5.2.2. Perbandingan Kualitas Hidup Pasien Akne Vulgaris berdasarkan Kuesioner DLQI dan CADI.
Dari hasil penelitian pada tabel 5.2, dapat dilihat bahwa digunakan dua kuesioner untuk menentukan dan membandingkan skor terganggunya kualitas hidup pada 60
pasien akne vulgaris. Setelah dilakukan analisis dengan menggunakan korelasi Spearman untuk menguji derajat tingkat keeratan antara kedua kuesioner, didapat r=
0. 648 dengan nilai p=0.000 p0.01. Hubungan korelasi antara variabel semakin kuat apabila r mendekati 1. Kedua kuesioner DLQI dan CADI berkorelasi cukup kuat
dalam menentukan derajat terganggunya kualitas hidup pada pasien akne vulgaris. Penelitian Walker dan Lewis 2006 yang menggunakan kuesioner DLQI dan CADI
untuk mengukur kualitas hidup pada remaja akne vulgaris di Scotland dilaporkan adanya gangguan terhadap kualitas hidup dengan nilai skoring yang tinggi pada
kedua-dua kuesioner. Dapat disimpulkan, bahwa akne vulgaris mempengaruhi kualitas hidup secara signifikan.
5.2.3. Hubungan Usia dengan Kualitas Hidup Pasien Akne Vulgaris
Dengan hasil perhitungan uji analisis berdasarkan korelasi Spearman, diketahui nilai r= -0.263 dengan nilai p= 0.043 p0.05 pada tabel 5.3.1 dan nilai r= -0.232 dengan
nilai p=0.074 pada tabel 5.3.2. Maka terdapat hubungan korelasi negatif yang signifikan antara kelompok usia dan kualitas hidup pasien akne vulgaris. Ini berarti,
makin muda pasien, makin terganggunya kualitas hidup. Hasil penelitian sama dengan penelitian Zachariae 2004, dimana terdapat korelasi negatif yang signifikan r=-
0.24. Salah satu penjelasan adalah karena orang yang lebih tua mungkin mengatasi gangguan psikososial disebabkan akne vulgaris dengan lebih baik. Di sisi lain, usia
yang lebih tua umumnya dihubungkan dengan kontrol emosi yang lebih besar dalam menghadapi kesulitan.
5.2.4. Hubungan Pendidikan dengan Kualitas Hidup Pasien Akne Vulgaris
Dengan hasil perhitungan uji analisis berdasarkan korelasi Spearman, diketahui nilai r= -0.076 dengan nilai p=0.564 p0.1 pada tabel 5.4.1 dan nilai r= 0.028 dengan
nilai p= 0.832 p0.1 pada tabel 5.4.2. Maka tidak ada korelasi yang signifikan antara pendidikan dan kualitas hidup pasien akne vulgaris berdasarkan kuesioner
DLQI dan CADI. Kualitas hidup pasien akne vulgaris sama-sama terganggu tanpa melihat tingkat pendidikan. Potocka 2009 menyatakan bahwa pendidikan
merupakan suatu komponen subyektif dalam mengukur kualitas hidup. Faktor-faktor subyektif lain seperti penilaian pasien terhadap kondisi fisik mereka dan keyakinan
diri yang akan bervariasi antara individu harus dipertimbangkan.
5.2.5. Hubungan Pekerjaan dengan Kualitas Hidup Pasien Akne Vulgaris