 2 1 1.51 7 10.6 30 45.45 28 42.42 66 100 3 2 3.03 34 51.51 30 45.45 66 100 4 1 1.51 34 51.51 31 46.97 66 100 5 35 53.03 31 46.97 66 100 6 1 1.51 38 57.57 27 40.90 66 100 Sumber : Hasil Pengolahan Kuisioner Tabel 4.6 menunjukkan hasil jawaban kuisioner yang diperoleh dari 66 responden untuk variabel kineja karyawan yaitu: a. Pada pernyataan 1 BapakIbu sanggup menangani pekerjaan yang sesuai dengan beban kerja yang diberikan dari 66 reponden terdapat 18 responden 27.28 menjawab sangat setuju, 47 responden 71.21 menjawab setuju, 1 responden 1.51 menjawab kurang setuju tidak ada satupun responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju. Satu orang menjawab kurang setuju menunjukkan bahwa para karyawan belum tentu sanggup menyelesaikan beban pekerjaan yang diberikan oleh perusahaan. b. Pada pernyataan 2 BapakIbu jarang melakukan kesalahan dalam pekerjaan dari 66 responden terdapat 28 responden 42.42 menjawab sangat setuju, 30 responden 51.51 menjawab setuju, 7 responden Universitas Sumatera Utara 10.6 menjawab kurang setuju, 1 responden 1.51 menjawab tidak setuju dan tidak ada satupun responden yang menjawab sangat tidak setuju. Tujuh orang menjawab kurang setuju dan satu orang menjawab tidak setuju menunjukkan bahwa para karyawan tidak selalu benar dalam menyelesaikan pekerjaan mereka yang diberikan oleh perusahaan. c. Pada pernyataan 3 BapakIbu mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan standar yang ditetapkan perusahaan dari 66 reponden terdapat 30 reponden 45.45 menjawab sangat setuju, 34 reponden 51.51 menjawab setuju, 2 responden 3.63 menjawab kurang setuju dan tidak ada satupun responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju. Dua orang menjawab kurang setuju menunjukkan bahwa para karyawan belum tentu bisa mencapai standar kinerja yang ditetapkan oleh perusahaan. d. Pada pernyataan 4 BapakIbu mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dari 66 reponden terdapat 31 responden 46.97 menjawab sangat setuju, 34 reponden 51.51 menjawab setuju, 1 responden 1.51 menjawab kurang setuju dan tidak ada satupun responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju. Satu orang menjawab kurang setuju menunjukkan bahwa para karyawan tidak selalu bisa meneyelesaikan pekerjaannya tepat pada waktunya. Universitas Sumatera Utara e. Pada pernyataan 5 Kehadiran ditempat kerja merupakan hal yang sangat bapakibu perhatikan sehingga harus diprioritaskan dari 66 responden terdapat 31 responden 46.97 menjawab sangat setuju, 35 responden 53.03 menjawab setuju, tidak ada satupun responden yang menjawab kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. f. Pada pernyataan 6 Pekerjaan BapakIbu tidak ada yang terbengkalai karena adanya kerja sama yang baik antar pegawai dari 66 reponden terdapat 27 responden 40.9 menjawab sangat setuju, 38 reponden 57.57 menjawab setuju, 1 responden 1.51 menjawab kurang setuju dan tidak ada satupun responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju. Satu orang menjawab kurang setuju menunjukkan bahwa koordinasi antar karyawan dalam bekerja tidak selalu bagus. 4.3 Uji Asumsi Klasik 4.3.1 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual berdistribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Untuk melihat normalitas residual peneliti menganalisis grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal dan juga menganalisis probabilitas plot yang membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal. Universitas Sumatera Utara 1. Pendekatan Grafik Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik histogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara dua observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

16.0 For Windows Gambar 4.1: Histogram Uji Normalitas

Berdasarkan Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa data berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Universitas Sumatera Utara Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16.0 For Windows Gambar 4.2: Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Berdasarkan Gambar 4.2 pada scatter plot terlihat titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Hal ini berarti data berdistribusi normal. 2. Pendekatan Klomogorv-Smirnov Untuk memastikan apakah data disepanjang garis diagonal berdistribusi normal maka dilakukan uji Kolmogorv Smirnov 1 Sample KS dengan melihat data residual apakah berdistribusi normal atau tidak Situmorang, dkk, 2010:95. Apabila nilai Asymp. Sig 2-tailed 0,05 maka tidak mengalami gangguan distribusi normal. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 66 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation 1.69891499 Most Extreme Differences Absolute .164 Positive .164 Negative -.097 Kolmogorov-Smirnov Z 1.329 Asymp. Sig. 2-tailed .058 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16.0 For Windows Pada Tabel 4.7 terlihat bahwa Asymp. Sig 2-tailed adalah 0.058 dan diatas nilai signifikan 0.05, dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal.

