akan didapati material kental berupa krem bewarna kuning. Lesi dapat menyatu menyebabkan terjadinya nekrosis dan
peradangan granulomatous, keadaan ini disebut akne konglobata.
Parut Sering disebabkan lesi nodulokistik yang mengalami
peradangan berat. Parut dapat dibagi atas 2 bentuk yaitu: a Hipertropi, terjadi karena pembentukan jaringan
ikat yang berlebihan, contoh:hipertropi dan keloid b Hipotropi, terjadi oleh karena pembentukan
jaringan ikat yang berkurang, contoh: ice-pick scar dan atropic scar.
2.5 Gradasi
Gradasi yang menunjukkan berat ringannya penyakit diperlukan bagi pilihan pengobatan. Ada berbagai pola pembagian gradasi penyakit akne vulgaris yang
dikemukakan. Wasitaatmadja, 2007
Tabel 2.2: Gradasi akne vulgaris menurut Pillsbury 1963
Gradasi Gambaran Klinis
I Komedo di muka
II Komedo, papul, pustul, dan peradangan lebih dalam di
muka.
III Komedo, papul, pustul, dan peradangan lebih dalam di
muka, dada, punggung. IV
Akne kongloblata
Tabel 2.3: Gradasi akne vulgaris menurut Frank 1970
Gradasi Gambaran klinis
I Akne komodonal non-inflamatoar
II Akne komedonal inflamatoar
III Akne papular
IV Akne papulopustular
V Akne agak berat
VI Akne berat
VII Akne nodulokistikkonglobata
Tabel 2.4: Gradasi akne vulgaris menurut Plewig dan Kligman 1975
Gradasi Gambaran klinis
I Komedonal yang terdiri atas 4 gradasi :
a. bila ada kurang dari 10 komedo dari satu sisi muka, b. bila ada 10 sampai 24 komedo,
c. bila ada 25 sampai 50 komedo, d. bila ada lebih dari 50 komedo.
II Papulopustula yang terdiri atas 4 gradasi yaitu :
a. bila ada kurang dari 10 lesi papulopustula dari satu sisi muka,
b. bila ada 10 sampai 20 lesi papulopustula, c. bila ada 21 sampai 30 lesi papulopustula,
d. bila ada lebih dari 30 lesi papulopustula.
III Terdapat konglobata
Tabel 2.5: Gradasi akne vulgaris menurut Wasitaatmadja, FKUI1982
Gradasi Gambaran klinis
Ringan -beberapa lesi tak beradang pada 1 predileksi
-sedikit lesi tak beradang pada beberapa tempat predileksi -sedikit lesi beradang pada 1 predileksi
Sedang -banyak lesi tak beradang pada 1 predileksi
-beberapa lesi tak beradang pada lebih dari 1 predileksi -beberapa lesi beradang pada 1 predileksi
-sedikit lesi beradang pada lebih dari 1 predileksi
Berat -banyak lesi tak beradang pada lebih dari 1 predileksi
-banyak lesi beradang pada 1 atau lebih predileksi
Catatan: sedikit bila lesi 5, beberapa 5 -10, banyak 10 lesi
Tak beradang bila terdapat komedo putih, komedo hitam,papul
Beradang bila terdapat pustule,nodul,dan kista
2.6 Kualitas Hidup Pasien Akne Vulgaris
Pencitraan diri terdiri
daripada gambaran
masyarakat dan
pengertian seseorang tentang diri mereka sendiri, kemampuan penampilan serta interaksi mereka
dengan sekitar. Citra diri
merupakan penunjuk derajat kepuasan yang dialami oleh seseorang dalam melakukan aktivitas seharian dan mempengaruhi penilaian kualitas
kehidupan. Menurut Gill dan Feinstein, kualitas hidup pasien merupakan respon pasien terhadap kondisi kesehatan mereka dan aspek non-medis kehidupan yang
meliputi faktor-faktor seperti pekerjaan, kesejahteraan fisik dan emosional, effisiensi dan interaksi sosial dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan penelitian-penelitian
yang telah dijalankan, sebagian besar peneliti sepakat bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup harus dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu
secara obyektif dan subyektif. Faktor subyektif merupakan pendapat subyektif pribadi pasien yang meliputi penilaian diri terhadap kondisi fisik mereka misalnya effisiensi
mereka dalam kehidupan sehari-hari, mental keyakinan diri, depresi dan malu,
Penyakit kulit seperti akne vulgaris merupakan salah satu faktor yang dapat menganggu pencitraan diri seseorang karena dapat mengubah penampilan fisik pasien
dan menimbulkan reaksi psikologis berupa sosioekonomijenis pekerjaan dan pendapatan serta interaksi dengan orang
lain. Faktor obyektif merujuk kepada diagnosa pasien secara medis atau psikologis dan hasil pemeriksaan laboratorium.
kurangya keyakinan diri, perasaan malu, marah dan depresi. Kesejahteraan secara fisik, emosional dan mental bergantung
kepada pendapat subyektif pasien berhubungan dengan nilai diri dan keyakinan diri mereka. Jika seorang pasien mulai berpikir bahwa dia telah menjadi tidak
berharga dan
kurang berharga
daripada orang
lain karena
sakit, ia akan mengembangkan citra diri yang negatif. Dengan demikian, akne vulgaris sangat
mempengaruhi kualitas hidup pasien dengan menganggu
kondisi mental
pasien, penerimaan diri,
kemampuan untuk berfungsi secara sosial, dan kemampuan beradaptasi.
A. Potocka dkk, 2009; Lasek dkk, 1998; Kokandi, 2010; Hanna dkk, 2003
Gambaran 2.1 : Dampak akne vulgaris pada kualitas hidup pasien
2.7 Pengukuran kualitas hidup pasien akne vulgaris