4.3.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan kepengamatan lainnya. Jika varians dari satu residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap maka terjadi homoskedastisitas jika berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas Situmorang dkk, 2010:100. Pemeriksaan terhadap gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat pola diagram pancar yaitu grafik yang merupakan diagram pancar residual, yaitu selisih antara nilai Y prediksi dan Y observasi. Universitas Sumatera Utara 1. Model Grafik Dasar analisis adalah jika diagram pancar yang ada membentuk pola-pola tertentu yang teratur maka regresi mengalami gangguan heteroskedastisitas. Sebaliknya Jika diagram pancar yang ada tidak membentuk pola-pola tertentu yang teratur maka regresi tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas. Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16.0 For Windows Gambar 4.3: Scatterplot Dari grafik Scatterplot yang disajikan, terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. 2. Model Glejser Menentukan kriteria keputusan: Universitas Sumatera Utara a. Jika nilai signifikan 0.05 maka tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas. b. Jika nilai signifikan 0.05 maka mengalami gangguan heteroskedastisitas. Tabel 4.8 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 2.454 1.922 1.277 .206 promosi .021 .067 .040 .317 .752 rotasi -.048 .049 -.123 -.980 .331 a. Dependent Variable: absut Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16.0 For Windows Dari Tabel 4.8 terlihat bahwa dengan jelas tidak satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolute Ut absut. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikannya di atas tingkat kepercayaan 5, jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

4.3.3 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji adanya korelasi antara variabel independen. Jika terjadi korelasi maka dinamakan multikol, yaitu adanya masalah multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar independen. Cara mendeteksi multikolinearritas dengan menganalisis matrik korelasi antar variabel independen dan perhitungan nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.9 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 15.450 3.104 4.977 .000 promosi .005 .108 .005 .046 .963 .984 1.016 rotasi .314 .079 .453 3.998 .000 .984 1.016 a. Dependent Variable: kinerja Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16.0 For Windows Pedoman suatu model regresi yaitu bebas multikolinieritas adalah dengan melihat Variance Inflation Factor VIF 5 maka variabel ada masalah multikolinieritas, dan jika VIF 5 maka tidak terdapat masalah multikolinieritas, dan jika tolerance 0.1 maka variabel tidak terdapat masalah multikolinieritas. Pada Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa nilai VIF 5 dan tolerance 0.1 maka tidak ditemukan masalah multikolinieritas dalam penelitian ini.

4.4 Analisis Linier Berganda

Analisis regresi linear berganda dilakukan dengan bantuan SPSS 16.0 for windo ws dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas yang terdiri dari deskripsi kerja dan penempatan karyawan terhadap variabel terikat yaitu kinerja karyawan. Model persamaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Penjelasan dari hasil pengolahan SPSS akan ditunjukkan pada tabel 4.13 berikut ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.13 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 15.450 3.104 4.977 .000 promosi .005 .108 .005 .046 .963 rotasi .314 .079 .453 3.998 .000 a. Dependent Variable: kinerja Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16 For Windows Berdasarkan hasil pengolahan data yang ditunjukkan dalam Tabel 4.10, maka diperoleh persamaan hasil regresi linear berganda sebagai berikut : Y = 15.450 + 0.05X 1 + 0.314X 2 + e Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

a. Konstanta a = 15.450 ini menunjukkan harga constant, dimana jika

variabel promosi jabatan X 1 , rotasi kerja X 2 = 0, maka kinerja karyawan = 15.450.

b. Koefisien X

1 b 1 = 0.005 ini berarti bahwa variabel promosi jabatan X 1 berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian, atau dengan kata lain jika promosi jabatan X 1 diperbaiki maka kinerja karyawan akan meningkat.

c. Koefisien X

2 b 2 = 0.314 ini menunjukkan bahwa variabel rotasi kerja X 2 berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan, atau dengan kata lain jika rotasi kerja X 2 diperbaiki maka kinerja karyawan akan meningkat. Universitas Sumatera Utara

4.5 Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Keahlian Manajerial Terhadap Kinerja PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Iskandar Muda Medan

2 65 84

Pengaruh Kebijakan Promosi Jabatan Dan Rotasi Pekerjaan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Iskandar Muda Medan

18 229 119

Pengaruh Komunikasi Dan Motivasi Terhadap Kinerja Bisnis Pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Iskandar Muda Medan

5 118 119

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Situasional Terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan Iskandar Muda

2 56 107

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Situasional Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt.Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan Iskandar Muda

1 54 101

Pengaruh Etos Kerja dan Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Iskandar Muda Medan

8 49 112

PENGARUH KOMUNIKASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA BISNIS PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. CABANG ISKANDAR MUDA MEDAN

0 0 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Promosi Jabatan - Pengaruh Kebijakan Promosi Jabatan Dan Rotasi Pekerjaan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Iskandar Muda Medan

0 0 21

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Kebijakan Promosi Jabatan Dan Rotasi Pekerjaan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Iskandar Muda Medan

0 0 12

Pengaruh Kebijakan Promosi Jabatan Dan Rotasi Pekerjaan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Iskandar Muda Medan

0 0 11